Harun Thohir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(26 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>Kopral Dua [[KKO]] ([[Anumerta]])</small>
|honorific-suffix =
|name = Harun Tohir bin
|image =
|imagesize = 200px
|caption =
|office =
|order =
|term_start =
|term_end =
|president =
|governor =
|predecessor =
|successor =
|birth_date = {{Birth date|
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Pulau Bawean|Bawean]], [[Kabupaten Gresik|Gresik]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|death_date = {{Death date and age|1968|10|17|
|death_place = {{negara|Singapura}} [[Penjara Changi]], [[Singapura]]<ref>{{Cite book |title=Jejak-jejak pahlawan : perekat kesatuan bangsa Indonesia |last=Sudarmanto |first=J. B. |date=2007 |publisher=Gramedia Widiasarana Indonesia |isbn=9789797597160|edition=rev. 2nd |location=Jakarta |pages=162, 164 |oclc=200180907}}</ref><ref name="SGIndependence">{{cite book|title=Singapore from Settlement to Nation Pre-1819 to 1971|publisher=Marshall Cavendish Education|location=Singapore|pages=196–197|edition=6th}}</ref>
|restingplace = [[TMP Kalibata]], [[Jakarta]]
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|serviceyears = 1962–1968
|rank = [[Berkas:Kopda_pdh_al.png|25px]] Kopral Dua [[KKO]] ([[Anumerta]])
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Navy.svg|25px]] [[TNI Angkatan Laut]]
|unit = [[KKO]] ([[Batalyon Intai Amfibi|Taifib]])
|battles =
|awards = [[Bintang Sakti]], [[Pahlawan Nasional Indonesia]]
|family =
|laterwork =
|portrayedby =
|enteredservice =
|currentlyresides =
|party =
|relations =
|spouse =
|children =
|residence =
|alma_mater =
|occupation =
|religion =
}}
Kopral Dua [[KKO]] ([[Anumerta]]) '''Harun Tohir bin
== Kehidupan ==
Harun bin Said atau Harun Tohir bin Mandar terlahir dengan nama Tohir. Ia merupakan anak dari pasangan Mandar dan Aswiyani dan memiliki
== Tugas Negara ==
Konflik Indonesia-Malaysia tanggal 17 September 1963 menyebabkan pemutusan hubungan diplomasi serta konflik senjata yang melibatkan tentara Nasional. Di situasi ini, Harun yang baru berusia 16 tahun menjadi sukarelawan di Sumbu, Riau dalam melakukan aksi ke Singapura. Pada tanggal 1 November
Bulan Juli tahun 1964 ia ditugaskan di Tim Brahma I Basis II operasi A KOTI. Bergabung bersama Dwikora, ia dikirim ke Sumbu, Riau untuk menyusup ke Singapura. Dalam misi penyusupan beliau sangat ahli menyamar. Berbekal wajah yang seperti orang Cina dan keahlian bahasa asing, seperti Cina Belanda dan Inggris. Membuatnya tidak kesulitan memasuki area target. Ia sukses memasuki Singapura tanpa hambatan. Seringkali Harun Tohir menyamar sebagai masyarakat biasa atau pelayan kapal.<ref name=":3">{{Cite book|title=Ensiklopedia Pahlwan Nasional|last=Hadi|first=Kuncoro|date=2015|publisher=Relasi Inti Group|isbn=|location=Yogjakarta|pages=166|url-status=live}}</ref>
Dalam misi KOTI basis X, beliau mendapatkan tugas berat bersama tiga teman lainnya yaitu Usman, Gani dan Raoep.<ref name=":2" />
Pada tanggal 13 Maret 1965, Harun Tohir dan Usman melarikan diri dengan ''motorboat'' menuju pangkalan militer di Sumbu Riau. Namun sayang, ''motorboat
Pada akhirnya, tanggal 4 Oktober 1965, kasus peledakan bom oleh Harun Tohir segera digelar di Mahkamah Tinggi Singapura (''High Court''). Saat pengadilan berlangsung Harun Tohir membela diri, karena pada kenyataannya beliau melakukan hal tersebut dalam rangka tugas negara yang sedang berperang, oleh karena itu Harun Tohir meminta diperlakukan dan diadili sebagai tawanan perang. Namun sayang, pengadilan tinggi Singapura menolak pembelaan diri tersebut. Dua minggu setelah pengadilan, hakim menjatuhi hukuman mati gantung kepada mereka dengan tuduhan pembunuhan terencana dengan aksi sabotase.<ref name=":3" />
Mendengar berita tersebut, pemerintah Indonesia mulai berdiplomasi untuk membujuk Singapura agar meringankan hukuman Harun dan temannya. Beberapa usaha telah dilakukan oleh pemerintahan Indonesia. Pada tanggal 5 Oktober 1966, Indonesia mengajukan banding ke Singapura namun ditolak. Selain itu juga, tanggal 17 Februari 1967 Indonesia berusaha membawa kasus ini ke pengadilan internasional di London, namun ditolak juga. Usaha mengirimkan [[Adam Malik]] sebagai menteri luar negeri pun, tidak membuahkan hasil.<ref name=":1" />
== Gugur ==
Sehari sebelum eksekusi hukuman gantung, Harun bin Said menuliskan surat untuk Ibunya.
Eksekusi akan dilaksanakan tanggal 17 Oktober 1968 pukul 06:00 pagi. Sejam sebelum itu, Harun Tohir menunaikan shalat subuh untuk terakhir kalinya. Dia pasrah atas ketentuan Tuhan Yang Maha Esa. Sebelum di eksekusi tangan beliau dibius dan dipotong. Setelah eksekusi jenazahnya langsung dikembalikan ke tanah air. Sehari setelahnyanya, tanggal 18 Oktober 1968 pemakaman militer digelar dengan haru.<ref name=":2" />
Kematiannya, menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai kalangan. Presiden [[Soeharto]] sendiri, memberikan pesan khusus melalui Brigjen TNI [[Tjokropranolo]], kepada Tohir dan Usman yang menyatakan kebanggan atas perjuangan mereka berdua. Selain itu sejam setelah eksekusi Tohir para Penjabat Kuasa Usaha RI menggelar upacara penghormatan dan mengheningkan cipta Wisma Indonesia. Di depan peserta yang berbaju hitam Letkol A. Rachman memberikan sambutan yang berisi penghormatan kepada kedua pahlawan muda tersebut.<ref name=":2" />
▲“… ''hukuman jang akan diterima oleh Ananda adalah hukuman digantung sampai mati, di sini Dalam dunia ini akan tetap kembali ke Illahi… Mohon Ibunda ampunilah segala dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan Ananda selama ini… Ananda tutup surat ini dengan utjapan terima kasih dan selamat tinggal selama-lamanja, amin… Djangan dibalas lagi'' ”<ref>{{Cite web|url=https://www.hariansejarah.id/2019/09/kopral-harun-bin-said-tohir-pejuang.html|title=Kopral Harun bin Said [Tohir]: Pejuang Dwikora|website=Harian Sejarah|language=en|access-date=2020-06-13}}</ref><br />Eksekusi akan dilaksanakan tanggal 17 Oktober 1967 pukul 06.00 pagi. Sejam sebelum itu, Harun Tohir menunaikan shalat subuh tuk terakhir kalinya. Dia pasrah atas ketentuan Tuhan Yang Maha Esa. Sebelum di eksekusi tangan beliau dibius dan dipotong. Setelah eksekusi jenazahnya langsung dikembalikan ke tanah air. Sehari setelahnyanya, tanggal 18 Oktober 1967 pemakaman militer digelar dengan haru.<ref name=":2" />
Reaksi tak terima di tubuh KKO-AL atas perlakukan Singapura kepada prajuritnya terlihat dari kesiapan KKO-AL menyerbu
▲Kematiannya, menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai kalangan. Presiden Soeharto sendiri, memberikan pesan khusus melalui Brigjen TNI Tjokropranolo, kepada Tohir dan Usman yang menyatakan kebanggan atas perjuangan mereka berdua. Selain itu sejam setelah eksekusi Tohir para Penjabat Kuasa Usaha RI menggelar upacara penghormatan dan mengheningkan cipta Wisma Indonesia. Di depan peserta yang berbaju hitam Letkol A. Rachman memberikan sambutan yang berisi penghormatan kepada kedua pahlawan muda tersebut<ref name=":2" />.
Aksi kesedihan juga diperlihatkan masyarakat Indonesia. Ketika jenazah mereka tiba di Tanah Air, masyarakat menyambutnya dengan hari dan memenuhi
▲Reaksi tak terima di tubuh KKO-AL atas perlakukan Singapura kepada prajuritnya terlihat dari kesiapan KKO-AL menyerbu Singapuran dalam waktu 24 jam. Sayangnya, aksi tersebut tidak mendapatkan izin dari pemerintah. MPRS Indonesia juga turut memberikan ucapan belasungkawa dan menyematkan gelar pahlwan kepada Tohir dan Usman. "Sebagai prajurit, saya ingin berkelahi" Reaksi ini disampaikan oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin yang juga perwira KKO-AL. Berbeda dengan Kolonel KKO-AL Bambang yang menyampaikan kesedihannya lewat puisi yang berjudul "Patah Tumbuh Berganti Untuk Usman dan Harun. Puisi tersebut masih tersimpan baik di Museum Korps Marinir, Jakarta<ref name=":2" />.
▲Aksi kesedihan juga diperlihatkan masyarakat Indonesia. Ketika jenazah mereka tiba di Tanah Air, masyarakat menyambutnya dengan hari dan memenuhi Jalan dari Kemayoran sampai Merdeka Putih. Begitu pun saat saat pemakaman tanggal 18 Oktober 1968<ref name=":2" />.
== Penghargaan ==
[[Berkas:Harun Tohir - TMP Kalibata(1).jpg|jmpl|Foto makam Harun Tohir di TMPNU Kalibata, Jakarta]]
Atas jasa-jasanya kepada negara, pangkatnya dinaikan menjadi Kopral KKO TNI Anumerta Harun bin Said alias Thohir bin Mandar. Bendera merah putih setengah tiang dikibarkan oleh masyarakat.<ref name=":2" />
== Rujukan ==
{{Reflist}}
== Catatan ==
* [http://toparmour.blogspot.com/2011/03/usman-dan-harun-pahlawan-dwikora-yang.html Usman dan Harun Pahlawan Dwikora] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230813081722/http://toparmour.blogspot.com/2011/03/usman-dan-harun-pahlawan-dwikora-yang.html |date=2023-08-13 }}
* [http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/2005-November/000960.html Mengenang Usman dan Harun (1)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230713130555/http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/2005-November/000960.html |date=2023-07-13 }}
* [http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/2005-November/000961.html Mengenang Usman dan Harun (2)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210322083122/http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/2005-November/000961.html |date=2021-03-22 }}
* [http://jawatimuran.wordpress.com/2012/12/31/harun-alias-tohir-bin-mandar-kopral-anumerta-kko-bawean-gresik/ Operasi Militer Usman dan Harun] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221002081709/https://jawatimuran.wordpress.com/2012/12/31/harun-alias-tohir-bin-mandar-kopral-anumerta-kko-bawean-gresik/ |date=2022-10-02 }}
* [http://id.shvoong.com/law-and-politics/international-relations/2138748-sersan-usman-1943-1968-dan/ Sersan Usman dan Koperal Harun] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140301133515/http://id.shvoong.com/law-and-politics/international-relations/2138748-sersan-usman-1943-1968-dan/ |date=2014-03-01 }}
* [http://profil.merdeka.com/indonesia/h/harun-bin-said/ Profil Harun bin Said alias Tohir bin Mandar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150708103918/http://profil.merdeka.com/indonesia/h/harun-bin-said |date=2015-07-08 }}
* [http://www.tribunnews.com/2011/06/27/soeharto-paksa-lee-kuan-yew-ke-makam-usman-harun-1 Soeharto Paksa Lee Kuan Yew ke Makam Usman Harun] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120814233107/http://www.tribunnews.com/2011/06/27/soeharto-paksa-lee-kuan-yew-ke-makam-usman-harun-1 |date=2012-08-14 }}
* [http://soeharto.co/tag/harun/ Soeharto Paksa Lee Kuan Yew ke Makam Usman Harun 2] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220410054348/http://soeharto.co/tag/harun/ |date=2022-04-10 }}
* [http://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-marinir-tni-al-meledakkan-bom-di-orchard-singapura.html Kisah Usman Harun Meledakkan Bom di Orchard Singapura] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191128111719/https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-marinir-tni-al-meledakkan-bom-di-orchard-singapura.html |date=2019-11-28 }}
* {{en}} [http://www.indonesia-ottawa.org/information/details.php?type=news&id=544 HIDEAWAYS OF THE RICH AND INFAMOUS] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050506123703/http://www.indonesia-ottawa.org/information/details.php?type=news&id=544 |date=2005-05-06 }} - salah satu bagiannya menjadi sumber artikel ini
{{Pahlawan Indonesia}}
{{lifetime|1947|1968|Thohir, Harun}}
[[Kategori:Tokoh dari Gresik]]▼
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia yang dieksekusi]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]
[[Kategori:Tokoh Mandar]]
[[Kategori:Tokoh Bawean]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:
|