Afiks: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
pemperbaiki dengan teliti
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Awalan di-: Merapikan.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(32 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
berAfiksilah'''Imbuhan''' atau dalam pertidakasi imbuhan yang akan di amankan'''afiks''' adalah [[bunyi]] yang ditambahkan pada sebuah [[kata]]—entah di awal, di akhir, di tengah, atau gabungan di antara tiga imbuhan itu—untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
 
=== Jenis-jenis Imbuhan ===
Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk, yaitu:
* [[Awalan]] atau (prefiks), Contohcontoh: meNmem-
, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, me- dan ke-.
* [[Sisipan]] atau (infiks), Contohcontoh: -el-, -em-, -er-, -e-, dan -in-.
* [[Akhiran]] atau (sufiks), Contohcontoh: -kan, -an, -i, dan -nya.
* [[Konfiks|Apitan]] atau [[simulfiks|luluhan]] (simulfiks): berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus. Contoh: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.
 
Di samping itu, terdapat pula imbuhan yang merupakan serapan dari bahasa asing, yaitu: -Ii ; -iah; -man ; -wan ; -wati ; -iyah ; - is ; -sasi ; -isme.
 
Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:.
* Dari bahasa Arab: -ah, -i. Fungsinya sebagai pembentuk atau penanda [[kata sifat]]. Contoh: manusiawi, alamiah, alami.
* Dari bahasa Sanskerta: -man, -wan, -wati. Fungsinya sebagai pembentuk kata benda. Contoh: budiman, wartawan, pragawatiperagawati.
* Dari [[bahasa Inggris]]: -an, -en, -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat. Contoh: imigran, presiden, egois, deskriptif, formal.
 
== Fungsi Imbuhan ==
Pemakaian imbuhan dapat mengubah [[kelas kata]]. Kata benda misalnya, setelah diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
 
Contoh:
* batudarah (benda) -> membatuberdarah (sifat),
* indah (sifat) -> seindah-indahnya (keterangan),
* mandi (kerja) -> pemandian (benda).
Baris 26 ⟶ 27:
* Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
* Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.
* Membentuk kata sifat, yakni –I–i, -wi, -iah, dan –is. Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah, agamais.
* Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
* Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan, seindah-indahnya, dll.
 
== Awalan penpeN- ==
Imbuhan penpeN- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif.
Makna yang dikandung awalan peN- bermacam-macam antara lain:
* Menyatakan yang melakukan perbuatan. Contoh: penulis, & pembaca.
* Menyatakan pekerjaan. Contoh: pengusaha, pedagang.
* Menyatakan alat. Contoh: pengerat, penggaris.
Baris 41 ⟶ 42:
== Awalan ber- ==
Awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:
* Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-. Contoh: be + amal = beramal, be + kerja = bekerja.
* Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-. Contoh: bel + ajar = belajar.
* Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap tanpa perubahan. Contoh: ber + balik = berbalik.
Baris 47 ⟶ 48:
Makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara lain:
* Mempunyai, contoh: ''beratap, beranak, berhasil''.
* Menggunakan, contoh: ''bersepeda, bersepatu.''.
* Mengeluarkan, contoh: ''bertelur, berbau, berkata''.
* Menyatakan sikap mental, contoh: ''berbahagia, berhati-hati.''.
* Dalam jumlah, contoh: ''berdua, bertiga''.
 
Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelesapan-pelesapan imbuhan ber-. Perhatikan kalimat berikut:
* Usahanya belum ''hasil''.
* Pendapat kita memang ''beda.''.
* Murid-murid sudah ''kumpul'' di muka kelas.
 
Baris 60 ⟶ 61:
* Usahanya belum ''berhasil.''
* Pendapat kita memang ''berbeda.''
* Murid-murid sudah ''berkumpul'' di muka kelas.dan berbaris untuk mengikuti upacar
 
== Awalan menmeN- ==
Apabila awalan memeN- dihubungkan dengan kata dasar ({{lang-en|'''''word stem''''', '''''root word'''''}}) dengan ''fonem awal'' tertentu, terjadi variasiragam bentuk, yakni me-, mem-, men, meng-, dan meny-.
 
;Kaidah imbuhan menmeN-
Imbuhan meN- apabila ditambahkan pada kata dasar ber''fonem awal'' vokal, /k/, /h/, /g/, /kh/ berubah menjadi meng-
Contoh:
* meN- + '''''a'''''mbil = '''''menga'''''mbil,
* meN- + '''''e'''''lak = '''''menge'''''lak,
* meN- + '''''kg'''''alahali = '''''mengamengg'''''lahali,
* meN- + '''''h'''''arap = '''''mengh'''''arap,
* meN- + '''''ti'''''anamkut = '''''menmengi'''''anamkut,
* meN- + '''''pk'''''ukulalah = '''''memmenga'''''ukullah,
* meN- + '''''kh'''''awatirkan = '''''mengkh'''''awatirkan,
* meN- + '''''yo'''''akinibral = '''''meymengo'''''akinibral,
* meN- + '''''du'''''atanglang = '''''mendmengu'''''atang,lang.
 
Jika imbuhan meN- ditambahkan pada kata dasar dengan ''fonem awal'' /l/, /m/, /n/, /ng/, /ny/, /r/, /y/, atau /w/, bentuknya berubah menjadi me-
Baris 81 ⟶ 86:
* meN- + '''''ny'''''anyi = '''''meny'''''anyi,
* meN- + '''''r'''''aih = '''''mer'''''aih,
* meN- + '''''y'''''akini = '''''mey'''''akini,
* meN- + '''''w'''''ajibkan = '''''mew'''''ajibkan,
* meN- + '''''y'''''akini = '''''mey'''''akini.
 
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang ber''fonem awal'' /c/, /d/, /j/, /sy/ atau /t/ bentuknya berubah menjadi men-
* meN- + '''''d'''''atang = '''''mend'''''atang,
* meN- + '''''t'''''anam = '''''men'''''anam,
* meN- + '''''c'''''ari = '''''menc'''''ari,
* meN- + '''''d'''''atang = '''''mend'''''atang,
* meN- + '''''j'''''adi = '''''menj'''''adi,
* meN- + '''''sy'''''ukuri = '''''mensy'''''ukuri,
 
* meN- + '''''t'''''anam = '''''men'''''anam.
 
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar ber''fonem awal'' /b/, /p/, atau /f/, bentuknya berubah menjadi mem-
* meN- + '''''b'''''abat = '''''memb'''''abat,
* meN- + '''''p'''''ukul = '''''mem'''''ukul,
* meN- + '''''f'''''okuskan = '''''memf'''''okuskan,
* meN- + '''''p'''''ukul = '''''mem'''''ukul.
 
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar ber''fonem awal'' /s/ bentuknya berubah menjadi meny- .
Baris 127 ⟶ 133:
== Awalan di- ==
Awalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan (me-(N)) yang bermakna aktif.
Contoh:
Contoh: di- + baca -> dibaca ; di- + ambil = diambil ; di- + jual = dijual
di- + baca = dibaca;
Jika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, maka penulisannya dipisah.
di- + ambil = diambil;
di- + sebut = disebut;
di- + makan = dimakan;
di- + jual = dijual;
di- + serang = diserang.
 
Jika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, waktu dan lain-lain maka penulisannya dipisah.
Contoh: di siang hari, di malam hari, di sekolah, di rumah, dan [[Serang|di Serang]].
 
== Awalan ter- ==
Baris 138 ⟶ 152:
 
== Awalan se- ==
Awalan se- mengalami variasiragam-variasiragam makna, yakni sebagai berikut:
* Satu; contoh: seekor, sebutir.
* Seluruh, seisi; contoh: serumah, sekampung.
Baris 170 ⟶ 184:
* Menyatakan seluruh, kumpulan, contoh: lautan, sayuran.
 
== Akhiran –kan dan –i ==
'''Fungsi'''
* Membentuk kata kerja. Semua kata yang berakhiran –kan dan –i dengan atau tanpa awalan merupakan kata kerja. Tanpa awalan, akhiran –kan dan –i itu merupakan kata kerja bentuk imperatif. Contoh:
Baris 179 ⟶ 192:
** Didi duduk di kursi (taktransitif)
** Didi menduduki kursi (transitif)
** Didi mendudukkan Adikadik di kursi (transitif)
* Mengintensifkan arti. Contoh:
** Polisi menangkap penjahat.
Baris 195 ⟶ 208:
** Dia menamakan anaknya Alam. (menamakan = menyebabkan bernama)
 
== KonfiksApitan ke-an ==
KonfiksApitan ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak. Misalnya, kepandaian, kecepatan, keindahan, kesehatan.
KonfiksApitan ke-an­ memiliki makna sebagai berikut:
* Menyatakan keadaaan: contoh; kedinginan, kesakitan.
* Menyatakan intensitas (terlalu, terlampau); contoh: kebesaran, kemahalan.
* Menyatakan agak, menyerupai: contoh: kehijau-hijauan, kebarat-baratan.
 
== KonfiksApitan pe(n)peN-an ==
KonfiksApitan pe(n) –anpeN–an mempunyai variasiragam bentuk pe-an, pem-an, peng-an, peny-an.
Makna konfiksapitan pe(N)peN-an adalah sebagai berikut:
* Menyatakan hal yang berhubungan dengan kata dasar. Contoh: penanaman, pendidikan.
* Menyatakan proses/perbuatan. Contoh: pemberontakan, pendaftaran.
Baris 211 ⟶ 224:
* Menyatakan tempat. Contoh: penampungan, pemandian.
 
== KonfiksApitan per-an ==
Makna konfiksapitan per-an adalah sebagai berikut:
* Menyatakan tempat. Contoh: perhentian, percetakan.
* Menyatakan daerah. Contoh: perkebunan.
Baris 219 ⟶ 232:
* Menyatakan banyak, bermacam-bermacam. Contoh: peralatan, persyaratan.
 
== KonfiksApitan se-nya ==
KonfiksApitan se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk kata keterangan.
Contoh: se-nya + putih -> seputih-putihnya ; se-nya + pintar -> sepintar-pintarnya
 
KonfiksApitan se-nya menyatakan superlatif atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai.
Contoh: seputih-putihnya = seputih mungkin ; sepintar-pintarnya = sepintar mungkin ; secantik-cantiknya = secantik mungkin.
 
== Klitika –ku, –mu, –nya ==
Baris 231 ⟶ 244:
** rumahku, rumahmu, rumahnya
* Sebagai alat pembentuk kata benda. Contoh:
** salah (kata sifat) = salahmu (kata benda),.
** duduk (kata benda) = duduknya (kata benda),
* Sebagai objek penderita Contoh:
** Sudah beberapa kali ia membujukku.
Baris 253 ⟶ 266:
** Sepeda adik yang baru dibeli bercat merah.
 
Pemakaian –nya pada kata rumah &dan sepeda adalah tidak perlu karena rujukannya sudah dinyatakan langsung. Perhatikan kalimat di bawah ini:
* a) Rumah paman bertingkat dua. ; b) Rumahnya bertingkat dua.
* a) Sepeda adiknya yang baru dibeli bercat merah. ; b) Sepedanya bercat merah.
Baris 263 ⟶ 276:
{{bahasa-stub}}
 
[[Kategori:ImbuhanAfiks| ]]
[[Kategori:Unit linguistik]]