Kerajaan Banggai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k merapikan penulisan kalimat |
||
(23 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[File:Native States of Central Celebes.png|thumb|Wilayah ''[[zelfbestuur]]'' di Sulawesi Tengah]]'''Kerajaan Banggai'''
Kerajaan Banggai ini merupakan kerajaan yang berbentuk kesultanan pertama di wilayah
== Sejarah ==
Menurut cerita sejarah, awal mula terbentunya Kerajaan [[Banggai]] karena ada pengaruh dari Kerajaan [[Kota Ternate|Ternate]].<ref name=":0" /> Pada awal abad ke 16 Kerajaan Ternate membentuk Kerajaan Banggai yang terdiri dari empat distrik yaitu Babolau, Singgolok, Kookini, dan Katapean. Nama pemimpin dari setiap distrik disebut Basalo Sangkap yang terdiri dari Basalo Dodung (Raja babolu), Basalo Gong-gong (raja Singgolok), Basalo Bonunungan (Raja Kookini) dan Basalo Monsongan (Raja Katapean).<ref name=":0" /> Dengan adanya pembagian ini menjadikan Kerajaan Banggai merupakan salah satu kerajaan yang sudah menerapkan sistem [[demokrasi]] dimana pemimpin kerajaan dipilih bukan berdasarkan dari satu garis keturunan melainkan dari golongan [[bangsawan]] atau bahkan rakyat biasa yang dianggap mampu untuk memimpin suatu kerajaan.<ref name=":1">{{Cite web|date=2019-01-24|title=GenPI.co|url=https://www.genpi.co/gaya-hidup/5491/kerajaan-banggai-kerajaan-demokratis-di-nusantara|website=GenPI.co|language=id|access-date=2020-08-23}}</ref>▼
[[Berkas:Keraton Banggai.jpg|jmpl|Keraton Banggai di Pulau Banggai]]
▲Menurut cerita sejarah, awal mula
Bukti bahwa kerajaan Banggai sudah di kenal sejak zaman
Kerajaan Banggai memang kurang terkenal dari kerajaan-kerajaan di
Pada tanggal 12 Desember 1959 dilakukan serah terima pemerintahan dari raja terakhir Kerajaan Banggai, Syukuran Aminuddin Amir selaku Pejabat Kepala Pemerintahan Negeri Banggai di Luwuk, kepada Bidin selaku bupati pertama Daerah Tingkat II Banggai.
===Sejarah Luwuk jadi Ibukota===
Menurut laporan bertarikh 1682 dari Gubernur Belanda di Ternate yaitu Robert Padtbrugge<ref>GUBERNUR VOC, Robert Padtbrugge (1638 tot na 1688), [https://www.delpher.nl/nl/boeken/results?query=robert+padtbrugge+1638&page=1&coll=boeken], Diakses 18 Juni 2023.</ref> (1637-1703), Kerajaan Banggai terdiri dari [[Pulau Banggai]], [[Pulau Peleng|Peling (atau Gapi)]], [[Labobo, Banggai Laut|Labobo]], ratusan pulau kecil, dan bagian tenggara Sulawesi yang dikenal sebagai [[Balantak, Banggai|Balantak]] dan [[Batui, Banggai|Mondona]], jadi tidak termasuk [[Cagar Alam Pati-Pati|Tanjung Pati-pati]] yang merupakan batas timur wilayah [[Kerajaan Tojo]], [[Cagar Alam Pati-Pati|Tanjung Pati-pati]] yang sekarang terletak di wilayah Kecamatan [[Bualemo, Banggai|Bualemo]], [[Kabupaten Banggai]]. Dan dalam rentang waktu tahun 1905 sampai 1907 dibukalah Area Perkebunan baru dan membentuk Kecamatan [[Bunta, Banggai|Bunta]], hal ini menjadi era kekuasaan baru bagi Pemerintahan [[Hindia Belanda]] dan akhir dari kekuasaan [[Kerajaan Tojo]] di bagian paling ujung timur dari Provinsi [[Sulawesi Tengah]].
Di tahun 1908 Belanda mendeklarasikan berdirinya [[Landschap Banggai]], yang bukan lagi Wilayah [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]], [[Landschap Banggai]] —yang sebelumnya merupakan bagian dari [[Kesultanan Ternate]] ataupun [[Kerajaan Tojo]]— mulai berhubungan langsung dengan pemerintah Hindia Belanda sejak tanggal 1 April 1908, dan pemerintahannya telah menjadi pemerintahan sendiri.
[[Landschap Banggai]] yang ibukotanya di [[Luwuk, Banggai|Luwuk]], merupakan Bentuk Pemerintahan Belanda yang merupakan saingan dari Kerajaan Banggai yang terletak di [[Pulau Banggai]].
Melalui [[Staatsblad]] (Lembaran Negara) No. 367 Tahun 1907 yang mengatur penambahan salah satu pemerintahan mandiri di Ternate —termasuk Banggai— di Karesidenan Celebes en Onderhoorigheden, dan sebuah afdeling di Pantai Timur Sulawesi terbentuk dengan ibu kota [[Luwuk, Banggai|Luwuk]], yang terletak di bagian timur dari Sulawesi. Pada tahun 1911 (item No. 605), posisi ibu kota dialihkan ke [[Kota Baubau|Baubau]]. Melalui [[Staatsblad]] No. 365 Tahun 1924, beberapa landschap, termasuk Banggai, ditambahkan menjadi wilayah administratif Karesidenan Manado.
Pada tahun yang sama, [[Afdeling Poso]] dibentuk dan [[Landschap Banggai]] dibagi menjadi dua onderafdeling, sesuai dengan isi [[Staatsblad]] No. 366. Pada dekade 1930-an, melalui [[Staatsblad]] No. 571 Tahun 1932, kedua onderafdeling tersebut digabungkan kembali ke Onderafdeling Banggai, dengan [[Luwuk, Banggai|Luwuk]] sebagai ibu kota.
== Daftar Raja Banggai ==
{{col||align=1}}
* 1648 - 1689 Benteng Paudagar
* 1689 - 1705 Balantik Mbulang
Baris 51 ⟶ 62:
[[Kategori:Kabupaten Banggai Kepulauan]]
[[Kategori:Kabupaten Banggai Laut]]
[[Kategori:Kerajaan di Sulawesi Tengah|Banggai]]
|