Kota Lhokseumawe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan kode daerah Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Pengembalian |
||
(69 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
|settlement_type = Kota
|
|translit_lang1_type = [[abjad Jawi|Jawoe]]
|translit_lang1_info = Loksemaweu
|
|caption = Tugu Simpang Kuta Blang Lhokseumawe
|koordinat = {{coord|5|11|17|N|97|8|25|E|region:ID|display=inline,title}}
|
|
|
|
|propinsi = [[Aceh]]
|
|luas = 132,97
|
|kecamatan
|
|dasar hukum = UU No.2 Tahun 2001 {{br}}PP No.32 Tahun 1986
|ref jumlah satuan pemerintahan = <ref name="Permendagri-137-2017"/>
|tanggal
|hari jadi
|
|nama_wakil_walikota = ''lowong''
|sekretaris daerah = Teuku Adnan<ref>{{cite web|url=https://www.lhokseumawekota.go.id/sekda|title=Sekretaris Daerah|website=www.lhokseumawekota.go.id|accessdate=16 Maret 2024}}</ref>
|ketua DPRD =
|
|penduduktahun = 30 Juni 2024
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|
|99,44% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,31% [[Kekristenan|Kristen]]
** 0,24% [[Protestan]]
** 0,07% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,25% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Aceh|Aceh]] (dominan), [[Bahasa Melayu|Melayu]]
|IPM = {{increase}}
|kodearea = (+62) 645
|nomor_polisi = BL ''xxxx'' N**
|kodepos = 24315 - 24375
|apbd = Rp 786.821.025.020,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
|
|dau = Rp 472.763.151.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=20 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
|
|
|zona waktu = [[UTC+07:00]] ([[Waktu Indonesia Barat|WIB]])
|web = {{url|lhokseumawekota.go.id}}
}}
'''Kota Lhokseumawe''' (
== Sejarah ==
Secara etimologi ''Lhokseumawe'' berasal dari kata ''Lhok'' dan ''Seumawe''. Dalam [[Bahasa Aceh]], Lhok dapat berarti dalam, teluk, palung laut, dan Seumawe bermaksud air yang berputar-putar atau pusat mata air pada laut sepanjang lepas pantai Banda Sakti dan sekitarnya. Keberadaan kawasan ini tidak lepas dari kemunculan Kerajaan [[Samudera Pasai]] sekitar abad ke-13, kemudian kawasan ini menjadi bagian dari kedaulatan [[Kesultanan Aceh]] sejak tahun [[1524]].<ref>{{Cite web|url=https://archives.portalsatu.com/histori/tinggalan-sejarah-lhokseumawe-nisan-ahli-pelayaran-hingga-segel-tengku-maharaja/|title=Tinggalan Sejarah Lhokseumawe; Nisan Ahli Pelayaran Hingga Segel Tengku Maharaja|last=portalsatu.com|date=2015-08-22|website=portalsatu.com|language=en-US|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142801/https://archives.portalsatu.com/histori/tinggalan-sejarah-lhokseumawe-nisan-ahli-pelayaran-hingga-segel-tengku-maharaja/|dead-url=yes}}</ref>
=== Zaman Kolonial ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Straatgezicht in Lhokseumawe Atjeh TMnr 60038921.jpg|260px|jmpl|kiri|Pemandangan jalan di Lhokseumawe pada masa [[Hindia Belanda]]]]
Sebagian warga masih menyebut Lhokseumawe sebagai ''Kota Petro Dolar'', seiring masa kejayaan Mobil Oil, PT Arun, dan sejumlah proyek vital lainnya di Lhokseumawe. Kawasan ini sudah memainkan perannya sejak kemunculan [[Kesultanan Samudera Pasai|Kerajaan Samudera Pasai]] sekitar abad ke-13. Lhokseumawe terus memainkan peran penting saat menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh sejak tahun 1524, masa kolonial dan perang kemerdekaan.
Peran penting Kota Lhokseumawe dalam sejarah Aceh bisa terlihat dari banyaknya situs bersejarah (dari abad 11 M-20 M) di seantero kota yang membawahi lima kecamatan ini. Di antaranya, tiang gantung atau tempat Teuku Chik Di Tunong dieksekusi, Benteng Tentara Jepang, Makam Teungku Lhokseumawe, Makan Tgk Chik Ditunong.
Baris 78 ⟶ 67:
Sayangnya, belum banyak upaya untuk melestarikan situs-situs bersejarah ini. Padahal, jika dikelola secara profesional dan dikemas secara menarik, semua situs bersejarah ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Lhokseumawe. Sejumlah rujukan juga mengarahkan bahwa sektor wisata (sejarah) akan memberikan pendapatan dalam jangka panjang, dibandingkan dengan ekploitasi hasil alam. Hanya perlu kemauan dan inovasi bagi kita untuk mengelola warisan orang terdahulu.
Sebelum abad ke-20, negeri ini telah diperintah oleh [[Ulèëbalang|Uleebalang]] Kutablang. Tahun 1903, setelah perlawanan pejuang Aceh terhadap penjajah Belanda melemah, Aceh mulai dikuasai dan dijajah Belanda. Lhokseumawe menjadi daerah taklukan dan mulai saat itu status Lhokseumawe menjadi ''Bestuur Van Lhokseumawe'' dengan ''Zelf Bestuurder'' adalah Teuku Abdul Lhokseumawe yang tunduk di bawah ''Aspiran Controeleur''. Di Lhokseumawe, berkedudukan juga Wedana serta Asisten Residen atau Bupati.
Pada dasawarsa kedua abad ke-20 itu, di antara seluruh daratan Aceh, Kota Lhokseumawe sebagai salah satu pulau kecil dengan luas sekitar 11 km² yang dipisahkan dengan [[Sungai Krueng Cunda]] diisi bangunan-bangunan Pemerintah Umum, Militer, dan Perhubungan [[Kereta api|Kereta Api]] oleh Pemerintah Belanda. Pulau kecil dengan desa-desa (Gampong) Kampung [[Keude Aceh, Banda Sakti, Lhokseumawe|Keude Aceh]], Kampung Jawa, Kampung Kutablang, Kampung [[Mon Geudong, Banda Sakti, Lhokseumawe|Mon Geudong]], Kampung [[Tumpok Teungoh, Banda Sakti, Lhokseumawe|Teumpok Teungoh]], Kampung [[Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Lhokseumawe|Hagu]], Kampung [[Uteun Bayi, Banda Sakti, Lhokseumawe|Uteuen Bayi]], dan Kampung [[Ujong Blang, Banda Sakti, Lhokseumawe|Ujong Blang]] yang keseluruhannya baru berpenduduk 5.500 jiwa secara jamak di sebut Lhokseumawe. Bangunan demi bangunan mengisi daratan ini sampai terwujud embrio kota yang memiliki pelabuhan, pasar, stasiun kereta api dan kantor-kantor lembaga pemerintahan.<ref>{{Cite
=== Masa Kemerdekaan ===
Pada tanggal 21 September dan 22 September 1953, Pasukan [[DI/TII]] menyerang Lhokseumawe sebanyak dua kali. Kedua serangan tersebut digagalkan oleh TNI.<ref>{{cite web |last1=Putra |first1=Bisma Yadhi |title=Perang Tiga Hari Tiga Malam di Kota Lhokseumawe |url=https://kinija.id/perang-tiga-hari-tiga-malam-di-kota-lhokseumawe/ |website=kinija.id |publisher=Kinja |access-date=9 Maret 2023 |archive-date=2023-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230309110455/https://kinija.id/perang-tiga-hari-tiga-malam-di-kota-lhokseumawe/ |dead-url=yes }}</ref>
Sejak Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintahan Negara Republik Indonesia belum terbentuk sistemik sampai kecamatan ini. Pada mulanya Lhokseumawe digabung dengan Bestuurder Van Cunda. Penduduk didaratan ini makin ramai berdatangan dari daerah sekitarnya seperti Buloh Blang Ara, [[Matangkuli, Aceh Utara|Matangkuli]], Blang Jruen, Lhoksukon, Nisam, cunda serta Pidie.
Pada tahun 1956, dengan Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956, terbentuk daerah-daerah otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkup daerah Provinsi Sumatera Utara, di mana salah satu kabupaten diantaranya adalah Aceh Utara dengan ibu kotanya Lhokseumawe.
Pada tahun 1964, dengan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Aceh Nomor 34/G.A/1964 tanggal 30 November 1964, ditetapkan bahwa kemukiman Banda Sakti dalam Kecamatan Muara Dua, dijadikan Kecamatan tersendiri dengan nama Kecamatan Banda Sakti.
Baris 93 ⟶ 84:
Sejak Tahun 1988 gagasan peningkatan status Kotif Lhokseumawe menjadi Kotamadya mulai diupayakan sehingga kemudian lahir UU Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lhokseumawe tanggal 21 Juni 2001 yang ditandatangani Presiden RI Abdurrahman Wahid, yang wilayahnya mencakup tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat.
Pada tahun 2006, kecamatan Mura Dua mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Muara Dua dan Muara Satu sehingga jumlah kecamatan di Kota Lhokseumawe menjadi empat kecamatan.<ref>{{Cite web|url=https://www.lhokseumawekota.go.id/profile.php?id=1|title=.:: Pemerintah Kota Lhokseumawe ::.|website=www.lhokseumawekota.go.id|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20190404123803/https://lhokseumawekota.go.id/profile.php?id=1|dead-url=no}}</ref>
== Geografi ==
Penggunaan lahan terbesar di Kota Lhokseumawe adalah untuk permukiman seluas 10 877 ha atau sekitar 60% dari luas yang ada. Kebutuhan lahan yang menonjol adalah untuk usaha kebun campuran 4.590 ha atau sekitar 25,35%, di samping untuk kebutuhan persawahan seluas 3 747 ha atau sekitar 21%. Untuk kebutuhan perkebunan rakyat telah dimanfaatkan seluas 749 ha atau sekitar 4% dan untuk lain–lainnya.<ref>{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44504|title=UU No. 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lhokseumawe [JDIH BPK RI]|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142802/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44504|dead-url=no}}</ref>
=== Batas Wilayah ===
berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001, tanggal 21 Juni 2001 Lhokseumawe ditetapkan statusnya menjadi [[kota]] dengan batas-batas wilayah:<ref>{{Cite web|url=http://www.dpr.go.id/jdih/index/id/333|title=J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat|last=RI|first=Setjen DPR|website=www.dpr.go.id|language=id|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142801/http://www.dpr.go.id/jdih/index/id/333|dead-url=no}}</ref>
{{Batas USBT
|utara = [[Selat Malaka]]
|selatan = [[Kuta Makmur, Aceh Utara|Kecamatan Kuta Makmur]], [[Kabupaten Aceh Utara]]
|timur = [[Syamtalira Bayu, Aceh Utara|Kecamatan Syamtalira Bayu]], [[Kabupaten Aceh Utara]]
|barat = [[Dewantara, Aceh Utara|Kecamatan Dewantara]], [[Kabupaten Aceh Utara]]
}}
=== Iklim ===
Wilayah kota Lhokseumawe memiliki [[iklim muson tropis]] (''Am'') dengan dua musim yang jelas, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Suhu udara di wilayah ini cenderung konstan antara 23°–34 °C. Tingkat kelembapan di kota ini pun cenderung tinggi antara 60% hingga 90%.
{{Lhokseumawe weatherbox}}
== Pemerintahan ==
Baris 132 ⟶ 139:
== Kesehatan ==
=== Rumah sakit ===
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Lhokseumawe}}
{{:Daftar Rumah Sakit di Kota Lhokseumawe}}
=== Fasilitas ===
Sarana kesehatan yang tersedia di Kota Lhokseumawe terdiri dari:
* Catatan: Tidak termasuk Perusahaan Swasta, Hanya Data sarana/prasarana Pemerintah dan pegawai pemerintah<ref name="Lhokseumawe Dalam Angka 2013">{{Cite web |url=http://www.bappedalhokseumawe.web.id/lhokseumawe-dalam-angka |title=Lhokseumawe Dalam Angka 2013 |access-date=2014-03-17 |archive-date=2014-03-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140317195528/http://www.bappedalhokseumawe.web.id/lhokseumawe-dalam-angka |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2017/1174_Aceh_Kota_Lhokseumawe_2017.pdf |title=Profil Kesehatan Kota Lhokseumawe Tahun 2017 |access-date=2019-10-24 |archive-date=2019-10-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142759/http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KAB_KOTA_2017/1174_Aceh_Kota_Lhokseumawe_2017.pdf |dead-url=yes }}</ref>
{| class="wikitable sortable"
Baris 211 ⟶ 222:
| Orang
|}
== Pendidikan ==
Jumlah sarana pendidikan umum yang ada di Kota Lhokseumawe sampai dengan tahun 2023, terdiri dari Taman Kanak – kanak 37 unit (swasta 24 unit), Sekolah Dasar sebanyak 72 unit, SLTP 18 unit serta SMU/SMK sebanyak 13 unit, Akademi/Perguruan Tinggi 12 unit.
Sarana pendidikan agama yang ada 8 unit Madrasah Ibtidaiyah (5 negeri dan 3 swasta), 6 unit Madrasah Aliyah (1 negeri dan 5 swasta). Di Kota Lhokseumawe memiliki 26 unit Pondok Pasantren dan 189 unit Balai Pengajian.<ref>{{Cite web|url=https://www.igi.or.id/lhokseumawe-dalam-kepompong-literasi-menuju-kota-pendidikan.html|title=LHOKSEUMAWE DALAM KEPOMPONG LITERASI MENUJU KOTA PENDIDIKAN {{!}} Ikatan Guru Indonesia|last=halim|language=id-ID|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142808/https://www.igi.or.id/lhokseumawe-dalam-kepompong-literasi-menuju-kota-pendidikan.html|dead-url=no}}</ref>
== Tempat ibadah ==
Sedangkan sarana peribadatan yang dimiliki Kota Lhokseumawe adalah:<ref name="Lhokseumawe Dalam Angka 2013"/>
{| class="wikitable"
|-
Baris 226 ⟶ 237:
|-
| Masjid
|
| Unit
|-
| Mushala
|
| Unit
|-
| Gereja
|
| Unit
|-
|
| 1
| Unit
Baris 249 ⟶ 259:
Berdasarkan hasil penelitian [[Geologi]] Departemen Pertambangan dalam wilayah kawasan Kota Lhokseumawe terdapat bahan galian Golongan C berupa [[batu kapur]], tanah timbun dan [[pasir]]/kerikil. Di samping itu terdapat juga sumber daya alam berupa [[gas alam]] yang pengolahannya dilakukan oleh [[PT. Arun NGL]] Co. Sumber daya alam tersebut sudah dieksplorasi sejak tahun 1975 oleh Mobil Oil Indonesia Inc (sekarang [[ExxonMobil]]) di Kabupaten [[Aceh Utara]] yang selanjutnya dilakukan pengolahan untuk diekspor ke luar negeri, hasil pengolahan gas berupa ''condensat'' juga dimanfaatkan oleh Pabrik Aromatix yang dibangun tahun 1998 dan perusahan–perusahaan besar lainnya seperti pabrik pupuk.
[[PT. Kertas Kraft Aceh (KKA)|PT. Kertas Kraft Aceh (PT.KKA)]], [[Pupuk Iskandar Muda|PT. Pupuk Iskandar Muda]], [[ASEAN Aceh Fertilizer|PT. Asean Aceh Fertilizer]] dan [[ExxonMobil|EXXON Mobil]]
== Pariwisata ==
Baris 263 ⟶ 273:
* Kampung [[P. Ramlee]] (seniman besar Malaysia, asal Aceh).
* Taman Ngieng Jioh (Blang Panyang)
* Bukit
* Waduk Jeuleukat
* Masjid Agung Islamic Center<ref>{{Cite web|title=Foto: Masjid Agung Islamic Center, Ikon Kota Lhokseumawe|url=https://kumparan.com/acehkini/foto-masjid-agung-islamic-center-ikon-kota-lhokseumawe-1rbLhK8OAM7|website=Kumparan}}</ref>
Kesemua objek ini dapat menjadi aset bagi dunia Pariwisata Kota Lhokseumawe jika ditata dan dikembangkan dengan lebih menarik.
Baris 277 ⟶ 288:
! Frekuensi
! Signal
|-
| [[RRI Programa 1|RRI Pro-1]] || 89,3 [[MHz]]|| rowspan=11| [[Modulasi amplitudo|FM]]
|-
| CITIS FM || 94.4 MHz
|-
| [[RRI Programa 3|RRI Pro-3]] || 95,2 MHz
|-
| Radio SaPa FM || 96.0 MHz
|-
| [[RRI Programa 2|RRI Pro-2]] || 101.9 MHz
|-
| Bujang Salim FM || 101,5 MHz
|-
| Vina Vira FM || 101,1 MHz
|-
| Istiqomah Arun FM || 102,7 MHz
|-
| Adyemaja FM ||103,5 MHz
|-
| Radio Rimba Pase FM || 106.6 MHz
|-
| Radio Gisa FM || 107,7 MHz
|}
Baris 382 ⟶ 315:
Objek perhubungan yang menunjang sektor perekonomian antara lain:
* Darat:
** Terminal Terpadu type A Lhokseumawe
** Stasiun Kereta Api Paloh Lhokseumawe (akan beroperasi di bulan januari 2024)
** Stasiun Kereta Api Lhokseumawe (direncanakan 2025)
** Stasiun Kereta Api Blang Mangat Lhokseumawe (direncanakan 2027)
* Udara:
** [[Bandar Udara Malikussaleh]]
** [[Bandar Udara Lhok Sukon]]
* Laut:
** Pelabuhan Laut Kruengeukeuh
== Referensi ==
{{reflist}}
* [[Pemerintahan Aceh]]
* [[Lembaga Wali Nanggroe]]
Baris 400 ⟶ 339:
* [[Majelis Adat Aceh]]
* {{Id}} [https://lhokseumawekota.go.id/ Website
* {{Id}} [http://bappeda.lhokseumawekota.go.id/ Bappeda Kota Lhokseumawe]
* {{Id}} [https://jdih.lhokseumawekota.go.id/ Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kota Lhokseumawe] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171005203104/https://jdih.lhokseumawekota.go.id/ |date=2017-10-05 }}
* {{Id}} [https://lpse.lhokseumawekota.go.id/ Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kota Lhokseumawe] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121231202329/http://www.lpse.lhokseumawekota.go.id/ |date=2012-12-31 }}
{{Wikisource|Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001}}
{{Kota Lhokseumawe}}
|