Jamur tiram: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Reverted to revision 16860147 by Hidayatsrf (talk) Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox
| name = Jamur tiram
| status = {{StatusSecure}}
| image = Oyster mushoom fells.jpg
| image_width = 250px▼
| image_caption = Jamur tiram
|
|
▲| species = '''''P. ostreatus'''''
▲| binomial_authority = Champ. Jura. Vosg. 1: 112, 1872
}}
{{mycomorphbox
Baris 37 ⟶ 32:
Sedangkan secara [[seksual]], reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa.<ref name=asm/> Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga [[basidiospora]] yang terletak pada kantung basidium.<ref name=asm/>
Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu miselium dengan inti haploid.<ref name=asm/> [[Miselium]] terus bertumbuh hingga [[hifa]] pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi [[plasmogami]] membentuk hifa dikaryotik.<ref name=oecd>{{en}}[OECD]. 2006. Safety Assessment of Transgenic Organisms. OECD Publishing: Australia. Hal.57-69</ref> Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan ([[suhu]] antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk.<ref name="widi">Widiastui H, Panji T. 2008. Pola aktivitas enzim ligninolitik Pleurotus ostreatus pada limbah sludge pabrik kertas. ''Menara Perkebunan'' 76(1): 47-60.
</ref> Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya [[kariogami]] dan [[meiosis]] pada basidium.<ref name=oecd/> Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium.<ref name=oecd/>
Baris 57 ⟶ 53:
Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung [[protein]], [[air]], [[kalori]], [[karbohidrat]], dan sisanya berupa serat zat besi, [[kalsium]], [[vitamin B1]], [[vitamin B2]], dan [[vitamin C]].<ref name=eg>{{en}} Eger G, Eden G, Wissig E. 1976.Pleurotus ostreatus — breeding potential of a new cultivated mushroom. ''Theoretical and Applied Genetics'' 47: 155-163.</ref>
Jamur tiram (''Pleurotus ostreatus'') merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan [[protein]] tinggi, kaya [[vitamin]] dan [[mineral]], rendah [[karbohidrat]], [[lemak]] dan [[kalori]].<ref name=sumarmi>Sumarmi. 2006. Botani dan tinjauan gizi jamur tiram putih. ''Jurnal Inovasi Pertanian'' 4(2):124-130.</ref> Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein
Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg [[thiamin]], 4.7-4.9 mg [[riboflavin]], 77,2 mg [[niacin]], dan 314.0 mg [[kalsium]].<ref name=sumarmi/><ref name="pradnyamitha">Pradnyamitha. 2008. Jamur tiram makanan para dewa. [terhubung berkala]. http://bayivegetarian.com/?tag=jamur-tiram {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304194529/http://bayivegetarian.com/?tag=jamur-tiram |date=2016-03-04 }} [15 Jun 2009].</ref>
Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian.<ref name=sumarmi/> Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah.<ref name=sumarmi/> Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering.<ref name=sumarmi/> Kandungan proteinnya 10,5-30,4%.<ref name=sumarmi/> Sedangkan beras hanya 7.3%, [[gandum]] 13.2%, [[kedelai]] 39.1%, dan susu sapi 25.2%.<ref name=sumarmi/> Jamur tiram juga mengandung 9 macam [[asam amino]] yaitu [[lisin]], [[metionin]], [[triptofan]], [[threonin]], [[valin]], [[leusin]], [[isoleusin]], [[histidin]], dan [[fenilalanin]].<ref name=sumarmi/> 72%
Lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol ([[hiperkolesterol]]) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya.<ref name=sumarmi/> 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida [[kitin]] di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak.<ref name=sumarmi/> Jamur tiram juga mengandung [[vitamin]]
== Budidaya ==
[[Berkas:Pleurotus pulmonarius of private cultivation.jpg|300px|jmpl]]
[[Berkas:Pleurotusjf.JPG|300px|jmpl|Budidaya jamur tiram dengan baglog. Baglog merupakan media tanam substrat steril tempat tumbuh dan meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, dedak dan kapur pertanian. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang sehingga jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar. Baglog dapat dibuat sendiri atau membeli dari petani jamur atau toko pertanian online.]]
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk.<ref name=gintwa/> Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.<ref name=awg/> Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, [[substrat]] yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya.<ref name=gintwa/> Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat, seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam.<ref name=gintwa/> Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat tanam dan sumber bibit.<ref name=gintwa/> [[Miselium]] dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 26-30 °C.<ref name=awg/> Jamur tiram (''Pleurotus ostreatus'') mulai dibudidayakan pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana.<ref name=gintwa/> Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.<ref name=awg/>
=== Media tanam dan komposisi ===
Media tanam ''Pleurotus ostreatus'' yang digunakan adalah jerami yang dicampur dengan air, dedak 10% dan kapur 1%.<ref name=winarni>Winarni R, Rahayu U. 2002. Pengaruh formulasi media tanam dengan bahan dasar sebuk gergaji terhadap produksi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). [terhubung berkala]. http://pustaka.ut.ac.id/puslata/pdf/70032.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304205754/http://pustaka.ut.ac.id/puslata/pdf/70032.pdf |date=2016-03-04 }} [17 Juni 2009].</ref> Fungsi dari [[jerami]] adalah sebagai bahan dasar dari pertumbuhan jamur.<ref name=winarni/>
Jerami mengandung [[lignin]], [[selulosa]], [[karbohidrat]], dan serat yang dapat didegradasi oleh jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk [[sintesis]] protein.<ref name=winarni/> Air pada jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi pertunbuhan jamur.<ref name=winarni/> Dedak dan kapur merupakan bahan tambahan pada media tanam ''Pleurotus ostreatus''.<ref name=winarni/> Dedak ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen.<ref name=winarni/> Kapur merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan jamur.<ref name=gintwa/> Selain itu juga kapur berfungsi untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur.<ref name=winarni/>
=== Media lain ===
Selain jerami, media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang mengandung [[selulosa]], [[lignin]], [[pentosan]], zat ekstraktif, [[abu]], jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, sabut kelapa dan lain sebagainya.<ref name=trubus/> Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang.<ref name=trubus/> Penyebabnya adalah karena jumlah [[lignoselulosa]], [[lignin]], dan [[serat]] pada serbuk gergaji dan merang memang lebih tinggi.<ref name=trubus>Trubus. 2007. Pijakan anyar jamur tiram. Jakarta: Trubus Swadaya. Hal. 21-27.</ref>
Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan [[vitamin]] B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh jamur ([[pH]] 6,8 – 7,0).<ref name=trubus/> Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang / akar jamur agar tidak mudah rontok.<ref name=trubus/> 0.5% gips dapat memperkukuh struktus suatu bahan campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.<ref name=parlin>Parlindungan, A.K. 2000. Perbandingan pertumbuhan dan
produksi jamur Tiram Kelabu (Pleurotus sajor caju) pada beberapa medium alternatif. ''Jurnal Natur Indonesia'' 3: 39-46.</ref><ref name=trubus/>
Baris 108 ⟶ 94:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.iptek.net.id/ind/index.php?mnu=8&ch=jsti&id=35 Jamur tiram] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080218082828/http://www.iptek.net.id/ind/index.php?mnu=8&ch=jsti&id=35 |date=2008-02-18 }}
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0502/28/naper/1554586.htm Mahrup, Pengembang Formula Baru Media Jamur Tiram]
* {{id}} [http://www.kompas.com/kesehatan/news/0208/30/195949.htm Jamur Tiram untuk Antikolesterol]
* {{id}} [http://bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/bio100/Materi/cendawan.html Pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram (Pleurotus spp.)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070713051904/http://bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/bio100/Materi/cendawan.html |date=2007-07-13 }}
* {{id}} [http://www.hariansib.com/index.php?option=com_content&task=view&id=13219&Itemid=37 Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) dibudidayakan di kota Tebingtinggi]
* {{en}} [[Paul Stamets|Stamets]] & Chilton, ''The Mushroom Cultivator'', [[1983]]
Baris 117 ⟶ 103:
* {{en}} ''National Audubon Society Field Guide to North American Mushrooms'', [[1997]]
{{commons
{{Taxonbar|from=Q186451}}
[[Kategori:Jamur pangan]]
|