Sigalingging: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(141 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Bedakan|text=[[Baringbing]] atau [[Saragih|Saragih Garingging]]. Ketiganya merupakan marga yang berbeda}}
{{Infobox Marga Batak
| nama = Sigalingging
| gambar = Berkas:Tugu Sigalingging.jpeg
|
| gambar2 =
| keterangan2 =
| marga = Sigalingging
| alias =
| aksara = {{btk|ᯘᯪᯎᯞᯪᯰᯎᯪᯰ}} <br> {{small|([[Surat Batak#Bentuk|Surat Batak Toba]])}}
| julukan =
| arti =
| jarak = {{Infobox | subbox = yes
| labelstyle = background-color:#FF9966;
| label1 = 1 | data1 = {{{gen1 | [[Si Raja Batak]]}}}
| label2 = 2 | data2 = {{{gen2 | [[Raja Isumbaon]]}}}
| label3 = 3 | data3 = {{{gen3 | Tuan
| label4 = 4 | data4 = {{{gen4 |
| label5 = 5 | data5 = {{{gen5 | [[Raja Sitempang]]}}}
| label6 = 6 | data6 = {{{gen6 |
| label7 = 7 | data7 = {{{gen7 | '''
}}
| nama lengkap = Raja Pangulu Oloan Sigalingging
| nama istri =
| nama anak = {{ubl
|1. Guru Mangarissan <br> {{small|(Sigorak)}}
|2. Raja Tinatea <br> {{small|(Tambolang)}}
|3. Namora Pangujian <br> {{small|(Parhaliang/Garingging)}}}}
| induk = [[Raja Sitempang]]
| persatuan = [[Parna]] <br> {{small|''(bersama seluruh marga keturunan Tuan Sorbadijulu)''}}
|
| turunan =
| mataniaribinsar =
| padan =
| kampung = [[Sait Nihuta, Pangururan, Samosir|Sait Nihuta]], [[Pangururan, Samosir|Pangururan]], [[Kabupaten Samosir|Samosir]]
| etnis = [[Suku Batak Toba|Batak Toba]]
| suku = [[Suku Batak|Batak]]
| tugu = [[Sait Nihuta, Pangururan, Samosir|Sait Nihuta]] <br> {{coord|2|37|8.36|N|98|41|44.77|E}}
}}
'''Sigalingging''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯘᯪᯎᯞᯪᯰᯎᯪᯰ}}) adalah salah satu [[marga]] [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] yang berasal dari [[Sait Nihuta, Pangururan, Samosir|Sait Nihuta]], [[Pangururan, Samosir|Pangururan]], [[Kabupaten Samosir|Samosir]].
== Asal-usul ==
Sigalingging termasuk dalam marga-marga Pomparan ni Raja Naiambaton atau [[Parna]], leluhur (bona pasogit) Raja Sigalingging berasal dari [[Sait Nihuta, Pangururan, Samosir|Sait Nihuta]], [[Pangururan, Samosir|Pangururan]], [[Pulau Samosir|Samosir]].<ref>Buku Tarombo Raja Sigalingging, 2002</ref>
Raja Nai Ambaton memiliki 2 orang anak yakni Raja Sitempang dan Raja Nabolon. Raja Sitempang (Raja Natanggang) memiliki 1 orang anak Raja Sitanggang. Raja Sitanggang inilah sering disebut sebagai Raja Pangururan, dan penguasa tanah / golat di Pangururan adalah keturunan dari Raja Sitempang. Raja Sitanggang memiliki 3 orang anak, dan anak bungsu bernama Raja Sigalingging 'gelar' Raja Pangulu Oloan.
Raja Sigalingging memiliki 3 (tiga) orang anak dan seorang putri. Istri dari Raja Sigalingging adalah [[Naibaho]] Sitakkaraen/Sitangkaraen, putri dari Raja Sigalingging kawin dengan putra dari Naibaho Siahaan. Berikut nama anak Raja Sigalingging:
Baris 54 ⟶ 56:
# Guru Mangarissan (Sigorak)
# Raja Tinatea (Tambolang)
# Namora Pangujian (Parhaliang/Garingging)
Salah satu Cucu Raja Sigalingging adalah
* Tendang
Baris 64 ⟶ 66:
* Gajah
* Berasa
Dan keturunan
*Garingging
Keturunan lain dari Raja Sigalingging adalah Datu Bangun Sigalingging di daerah Sirisi-risi Dolok Sanggul (sebahagian pindah ke arah pakkat)
Seluruh keturunan marga Sigalingging ini terkumpul dalam wadah organisasi atau punguan marga dengan nama [[PPRS (Parsadaan Pomparan Raja Sigalingging)]]
== Tarombo marga Sigalingging ==
{{main|Tarombo Batak}}[[Berkas:TAROMBO_SIGALINGGING.png|al=|nirbing|550x550px]]
== Tarombo Si Raja Batak - Raja Sigalingging ==
{{main|Tarombo Batak}}
[[Berkas:TAROMBO
[[Raja Sitempang]] adalah anak Raja Nai Ambaton.<ref> Buku: '''Tarombo Raja Sitempang Anak Ni Raja Nai Ambaton''' Oleh: Bachtiar Sitanggang, SH dan Brigjen Polisi (Purn) Drs. Antonius Sitanggang, SH, MH, Jakarta, 16 Agustus 2020.</ref> Atau dengan kata lain mereka adalah Keturunan Si Raja Batak dari garis keturunan Isumbaon yang sering disebut garis Mataniari, berbeda dengan garis keturunan Guru Tatea Bulan yang disebut garis Bulan.
Garis keturunan Mataniari diwarisi oleh Si Raja Batak sebuah Kitab bernama “Tumbaga Holing” yang berisikan Hukum, Ketatanegaraan, Bercocok Tanam, Bertukang, hingga Seni Mencipta. Sementara golongan Bulan diwarisi “Pustaha Laklak” yang berisi Ilmu Pengobatan, Ilmu Perbintangan dan Spiritual.
Baris 89 ⟶ 92:
Jaman dahulu belum semudah seperti sekarang dalam mengolah kayu, karena peralatannya masih belum canggih, menebang pohon dan membentuknya menjadi kayu kasau (urur) hanya menggunakan kapak dari batu, ataupun dari tembaga yang kasar. Karena itu butuh keterampilan dalam membuatnya.
Semakin banyaklah orang datang ke huta yang dibuka oleh Raja Sitempang untuk mencari urur, dan sebagian lagi belajar membuat urur. Karena itulah huta itu akhirnya diberi nama
* Bius Sitolu Hae Horbo
Baris 98 ⟶ 101:
Di salah satu sisi di Gunung Pusuk Buhit, ada 3 (tiga) mata air yang disebut Aek Parsuangan. Pemilik dan nama mata air itu berturut-turut dari atas kebawah adalah: Naibaho, Sitanggang dan Simbolon.
Putra Sulung Raja Sigalingging yaitu Guru Mangarissan mengerjakan dan mengusahakan semua hauma (''hauma'': sawah; bahasa Batak Toba) yang berada di sekitar Huta Sigalingging (''huta'': kampung, pada zaman dahulu ''huta'' dikelilingi oleh benteng besar yang bertujuan untuk menghindari serangan musuh dari kampung lain ataupun binatang buas). Guru Mangarissan adalah petani ulung dan pekerja keras, sementara itu adiknya Raja Tinatea adalah nelayan atau “par Tao”, di tepian Danau Toba. Ikan hasil tangkapannya dijual ke Onan Pangururan. Pada zaman dahulu sistem perdagangan hanya mengenal sistem barter, di mana sesama petani maupun nelayan saling menukarkan hasil usahanya masing-masing sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.
Baris 124 ⟶ 127:
# Sigorak
# Tambolang
# Parhaliang
Ompu Bada atau Mpu Bada adalah cucu dari Raja Sigalingging, dari anak pertama Guru Mangarissan (Sigorak). Dalam sejarahnya Mpu Bada membuka 'huta' ke arah Sindeas Manduamas, hingga Dairi, Pakpak. Keturunan Ompu Bada terdapat di Klasen Kabupaten Dairi di Manduamas Kab Tapanuli Tengah dan di Boang Kabupaten Aceh Selatan
Marga-marga keturunan Mpu Bada
# Marga Tendang yang tersebar di Boang Aceh
Baris 138 ⟶ 141:
# Bringin di Simerpara Kab Dairi
# Gajah di Manduamas (Kab Tapanuli Tengah), Parmonangan (Tap Utara) dan Pakkat (Kab Dairi)
#
Selain marga diatas masih ada lagi
Keturunan lain adalah Saraan (daerah Keppas), Kombih (daerang Boang) dan Brampu (daerah Keppas), ketiga marga ini masih cucu dari Op.
Namun belakangan ini telah terjadi kontroversi dimana mayoritas keturunan Mpu Bada telah mendeklarasikan bahwa mereka bukanlah bagian dari marga " Parna" dan bukan juga bagian dari marga Sigalingging.
Tarombo Mpu Bada dari sumber buku zaman Hindia Belanda <ref>Eerste Maatregelen in pas geannexeerd gebied, L Van Vuuren, 1910</ref>
[[Berkas:Ompu Bada Sigalingging.png|nir|jmpl]]
== Huta Sigalingging ==
Keturunan Raja Sigalingging terkenal perantau ulung, pemberani dan penolong serta pemilik 'ilmu', sehingga banyak menguasai lahan hutan dan mendapat tanah dari upaya menolong orang, sehingga memiliki banyak tanah ulayat/huta. Huta Sigalingging tersebar seluas yang dijelajahi di beberapa Kabupaten Sumatera Utara, berikut daftarnya:
[[Berkas:Kecamatan_Parbuluan,_Dairi_(01).jpg|300x300px|Desa Sigalingging, Sidikalang|al=Desa Sigalingging, Sidikalang|jmpl]]
# Lumban Sigalingging di Desa Sait Nihuta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir (Bona Pasogit Sigalingging - Makam Op. Raja Sigalingging - Tempat Tugu)
# Huta Sigalingging di Desa Tanjungbunga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir
# Huta Sigalingging Tarabunga di Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir
# Lumban Sigalingging di Sirait Uruk, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba
# Desa Sigalingging, Kecamatan [[Parbuluan, Kabupaten
# Lumban Sigalingging di Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi
# Huta Sigalingging [[Sigumbang, Siborongborong, Tapanuli Utara]][[Berkas:Lembaga Adat Batak Pakpak - Sulang Silima Marga Sigalingging Rading Berru Lebbuh Siburabura (01).jpg|jmpl|300x300px|Sekretariat Lembaga Adat Sulang Silima Marga Sigalingging Rading Berru di [[Batang Beruh, Sidikalang, Dairi|Siburabura, Sidikalang]].]]
# Huta Sigalingging di Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Taput
# Huta Sigalingging Lumban Bangun Sirisi-risi, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbahas
Baris 179 ⟶ 171:
# Desa Garingging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo
# Huta Sigalingging Combi Boang, Kabupaten Aceh Singkil
# Lumban Sigalingging / Huta ginjang ( Sitabo- tabo) Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir
Perlu disadari, beragam Huta (bona nipinasa) pasti beragam adat.
<!--
== Tona ni Ompu Raja Sigalingging ==
{{cquote| Marsada ma hamu akka pomparanhu
Sada do hamu pomparanhu Sigalingging. <br>Ise sian pomparanhu namandok lobi sian sada Sigalingging dohot mambedahon taononna ma:
Paet di parngoluan paet di parartaon.
Baris 192 ⟶ 185:
* Hagabeon
* Hasangapon
<p>Pasahat tona on
Pencipta : Titus Sigalingging (op. Juan)
lirik
'''N'''a marbona do songon aek marmula do songon udan, {{br}}
Baris 206 ⟶ 199:
:si ingoton ni pinomparna Di nadao nang na jonok
:Tolu do anak ni Ompui Ima si Gorak si angkkangan na i
:Sitambolang anak paidua si Parhaliang ma siampudan i tubu
'''S'''ai sitorop ma di dangkana si toropma di rantingna, {{br}}
Baris 218 ⟶ 211:
:Dos ni roha dohot hasadaon di haha anggi dohot di boru i, Ima ta tiop ta ingot sai tongtong
==
{{reflist}}
[[Kategori:Marga Batak]]
[[Kategori:Marga Batak Toba]]
[[Kategori:Marga Parna]]
[[Kategori:Marga Sigalingging]]
{{Suku-Batak-stub}}
|