Sejarah Papua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) k Bot: Penggantian teks otomatis (-\bdi tahun\b +pada tahun) |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(30 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
'''Sejarah [[Papua (wilayah Indonesia)|Papua]]''' mengacu kepada sejarah bagian barat [[Pulau Papua]] [[Indonesia]] dan pulau-pulau kecil lainnya di baratnya. Bagian timur pulau tersebut merupakan [[Papua Nugini]].
Permukiman manusia diperkirakan telah mulai antara 42.000 dan 48.000 tahun yang lalu.<ref name="Gillespie, Richard 2002 455–72">{{cite journal|author=Gillespie, Richard|year=2002|url=http://www-personal.une.edu.au/~pbrown3/Gillespie02.pdf|title=Dating the First Australians|journal=Radiocarbon|volume=44|issue=2|pages=455–72|accessdate=24 May 2010|archive-date=2003-07-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20030718074926/http://www-personal.une.edu.au/~pbrown3/Gillespie02.pdf|dead-url=yes}}</ref> Perdagangan antara Pulau Papua dan pulau-pulau Indonesia yang berdekatan terdokumentasi sejak abad ketujuh, dan kekuasaan nusantara di Pulau Papua sampai dengan abad ke-13. Belanda mengklaim wilayah tersebut dan mulai pekerjaan misionaris pada abad kesembilan belas. Wilayah ini dimasukkan ke dalam Republik Indonesia pada tahun 1960-an. Menyusul mulainya [[Sejarah Indonesia (1998–sekarang)|reformasi di seluruh Indonesia]] tahun 1998, Papua dan provinsi-provinsi di Indonesia lainnya mendapat otonomi daerah yang lebih besar. Pada 2001, status "Otonomi Khusus" diberikan kepada wilayah ini, walaupun sampai saat ini, pelaksanaannya bersifat parsial.<ref>[http://stinet.dtic.mil/oai/oai?&verb=getRecord&metadataPrefix=html&identifier=ADA462594 US Dept of Defence] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080602084922/http://stinet.dtic.mil/oai/oai?&verb=getRecord&metadataPrefix=html&identifier=ADA462594 |date=2008-06-02 }}; [http://www.crisisgroup.org/home/index.cfm?id=1764&l=1 International Crisis Group]; [http://www.crisisgroup.org/home/index.cfm?id=4364&l=1 International Crisis Group] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090808074610/http://www.crisisgroup.org/home/index.cfm?l=1&id=4364 |date=2009-08-08 }}</ref> Wilayah ini terbagi menjadi Provinsi [[Papua]] dan [[Papua Barat]] pada tahun 2003.
== Sejarah prakolonial Belanda ==
[[Berkas:Arrows of New Guinea 1.jpg|thumb|Anak panah Papua]]
Permukiman [[Daftar suku bangsa di Papua|orang Papua]] di wilayah tersebut diperkirakan telah mulai antara 42.000 dan 48.000 tahun yang lalu.<ref name="Gillespie, Richard 2002 455–72"/> [[Suku bangsa Austronesia]] yang bermigrasi melalui [[Asia Tenggara Maritim]] mendiaminya beberapa ribu tahun yang lalu. Kelompok-kelompok ini telah mengembangkan beragam budaya dan bahasa di tempat; terdapat lebih dari 300 bahasa dan dua ratus dialek tambahan di wilayah ini.
Pada awal abad ketujuh, Kerajaan [[Sriwijaya]] yang berpusat di [[Sumatra]] (abad ke-7 hinga abad ke-13) terlibat dalam hubungan dagang dengan Pulau Papua
== Interaksi dengan orang Eropa ==
Baris 18 ⟶ 19:
Tahun 1962, [[Belanda]] setuju untuk melepaskan wilayah administrasi [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]] sementara, menandatangani [[Perjanjian New York]], diantaranya memuat ketentuan [[referendum]] yang akan diadakan sebelum 1969. PBB memprakarsai referendum ini, yang disebut [[Penentuan Pendapat Rakyat]] (Pepera) pada 1969 untuk menentukan pandangan penduduk lokal untuk masa depan Papua dan Papua Barat, dengan hasil mendukung [[Integrasi sosial|integrasi]] Papua Barat ke [[Indonesia]].<ref>{{Cite web|url=https://undocs.org/en/A/RES/2504(XXIV)|title=A/RES/2504(XXIV) - E - A/RES/2504(XXIV)|website=undocs.org|access-date=2020-01-10}}</ref>
=== Soeharto (Orde Baru) ===
Pada era [[Orde Baru]] dimulai sejak 1965, terjadi sejumlah pelanggaran [[Hak asasi manusia|Hak Asasi Manusia]] (HAM) yang melibatkan [[militer]] Indonesia. Pada era tersebut pelanggaran HAM tak hanya terjadi di [[Papua]], tetapi juga di [[Aceh]], Papua, [[Tawangsari, Semarang Barat, Semarang|Talangsari]], [[Pulau Buru]], [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]], [[Kepulauan Maluku]], hingga peristiwa [[Tragedi Trisakti|Trisakti]].<ref>{{Cite
=== Abdurrahman Wahid (1999-2001) ===
[[Abdurrahman Wahid]], alias Gus Dur, yang terpilih menjadi presiden keempat Indonesia, mewujudkan wacana [[diplomasi]] yang dicetuskan [[B. J. Habibie|Habibie]]. Gus Dur melakukan dua langkah penting yaitu mengganti nama [[Papua|Irian Jaya]] (yang dicetuskan [[
Tak hanya itu, ia juga memberikan ruang bagi kelompok yang menginginkan separatisme Papua dari Indonesia dengan melakukan [[dialog]] secara aman. Hal ini sesuai dengan agenda Gus Dur kala ke Papua. Di mana ia ingin bertemu dengan berbagai elemen di Papua dan melihat matahari terbit pertama milenium kedua tanggal 1 Januari 2000 pagi.<ref name=":0">{{Cite news|url=https://tirto.id/sejarah-cinta-presiden-gus-dur-dan-bangsa-papua-eg2x|title=Sejarah Cinta Presiden Gus Dur dan Bangsa Papua|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2019-11-06}}</ref> Melalui pertemuan ini terbentuklah Kongres Rakyat Papua yang didanai pemerintah Indonesia pada Mei-Juni 2000 di GOR Jayapura. Kongres kemudian membentuk komisi-komisi. Hasil dari Komisi Hak Papua kemudian diadopsi oleh tim asistensi Otsus untuk kemudian dijabarkan dan menjadi [[Otonomi Khusus Papua|UU Otonomi Khusus Papua]],<ref name="SINDOnews.com 2020">{{cite news | title=Sekjen Dewan PapuaThaha Alhamid: Otsus Jalan Menuju Perubahan | work=SINDOnews.com | date=2020-11-04 | url=https://nasional.sindonews.com/read/219700/14/sekjen-dewan-papuathaha-alhamid-otsus-jalan-menuju-perubahan-1604481115 | language=id | access-date=2023-01-29}}</ref> yang disahkan oleh pemerintahan berikutnya.
=== Megawati Soekarnoputri (2001-2004) ===
Baris 33 ⟶ 32:
* [[Otonomi]] khusus (UU No 21 Tahun 2001).
* Kebijakan pemimpin Papua harus Orang Asli Papua (OAP).
* Pemberian dana [[Otonomi khusus Papua|otsus]] tiap tahun yang mencapai 8,36 triliun (2019).<ref name=":9">{{Cite
=== Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) ===
Selama menjabat sebagai presiden, [[Susilo Bambang Yudhoyono]] (SBY) melakukan tiga agenda strategis yaitu [[Rekonstruksi nenek moyang|rekonstruksi]] UU 21/2001 menuju RUU ‘[[Otonomi]] Khusus Plus’, agenda penyelesaian [[konflik]] menuju Papua Tanah Damai, dan rencana melanjutkan pembangunan [[Pulau Papua|Tanah Papua]] yang komprehensif dan ekstensif.<ref name=":9" />
Selama sepuluh tahun masa kepresidenan [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY,]] SBY masih belum puas dengan kemajuan di Papua.<ref>{{Cite
Sumbangsih:
* Mewajibkan semua perusahaan di Papua untuk mempekerjakan 70% Orang Asli Papua (OAP).
* Membuka komunikasi dengan 5 [[Suku Papua|suku]] besar Papua.
* Mencetuskan ''[[Merauke Integrated Food and Energy Estate]]'' (MIFEE)
=== Joko Widodo (2014-sekarang) ===
Pemerintahan [[Joko Widodo]] memprioritaskan pembangunan [[infrastruktur]] dan [[SDM]] sebagai kerangka besar solusi [[konflik]] di Papua.<ref name=":2">{{Cite
Pada kunjungannya ke Papua setelah dinobatkan menjadi presiden periode kedua, Jokowi berjanji akan Jokowi akan segera mengeksekusi pembangunan serta perbaikan jalan dari [[:en:
Jokowi beserta rombongan mendarat di Papua pada 26 Oktober 2019. Keesokan harinya, Jokowi mengunjungi Kabupaten [[Pegunungan Arfak]] dan [[Kabupaten Manokwari|Manokwari]]. Bertepatan dengan [[Sumpah Pemuda|Hari Sumpah Pemuda]] pada 28 Oktober 2019, Jokowi meresmikan [[Jembatan Youtefa]] yang menjadi ikon baru [[Kota Jayapura|Jayapura]]. [[Jembatan Youtefa]] adalah jembatan terpanjang di Papua dengan 1.800 meter dan lebar 17 meter.
Jokowi juga meresmikan ''Papuan Youth Creative Hub,'' di [[Kota Jayapura|Jayapura]], [[Papua|Provinsi Papua]] dengan memberdayakan anak muda untuk menjadikan [[
== Referensi ==
Baris 58 ⟶ 57:
== Bacaan lanjutan ==
* {{Cite book |last=Friend |first=T. |title=Indonesian Destinies |url=https://archive.org/details/indonesiandestin00theo |publisher=Harvard University Press |year=2003 |isbn=0-674-01137-6}}
* McDonald, H., ''Suharto's Indonesia'', Fontana Books, 1980, Blackburn, Australia, {{ISBN|0-00-635721-0}}
* {{cite book|last=Moore|first=Clive|title=New Guinea: Crossing Boundaries and History|location=[[Honolulu]]|publisher=Unuversity of Hawai'i Press|year=2003|isbn=0-8248-2485-7|url=https://books.google.co.id/books?id=Sn6-x8lo3a8C}}
* {{Cite book |last=Vickers |first=Adrian |title=A History of Modern Indonesia |url=https://archive.org/details/historyofmoderni00adri |publisher=Cambridge University Press |year=2005 |isbn=0-521-54262-6}}
[[Kategori:Sejarah Papua (wilayah Indonesia)| ]]
|