Mujassimah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anonym01395820 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Mujassimah menggunakan HotCat
 
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{allah}}'''Mujassimah''' atau '''Musyabbibah'''<ref>{{citeweb|url=https://www.youtube.com/watch?v=KJ4ODwn2Ih0&feature=youtu.be |title=Apakah Wahabi Berpaham Mujassimah? - Menyingkap hakikat Wahabi|accessdate=23 September 2020|author=Ustadz Dzulqarnain Muhammad|date= 6 Januari 2020}}</ref> adalah salah satu [[mazhab]] dalam [[Islam]] yang meyakini bahwa [[Allah]] memiliki jasad<ref>{{Cite book|last=Nuruddin|first=Muhammad|date=2021|title=Hal-Hal yang Membingungkan Seputar Tuhan|location=Depok|publisher=Keira|isbn=978-623-7754-64-0|pages=152|url-status=live}}</ref> atau memiliki jism<ref>{{citeweb|title=Benarkah Salafi itu Mujassimah dan Musyabbibah|author=Ustadz Sofyan Chalid|accessdate=23 September 2020|date=1 September 2020|url=https://www.youtube.com/watch?v=kY-p_exS0vk&feature=youtu.be}}</ref> dan orang-orang Mujassimah juga menyerupakan [[Allah]] dengan makhluk dalam penetapan [[Tauhid Asmaa' dan Sifat|sifat-sifat Allah]]. Sedangkan di dalam akidah [[Aswaja|Ahlussunah wal jama'ah]], keyakinan ini adalah dilarang karena bertentangan dengan [[Al-Qur'an]] surah Asy-Syura ayat 11.<ref>Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
{{kembangkan}}
{{Islam}}
'''Mujassimah''' ({{lang-ar|المجسيمة}}) adalah orang-orang yang menyerupakan [[Allah]] dengan Makhluk (Tamtsil), mereka ini orang-orang yang hanya melihat sesuatu yang lahir, lantas membawanya sesuai tuntunan Indera. Mereka mengatakan: "Sungguh [[Allah]] memiliki [[massa|Jasad]]." Maha tinggi [[Allah]] dari apa yang mereka katakan ini, Karena pada hakikatnya yang [[massa|berjasad]] hanyalah makhluk sedangkan Allah tidak serupa dengan Makhluknya.
 
فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ  ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوٰجًا وَمِنَ الْأَنْعٰمِ أَزْوٰجًا  ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ  ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌ  ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
== Ajaran ==
faathirus-samaawaati wal-ardh, ja'ala lakum min angfusikum azwaajaw wa minal-an'aami azwaajaa, yazro`ukum fiih, laisa kamislihii syaii`, wa huwas-samii'ul-bashiir
Orang-orang Mujassimah memahami makna nash-nash Nama dan Sifat [[Allah]] mengarah kepada tamtsil (penyerupaan Allah dengan makhluk). Sehingga apabila dia membaca firman [[Allah]] Ta’ala, “Bahkan kedua Tangan Allah terbentang.” ([[Surah Al-Ma’idah|QS. Al Maa’idah: 64]]). Maka dia akan berkata, “Saya tidak memahami makna ‘Tangan’ kecuali dengan bentuk sebagaimana tangan saya ini, karena yang dinamai sama”. Namun alasan ini terbantahkan oleh firman Allah Ta’ala, “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia.” (QS. Asy Syuura: 11).
Mujassimah berbeda dengan [[Salafisme|Salafiyyah]] dan [[Wahabi|Wahabiyyah]]. Karena ajaran Mujassimah memahami ayat-ayat sifat dengan Tamtsil (penyerupaan dengan Makhluk), sedangkan [[Salafisme|Salafiyyah]] dan [[Wahabi|Wahabiyyah]] memahami ayat sifat tanpa mentamtsîl (menyerupakan dengan sifat makhluk).<ref>{{Citation
| first = | last = [[Ibnu Taimiyah]]
| author-link =
| title = [[Al-Aqidah Al-Wasithiyah]], madzab ahlussunah wal jama'ah secata ijmal mengenai sifat-sifat Allah.
| place =
| publisher =
| year =
| doi =
| isbn =}}</ref> jadi apabila dia membaca firman [[Allah]] Ta’ala, “Bahkan kedua Tangan Allah terbentang.” ([[Surah Al-Ma’idah|QS. Al Maa’idah: 64]]). Maka dia akan berkata, tidak ada serupa dengan dia dan kita tidak boleh mentahrif (mengubah makna).<ref>{{cite web
| last = Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin
| first =
| authorlink =
| coauthors =
| title = AQIDAH IMAM SYAFI’I RAHIMAHULLAH TENTANG ASMA’ DAN SIFAT ALLAH
| work =
| publisher =
| date =
| url = https://aslibumiayu.net/13126/imam-syafiipun-meyakini-bahwa-allah-punya-tangan/
| format =
| doi =
| accessdate = 2 Agustus, 2020 }}</ref> Maka [[salafiyah|Salafiyyah]] dan [[Wahabi|Wahabiyyah]] menyangkal tuduhan ini. Dalam Al-Qur'an dan hadits disebutkan Allah memiliki tangan, tetapi hakikatnya berbeda dengan tangan Makhluk. sedangkan Mujassimah mengatakan tangan [[Allah]] hakikatnya sama dengan tangan Makhluk. Jelas sekali [[Salafisme|Salafiyyah]] dan [[Wahabi|Wahabiyyah]] jauh dari ajaran Mujassimah. Karena [[Salafisme|Salafiyyah]] dan [[Wahabi|wahabiyyah]] masih mengingat firman Allah Asy Syuraa ayat 11.
 
"(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat."
== Tokoh Mujassimah ==
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 11)
[[Ibnul Jauzi]] mengatakan tokoh Mujassimah dalam kitabnya [[Talbis Iblis]] adalah sebagai berikut,<ref name="Talbis Iblis hal:68">{{Citation
| first = | last = [[Ibnul Jauzi]]
| author-link =
| title = Kitab Talbis Iblis, bab:Talbis Iblis Dalam Aspek Aqidah dan Agama, hlm.68
| place =
| publisher =
| year =
| doi =
| isbn =}}</ref>
# Hisyam bin al-Hakam
# Ali bin Manshur
# Muhammad bin al-Khalil
# Yunus bin Abdurrahman
# Bayan bin Sam'an
# Al-Mughirah bin Sa'ad al-Ilji
# Zurarah bin A'yan
Hisyam bin al-Hakam. mengatakan bahwa [[Allah]] memiliki Jasad, tetapi mereka berselisih pendapat.<ref name="Talbis Iblis hal:68"/> Hingga sebagian dari mereka menyatakan: "''[[Allah]] berjasad seperti jasad lain''" yang lain juga berkata: "''[[Allah]] berjasad namun tidak seperti jasad lain''."<ref name="Talbis Iblis hal:68"/>
Bayan bin Sam'an memiliki keyakinan bahwa sesembahannya berbentuk seorang lelaki, kemudian dia memusnahkan semua anggota badannya kecuali wajahnya, bayan pun kemudian kemudian di hukum mati oleh Khalid bin Abdullah.<ref name="Talbis Iblis hal:69">{{Citation
| first = | last = [[Ibnul Jauzi]]
| author-link =
| title = Kitab Talbis Iblis, bab:Talbis Iblis Dalam Aspek Aqidah dan Agama, hlm.69
| place =
| publisher =
| year =
| doi =
| isbn =}}</ref>
Al-Mughirah bin Sa'ad al-Ilji berkeyakinan bahwa sembahannnya berwujud seorang laki-laki yang berbentuk dari cahaya, yang memakai mahkota dari cahaya.<ref name="Talbis Iblis hal:69"/> Serta memiliki anggota badannya, menurut Al-Mughirah sesembahannya berbentuk huruf [[Hijaiyah]].<ref name="Talbis Iblis hal:69"/>
Zurarah bin A'yan berkata: "''Sang pencipta bukanlah dzat yang mahakuasa, mahahidup, dan maha mengetahui sejak azali.<ref name="Talbis Iblis hal:69"/> akan tetapi, dia menciptakan sifat-sifat tersebut untuk diri-nya''."<ref name="Talbis Iblis hal:69"/>
Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka yakini ini.
 
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com</ref> Di antara tokoh-tokoh Mujassimah adalah; Hisyam bin al-Hakam, Ali bin Manshur, Muhammad bin al-Khalil, Yunus bin Abdurrahman, Bayan bin Sam'an, Al-Mughirah bin Sa'ad al-Ilji, Zurarah bin A'yan.{{sfn|Talbis Iblis|p=68}}{{sfn|Talbis Iblis|p=69}}
== Kritik ulama terhadap Mujassimah ==
Para penentang Mujassimah biasanya merujuk pada ayat 11 Surat Asy-Syura dalam kritiknya, menyatakan,
 
'''Ciri pemikirannya adalah :'''
{{quote|"... tidak ada serupa dengan dia, dia maha melihat lagi maha mendengar."|QS.Asy-Syura:11<ref>{{cite web
| last = QUR'AN KEMENAG
| first =
| authorlink =
| coauthors =
| title = Surah Asy Syuraa
| work =
| publisher =
| date =
| url = https://quran.kemenag.go.id/sura/42
| format =
| doi =
| accessdate = 2 Agustus, 2020 }}</ref>
}}
[[Ibnu Aqil]] mengatakan: "Ajaran ini mempunyai penyakit yang ia menyerupai keyakinan [[Jahiliyah]], serta apa yang mereka utarakan mengenai bangkai dan mayat. Berbicara dengan seyogianya dilakukan dengan lemah lembut agar hati mereka dapat menerima, bukan didalam konteks berdebat.<ref name="Talbis Iblis hal:70"/> Pasalnya, tindakan konfrontasi ini justru akan menjadikan mereka bertambah rusak dan tersesat.<ref name="Talbis Iblis hal:70"/>
Iblis mengacaukan keyakinan kelompok ini, karena mereka tidak mau mencari penafsiran yang sesuai dengan [[dalil|dalil Aqli]] dan [[dalil|dalil Naqli]]."<ref name="Talbis Iblis hal:70">{{Citation
| first = | last = [[Ibnul Jauzi]]
| author-link =
| title = Kitab Talbis Iblis, bab:Talbis Iblis Dalam Aspek Aqidah dan Agama, hlm.70
| place =
| publisher =
| year =
| doi =
| isbn =}}</ref>
 
1. Melakukan tasybih (tamtsil) yang pada bersamaaan juga menanyakan kaifiyatnya (takyif).
== Sumber dan Rujukan ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Aqidah]]
 
2. Berkeyakinan Allah bertempat (butuh tempat), sedangkan menurut keyakinan firqoh [[Sunni]] Allah tidak butuh tempat.
== Pranala luar ==
 
* [https://www.youtube.com/watch?v=KJ4ODwn2Ih0&feature=youtu.be Apakah Wahabi berfaham Mujassimah? Menyingkap hakikat Wahabi]
3. Semua sifat dzatiyah & ikhtiyariyah mereka meyakininya sama dengan makhluk (dalam hal ini mereka menetapkan kaifiyat), sedangkan keyakinan [[Sunni]] tidak menetapkan kaifiyat.
[[Kategori:Islam]]
 
== Kritik atas pemikiran ==
 
=== Ibnu Hazm ===
[[Ibnu Hazm]] menolak pemikiran mengenai tasybih dalam pemikirannya tentang akidah dan tauhid. Ia menolak pemikiran dari kaum Mujassimah mengenai adanya tubuh bagi Allah. Ibnu Hazm menolak pemikiran mengenai penggambaran Allah yang hanya dapat diwakili melalui tubuh karena dapat diterima oleh akal. Pendapat kaum Mujassimah mengenai perbuatan hanya dapat dilakukan jika memiliki tubuh juga tidak diterima olehnya. Ibnu Hazm menolak pemikiran kaum Mujassimah yang mengartikan secara harfiah mengenai bagian tubuh pada Allah di dalam Al-Qur'an sebagai sesuatu yang benar-benar dimiliki-Nya.<ref>{{Cite book|last=Jamrah|first=Suryan A.|date=2015|url=https://repository.uin-suska.ac.id/10395/1/Teolog%20Ibn%20Hazm%20Al-Andalusi.pdf|title=Teolog Ibn Hazm Al-Andalusi|location=Pekanbaru|publisher=Suska Press|isbn=978-602-283-066-5|pages=86-87|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Akidah]]
[[Kategori:Bidah]]
[[Kategori:Mujassimah]]