Jilboobs: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Achmadsatria (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rahmatdenas Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k Neo |
||
(19 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-vandalism|small=yes}}
'''''Jilboobs''''' adalah sebutan untuk menyindir wanita yang mengenakan [[jilbab]],
== Sejarah ==
Istilah Jilboobs muncul pada 2014, tetapi fenomena wanita yang mengenakan busana jilbab tapi ketat sudah muncul beberapa tahun sebelumnya. Di Bandung, sejak tahun 2000-an muncul istilah jilbab lepet untuk menyebut tren ini, diambil dari kata lepet ([[bahasa Sunda|Sd.]]: ''leupeut'') atau [[lepat]], makanan sejenis [[lontong]] atau [[arem-arem]] berbahan nasi [[ketan]] yang dibungkus ketat dengan daun [[kelapa]]. Biasanya pemakai jilbab lepet ini mengenakan celana dan baju ketat dengan kerudung yang diikat sehingga tak menutupi dada.<ref name=Merdeka2>{{
Di [[Samarinda]], gaya jilboobs ditampilkan oleh sebagian perempuan untuk berbagai keperluan, termasuk saat pergi ke tempat hiburan, pusat perbelanjaan, sekolah dan kampus. Pemakai gaya jilboobs ini beralasan bahwa postur tubuh gemuk membuat pakaiannya selalu tampak ketat. Perempuan lainnya memakai pakaian ketat dengan alasan ''fashion''.<
Aktris [[Eddies Adelia]] mengaku pernah menampilkan gaya jilboobs saat masa-masa awal mengenakan jilbab pada 2010. Ia melakukannya selama sekitar dua sampai tiga bulan sebelum akhirnya meninggalkan cara berpakaian tersebut setelah mengetahui aturan berjilbab yang seharusnya.<
Istilah Jilboobs juga berkembang ke dunia maya. Pada 25 Agustus 2014, muncul sebuah akun [[Facebook]] bernama Jilboobs Community dengan deskripsi "Indahnya saling berbagi:) nb: di olah dari berbagai sumber." Akun itu memuat sejumlah foto wanita yang mengenakan jilbab dengan pakaian yang ketat.<ref name=liputan1/> Di [[Twitter]], muncul pula beberapa akun yang menampilkan foto-foto perempuan yang memakai gaya jilboobs.<
==
=== Tanggapan dari ulama dan organisasi Islam ===
[[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) secara tegas melarang pemakaian busana bagi muslimah yang masih memperlihatkan lekuk tubuh, karena tidak sesuai dengan apa yang menjadi syariat [[Islam]] mengenai cara berpakaian.<ref name=detik4>{{cite web|url=http://news.detik.com/read/2014/08/07/144229/2655925/10/mui-larang-pakaian-ala-jilboobs|title=MUI Larang Pakaian ala Jilboobs|work=detikcom|date=7 Agustus 2014|accessdate=24 Agustus 2014|first=Rini |last=Friastuti}}</ref><ref name=liputan1>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/2087827/mui-haramkan-jilboobs|title=MUI Haramkan Jilboobs|work=Liputan6.com|date=7 Agustus 2014|accessdate=24 Agustus 2014|first=Tanti|last=Yulianingsih}}</ref> MUI juga meminta pemakai jilbab agar tidak mengabaikan aturan berjilbab hanya karena ''fashion.''<ref name=detik2>{{cite web|url=http://news.detik.com/read/2014/08/07/124009/2655723/10/mui-bicara-soal-fenomena-jilboobs-pakailah-jilbab-yang-baik|title=MUI Bicara Soal Fenomena 'Jilboobs': Pakailah Jilbab yang Baik|work=detikcom|date=7 Agustus 2014|accessdate=24 Agustus 2014|first=Septiana |last=Ledysia}}</ref> Wakil Sekjen MUI, [[Tengku Zulkarnain]], mengatakan bahwa MUI tidak akan sampai mengeluarkan fatwa atas fenomena jilboobs karena segala aturan yang berkaitan dengan jilbab sudah jelas di dalam [[Alquran]] dan telah banyak dikaji oleh para ulama, seandainya diperlukan MUI hanya akan memberikan tausyiah dan bukan fatwa.<ref name=detik3>{{cite web|url=http://news.detik.com/read/2014/08/07/131418/2655768/10/1/soal-jilboobs-nurani-mereka-sebenarnya-tahu-jilbab-ketat-tidak-sesuai-aturan|title=Soal 'Jilboobs': Nurani Mereka Sebenarnya Tahu Jilbab Ketat Tidak Sesuai Aturan|work=detikcom|date=7 Agustus 2014|accessdate=24 Agustus 2014|first=Salmah |last=Muslimah}}</ref>▼
Mayoritas ulama sepakat bahwa Islam mewajibkan muslimah untuk menjaga kehormatan dengan menutup aurat, sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat al-Qur'an berikut:<ref name=":0">{{Cite web|first=S.S.|last=Wahyuni|date=2018-01-31|title=Hijab Bukan Sekadar Fesyen|url=https://suaraislam.id/hijab-bukan-sekadar-fesyen/|website=SUARAISLAM.ID|language=id|access-date=2022-11-24}}</ref>
{{Quote|Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.|{{cite quran|33|59|style=inline}}}}{{Quote|Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya)...|{{cite quran|24|31|style=inline}}}}
Fenomena jilboobs juga menjadi perhatian serius [[Komisi Perlindungan Anak Indonesia]] (KPAI), yang menyatakan bahwa jilbab dengan pakaian yang ketat atau tembus pandang tidak memenuhi standar kewajiban. KPAI juga meminta para pengusaha garmen dan perancang busana untuk tidak menghasilkan busana jilbab yang mengeksploitasi lekuk tubuh.<ref name=detik1>{{cite web|url=http://news.detik.com/read/2014/08/06/192238/2655244/10/fenomena-jilboobs-di-kalangan-remaja-yang-merebak-jadi-perhatian-serius-kpai|title=Fenomena 'Jilboobs' di Kalangan Remaja yang Merebak Jadi Perhatian Serius KPAI|work=detikcom|date=8 Agustus 2014|accessdate=31 Agustus 2014|first=Fajar|last= Pratama}}</ref> Hal ini juga diserukan oleh [[Fahira Idris]], aktivis perempuan dan anggota [[DPD]], yang menekankan peran perancang busana, orang tua, guru dan media dalam mengarahkan perempuan untuk memakai jilbab sesuai aturan.<ref name=detik5>{{cite web|url=http://news.detik.com/read/2014/08/07/163826/2656110/10/fahira-idris-minta-desainer-arahkan-tren-fashion-yang-tidak-ke-arah-jilboobs|title=Fahira Idris Minta Desainer Arahkan Tren Fashion yang Tidak ke Arah Jilboobs▼
|work=detikcom|date=7 Agustus 2014|accessdate=31 Agustus 2014|first=Septiana |last= Ledysia}}</ref>▼
Hadis nabi Muhammad memberi penjelasan berkaitan dengan ayat-ayat ini:<ref name=":0" />
{{Quote|Pada akhir umatku nanti, akan ada wanita yang berpakaian tetapi (secara hakikat) telanjang. Bagian atas kepala mereka seperti punuk unta. Laknatlah mereka, karena sebenarnya mereka itulah wanita yang terlaknat.|H.R. Thabrani, dalam ''al-Mu’jamus Shaghiir'' (halaman 232), dari hadis ibnu ‘Amr, sanad ''shahih''}}
▲[[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) secara tegas melarang pemakaian busana bagi muslimah yang masih memperlihatkan lekuk tubuh, karena tidak sesuai dengan apa yang menjadi syariat [[Islam]] mengenai cara berpakaian.<ref name=
=== Tanggapan Komisi Perlindungan Anak Indonesia ===
▲Fenomena ''jilboobs'' juga menjadi perhatian serius [[Komisi Perlindungan Anak Indonesia]] (KPAI), yang menyatakan bahwa jilbab dengan pakaian yang ketat atau tembus pandang tidak memenuhi standar kewajiban. KPAI juga meminta para pengusaha garmen dan perancang busana untuk tidak menghasilkan busana jilbab yang mengeksploitasi lekuk tubuh.<ref name="detik1">{{
▲|work=[[Detik.com|detikcom]]|date=7 Agustus 2014|accessdate=31 Agustus 2014|first=Septiana |last= Ledysia}}</ref>
=== Peristilahan ===
Wakil Ketua Komunitas Hijabers Depok, Feni, mengaku kesal dengan penggunaan istilah jilboobs sebab menurutnya istilah tersebut merupakan penghinaan bagi perempuan pengguna jilbab. Ia meyakini istilah jilboobs diciptakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencegah remaja mengenakan hijab. Feni juga memandang kaum remaja tidak dapat disalahkan sepenuhnya atas penggunaan jilbab yang masih belum memenuhi syari karena masih dalam proses pembelajaran.<ref name=Merdeka1/> Pandangan serupa juga disampaikan oleh sosiolog [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah]], Musni, yang menyebut bahwa rata-rata pemakai jilbab seperti ini baru belajar memakai jilbab, sehingga mereka tak bisa terlalu disalahkan karena masih dalam proses berhijab.<ref name=Merdeka2/>
Menurut Merie, seorang perancang busana di [[Kota Samarinda|Samarinda]], penggunaan jilboobs dipengaruhi oleh ragam busana masa kini yang kian modern, yang mampu membuat penggemar ''fashion'' tergiur untuk mengenakannya. Lehlie Safitri, salah satu mahasiswi penyuka gaya busana hijab, juga mengatakan hal yang sama, yaitu bahwa jilboobs menunjukkan ketidakcocokan antara gaya busana modern dengan [[Syariat Islam|syariat]] [[Islam]]
== Lihat pula ==
* [[Jilbab di Indonesia]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
[[Kategori:Busana Muslim wanita]]
[[Kategori:
|