Banyuwangi, Banyuwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ada Panambahan |
|||
(27 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tentang|kecamatan di Kabupaten Banyuwangi|kabupaten bernama sama|Kabupaten Banyuwangi}}
{{Short description|Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur}}
{{kegunaan lain|Banyuwangi (disambiguasi)}}
{{Coord|-8.2262|114.3665|display=title}}
{{Dati3
|nama = Banyuwangi
|nama lain = Banyuwangi Kota
|peta = Locator Kecamatan Banyuwangi ing Kabupaten Banyuwangi.png
|
|nama
|foto = [[Berkas:KcmtBwi.jpg|220px]]{{br}}<small>Searah jarum jam : Menara suar [[Pantai Boom Banyuwangi|Pantai Boom]], Kerajinan Bata [[Sumber Rejo, Banyuwangi, Banyuwangi|Sumberrejo]], Kantor Camat, Patung Kuda Tirta Wangi, Skyline perkotaan Banyuwangi, Masjid Agung Baiturahman, Taman Sritanjung</small>
|
|penduduk = 121260
|penduduktahun =[[2020]]
|pendudukref =<ref name="BANYUWANGI">{{cite web|url=https://banyuwangikab.bps.go.id/publication/2020/09/28/94c4774308344ffd9f35c0e1/kecamatan-banyuwangi-dalam-angka-2020.html|title=Kecamatan Banyuwangi Dalam Angka 2020|website=www.banyuwangikab.bps.go.id|accessdate=19 Januari 2021|format=pdf}}</ref>
|kelurahan = 18 kelurahan
|nama camat = Drs. Danisworo
|kepadatan = 4024,56
|provinsi = Jawa Timur
}}
'''Banyuwangi''' (atau juga dikenal: '''Banyuwangi Kota''') adalah sebuah [[kecamatan]] sekaligus menjadi [[ibu kota kabupaten]] di [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Provinsi
== Geografi ==
Kecamatan Banyuwangi memiliki luas wilayah 29,8 Km<sup>2</sup> yang dibagi ke 18 kelurahan. Wilayah kecamatan ini dilewati beberapa sungai yaitu Sungai Lo (Kali Lo), Sungai Tekik dan Sungai Bagong.
=== Bentang Alam dan Budaya ===
Kawasan Perkotaan di Kecamatan Banyuwangi terletak di sisi tengah kecamatan. Semakin ke barat, masih banyak lahan pertanian contohnya di [[Sumber Rejo, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Sumberrejo]] dan [[Kebalenan, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Kebalenan]]. Dan di bagian timur dari Kecamatan Banyuwangi adalah garis pantai yang berbatasan langsung dengan [[Selat Bali]].
Pusat keramaian banyak berdiri di sepanjang jalan-jalan arteri perkotaan Banyuwangi seperti Jalan [[S. Parman]], Jalan [[Adi Sucipto]], Jalan [[Ahmad Yani]] (Pusat Pemerintahan), Jalan [[Soetomo|dr. Sutomo]], Jalan [[
=== Taman Kota ===
Baris 83 ⟶ 34:
=== Pantai ===
Untuk wisata pantai, warga Banyuwangi biasanya mengunjungi [[Pantai Boom Banyuwangi|Pantai Boom]] atau Pantai Pulau Santen. Pantai Boom adalah sebuah kawasan pelabuhan rakyat yang berada di [[Kampung Mandar, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Kampung Mandar]] dan saat ini pengelolaannya dalam naungan [[Pelabuhan Indonesia III|PT
=== Situs Sejarah ===
Baris 139 ⟶ 90:
| source 1 = http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=78969&cityname=Banyuwangi-Jawa-Timur-Indonesia
|date=December 2013}}
== Pemerintahan ==
[[Berkas:Kantor Bupati Banyuwangi.jpg|jmpl|Kantor Bupati Banyuwangi]]
Pusat Pemerintahan Kecamatan Banyuwangi berada di Kantor Camat Banyuwangi yang terletak di Jalan Jend. Achmad Yani No.102 Banyuwangi.
=== Pembagian Administratif ===
Kecamatan Banyuwangi terdiri dari 18 Kelurahan
{{col-css3-begin|3}}
* [[Kampung Mandar, Banyuwangi, Banyuwangi|Kampung Mandar]]
* [[Kampung Melayu, Banyuwangi, Banyuwangi|Kampung Melayu]]
* [[Karangrejo, Banyuwangi, Banyuwangi|Karangrejo]]
* [[Kebalenan, Banyuwangi, Banyuwangi|Kebalenan]]
* [[Kepatihan, Banyuwangi, Banyuwangi|Kepatihan]]
* [[Kertosari, Banyuwangi, Banyuwangi|Kertosari]]
* [[Lateng, Banyuwangi, Banyuwangi|Lateng]]
* [[Pakis, Banyuwangi, Banyuwangi|Pakis]]
* [[Panderejo, Banyuwangi, Banyuwangi|Panderejo]]
* [[Penganjuran, Banyuwangi, Banyuwangi|Penganjuran]]
* [[Pengantigan, Banyuwangi, Banyuwangi|Pengantigan]]
* [[Singonegaran, Banyuwangi, Banyuwangi|Singonegaran]]
* [[Singotrunan, Banyuwangi, Banyuwangi|Singotrunan]]
* [[Sobo, Banyuwangi, Banyuwangi|Sobo]]
* [[Sumber Rejo, Banyuwangi, Banyuwangi|Sumber Rejo]]
* [[Taman Baru, Banyuwangi, Banyuwangi|Taman Baru]]
* [[Temenggungan, Banyuwangi, Banyuwangi|Temenggungan]]
* [[Tukang Kayu, Banyuwangi, Banyuwangi|Tukang Kayu]]
{{col-css3-end}}
== Sejarah ==
=== Masa Kolonial Belanda ===
[[Berkas:Banjoewangi Java.jpg|jmpl|Peta Kota Banyuwangi pada zaman kolonial Belanda]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Waringinbomen op de alun-alun in Banjoewangi TMnr 60052444.jpg|jmpl|Alun-alun kota Banyuwangi pada tahun 1930-an]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kantoor van de Mexolie fabriek te Banjoewangi Oost-Java. TMnr 60013266.jpg|jmpl|Kantor pabrik minyak [[Mexolie]] di Banyuwangi (tahun 1929)]]
Setelah pemberontakan yang dilakukan [[Wong Agung Wilis]] dan [[Pangeran Jagapati]] berhasil diredam, VOC memindahkan pusat pemerintahan dari [[Benculuk, Cluring, Banyuwangi|Ulupangpang]] ke Banyuwangi. Hal ini mengakhiri masa Kerajaan Blambangan dan berubah menjadi Kabupaten (''Regentschap'') Banyuwangi dengan bupati Temenggung Wiraguna I atau lebih dikenal dengan Mas Alit. Pemindahan ini menjadi cikal bakal pembangunan wilayah perkotaan di Banyuwangi.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=RHLlG9SyTRsC&pg=PA25&lpg=PA25&dq=pemindahan+ulupampang+ke+banyuwangi&source=bl&ots=2yPgH4n5Oc&sig=vPHeCql5pKUQPuf1iC-zkIvhETg&hl=en&sa=X&ei=qOhAUsfLPMbJrAf59oAI&redir_esc=y#v=onepage&q=pemindahan%20ulupampang%20ke%20banyuwangi&f=false Tiga kiai khos By Ainur Rofiq Sayyid Ahmad]</ref>
Pada zaman penjajahan Belanda, kota Banyuwangi adalah kota kecil yang memiliki batas utara di makam keramat di [[Lateng, Banyuwangi, Banyuwangi|Lateng]], batas selatan di pekuburan Belanda yang saat ini berada di belakang kantor kecamatan, batas barat di kawasan yang saat ini adalah Rumah Sakit Blambangan. Di luar kawasan tersebut adalah kawasan yang menurut cerita adalah kawasan yang berbahaya. Seperti di Lingkungan Manggisan, [[Lateng, Banyuwangi, Banyuwangi|Lateng]] hingga Sukowidi, [[Klatak, Kalipuro, Banyuwangi|Kelurahan Klatak]] adalah tempat berkumpulnya para perampok yang konon katanya bekas buruh pabrik gula yang mengalami kebangkrutan. Di wilayah Buyuhan dan Bengkalingan yang saat ini menjadi bagian [[Kertosari, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Kertosari]] terdapat tempat untuk berlatih (perguruan) [[kungfu]]. Dan muncul laporan mengenai penampakan hantu di hutan pohon asem (saat ini [[Penataban, Giri, Banyuwangi|Kelurahan Penataban]]) dan pekuburan Belanda.
Kota ini memiliki pusat keramaiannya terletak pada 3 titik, yakni di Bioskop Srikandi, Simpang Lima dan Pecinan (''China Town'') di [[Karangrejo, Banyuwangi, Banyuwangi|Karangrejo]]. Sedangkan jika malam mulai menjelang titik keramaian hanya ada di Bioskop Srikandi yang menampilkan film jawa dan kesenian Angklung Caruk.
Kota Banyuwangi dahulu memiliki dua lapangan kota yakni di depan pendapa kabupaten dan [[Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi|masjid]] yang dinamakan lapangan Tegal Masjid (sekarang [[Taman Sritanjung]]) dan di depan Komplek Inggrisan dan ''ballroom'' (kini Gedung Juang 45) yang dinamakan lapangan Tegal Loji ([[Taman Blambangan]]). Dua lapangan kota ini memiliki fungsi berbeda. Lapangan Tegal Masjid digunakan untuk parkir oplet yang dilengkapi dengan dua pompa bensin milik Kapten Cina dan Kapten Arab. Sedangkan lapangan Tegal Loji digunakan untuk sarana hiburan para warga Belanda. Di lapangan ini terdapat lapangan [[tenis]] yang dipagari dengan kawat dan ditumbuhi tumbuhan menjalar, sehingga aktivitas di dalam lapangan tidak dapat dilihat dari luar. Selain itu di lapangan Tegal Loji sering diadakan pertandingan [[sepak bola]] yang diikuti oleh klub-klub sepak bola dari [[Surabaya]] dan [[Batavia]]. Tiket untuk pertandingan bola ini dibagi menjadi tiga kategori yakni, warga pribumi yang membayar satu sen, anak kecil yang membayar setengah sen (''seketeng'') dan warga asing yang membayar dua setengah sen (''sebenggol''). Warga asing yang dimaksud adalah warga Belanda, Tionghoa, Arab dan warga pribumi yang telah naik haji.
Pada zaman penjajahan Belanda, Kota Banyuwangi memiliki 3 hotel yakni sebuah hotel yang terletak di selatan Tegal Loji (sekarang Hotel Wisma Blambangan dan eks-Hotel Asia Afrika), Hotel Srikandi dan Hotel Slamet (sebelah barat [[Stasiun Banyuwangi|stasiun lama]]). Hotel Tegal Loji biasanya digunakan oleh para penguasa Belanda, Hotel Srikandi untuk para pemain bola atau pemain sandiwara yang akan tampil di Banyuwangi dan Hotel Slamet digunakan oleh pedagang yang menaiki [[kereta api]].
Uniknya pada zaman penjajahan, di setiap persimpangan kota terdapat [[kentongan]]. Kentongan paling besar berada di Simpang Lima dengan ornamen mata menjulur. Selain itu kentongan juga terdapat di Simpang Sritanjung, Simpang Singonegaran (kini pertemuan jalan Bengawan, Letkol Istiqlah, Kapten Ilyas dan jalan Kalilo) dan Simpang Lateng. Kentongan ini dibunyikan saat [[subuh]] dan harus dibunyikan bersamaan dengan lonceng yang berada di pendapa. Bunyi kentongan mengawali segala aktivitas kota. Pada waktu-waktu tersebut banyak para pedagang memikul dagangannya dengan berjalan (saat itu belum ada [[becak]], namun yang ada hanyalah [[delman|dokar]]. Namun dokar baru muncul saat matahari terbit). Saat bulan [[Ramadhan]] tiba, suasana malam kota menjadi lebih semarak. Toko-toko tutup lebih malam seiring dengan selesainya [[tarawih]]. Dan saat [[Idul Fitri]] tiba, diadakan pawai ''Puter Kayun'' (kereta kuda) yang diikuti penguasa Belanda, warga yang kaya dan warga biasa. Selain itu pada saat [[Idul Fitri]], kawasan [[Pantai Boom Banyuwangi|pelabuhan]] penuh dengan warga yang berlibur.
Pada zaman Belanda, kota Banyuwangi hanya memiliki sedikit sekolah yakni [[HIS]] dan PHIS (''Partikelir Holands Inland School''). Selain itu terdapat sekolah rakyat di Dandangwiring ([[Penganjuran, Banyuwangi, Banyuwangi|Penganjuran]]) dan Lateng. Terdapat juga sekolah swasta seperti Sekolah Taman Siswa (sekarang SD Negeri 3 Panderejo), sekolah Sarikat Islam (sekarang MI Roudhotul Ulum), Madrasah Al-Khairiyah, Madrasah Darun Najah dan Madrasah Al-Irsyad.<ref>[http://jawatimuran.wordpress.com/2011/09/12/kota-banyuwangi-di-zaman-regentschap/ Kota Banyuwangi di Jaman Regentschap]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>Majalah Gema Blambangan, edisi khusus (076-077), 1997. Koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur</ref>
== Ekonomi ==
[[Berkas:Pasar Banyuwangi26.jpeg|jmpl|Pasar Banyuwangi dengan latar belakang [[Gunung Ijen|Pegunungan Ijen]]]]
Aktivitas ekonomi di Kota Banyuwangi dapat dilihat dengan berdirinya pasar-pasar tradisional seperti Pasar Banyuwangi yang terletak di [[Kepatihan, Banyuwangi, Banyuwangi|Kepatihan]] di sebelah barat Taman Blambangan. Aktivitas di Pasar Banyuwangi meningkat pada dini hari hingga pukul tujuh pagi. Di mana pada jam-jam tersebut, aktivitas perdagangan melebar hingga menimbulkan kemacetan di Jalan Diponegoro bagian utara dan menutup sebagian badan Jalan Jagapati. Di Pasar Banyuwangi terdapat petak-petak los pedagang yang terletak dari pinggir Jalan Karel Satsuit Tubun hingga ke dalam. Namun pedagang kaki lima masih menggunakan badan jalan sebagai tempat berdagang sehingga menimbulkan kemacetan. Akan tetapi, mulai tahun [[2012]] ada usaha untuk menertibkan pedagang (masih ada akan tetapi dirapikan) sehingga kemacetan bisa diminimalisasi dan badan jalan yang dapat dilewati bisa lebih luas. Selain Pasar Banyuwangi, terdapat juga Pasar Blambangan yang keberadaannya berdampingan dengan terminal angkot Blambangan, [[Lateng, Banyuwangi, Banyuwangi|Lateng]] (Jalan Basuki Rahmat), Pasar Sobo di Jalan S.Parman dan Pasar Pujasera yang berdampingan dengan kawasan pecinan (''China Town'') di Jalan Pierre Tendean.<ref>[https://www.google.com/search?q=pasar+pujasera+banyuwangi&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=fflb#channel=fflb&q=pecinan+banyuwangi&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial Google keyword 'pecinan banyuwangi']</ref>
Selain pasar tradisional, pusat perbelanjaan juga berdiri di Kota Banyuwangi seperti Giant di Jalan Basuki Rahmat, Ramayana di Jalan Adi Sucipto, Roxy di Jalan Ahmad Yani dan MOST (Mall of Sritanjung) yang masih diusahakan pengoperasiannya hingga kini. Selain pusat perbelanjaan besar, terdapat juga minimarket seperti Indomaret dan Alfamart yang tersebar di sudut kota. Komplek pertokoan banyak berdiri di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan Pierre Tendean (''China Town''). Selain itu, banyak berdiri ruko-ruko di kawasan Jalan Ahmad Yani, Jalan Kepiting dan di Gardenia Estate (sebuah kawasan bisnis dan perumahan dengan akses masuk dari Jalan S.Parman).<ref>[http://gardeniaestatebanyuwangi.blogspot.com/ Blog Gardenia Estate Banyuwangi]</ref>
Bank-bank nasional negeri dan swasta banyak yang berdiri di Kota Banyuwangi. Bank negeri yang berdiri di Kota Banyuwangi adalah [[Bank Mandiri]] (Jalan Wahidin Sudirohusodo), [[Bank Negara Indonesia|BNI 46]] (Jalan Kepiting dan Jalan Banterang), [[Bank Rakyat Indonesia|BRI]] (Jalan Ahmad Yani) dan [[Bank Tabungan Negara|BTN]] (Simpang Lima). Bank nasional swasta yang berdiri di Kota Banyuwangi adalah [[Bank Central Asia|BCA]] (Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sudirman), [[Bank Permata]] (Jalan Sudirman), [[Bank Danamon]] (Jalan Ahmad Yani), [[Bank Mega]] (Jalan Ahmad Yani), [[Bank Internasional Indonesia|BII]] (Jalan Ahmad Yani), [[Bank Sinarmas]], [[Panin Bank]] (Jalan Ahmad Yani), [[Bank UOB Indonesia|UOB]] (Jalan Sudirman), [[CIMB Niaga]] (Jalan Sudirman) dan [[Commonwealth Bank]] (Jalan Sutoyo). Selain itu terdapat Bank Daerah [[Bank Jatim|Jatim]] (Jalan Basuki Rahmat). Selain bank umum juga terdapat [[Bank Perkreditan Rakyat]] (BPR) seperti BPR Wilis, BPR Jatim, BPR ADY dan BPR Swadhanamas Pakto.<ref>[http://www.banyuwangikab.go.id/fasilitas/bank.html BANK]</ref> Selain itu, di kota Banyuwangi berkembang berbagai industri kecil, seperti industri oleh-oleh khas Banyuwangi, industri pisau militer di [[Singotrunan, Banyuwangi, Banyuwangi|Singotrunan]], dan industri kerajinan lainnya.
== Kesehatan ==
Kota Banyuwangi memiliki sebuah rumah sakit daerah (Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan) yang terletak di Jalan Letkol Istiqlah. Selain itu terdapat Rumah Sakit Yasmin di Jalan Letkol Istiqlah, Rumah Sakit Islam di Jalan Basuki Rahmat dan Pusat Kesehatan Militer Rayon Malang di dalam komplek Inggrisan. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) terdapat di [[Sobo, Banyuwangi, Banyuwangi|Sobo]], [[Kertosari, Banyuwangi, Banyuwangi|Kertosari]], [[Singotrunan, Banyuwangi, Banyuwangi|Singotrunan]] dan sebuah puskesmas pembantu Singotrunan di [[Kampung Mandar, Banyuwangi, Banyuwangi|Kampung Mandar]].
== Sosial Kemasyarakatan ==
Baris 144 ⟶ 152:
Kecamatan Banyuwangi dihuni oleh berbagai suku bangsa. Penduduk mayoritas Kecamatan Banyuwangi adalah Suku Osing yang banyak tinggal di [[Pakis, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Pakis]] dan [[Sumber Rejo, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Sumber Rejo]]. Di kelurahan-kelurahan lain juga terdapat warga Suku Osing namun jumlahnya tidak terlalu dominan dan telah berbaur dengan para pendatang dari luar Banyuwangi.
Selain Suku Osing ada juga komunitas kecil [[Suku Madura]] yang tinggal di sekitar [[Kepatihan, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Kepatihan]] (terutama di dekat Pasar Banyuwangi). Mereka menggabungkan diri dalam paguyuban yang bernama Paguyuban Jokotole Banyuwangi. Selain itu beberapa keluarga Suku Bali tinggal di Lingkungan Kampung Bali, [[Penganjuran, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Penganjuran]]. Suku Arab tinggal di Lingkungan Kampung Arab, [[Lateng, Banyuwangi, Banyuwangi|Kelurahan Lateng]]
Penduduk Kecamatan Banyuwangi juga memiliki beragam profesi. Karena posisinya sebagai ibu kota kabupaten, maka banyak penduduk yang bekerja sebagai pegawai pemerintahan, pedagang, pengusaha, dan sebagainya. Penduduk yang berprofesi sebagai nelayan umumnya tinggal di kelurahan-kelurahan yang berbatasan langsung dengan laut seperti [[Pakis, Banyuwangi, Banyuwangi|Pakis]], [[Sobo, Banyuwangi, Banyuwangi|Sobo]], [[Kertosari, Banyuwangi, Banyuwangi|Kertosari]], [[Karangrejo, Banyuwangi, Banyuwangi|Karangrejo]], [[Kepatihan, Banyuwangi, Banyuwangi|Kepatihan]], [[Kampung Mandar, Banyuwangi, Banyuwangi|Kampung Mandar]] dan [[Lateng, Banyuwangi, Banyuwangi|Lateng]].
Penduduk Kecamatan Banyuwangi berkumpul saat karnaval perayaan hari kemerdekaan [[Indonesia]] atau saat perhelatan [[Banyuwangi Ethno Carnival]] (BEC). Pada saat itu para warga memadati jalan yang menjadi rute karnaval. Selain itu setiap Kamis malam diadakan pengajian hajat yang bertempat di [[Masjid Agung Baiturahman Banyuwangi|Masjid Agung Baiturahman]]. Pengajian hajat ini sangat diminati warga Kecamatan Banyuwangi sehingga terkadang parkir kendaraan membludak hingga menutup Jalan Sudirman sehingga arus lalulintas dialihkan mengitari Taman Sritanjung.
Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] kabupeten Banyuwangi tahun 2020, mayoritas penduduk kecamatan Banyuwangi memeluk agama [[Islam]] yakni 96,21%. Kemudian penduduk yang beragama [[Kristen]] sebanyak 2,99%, dimana [[Protestan]] 2,19% dan [[Katolik]] 0,80%. Sebagian kecil lainnya memeluk agama [[Budha]] 0,46%, [[Hindu]] 0,31% dan lainnya 0,03%.<ref name="BANYUWANGI"/> Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 73 bangunan Masjid, 273 bangunan Musholah, 13 bangunan Gereja [[Protestan]], 1 bangunan Gereja [[Katolik]], 1 bangunan Vihara, dan 1 bangunan Pura.<ref name="BANYUWANGI"/>
== Transportasi ==
=== Bus dan Angkutan Umum ===
Untuk rute perjalanan angkutan umum di Kota Banyuwangi adalah sebagai berikut:
Baris 252 ⟶ 262:
|}
{{sembunyikan selesai}}
===
Dari selatan ([[Jember]], [[Jajag, Gambiran, Banyuwangi|Jajag]], [[Genteng, Banyuwangi|Genteng]] atau [[Rogojampi, Banyuwangi|Rogojampi]]) menuju ke utara ([[Pelabuhan Ketapang]], [[Wongsorejo, Banyuwangi|Wongsorejo]] atau [[Situbondo]])[[Berkas:Cctvsmpg5bwi26.jpeg|jmpl|Kamera CCTV yang memantau lalulintas di Simpang Lima. 3 kamera tersebut memantau arus dari Jalan [[Suprapto|Jaksa Agung Suprapto]], arus dari Jalan [[Ahmad Yani]] dan arus dari Jalan [[Wahid Hasyim]]. Sedangkan arus di Jalan [[Sudirman]] dan Jalan [[Soetomo|dr. Sutomo]] dipantau dari kamera di Jalan [[Ahmad Yani]].]]
* Untuk kendaraan roda empat bermuatan berat (bus dan truk), masuk kota melewati Jalan S.Parman sampai traffic light Karangente (Taman Tirta Wangi atau Patung Kuda). Dari traffic light Karangente belok kiri masuk Jalan Brawijaya. Dari Jalan Brawijaya lalu masuk Jalan [[Gajah Mada]] setelah melewati traffic light Cungking. Dari Jalan Gajah Mada masuk Jalan [[Hayam Wuruk]] setelah melewati traffic light [[Penataban, Giri, Banyuwangi|Penataban]]. Dari Jalan Hayam Wuruk masuk Jalan [[Raden Wijaya]] hingga tiba di Perempatan [[Kalipuro, Banyuwangi|Kalipuro]] lalu belok kanan masuk Jalan Argopuro hingga tiba di traffic light Sukowidi. Lalu belok kiri masuk Jalan [[Yos Sudarso]].[[Berkas:Pertigaansuratibwi.jpeg|jmpl|Persimpangan Surati]]
Baris 346 ⟶ 275:
* Dari traffic light Simpang Lima masuk ke arah barat atau Jalan Jaksa Agung Suprapto hingga tiba di traffic light Cungking lalu jalan terus masuk Jalan HOS Cokroaminoto.
=== Jalan ===
{{noref}}
Nama jalan yang ada di Kecamatan Banyuwangi
[[Berkas:jalanadisuciptobwi2013.jpeg|jmpl|Jalan Ahmad Yani menjelang Simpang Lima]]
[[Berkas:Jalandrsutomobwi.jpeg|jmpl|Jalan dr. Sutomo]]
Baris 526 ⟶ 456:
* Wahidin Sudirohusodo (Kepatihan)
* Wong Agung Wilis (Temenggungan)
{{col-css3-end}}
== Pendidikan ==
Lembaga pendidikan formal di Kecamatan Banyuwangi adalah sebagai berikut:
=== SD sederajat ===
{{col-css3-begin|3}}
* SD Muhammadiyah 2 Pakis Duren
* SD Negeri 1 Karangrejo
* SD Negeri 1 Kertosari
* SD Negeri 1 Lateng
* SD Negeri 1 Pakis
* SD Negeri 1 Panderejo
* SD Negeri 1 Penganjuran
* SD Negeri 1 Singonegaran
* SD Negeri 1 Singotrunan
* SD Negeri 1 Tukang Kayu
* SD Negeri 2 Karangrejo
* SD Negeri 2 Kertosari
* SD Negeri 2 Pakis
* SD Negeri 2 Penganjuran
* SD Negeri 2 Singotrunan
* SD Negeri 2 Tukang Kayu
* SD Negeri 3 Karangrejo
* SD Negeri 3 Lateng
* SD Negeri 3 Panderejo
* SD Negeri 3 Singotrunan
* SD Negeri 4 Karangrejo
* SD Negeri 4 Penganjuran
* SD Negeri 4 Singotrunan
* SD Negeri 5 Lateng
* SD Negeri Kampung Mandar
* SD Negeri Kampung Melayu
* SD Negeri Kebalenan
* SD Negeri Kepatihan
* SD Negeri Model Banyuwangi
* SD Negeri Pengantigan
* SD Negeri Sobo
* SD Negeri Sumberejo
* SD Negeri Tamanbaru
* SD Negeri Temenggungan
* SD Al Irsyad
* SD Islam Al Khairiyah
* SD Kristen Petra Banyuwangi
* SD Kristen Santa Maria
* SD Lazuardi Tursina Banyuwangi
* SD Muhammadiyah I
* SDLB Matahati
* SDLB PGRI Banyuwangi
* SDLBS ABK Autisme Anmoerty
{{col-css3-end}}
=== SMP sederajat ===
{{col-css3-begin|3}}
* [[SMP Negeri 1 Banyuwangi]]
* SMP Negeri 2 Banyuwangi
* SMP Negeri 3 Banyuwangi
* SMP Negeri 4 Banyuwangi
* SMP Negeri 5 Banyuwangi
* SMP Al Irsyad Banyuwangi
* SMP Katolik Santo Yusup Banyuwangi
* SMP Muhamadiyah 3 Banyuwangi
* SMP PGRI Banyuwangi
* SMPLB PGRI Banyuwangi
{{col-css3-end}}
=== SMA/SMK sederajat ===
{{col-css3-begin|3}}
* [[SMA Negeri 1 Banyuwangi|SMAN 1 Banyuwangi]]
* SMA Negeri 1 Glagah
* SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi
* SMA Katolik Hikmah Mandala
* SMA Muhammadiyah 1 Banyuwangi
* SMALB PGRI Banyuwangi
* SMK Uniba
* SMK Gajah Mada Banyuwangi
* SMK PGRI 1 Banyuwangi
* SMK Sri Tanjung Banyuwangi
{{col-css3-end}}
Baris 540 ⟶ 548:
</gallery>
== Batas wilayah ==
Batas-batas wilayah kecamatan Banyuwangi adalah sebagai berikut:
{{Batas 8 mata angin
|utara = [[Kalipuro, Banyuwangi|Kecamatan Kalipuro]]
|timurlaut = [[Selat Bali]]
|
|
|
|baratdaya = [[Kabat, Banyuwangi|Kecamatan Kabat]]
|
|
}}
Baris 561 ⟶ 567:
* {{id}} [http://banyuwangikab.go.id Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi]
* {{id}} [https://bentangbanyuwangi.github.io/banyuwangi.html Info Kota Banyuwangi di bentangbanyuwangi]
* [https://www.jatimtimes.com/baca/280893/20221229/075800/banyuwangi-berupaya-ciptakan-kondisi-nataru-yang-aman-nyaman-dan-kondusif Banyuwangi Berupaya Ciptakan Kondisi Nataru yang Aman Nyaman dan Kondusif]
{{Banyuwangi, Banyuwangi}}
{{Ibu kota Kabupaten di Jawa Timur}}
{{Kabupaten Banyuwangi}}
{{Authority control}}
|