Faradj Martak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
terdapat kekeliruan dalam memunculkan kalimat tersebut sehingga harus dihapus
 
(52 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
| birth_name = Faradj bin Said bin Awadh Martak
| birth_date = [[1897]]
| birth_place = {{negara|Yaman}} [[Hadhramaut]], [[Kesultanan Usmaniyah]] <br> (Sekarang [[Yaman]])
| death_date = {{Death year and age|[[1962|1897|}}]]
| death_place = {{negara|Yaman}} [[Aden]], [[Federasi Arab Selatan]] <br> (Sekarang [[Yaman]])
| nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
| restingplace = [[Aden]], [[Yaman]]
Baris 19:
| notable_works =
| children = Ali bin Faradj Martak{{br}} Kamal bin Faradj Martak{{br}} Jamila binti Faradj Martak{{br}} Sakina binti Faradj Martak{{br}} Helmi bin Faradj Martak{{br}} Farida binti Faradj Martak{{br}} Ghazie bin Faradj Martak
| relations = Djuslam MartrakMartak (kakak)<br>Muhammad Martak (kakak)<br>Ahmad Martak (adik)
}}
'''Faradj bin Said bin Awadh Martak''' atau disingkat '''Faradj Martak''' (1897 - 1962) dikenal sebagai seorang saudagar [[Arab-Indonesia]], yang mewakili NV. Marba''Alegemeene telah berjasa dalam menghibahkan sebuah rumah di [[Jalan Pegangsaan Timur No. 56]] kepada [[Soekarno]]<ref>{{Cite web|url=http://surabaya.tribunnews.com/2015/11/02/nasionalismeImport-indonesia-juga-milik-warga-keturunan-arab|title=NasionalismeExport Indonesiaen JugaHandel MilikMartak Warga Keturunan Arab|last=Abidin|first=Aflahul|date=2015-11-02|website=surabaya.tribunnews.com|publisher=Surya|access-date=2017-08-17}}</ref> agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan Republik IndonesiaBadjened.''
 
Beliau ini merintis [[Gedung Marba|perusahaan marba]] setelah hijrah dan menetap di Indonesia pada tahun 1940. ''[[Gedung Marba|Marba]]'' merupakan singkatan dari Martak Badjened (Marta Badjunet), perusahaan yang dirintis bersama keluarga Fam Badjened yang sama-sama berasal dari [[Hadramaut]], [[Yaman]].
Di rumah tersebut [[Fatmawati]] kemudian menjahit sendiri [[Bendera Indonesia|Bendera Merah Putih]] pada malam sebelum proklamasi<ref>{{Cite web|url=http://www.portal-islam.id/2017/01/bu-mega-rumah-proklamasi-jalan.html|title=Bu Mega, Rumah Proklamasi Jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta itu Hibah Keturunan Arab|last=Islam|first=Portal|date=2017-01-14|website=www.portal-islam.id|publisher=|access-date=2017-08-17}}</ref>. Keesokan harinya, 17 Agustus 1945, rumah tersebut dijadikan tempat dikumandangkannya naskah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], lengkap dengan pengibaran [[Sang Saka Merah Putih]]<ref>{{Cite web|url=http://arabindonesia.com/madu-arab-dan-proklamasi-ri/|title=Madu Arab dan Proklamasi RI|last=Batarfi|first=Abdullah|last2=Alkatiri|first2=Mansyur|date=2016-08-17|website=arabindonesia.com|publisher=Arab Indonesia|language=en-US|access-date=2017-08-17}}</ref>.
 
Pada tahun 1945, tanpa pikir panjang, beliau rela mewakafkan rumahnya untuk menjadi tempat pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Di rumah itu juga, Ibu [[Fatmawati]] menjahit [[Bendera Indonesia|Bendera Merah Putih]] pada malam hari sebelum menjelang Proklamasi Kemerdekaan itu tiba. Keesokan harinya pada 17 Agustus 1945, rumah tersebut dijadikan tempat dikumandangkannya naskah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], lengkap dengan pengibaran [[Sang Saka Merah Putih]].
 
== Biografi ==
Faradj Martak lahir di [[Hadramaut]] pada tahun 1897 sebagai putra ketiga dari empat bersaudara, Djuslam, Muhammad, dan Ahmad.<ref name=":0">{{Cite news|url=http://albalad.co/kisah/2017A6671/faradj-martak-sahabat-arab-soekarno-terlupakan/|title=Faradj Martak, sahabat Arab Soekarno terlupakan|last=Assegaf|first=Faisal|date=2017-01-18|work=|publisher=Albalad|language=id-ID|access-date=2017-08-17|via=|website=albalad.co|archive-date=2022-08-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20220816044233/https://albalad.co/kisah/2017A6671/faradj-martak-sahabat-arab-soekarno-terlupakan/|dead-url=no}}</ref>. Setelah hijrah ke [[Indonesia]], pada tahun 1940 keluarga Martak bersama keluarga Badjened merintis berdirinya ''N.V. Alegemeene Import-Export en Handel Martak Badjened ([http://www.marba.co.id Marba] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220308015941/https://marba.co.id/ |date=2022-03-08 }}),'' salah satu dari sedikit konglomerasi di Indonesia<ref name=":0" /> dengan Faradj Martak sebagai Presiden Direkturnya.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://arabindonesia.com/faradj-martak-dan-rumah-proklamasi-kemerdekaan/|title=Faradj Martak dan Rumah Proklamasi|last=Batarfi|first=Abdullah|last2=Alkatiri|first2=Mansyur|date=2015-08-17|website=arabindonesia.com|publisher=Arab Indonesia|language=en-US|access-date=2017-08-17|archive-date=2023-02-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230205101732/https://arabindonesia.com/faradj-martak-dan-rumah-proklamasi-kemerdekaan/|dead-url=no}}</ref>. Faradj memiliki putra bernama Ali bin Faradj Martak, yang dikenal dekat dengan [[Bung Karno]] dan menjadi penerus usaha ayahnya.<ref name=":1" />.
 
== Peranan ==
 
=== Rumah proklamasi ===
Faradj Martak memiliki jasa dalam proses terciptanya [[kemerdekaan Indonesia]] seperti yang akhir akhir ini dilupakan oleh sejarah Indonesia. Rumah yang berlokasi di [[Jalan Pegangsaan Timur No. 56]], [[Cikini, Menteng, Jakarta Pusat]] (sekarang bernama ''Jalan Proklamasi'') adalah miliknya, rumah tersebut kemudian dijadikan tempat tinggal [[Soekarno]] sekaligus tempat pembacaan naskah [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]]<ref>{{Cite news|url=https://nasional.sindonews.com/read/1171990/19/saudagar-keturunan-arab-dan-rumah-proklamasi-1484728675|title=Saudagar Keturunan Arab dan Rumah Proklamasi|last=Ilahi|first=Kurnia|date=2017-01-18|work=|newspaper=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2017-08-17|via=}}</ref>.
 
Faradj Martak juga menghibahkan rumah tersebut untukkepada negara, dan membelikan sejumlah gedung di Jakarta untuk pemerintah<ref name=":0" />.
 
Atas jasanya tersebut, pemerintah Indonesia kemudian memberinya ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Faradj bin Said Awad Martak. Ucapan tersebut disampaikan secara tertulis atas nama [[Pemerintah Indonesia]] pada tanggal 14 Agustus 1950, yang ditandatangani oleh [[Mananti Sitompoel|Ir. Mananti Sitompoel]] selaku [[Daftar Menteri Pekerjaan Umum Indonesia|Menteri Pekerdjaan Umum dan]] [[Daftar Menteri Perhubungan Indonesia|Perhubungan Indonesia]]. Dalam ucapan terima kasih tersebut juga disebutkan bahwa Faradj bin Said Awad Martak telah membeli beberapa gedung lain di Jakarta yang amat berharga bagi kelahiran negara Republik Indonesia<ref name=":1" />.
=== Madu Arab ===
Sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, [[Bung Karno]] mengalami sakit [[beri-beri]] dan [[malaria]]. Dua penyakit tersebut menyebabkan tubuh Bung Karno terus lemas. Melihat Bung Karno yang cukup mengkhawatirkan, Faradj Martak akhirnya memberikanmenjual kepada Bung Karno sebuah madu yang sangat berkhasiat bernama Sidr Bahiyah dari Hadhramaut<ref>{{Cite web|url=http://www.boombastis.com/faradj-bin-said/85313|title=Faradj bin Said, Pemilik ‘Rumah Proklamasi’ yang Berjasa Bagi Indonesia|last=Nugroho|first=Adi|date=2017-01-09|website=www.boombastis.com|publisher=|language=id|access-date=2017-08-17}}</ref>. Madu Sidr memiliki kemampuan membunuh aneka bakteri tanpa efek samping. Madu ini bersifat antibiotik, antiseptik, dan antijamur. Soekarno rutin mendapatmembeli pasokan satu dus madu Sidr satu atau dua bulan sekali. Satu karton madu itu terdiri dari 20 botol masing-masing seberat satu kilogram.<ref name=":0" />.
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Letter of Appreciation and Acknowledgment The Government of the Republic of Indonesia to Faradj Martak.jpg|Surat penghargaan pemerintah untuk Faradj Martak
Berkas:Soekarno's thank-you letter to Faradj Martak.jpg|Surat ucapan terimakasih Soekarno kepada Faradj Martak
</gallery>
 
== Referensi ==
Baris 51 ⟶ 46:
 
== Pranala luar ==
* [http://arabindonesia.com/ Situs resmi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230321142319/http://arabindonesia.com/ |date=2023-03-21 }} [[Arab-Indonesia]]
 
[[Kategori:Tokoh keturunan Arab]]