Situs Purbakala Kokas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaiki kata |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(43 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Situs Purbakala Kokas''' adalah situs purbakala yang terletak di Distrik [[Kokas, Fakfak|Kokas, Kabupaten Fakfak]] [[Papua Barat]]. Di tempat ini ditemukan berbagai cap tangan berwarna merah yang terlukis pada dinding-dinding batu di tebing dan gua yang terletak di pinggir laut. Objek wisata arkeologi ini dikenal sebagai situs purbakala Kokas atau oleh masyarakat setempat biasa disebut dengan nama ''Tapurarang''. Karena warna merah pada lukisan cap tangan di tebing tersebut menyerupai warna darah manusia, masyarakat setempat juga sering menyebut Tapurarang sebagai lukisan cap tangan darah.<ref>{{cite web |url=http://malangnews.blogspot.com/2012/02/wisata-situs-purbakala-tapurarang.html | title=Wisata Situs Purbakala Tapurarang |date=11 August 2012}}</ref>▼
[[Berkas:Situs Purbakala Tapurarang Kokas di Distrik Kokas Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat Indonesia.jpg|jmpl|Salah satu seni cadas Tapurarang di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat]]
Cap-cap tangan yang ditemukan di Kokas memiliki kemiripan dengan beberapa lukisan dinding seperti yang terdapat di Sangkulirang (Kutai Timur, Kalimantan Timur) atau di Gua Leangleang (Maros, Sulawesi Selatan). Di [[Distrik Kokas]], Tapurarang yang merupakan kekayaan peninggalan zaman pra sejarah ini bisa dijumpai di beberapa tempat antara lain di Andamata, Fior, Forir, Darembang, dan Goras.▼
'''Situs Purbakala Kokas''' adalah situs purbakala yang terletak di Distrik [[Kokas, Fakfak|Kokas, Kabupaten Fakfak]], [[Papua Barat]]. Lebih tepatnya tersebar di [[Pulau Ugar]] berupa [[Ugar, Kokas, Fakfak|Kampung Ugar]] dan Tebing Sarfa dan [[Pulau Arguni]] berupa situs Tebing Mampoga, Gua Dudumunir dan Tebing Risato.<ref name="Mene 2020 pp. 61-73">{{cite journal | last=Mene | first=Bau | title=Pengaruh Budaya Austronesia Pada Situs-Situs Di Kawasan Kokas Kabupaten Fakak Provinsi Papua Barat | journal=Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat | volume=12 | issue=1 | date=2020-06-30 | issn=2085-9767 | doi=10.24832/papua.v12i1.227 | pages=61-73 | url=https://jurnalarkeologipapua.kemdikbud.go.id/index.php/jpap/article/view/227 | language=id | access-date=2023-02-19| doi-access=free }}</ref> Di sekitar Distrik Kokas, situs ''Tapurarang'' lain bisa dijumpai di beberapa tempat antara lain di Kampung Andamata, Fior, dan Furir di [[Arguni, Fakfak|Distrik Arguni]], lalu di Kampung Darembang dan Goras di [[Mbahamdandara, Fakfak|Distrik Mbahamdandara]].<ref>Purnomo, K. [http://travel.kompas.com/read/xml/2009/03/03/0751126/menyibak.misteri.lukisan.darah.di.kokas Menyibak Misteri Lukisan Darah di Kokas]. Kompas daring. Edisi 03 Maret 2009.</ref>
▲
▲Cap-cap tangan yang ditemukan di Kokas memiliki kemiripan dengan beberapa lukisan dinding seperti yang terdapat di [[Kabupaten Kaimana|berbagai kawasan di Kaimana]], selain itu juga bisa ditemukan di Sangkulirang (Kutai Timur, Kalimantan Timur) atau di Gua Leangleang (Maros, Sulawesi Selatan)
== Sejarah ==
[[Klaas Wilhelm Galis|K.W.
Seni cadas atau
== Deskripsi ==
===Pulau Arguni===
▲K.W Gallis dan Josef Roder, dua orang Arkeolog Belanda pernah melakukan penelitian di Papua menyebut lukisan goa di Kokas unik. Warna dan corak lukisannya berbeda dari yang ada di Kepulauan Kei, Maluku dan Pulau Batanta, [[Raja Ampat]]. Objek lukisan yang terdapat di Situs Purbakala Tapurarang, Kokas dibuat dengan tekhnik Stilasi (Penyederhanaan bentuk). Warnanya terdiri dari merah, hitam, dan kuning.
Untuk mencapai lokasi
====Gua Dudumunir====
Gua Dudumunir terletak pada koordinat {{Coord|2|39|17.4|S|132|32|55.1|E|display=inline}}. Posisi gua berada 15 m dari bibir pantai. Gua ini menghadap timur dengan pintu masuk gua sekitar 12 m dengan panjang gua 30 m. Selain ditemukan gerabah dan tulang manusia dan ikan, terdapat lukisan berwarna hitam pada dinding. Lukisan sudah tidak bisa teridentifikasi karena pudar dan coretan akibat vandalisme.<ref name="Mene 2020 pp. 61-73"/>
====Tebing Mampoga====
Tebing ini terletak pada koordinat {{Coord|2|39|17.4|S|132|33|43.1|E|display=inline}}. Tebing ini berbatasan dengan sebelah barat [[Arguni, Arguni, Fakfak|Kampung Arguni]], sebelah barat Tanjung Fameta, sebelah selatan [[Fior, Arguni, Fakfak|Kampung Fior]], sebelah utara [[Teluk Berau]]. Ditemukan beberapa lukisan berbentuk tangan, jangkar, titik-titik, dan matahari. Warna lukisan tersebut kuning dan merah. Selain itu terdapat pula beberapa tengkorak manusia yang menurut masyarakat lokal peninggalan [[ekspedisi Hongi|Perang Hongi]].<ref name="Mene 2020 pp. 61-73"/>
====Tebing Risato====
▲Seni cadas atau rock art ini merupakan hasil karya lukisan manusia pada zaman Megalitikum, berusia ribuan tahun yang lalu. Lukisan lukisan tersebut dibuat sebagai pengingat peristiwa atau simbol simbol kepercayaan. Lukisan binatang atau Matuto dianggap sebagai pahlawan bagi nenek moyang. Simbolilasi tersebut tak hanya ada di lukisan, hingga saat ini dalam upacara adat simbol binatang tersebut masih dibawa. Telapak tangan berarti penolak bala, pelindung dari kekuatan jahat.<ref>{{cite web |url=http://tabloidjubi.com/index.php/pariwisata/10375-situs-purbakala-tapurarang-kokas-fakfak | title=Situs Purbakala Tapurarang, Kokas, Fakfak |date=11 August 2012}}</ref>
Tebing ini terletak pada koordinat {{Coord|2|38|58.7|S|132|33|47.2|E|display=inline}}. Terdapat beberapa lukisan cadas berwarna kuning dan merah. Bentuk lukisan tersebut berupa abstrak, telapak tangan, dan ikan.<ref name="Mene 2020 pp. 61-73"/>
===Pulau Ugar===
▲Keunikan yang menambah nuansa mistis situs purbakala [[Tapurarang]] di [[Kokas]] adalah lukisan gambar telapak tangan manusia di dinding tebing yang terbuat dari bahan-bahan alami dan masih tetap terlihat jelas meski sudah berumur berabad-abad lamanya. Lukisan-lukisan berwarna merah darah pada dinding tebing batu karang dengan ketinggian sekitar 20 meter dari permukaan laut itu tidak hanya menampilkan motif telapak tangan manusia saja, tetapi juga gambar-gambar lain seperti tulang [[ikan]], bentuk [[ikan]], jari tangan [[manusia]], [[kecoa]]k, [[kalajengking]], dan tengkorak manusia. Kuat dugaan bahwa permukaan air laut pada zaman dahulu sama datar dengan tebing batu karang, sehingga orang dengan mudah melukis pada dinding tebing. Tetapi, setelah mengalami proses selama ribuan tahun, air laut menyusut sehingga tebing itu tampak terletak di ketinggian.<ref>{{cite web |url=http://www.kpd-papuabaratprov.go.id/wisata-papua-barat/0/situs-purbakala-tapurarang-di-kokas | title=Situs Purbakala Tapurarang di Kokas |date=11 August 2012}}</ref>
Lokasi situs bersejarah Kokas yang terletak di [[Pulau Ugar]] lebih tepatnya di Kampung Ugar dimana ditemukan fragmen gerabah, cangkang kerang, dan fragmen keramik.<ref name="Mene 2020 pp. 61-73"/> Ekspedisi Leo Frobenius pada tahun 1937 menemukan kota perbentengan dengan berbagai kubu dan parit pertahanan dan menandakan penguasa (kerajaan) yang sempat ada di Kampung Ugar yang menurut legenda bisa merupakan leluhur [[Kerajaan Fatagar]].<ref name="Usmany 2014 hlm.39-73">{{Cite book|last=Usmany|first=Dessy Polla|date=2014|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1001584|title=Kerajaan Fatagar dalam Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Fakfak Papua Barat|location=Yogyakarta|publisher=Kepel Press|isbn=978-602-1228-79-1|pages=39–73|url-status=live}}</ref>
====Tebing Sarfa====
▲Nuansa wisata pra sejarah yang kita peroleh di [[Kokas]] tidak hanya berwujud lukisan darah pada dinding-dinding tebing saja. Di sekitar tempat itu kita juga dapat menemukan sejumlah tengkorak manusia yang berserakan di sekitar pantai, tidak jauh dari situs purbakala Tapurarang. Tengkorak-tengkorak manusia itu dipercaya merupakan kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat [[Kokas]]. Pada zaman dulu, masyarakat [[Kokas]] memiliki kebiasaan meletakkan jasad leluhur yang meninggal di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang dianggap sakral.
Tebing ini terletak pada koordinat {{Coord|2|37|31.8|S|132|27|56.9|E|display=inline}}. Pada tebing ini terdapat beberapa lukisan cap tangan yang besar dan kecil yang berwana merah. Lukisan tersebut berada pada ketinggin 7-8 m diatas permukaan air laut.<ref name="Mene 2020 pp. 61-73"/>
==
▲Untuk mencapai lokasi [[Situs Purbakala Kokas]] yang terletak di [[Distrik Kokas]] Kabupaten Fakfak, dari pusat [[Kota Fakfak]] harus menempuh perjalanan darat menuju [[Distrik Kokas]] sejauh 50 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Tiba di [[Koka|Kokas,]] perjalanan masih harus dilanjutkan menggunakan longboat dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jika air sedang pasang, bisa naik ke tebing dan menyaksikan lukisan ini dari dekat. Namun jika air surut keindahan lukisan tebing ini hanya bisa dinikmati dari atas longboat.
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.kpd-papuabaratprov.go.id/wisata-papua-barat/0/situs-purbakala-tapurarang-di-kokas Wisata Situs Purbakala Kokas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120430224931/http://www.kpd-papuabaratprov.go.id/wisata-papua-barat/0/situs-purbakala-tapurarang-di-kokas |date=2012-04-30 }}
[[Kategori:Situs megalitik di Indonesia]]
|