Pepolo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iqbalhafidh (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(18 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|nama-nama tempat| Gadog (disambiguasi)| Gintung (disambiguasi)| Kerinjing (disambiguasi)}}
{{taxoboxTaxobox
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|name = Gadog
|image = Bischof_javan_130116-0493_blt.JPG
Baris 6 ⟶ 7:
|image_caption = Gintungan, ''Bischofia javanica''<br>dari [[Kaligambir, Panggungrejo, Blitar|Kaligambir]], [[Panggungrejo, Blitar|Panggungrejo]], [[Blitar]]
|regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
|unranked_divisio = [[Angiospermae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
|unranked_classis = [[Eudikotil]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
|unranked_ordo = [[Rosidae]]
{{kladtb|[[Rosid]]}}
|ordo = [[Malpighiales]]
|familia = [[Phyllanthaceae]]
|tribus = '''Bischofieae'''
|genus = '''''[[Bischofia''']]''
|genus_authority = [[Carl Ludwig Blume|Blume]]
|species = '''''B. javanica'''''
|binomial = ''Bischofia javanica''
|binomial_authority = [[Carl Ludwig Blume|Blume]]<ref>{{aut|Blume, C.L.}} 1826. [http://www.biodiversitylibrary.org/item/9225#page/537/mode/1up ''Bijdr.'' '''17''': 1168] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230606095028/https://www.biodiversitylibrary.org/item/9225#page/537/mode/1up |date=2023-06-06 }}</ref>
|}}
'''GadogPepolo''', '''gintungsikkam''' atau, '''kerinjinggintung''', ('''gadog''Bischofia' atau javanica'''kerinjing''') adalah sejenis [[pohon]] dari [[familia|suku]] [[Phyllanthaceae]]. Pohon ini menyebar luas mulai dari [[India]] di barat, [[Jepang]] selatan di utara, ke selatan hingga ke Kepulauan [[Nusantara]] dan ke timur hingga ke [[Australia]] dan [[Pasifik]].<ref name="prosea5">{{aut|Sunarno, B., A. Martawijaya, E. Wheeler}} 1995. Bischofia Blume. <u>in</u> R.H.M.J. Lemmens, I. Soerianegara and W.C. Wong (Eds.). ''Timber Trees: Minor commercial timbers''. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) '''5''' (2): 246-249. Prosea, Bogor. ISBN 979-8316-18-5</ref>. Nama-nama daerahnya antara lain ''sikam, singkam, cingkam'' ([[bahasa Batak|Bat.]]); tingkeuëm ([[Bahasa Aceh|Acèh]]); ''tingkeum'' ([[bahasa Gayo|Gayo]]); ''kerinjing, geronjing'' ([[bahasa Melayu|Mly.]]); ''bintungan'' ([[bahasa Minangkabau|Mink.]]); ''gintungan, gintung, gĕntung, gelintungan'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]); ''gadog, ki maung'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]); ''marintĕk, kayawu'' ([[Minahasa|Minh.]]); ''simamo'' ([[Ternate]]).<ref name="heyne">{{aut|Heyne, K.}} 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' '''2''': 1154-1155. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor.</ref>.
 
Dalam perdagangan kayunya dikenal sebagai ''Bishop wood'' atau ''Java cedar''; pohon ini di negara-negara lain disebut sebagai ''jitang'' ([[Malaysia|Mal.]]), ''tuai'' ([[Sabah]], [[Filipina|Fil.]]), ''toem, pradu-som'' ([[Thailand|Thai]]), ''’khom ‘fat'' ([[Laos]]), dan ''nhoi'' ([[Vietnam]]).<ref name="prosea5"/>. Di [[Assam]], [[India]], pohon yang dalam bahasa lokal disebut ''uriam'' ini diketahui biasa digunakan oleh [[harimau]] untuk menandai teritorinya melalui cakaran pada batangnya.
 
== Pengenalan ==
Baris 33 ⟶ 35:
== Ekologi dan penyebaran ==
[[Berkas:Bischof javan 130116-0496 blt.JPG|jmpl|kiri|180px|Buah-buah muda]]
Gadog umumnya tumbuh di wilayah yang memiliki musim kemarau yang (kurang-lebih) jelas ([[tipe iklim]] B atau C), dari pantai hingga ketinggian 1.800 m dpl. Pohon ini cukup umum ditemukan namun terpencar, di [[hutan primer|hutan-hutan primer]] dan [[hutan sekunder|sekunder]] tua [[hutan gugur daun tropika|luruh daun]] dan juga di [[hutan hujan tropika|hutan-hutan yang selalu hijau]], [[hutan jati]], [[hutan rawa]], serta kadang-kadang di [[sabana]].<ref name="prosea5"/>. Pohon gadog acap dijumpai tidak jauh dari anak [[sungai]], di lembah-lembah yang teduh, dan senang tumbuh di atas tanah yang gembur dan dalam, berliat, berpasir atau berbatu, dengan kandungan air yang cukup<ref name="prosea5"/> atau yang sesekali tergenang.<ref name="atlas"/>. Sesekali didapati pula di atas [[karst|wilayah kapur]].<ref name="prosea5"/>.
 
Wilayah sebaran alami gadog meliputi [[India]], [[Himalaya]], ke timur hingga [[Tiongkok]], [[Taiwan]], [[Jepang]] selatan, [[Indochina]], [[Thailand]], [[Semenanjung Malaya]] (agak jarang), [[Nusantara]], [[Australia]] timur laut, dan kepulauan di [[Pasifik]] hingga [[Samoa]] dan [[Tonga]].<ref name="prosea5"/>. Di Indonesia tercatat dari [[Sumatra]], [[Jawa]], [[Nusa Tenggara]], [[Sulawesi]], [[Maluku]] dan [[Papua]].<ref name="atlas">{{aut|Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang, S.A. Prawira, K. Kadir}} 1989. ''Atlas Kayu Indonesia'' '''2''': 42-46. Badan Litbang Kehutanan, Bogor.</ref>. Agak jarang,<ref name="prosea5"/>, tetapi tercatat pula dari [[Kalimantan]].<ref>{{aut|Argent, G., A. Saridan, E.J.F. Campbell, P. Wilkie}} t.t. ''Manual of the Larger and More Important Non Dipterocarp Trees of Central Kalimantan, Indonesia'' '''1''': 210-211. For. Research Institute Samarinda, Samarinda.</ref>.
 
Pohon ini diintroduksi ke [[Afrika]] Timur dan Afrika Selatan sebagai pohon hias yang lekas tumbuh.<ref name="prosea5"/>. Juga dimasukkan ke [[Amerika Utara]] di mana pohon ini kemudian meliar menjadi [[gulma]].<ref name='USDA'>{{cite book
|title=Invasive Plants of Asian Origin Established in the US and Their Natural Enemies
|chapter=Bischofia javanica (Bishop wood)
Baris 46 ⟶ 48:
|publisher=USDA Forest Service
|date=September 2004
|archive-date=2006-09-28
}}</ref>.
|archive-url=https://web.archive.org/web/20060928014027/http://www.invasive.org/weeds/asian/bischofia.pdf
|dead-url=yes
}}</ref>.
 
== Manfaat ==
 
=== Kayu ===
Gadog menghasilkan kayu yang berkualitas baik dan indah.<ref name="heyne"/>. Namun sejauh ini tidak ada catatan statistik perdagangan kayu ini di tingkat internasional, walaupun gadog digolongkan sebagai kayu komersial di [[Papua Nugini]].<ref name="prosea5"/>. Kayu gadog cukup awet jika terlindung dari pengaruh cuaca, dan dapat digunakan sebagai ramuan rumah, [[mebel]], dan jembatan, asalkan diberi atap.<ref name="atlas"/>. Di samping itu, kayu gadog juga digunakan untuk tiang, geladak, papan lantai, interior bangunan, alat pertanian, ukiran, pensil, pembuatan venir dan kayu lapis, serta pulp dan kertas.<ref name="prosea5"/>.
 
Kayu gadog tergolong kayu sedang hingga keras, dengan berat yang menengah hingga berat (densitas 520–1.010&nbsp;kg/m³ pada kadar air 15%).<ref name="prosea5"/>. [[Kayu teras|Terasnya]] berwarna cokelat-merah sampai cokelat-ungu, terbedakan jelas dari [[kayu gubal|gubalnya]] yang berwarna cokelat-kelabu atau cokelat pucat. Tekstur kayunya agak kasar dan merata; dengan arah serat yang umumnya berpadu dan kadang-kadang bergelombang. Permukaan kayu agak kusam sampai agak mengkilap, agak kesat sampai agak licin. Pada bidang radial tampak samar-samar jalur gelap dan terang berselang-seling, yang ditimbulkan oleh arah serat yang berpadu.<ref name="atlas"/>
 
Kayu gadog sangat sukar dikeringkan, karena mudah retak, pecah, dan berubah bentuk; tidak disarankan untuk diolah menjadi papan tipis. Penyusutan kayu gadog hingga kering udara sekitar 1,8% di arah radial dan 4,1% di arah tangensial; sedangkan hingga kering tanur penyusutannya mencapai 3,9% di arah radial dan 7,5% di arah tangensial. Pengeringan tanpa tanur papan gadog setebal 2&nbsp;cm dari keadaan segar hingga kadar air 30% memerlukan waktu 64 hari.<ref name="atlas"/>
Baris 59 ⟶ 64:
Kayu gadog termasuk kelas kuat I – III (rata-rata II); dan kelas awet II – III. Daya tahannya terhadap rayap kayu kering tergolong kelas IV, sedangkan terhadap jamur pelapuk kayu kelas II – IV. Kayu terasnya sukar diawetkan, tetapi gubalnya mudah.<ref name="atlas"/>
 
Kayu gadog baik untuk dijadikan [[arang]].<ref name="prosea5"/>.
 
=== Kegunaan lain ===
[[Pepagan]] gadog menghasilkan [[tanin]] dan zat pewarna. Dulu, di [[Jawa Tengah]], cairan yang diperoleh dari parutan pepagan gadog digunakan untuk [[penyamakan|mengubar]] jala dan tali agar awet. Seduhan pepagan gadog menghasilkan pewarna merah yang tahan cahaya, digunakan untuk mewarnai keranjang-keranjang [[rotan]] di [[SumatraSumatera Selatan]]. Dicampur dengan jelaga, seduhan pepagan itu dipakai untuk menghitamkan anyaman bambu di [[Balapulang]].<ref name="heyne"/>
 
Daunnya digunakan untuk menghalau [[hama]] [[padi]] dan [[jagung]]. Daun ini juga dapat dipakai untuk memberi warna merah pada anyaman.<ref name="heyne"/>
 
Di [[India]], gadog dianggap sebagai pohon peneduh yang baik di perkebunan [[kopi]] dan [[kapulaga sabrang|kardamunggu]]. Pohon ini juga diintroduksi ke [[Afrika]] dan [[Amerika]] sebagai pohon hias.<ref name="prosea5"/>
 
Di Simalungun, salah satu suku di tepian Danau Toba, air perasan kulit pohon ini menjadi salah satu bahan utama pembuatan masakan khas [http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbaceh/dayok-binatur-makanan-adat-masyarakat-simalungun/ Dayok Binatur] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230107015008/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbaceh/dayok-binatur-makanan-adat-masyarakat-simalungun/ |date=2023-01-07 }}. Masakan ini adalah masakan yang wajib ada dalam setiap acara adat. Bersama sedikit perasan air jeruk purut, air perasan kulit pohon ini dipakai untuk mematangkan sekaligus mewarnai darah ayam yang disembelih. Hasilnya berupa cairan kental seperti vla dengan rasa sepat yang khas, dipakai untuk membaluri seluruh permukaan daging ayam yang telah dipanggang. Hasilnya adalah masakan berwarna merah marun. Setelah masuknya agama Islam di wilayah suku Simalungun, pemeluk agama Islam mengganti bahan vla tersebut dengan perasan santan dan air perasan kulit pohon murak atau dikenal juga sebagai daun salam.
 
Selain untuk membaluri dayok binatur, hasil olahan air perasan kulit sikkam dan darah hewan yang disembelih ini juga menghasilkan masakan khas Simalungun lainnya, disebut [https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=6024 na hinasumba] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230107015006/https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=6024 |date=2023-01-07 }}. Dalam na hinasumba, hasil olahan tersebut dipakai untuk melumuri daging yang direbus setengah matang dengan cara meremas-remasnya. Hasilnya adalah masakan berwarna merah ungu dengan rasa yang khas.
 
== Catatan taksonomis ==
Marga '''''Bischofia''''' termasuk membingungkan. Penulis-penulis yang berlainan menempatkannya berbeda-beda: dalam suku [[Euphorbiaceae]], [[Staphyleaceae]], [[Phyllanthaceae]], atau juga [[Bischofiaceae]]; masing-masing dengan argumennya. Marga ini hanya berisi dua anggota, yakni ''B. javanica'' (gadog) yang tersebar luas, dan kerabatnya ''B. polycarpa'' yang menyebar terbatas di [[Tiongkok]].
 
Marga ''Bischofia'' bersinonim dengan: ''Microelus'' <small>[[Robert Wight|Wight]] & [[George Arnott Walker-Arnott|Arn.]]</small> dan ''Stylodiscus'' <small>[[Benn.]]</small>
* ''Microelus'' <small>[[Robert Wight|Wight]] & [[George Arnott Walker-Arnott|Arn.]]</small>
* ''Stylodiscus'' <small>[[Benn.]]</small>
 
=== Etimologi ===
Nama marga pohon ini, ''Bischofia'', diambil dari nama G.W. Bischof (1797-1854), profesor di [[Universitas Heidelberg]], [[Jerman]],<ref name="whitmore"/>. Sedangkansedangkan epitet spesifiknya, ''javanica'', merujuk pada [[Pulau Jawa]],<nowiki/>sebagai dipulau manaasal pohonherbarium iniuntuk pohondeskripsi inipertama tumbuhdan melimpahkemelimpahan pada masa lalu.
 
== Catatan kaki ==
Baris 83 ⟶ 89:
== Pranala luar ==
{{commonscat|Bischofia javanica}}
* {{en}} Flora of China: [http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=200012543 ''Bischofia javanica'' Blume] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230107014945/http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=200012543 |date=2023-01-07 }}
* {{en}} ICRAF: [http://wwwdb.worldagroforestry.org/seaspecies/productsproperties/afdbases/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=1783Bischofia_javanica ''Bischofia javanica''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230107014943/http://db.worldagroforestry.org/species/properties/Bischofia_javanica |date=2023-01-07 }}
* {{en}} USFS: [http://hort.ufl.edu/database/documents/pdf/tree_fact_sheets/bisjava.pdf ''Bischofia javanica''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160307182917/http://hort.ufl.edu/database/documents/pdf/tree_fact_sheets/bisjava.pdf |date=2016-03-07 }}
* {{en}} USDA: [http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=BIJA ''Bischofia javanica''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230107014951/https://plants.usda.gov/java/profile?symbol=BIJA |date=2023-01-07 }}
* {{en}} USDA-FS: [http://www.fpl.fs.fed.us/documnts/TechSheets/Chudnoff/SEAsian_Oceanic/new_html_docs/Bischofia.html ''Bischofia javanica''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170513182938/https://www.fpl.fs.fed.us/documnts/TechSheets/Chudnoff/SEAsian_Oceanic/new_html_docs/Bischofia.html |date=2017-05-13 }} (sifat-sifat kayu)
* {{en}} FLD: [http://curis.ku.dk/ws/files/40737083/bishofia_javanica.pdf ''Bischofia javanica''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230107014946/https://curis.ku.dk/ws/files/40737083/bishofia_javanica.pdf |date=2023-01-07 }} (perbenihan)
* {{en}} UFL: [http://plants.ifas.ufl.edu/node/69 ''Bischofia javanica''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121226184610/http://plants.ifas.ufl.edu/node/69 |date=2012-12-26 }}
* {{en}} [http://www.fleppc.org/ID_book/bischofia%20javanica.pdf ''Bischofia javanica''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121017053448/http://www.fleppc.org/ID_book/bischofia%20javanica.pdf |date=2012-10-17 }} (petikan buku)
{{Taxonbar|from=Q8248272}}
 
[[Kategori:PhyllanthaceaeBischofia]]
[[Kategori:Pohon kayu]]
[[Kategori:Tumbuhan pewarna]]
[[Kategori:Pohon hias]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Tumbuhan industri]]
[[Kategori:Pohon]]
[[Kategori:Bahan makanan]]