Pemburuan kepala: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Chromesun mississippian priest digital painting.jpg|jmpl|ka|Seorang pendeta [[budaya Mississippi|era Mississippi]], dengan kapak runcing dan kepala manusia oleh Herb Roe, berdasarkan ilustrasi di lempeng tembaga.]]
'''Pemburuan kepala''' adalah praktik [[Pemancungan|pemenggalan kepala]] manusia dengan tujuan [[Pengumpulan trofi manusia|mendapat tengkoraknya]]. Pemburuan kepala pernah dipraktikkan di wilayah [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]], [[India]], [[Nigeria]], [[Provinsi Nuristan|Nuristan]], [[Myanmar]], [[Borneo]]
Sebagai praktik, pemburuan kepala telah menjadi bahan perdebatan di [[antropologi|komunitas antropolog]] menurut [[peran sosial|peran]], [[fungsi sosial|fungsi]], dan motivasinya. Tema yang muncul dalam karya tulis antropologi mengenai pemburuan kepala meliputi [[pelecehan]] musuh, [[Pengorbanan manusia|kejahatan ritual]], [[kosmologi|keseimbangan kosmologi]], [[Maskulinitas|kejantanan]], [[kanibalisme]], dan [[harga diri]]. Cendekiawan kontemporer setuju bahwa fungsi aslinya adalah [[Upacara|seremonial]] dan merupakan bagian dari proses strukturisasi, pengokohan, dan pertahanan [[Hierarki|hubungan hierarkis]] antara komunitas dan individu. Sejumlah ahli membuat teori bahwa praktik ini muncul dari kepercayaan bahwa kepala seseorang berisi "materi [[jiwa]]" atau kekuatan kehidupan yang dapat diperoleh melalui pemburuan.<ref>{{Cite journal|last=Hutton|first=J. H.|date=1928|title=The Significance of Head-Hunting in Assam.|url=https://www.jstor.org/stable/2843630|journal=The Journal of the Royal Anthropological Institute of Great Britain and Ireland|language=en|volume=58|issue=|pages=
== Praktik ==
Baris 9:
Praktik pemburuan kepala dilakukan oleh orang-orang [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]] dan [[Kepulauan Pasifik]] di zaman dahulu. Pemburuan kepala di daerah-daerah [[Pulau Papua|Papua]] sering terjadi. Pada tahun 1901, seorang [[misionaris]] menemukan total 10.000 [[tengkorak]] dalam sebuah ekspedisi di [[Papua Nugini]].<ref>{{Cite book|last=Goldman|first=Laurence|date=1999|url=https://books.google.co.id/books?id=QyiDClqjwSUC&pg=PA19&lpg=PA19&dq=&hl=en&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=The Anthropology of Cannibalism|location=|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=978-0-89789-596-5|pages=19|language=en|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:The pagan tribes of Borneo; a description of their physical, moral and intellectual condition, with some discussion of their ethnic relations (1912) (14597969550).jpg|jmpl|Koleksi tengkorak manusia di rumah adat [[Suku Dayak Kayan|Kayan]]]]
Catatan antropologis menyebutkan beberapa suku di [[Asia Tenggara]] yang mempraktikkan perburuan kepala. Di antaranya adalah [[Suku Ambon|Ambon]], [[Suku Igorot|Ilongot]], [[Suku Toraja|Mappurondo]], [[Mangai binu|Nias]], [[Suku Sumba|Sumba]], dan suku-suku [[Ngayau|Dayak]]. Kebanyakan mereka mengadakan pemburuan kepala sebagai ritual, bukan semata-mata karena konflik. Seseorang yang berhasil memperoleh tengkorak dianggap sebagai pejuang. Alasan lain pemburuan kepala adalah penangkapan musuh sebagai [[Perbudakan|budak]], [[penjarahan]], konflik antarsuku, dan perluasan wilayah.<ref>
=== Di Amerika ===
Di peradaban [[Mesoamerika]] terdapat rak kayu bernama ''tzompantli'' yang berfungsi sebagai tempat menampilkan tengkorak manusia di depan umum, biasanya milik tawanan perang atau korban pengorbanan lainnya.<ref>{{Cite news|last=Ramirez|first=Roberto|date=3 September 2017
=== Di Eropa ===
[[Kelt|Bangsa Kelt]] di Eropa meyakini kepala menampung jiwa seseorang. Bangsa [[Romawi Kuno|Romawi]] dan [[Yunani Kuno]] mencatat kebiasaan bangsa Kelt memaku kepala musuh ke tembok atau memajangnya di leher kuda. Sejarawan Yunani kuno [[Herodotos]] menulis bahwa beberapa suku di [[Skithia]] mempraktikkan pengorbanan manusia; meminum darah, menguliti, dan meminum anggur dari tengkorak musuh.<ref>{{Cite book|last=
=== Di masa modern ===
Selama [[Pembantaian Nanking]], banyak tentara Jepang yang memenggal kepala penduduk Tiongkok. Bahkan, ada yang mengadakan [[kontes untuk membunuh 100 orang menggunakan pedang]].<ref>{{Cite book|last=Honda|first=Katsuichi|date=1999|url=https://
Pemburuan kepala antarsuku terjadi di [[Kalimantan]] pada akhir tahun 90-an hingga awal 2000-an dalam rangkaian [[Kerusuhan Sambas]] dan [[Konflik Sampit]]. Pada tahun 2001, sedikitnya 500 [[Suku Madura|orang Madura]] terbunuh dan sampai 100.000 orang Madura terpaksa mengungsi. Beberapa jenazah orang Madura dipenggal dalam ritual yang mengingatkan pada tradisi pengayauan.<ref>{{Cite web|last=Murphy|first=Dan|date=1 Maret 2001|title=Behind Ethnic War|url=https://www.globalpolicy.org/component/content/article/198/40311.html|website=www.globalpolicy.org|language=en|access-date=11 September 2020}}</ref>
Baris 38:
== Bahan pustaka ==
* {{cite book|last=Fussell|first=Paul|authorlink=Paul Fussell|url-status=live|url=https://archive.org/details/wartimeunderstan00paul|title=Wartime: Understanding and Behavior in the Second World War|date=|year=1990|publisher=[[Oxford University Press]]|isbn=|pages=|location=New York|ref={{Sfnref|Fussell|(1990)}}}}
* {{cite book|last=George|first=Kenneth|title=Showing signs of violence: The cultural politics of a twentieth-century headhunting ritual|url=https://archive.org/details/showingsignsofvi0000geor|publisher=University of California Press|location=Berkeley|year=1996|isbn=0-520-20041-1|ref=Geo96}}
* <cite id=Har06>{{cite journal
|last=Harrison
Baris 45:
|year=2006
|title=Skull Trophies of the Pacific War: Transgressive Objects of remembrance./Les Trophees De la Guerre Du Pacifique Des Cranes Comme Souvenirs Transgressifs
|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-the-royal-anthropological-institute_2006-12_12_4/page/817
|journal=Journal of the Royal Anthropological Institute
|volume=12
|