Ratu Laut Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Nusantara1945 (bicara | kontrib)
k Perbaikan Pengetikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(113 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Kanjeng Ratu Kidul.jpg|jmpl|Gambaran populer wujud Nyai Rara Kidul, mengenakan pakaian berwarna hijau.]]
'''Nyai Loro Kidul''' ( juga dieja sebagai ''Nyi Roro Kidul'' atau ''Nyi Rara Kidul'', dia juga mempunyai banyak nama lain ) yang merupakan [[dewi]] dari [[dongeng]] [[Jawa]]. Namanya terkenal sebagai ''Ratu Pantai Selatan'', ([[Pelabuhan Ratu]])
'''Ratu Laut Selatan''' / [[Ratu Pantai Selatan]] juga sering disebut Ibu Ratu Kidul adalah sosok Mitos Ratu Jin bernama '''Ratu Rara Kirana''' lalu tampuk pimpinan masa kini digantikan oleh '''Ratu Rara''' .
 
Kekuatan Ilmu [[Ratu Laut Selatan]] dapat menaklukan [[Nyi Blorong]], lalu setelah ditaklukan menjadi pembantu pada istana laut selatan, sebelum ia diusir karena perseteruannya dengan [[Nyi Roro Kidul]], pilar benderanya didaratan tak lain membangun [[Borobudur]].
== Mitologi ==
Suatu ketika pada masa Prabu Siliwangi memerintah di Kerajaan Pajajaran ia memiliki seorang permaisuri cantik dan sejumlah 7 selir. Suatu ketika sang permaisuri melahirkan anak perempuan cantik pula, bahkan melebihi kecantikan ibundanya. Ia dinamai ''Putri Rara Kadika'' yang berarti '''Putri Nan Cantik Jelita'''.
 
Pengetahuan masyarakat pada umumnya merujuk pada 3 tokoh, yaitu [[Kanjeng Ratu Kidul]] & anak asuhnya [[Nyi Roro Kidul]] serta jin keturunan iblis [[Nyi Blorong]] yang pernah ditaklukan saat itu.
Dalam tidur ia bermimpi bertemu dengan "orang suci" yang memberi nasihat agar sang putri menyucikan diri dengan moksa ke laut untuk mengembalikan kecantikannya, sekaligus memperoleh kekuatan gaib.
 
Legenda cerita ini sangat populer di kalangan masyarakat [[Pulau Jawa]] dan [[Pulau Bali|Bali]]. Kepercayaan akan adanya penguasa lautan di selatan Jawa ([[Samudra Hindia]]) terutama dikenal oleh [[Suku Sunda]] dan [[Suku Jawa]]. Orang [[suku Bali|Bali]] juga meyakini adanya kekuatan yang menguasai pantai selatan ini.
Ketika terbangun, tanpa ragu Putri Rara Kadika moksa ke Laut Selatan. Mimpinya pun menjadi kenyataan. kembali cantik, ia juga beroleh kekuatan gaib serta keabadian. Namun, sang putri harus tetap tinggal di Laut Selatan.
 
Senjata andalan [[Ratu Laut Selatan]] Rara kirana adalah Panah 7 Penjuru Mata Angin & Tombak Nirwana Cakra Langit yang pernah di pinjamkan oleh [[Sunan Kalijaga]] untuk mengalahkan [[Prabu Siliwangi]], lalu [[Sunan Gunung Jati]] menempa senjata tersebut dijuluki Karera Reksa dan menjadi Pusaka Agung Buana.
Sejak itu ia disebut sebagai Nyi Roro Kidul (yang artinya Rara = Bangsawan Cantik, kidul = selatan), atau sang Ratu Penguasa Laut Selatan.
Setelah itu pusaka tersebut dikembalikan kembali ke pemiliknya.
 
==Persaingan Nyi Roro Kidul & Nyi Blorong==
 
== Sunan Kalijaga & Sunan Gunung Jati==
Sunan Gunung Jati adalah cucu [[Prabu Siliwangi]] memperkenalkan [[Sunan Kalijaga]] kepada tantenya [[Ratu Laut Selatan]] / Ratu Rara Kadita anak dari [[Prabu Siliwangi]] setelah itu [[Ratu Laut Selatan]] menjadi muslim, lalu [[Sunan Kalijaga]] menjadikan ia istri spritualnya tanpa keturunan & hanya agar dapat meminjam tombaknya.
 
[[Sunan Kalijaga]] sebagai suami dari [[Ratu Laut Selatan]] Ratu Rara Kadita anak dari [[Prabu Siliwangi]] tak mengetahui taktik sang suami, Konon [[Sunan Kalijaga]] mempersunting anaknya [[Prabu Siliwangi]] karena ingin meminjam Tombak Nirwana Cakra Langit kepunyaan Ratu Rara Kadita untuk mengalahkan [[Prabu Siliwangi]] atas arahan [[Sunan Gunung Jati]] cucu dari [[Prabu Siliwangi]]. Lalu pertarungan kedua terjadi selama seminggu dan dimenangkan oleh [[Sunan Kalijaga]], kekalahan ini menjadikan [[Prabu Siliwangi]] yang kekuasaannya sampai Kesultanan Cirebon kurang suka dengan Kesultanan Demak, dan otomatis [[Ratu Pantai Selatan]] sakit hati saat itu kepada [[Sunan Kalijaga]] yang pernah dikalahkan Ayahnya.
 
Sunan Kalijaga memiliki hubungan mendalam dengan Putri Rara Kadita karena aspek yang sama, yaitu air (dalam bahasa Jawa, kali memiliki arti "sungai"). Panembahan Senopati (1584–1601), pendiri ekspansi imperial Mataram, mencari dukungan dewi dari Samudra Selatan [[Kanjeng Ratu Kidul]] dan [[Nyai Loro Kidul]] di Pemancinang, selatan Jawa, untuk menjadi pelindung khusus keluarga bangsawan Mataram. Ketergantungan Senopati pada Sunan Kalijaga dan Nyai Loro Kidul menurut catatan sejarah mencerminkan ambivalen Dinasti Mataram terhadap Islam dan kepercayaan asli Jawa.[10]
 
== Legenda dari Jawa & Sunda ==
{{main|Ratu Laut Selatan}}
'''Ibu Ratu Kidul''' (juga disebut ''Ratu Rara Kadita'') adalah tokoh [[legendaris]] Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat [[Pulau Jawa]] & [[Pulau Bali|Bali]]. Tokoh ini dikenal sebagai Ratu Laut Selatan ([[Samudra Hindia]]). Menurut legenda Sunda, Nyi Rara Kadita mulanya merupakan Putri [[Prabu Siliwangi]] dari Ratu Jin penguasa daratan yang diusir ayahnya karena ulah ibu tirinya.
 
Dalam perkembangannya, masyarakat spritual mengakui Putri Rara Kadita adalah anak dari [[Sri Baduga Maharaja]] dengan Ratu Jin Penguasa Daratan ketika beliau tersesat di hutan, Kedudukan Nyai Loro Kidul / rara kadita sebagai Ratu Laut Selatan keturunan setengah jin & manusia di tanah Jawa menjadi motif populer dalam cerita rakyat dan mitologi, selain juga dihubungkan dengan kecantikan putri-putri Sunda dan Jawa.
 
== Kepercayaan Kejawen ==
{{main|Kanjeng Ratu Kidul}}
'''Kanjeng Ratu Kidul''' adalah tokoh [[legenda]] yang sangat populer di kalangan masyarakat [[Pulau Jawa]] dan [[Pulau Bali|Bali]]. Ia memiliki kuasa atas ombak keras [[samudra Hindia]] dari istananya yang terletak di jantung samudra. Dalam mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari [[Dewa Kaping Telu]]. Ia mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi ([[Dewi Sri]]) dan dewi-dewi alam yang lain.
 
Menurut kepercayaan, ia merupakan pasangan spiritual para sultan dari [[Kerajaan Mataram Islam|Mataram]] dan [[Ngayogyakarta Hadiningrat|Yogyakarta]], dimulai dari [[Panembahan Senapati]] hingga sekarang. Ia juga menjadi istri spiritual [[Susuhunan]] [[Surakarta]]. Pengamat sejarah kebanyakan beranggapan, keyakinan akan Kanjeng Ratu Kidul memang dibuat untuk melegitimasi kekuasaan dinasti Mataram.
 
[[Surakarta Hadiningrat|Keraton Surakarta]] menyebutnya sebagai '''Kanjeng Ratu Ayu Kencono Sari'''.<ref>Karaton Surakarta, Yayasan Pawiyatan Kabudayaan Karaton Surakarta, Sekilas Sejarah Keraton Surakarta, R.Ay. Sri Winarti P, 2004</ref> Ia dipercaya mampu untuk berubah wujud beberapa kali dalam sehari.<ref>Bogaerts, Els. Scription Van sunans, sultans en sultanes; Ratu Kidul in the Panitik Sultan Agungan - M.A. Thesis, Rijskuniversiteit Leiden, Holland</ref> [[Sultan Hamengkubuwono IX]] menggambarkan pengalaman pertemuan spiritualnya dengan sang Ratu; ia dapat berubah wujud dan penampilan, sebagai seorang wanita muda biasanya pada saat bulan purnama, dan sebagai wanita tua di waktu yang lain.<ref>Sultan Hamengkubuwono IX memoire "Takhta untuk Rakyat"</ref>
 
Dalam [[kejawen]] Kanjeng Ratu Kidul dipercaya suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada di pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. Karena itu, pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, hingga Semenanjung Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau.
 
== Ni Mas Ratu Anginangin ==
{{main|Ni Mas Ratu Angin Angin}}
 
== Ratu Ayu Pagedongan ==
Ratu Pagedongan adalah putri Raden Panji, seorang putra raja [[Jenggala]], dengan Retnaning Dyah Angin-Angin yang merupakan putri lelembut. Saat membuka hutan (''babat alas'') Sigaluh, pohon beringin putih yang merupakan pusat kerajaan lelembut ikut tumbang. Roh raja lelembut, Prabu Banjaran Seta, masuk ke dalam tubuh Raden Panji sehingga ia menjadi semakin sakti. Dengan demikian, kekuasaan hutan Sigaluh dan kerajaan lelembut menjadi miliknya. Retnaning Dyah Angin-Angin adalah adik dari Prabu Banjaran Seta.
 
Saat Ratu Hayu lahir, kakek Ratu Hayu yang bernama Eyang Sindhula datang dan memberinya nama Ratu Pagedongan dengan harapan ia menjadi wanita tercantik di seluruh alam. Setelah beranjak dewasa, Ratu Pagedongan meminta kakeknya agar kecantikannya abadi. Hal tersebut dapat terjadi hanya jika Ratu Pagedongan menjadi lelembut. Setelah menjadi lelembut, Raden Panji menyerahkan laut selatan di bawah kekuasaan putrinya, sampai saatnya ia bertemu dengan ''Wong Agung'' ("orang besar") yang memerintah Jawa.
 
== Putri Banyu Bening Gelang Kencana ==
{{main|Banyu Bening Gelang Kencana}}
 
== Lara Kidul Dewi Nawangwulan ==
{{main|Jaka Tarub}}
Lara Kidul Dewi Nawangwulan adalah ratu sebuah kerajaan kecil pada masa Kerajaan Majapahit. Ia adalah keturunan [[Bhre Wengker]] (1456-1466), seorang raja [[Majapahit]]. Suaminya adalah [[Jaka Tarub]], sementara ia sendiri menjadi salah satu dari tujuh bidadari yang mandi di telaga. Keduanya memiliki putri bernama Dewi Nawangsih. Nawangsih menikah dengan Raden [[Bondan Kejawan]] atau Lembu Peteng, pangeran Majapahit yang diangkat anak oleh [[Jaka Tarub]]. Keduanya adalah moyang dari [[Panembahan Senapati]], pendiri [[Kesultanan Mataram]].
 
Dalam legenda, saat Nawangwulan sampai di khayangan, ia ditolak karena sudah berbau manusia. Nawang Wulan kembali turun ke bumi tetapi tidak bermaksud kembali ke suaminya. Ia naik [[gunung Merbabu]] dan meloncat ke laut selatan untuk bunuh diri. Di laut selatan, Nyi Nawang Wulan perperang dengan Nyi Roro Kidul dan memperoleh kemenangan, sehingga ia menguasai laut selatan. Dengan demikian, Nawangwulan menjadi salah satu dari tiga penguasa laut selatan disamping [[Nyi Roro Kidul]] dan [[Nyi Blorong]].
 
Dalam versi lain, penguasa khayangan menjadikan Nawangwulan penguasa laut kidul karena ia sudah tidak layak untuk tinggal di khayangan, tetapi juga tidak pantas untuk kembali tinggal di antara manusia di bumi. Semenjak saat itu, Nawangwulan dikenal dengan nama [[Nyi Roro Kidul]].
 
== Legenda dari Batak ==
{{main|Biding Laut}}
 
== Bodhisatwa Kwan Im Laut Selatan ==
{{main|Kwan Im}}
[[Berkas:Guan She Yin statue of Sanggar Agung Temple, Surabaya-Indonesia.jpg|200px|ka|jmpl|Gerbang samudra [[Sanggar Agung]] dihiasi patung raksasa [[Kwan Im|Kwan Im Laut Selatan]].]]
[[Kwan Im]] adalah [[bodhisatwa]] welas asih dalam [[agama Buddha di Tiongkok|ajaran Buddha Mahayana]]. Ia bersumpah tidak akan beristirahat hingga ia berhasil membebaskan seluruh makhluk hidup dari penderitaan ''samsara'' (atau kelahiran kembali berulang ke dunia). Di [[China]], para nelayan berdoa kepadanya agar selamat selama di laut mencari ikan. Itulah sebabnya Bodhisatwa Kwan Im juga dijuluki ''Kwan Im Laut Selatan'',<ref>Mary Bai. [http://www.cits.net/china-guide/china-traditions/guan-yin.html Guanyin, the Chinese Goddess of Mercy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140407072212/http://www.cits.net/china-guide/china-traditions/guan-yin.html |date=2014-04-07 }}. {{en}}</ref> yang sebenarnya merujuk pada [[Laut Cina Selatan]].
 
Pada saat terjadi [[diaspora]] penduduk [[China]] ke [[Asia Tenggara]], khususnya [[Indonesia]], Kwan Im Laut Selatan dianggap sebagai pelindung para imigran tersebut. Seluruh wilayah di selatan [[China]] (termasuk [[Laut China Selatan]]) dipercaya berada di bawah perlindungan (kekuasaan) Kwan Im. Oleh sebab itu, pemujaan terhadap Kwan Im cukup populer di Indonesia, misalnya di Klenteng [[Sanggar Agung]] di [[Surabaya]] dan Vihara ''Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa'' di [[Simpenan, Sukabumi]].<ref name="cumilebay.com">[http://www.cumilebay.com/2012/02/vihara-nam-hai-kwan-se-im-pu-sa.html Ada Ratu Pantai Selatan di Vihara Nam Hai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140403100334/http://www.cumilebay.com/2012/02/vihara-nam-hai-kwan-se-im-pu-sa.html |date=2014-04-03 }}.</ref>
 
== Putri Raja Thailand ke IV ==
Menurut legenda yang beredar di [[Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa]], [[Simpenan, Sukabumi]], Ratu Pantai Selatan merupakan putri Raja Thailand,<ref name="cumilebay.com"/> yaitu Raja kelima dari [[dinasti Chakri]], [[Chulalongkorn]].
 
== Lihat pula ==
* [[Kanjeng Ratu Kidul]]
* [[Nyi Roro Kidul]]
* [[Ratu Laut Utara]]
* [[Ratu Pantai Selatan]] (film 1980)
* [[Ajian Ratu Laut Kidul]] (film 1991)
* [[Ratu dari Selatan]]
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
== MitologiRujukan ==
* Kartawidjaja PR. 2000. [http://home.snafu.de/watchin/II_Dez_00/Tod_dem_Kommunismus.htm Tod dem Kommunismus - hoch leben die Geister: Über die Aufhebung des Beschlusses der Beratenden Volksversammlung von 1966] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080525090542/http://home.snafu.de/watchin/II_Dez_00/Tod_dem_Kommunismus.htm |date=2008-05-25 }}. Indonesien Information nr. 3/2000.
 
{{Mitos supernatural Indonesia}}
 
[[Kategori:Mitologi Jawa]]
[[Kategori:Mitologi Indonesia]]
 
 
{{mitologi-stub}}