Kota Bekasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sinipasa (bicara | kontrib)
 
(386 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tentang|nama kota di Indonesia|kabupaten dengan nama yang sama|Kabupaten Bekasi}}
{{redireksiIndoKabKota|Bekasi|Kabupaten}}
{{Kotak info kotaDati II Indonesia
|namasettlement_type = Kota Bekasi
|fotonama = Kota Bekasi.jpg
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|caption = dari kiri ke kanan: Lalu lintas Jl. Ahmad Yani, Jembatan Jl. Cut Meutia, Kota Harapan Indah, Mall Metropolitan
|translit_lang1_info = {{sund|ᮘᮨᮊᮞᮤ}}
|lambang = Kota_Bekasi.jpg
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|motto = ''Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan''
|perrow = 1/2/2
|peta = Map of West Java highlighting Bekasi City.svg<!--alt: Locator kota bekasi.png-->
|image1=Patriot Stadium Bekasi (cropped).jpg
|pushpin_map = Indonesia
|caption1=<center>[[Stadion Patriot Bekasi]]
|latd=6 |latm=14 |lats=0 |latNS=S
}}
|longd=106 |longm=0 |longs=0 |longEW=E
|bendera = Flag of Bekasi City.png
|provinsi = [[Jawa Barat]]
|lambang = Coat of arms of Bekasi.svg
|tanggal = {{start date and age|1997|03|10}}
|julukan = ''Kota Industri''
|dasar hukum =
|motto = Kota Patriot{{efn|Juga sebagai julukan daerah.}}
|ibukota =
|peta = Map of West Java highlighting Bekasi City.svg
|koordinat =
|koordinat = {{coord|-6.2367416|106.9990428|display=inline,title}}
|kepala daerah=Daftar Wali Kota Bekasi{{!}}Wali Kota
|pushpin_map = Indonesia Jawa Barat#Indonesia
|nama walikota = [[Rahmat Effendi]]
|pushpin_label = Kota Bekasi
|wakil kepala daerah=Daftar Wakil Wali Kota Bekasi{{!}}Wakil Wali Kota
|pushpin_label_position = bottom
|nama wakil walikota = Tri Adhianto
|provinsi = [[Jawa Barat]]
|area_rank = 31
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1997|03|10}} (Tanggal resmi dari Pemkot Bekasi)
|luasref =
|dasar hukum = UU Nomor 9 Tahun 1996<ref name="UU"/>
|luas = 210,49
|tanggal = [[20 April]] [[1982]] (sebagai Kota Administratif Bekasi) <ref name="UU"/>
|luasdaratan = 204,6
|kepala daerah = Daftar Wali Kota Bekasi{{!}}Wali Kota
|luasperairan = 3,8
|nama walikota = [[Raden Gani Muhamad]] (Pj.)
|persenperairan =
|nama wakil walikota = ''Lowong''
|luascat =
|sekretaris daerah = Junaedi
|elevation_m =
|ketua DPRD =
|population_rank = 6
|area_rank = 21
|pendudukref = <ref name="penduduk">{{cite web|last= |first= |title = Population Census 2010 Province West Java |publisher= BPS |date= |url= http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0&kota=32 |accessdate= 2012-02-29}}</ref>
|luasref =
|penduduk = 3431480
|luas = 207,00
|population_density_rank = 10
|luasdaratan = 204,6
|penduduktahun = 2020
|luasperairan = 2,4
|suku = [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Betawi|Betawi]], [[Suku Batak|Batak]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], dll
|persenperairan=
|agama = [[Islam]] 87,71%<br>[[Kristen]] 10,97%<br>- [[Protestan]] 8,03%<br>- [[Katolik]] 2,94%<br> [[Buddha]] 0,92%<br> [[Hindu]] 0,33%<br> Lainnya 0,07%<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://bekasikota.bps.go.id/statictable/2016/12/20/43/jumlah-penduduk-menurut-agama-.html|last=|first=|title=Jumlah Penduduk Menurut Agama Kota Bekasi 2015|website=www.bekasikota.bps.go.id|accessdate=27 Januari 2020}}</ref>
|luascat =
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Betawi|Betawi]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Sunda|Sunda]]
|elevation_m =
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|penduduk = 2526133
|zona_utc = +7
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|kecamatan = 12
|kepadatan = auto
|kelurahan = 56
|population_rank = 3
|area_code = 021
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|nomor_polisi = B
|88,81% [[Islam]]
|web = {{URL|https://www.bekasikota.go.id/}}
|{{Tree list}}
|ref =
* 10,14% [[Kekristenan]]
** 7,58% [[Protestan]]
** 2,56% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,87% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,16% [[Hindu]] |0,02% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa Betawi|Betawi]]
|IPM = {{increase}} 82,46 ([[2022]])<br>{{fontcolor|blue|sangat tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=19 Oktober 2023}}</ref>
|zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|kecamatan = 12
|kelurahan = 56
|area_code = 021
|SNI = BKS
|nomor_polisi = B ''xxxx'' K**
|dau = Rp 1.282.106.240.000 (2019)
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2019)|accessdate=09 Februari 2022}}</ref>
|semboyan = Maju, sejahtera, ihsan
|web = {{URL|https://www.bekasikota.go.id/}}
|catatankaki = {{notelist}}
}}
 
'''Kota Bekasi''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: ᮘᮨᮊᮞᮤ; [[Aksara Pegon]]: بکاسى) adalah salah satu [[kota (Indonesia)|kota]] di [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini berbatasan langsung dengan [[DKI Jakarta]] dari arah barat. Pada pertengahan tahun [[2024]], jumlah penduduk Kota Bekasi berjumlah 2.526.133 jiwa. Meskipun berstatus [[kota penyangga]], kota ini merupakan kota terbesar di Provinsi Jawa Barat menurut jumlah penduduk.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|publisher=Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil|location=Jakarta|accessdate=25 Agustus 2024|format=Visual}}</ref><ref>{{Cite report|url=https://bekasikota.bps.go.id/publication/2020/04/28/b3c9a8f66a47b925b30b81c8/kota-bekasi-dalam-angka-2020.html|title=Kota Bekasi Dalam Angka 2020|date=09 Februari 2022|publisher=Badan Pusat Statistik Kota Bekasi|location=Bekasi|access-date=2021-02-05}}</ref>
'''Kota Bekasi''' merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi [[Jawa Barat]]. Nama Bekasi berasal dari kata ''bagasasi'' yang artinya sama dengan ''candrabaga'' yang tertulis di dalam [[Prasasti Tugu]] era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati kota ini.
 
Kota iniBekasi merupakan bagian dari Metropolitan[[kawasan metropolitan]] [[JabodetabekpunjurJakarta Raya]]{{efn|Jabodetabekatau diakronimkan menjadi [[Jabodetabekjur]]}} dan menjadi kota satelitpenyangga dengan jumlah penduduk terbanyak se-Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra [[industri]].<ref>{{cite book|last=McGee|first=T.G.|coauthors=Robinson, I.M.,|title=The mega-urban regions of Southeast Asia|year=1996|publisher=UBC Press|id=ISBN 0-7748-0548-X }}</ref>
 
== GeografiEtimologi ==
Nama Bekasi berasal dari kata ''Bagasasi'' yang artinya sama dengan ''Candrabaga'' yang tertulis di dalam [[Prasasti Tugu]] era [[Kerajaan Tarumanegara]], yaitu nama sungai yang melewati kota ini.
=== Batas Wilayah ===
Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49&nbsp;km², dengan batas wilayah Kota Bekasi adalah:
{{Batas_USBT
|utara =
Kabupaten Bekasi
|selatan =
Kabupaten Bogor dan Kota Depok
|barat =
Provinsi DKI Jakarta
|timur =
Kabupaten Bekasi
}}
 
=== TopografiSejarah ===
Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dahulu sebagai ibu kota [[Tarumanagara|Kerajaan Tarumanagara]]. Luas Kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa ([[Jakarta]]), [[Prasasti Pasir Awi|Pasir Awi (Jonggol)]], [[Kota Depok|Depok]], [[Cibinong, Bogor|Cibinong]], [[Kota Bogor|Bogor]], hingga ke wilayah [[Kabupaten Purbalingga|Purwalingga]].
Kondisi Topografi Kota Bekasi dengan kemiringan antara 0 - 2 % dan terletak pada ketinggian antara 11 – 81 m diatas permukaan air laut.
 
Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai ibu kota Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang. Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja Tarusbawa (669–723 M) pendiri [[Kerajaan Sunda]] dan seterusnya menurunkan Raja-raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567–1579 M).
Ketinggian ≥ 25 m: [[Medan Satria, Bekasi|Kecamatan Medan Satria]], [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]], [[Bekasi Selatan, Bekasi|Kecamatan Bekasi Selatan]], [[Bekasi Timur, Bekasi|Kecamatan Bekasi Timur]] dan [[Pondok Gede, Bekasi|Kecamatan Pondok Gede]].
Ketinggian 25 – 100 m: [[Bantar Gebang, Bekasi|Kecamatan Bantar Gebang]], [[Pondok Melati, Bekasi|Kecamatan Pondok Melati]], dan [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jati Asih]].
 
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Di antaranya dengan ditemukannya 4 prasasti yang dikenal dengan nama [[Prasasti Kebantenan]]. Keempat prasasti ini merupakan keputusan dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jaya Dewa) yang ditulis dalam 5 lembar lempeng tembaga.
Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang menyebabkan daerah tersebut banyak genangan, terutama pada saat musim hujan yaitu: Kecamatan Jati Asih, Kecamatan Bekasi Timur, [[Rawalumbu, Bekasi|Kecamatan Rawalumbu]], Kecamatan Bekasi Selatan, [[Bekasi Barat, Bekasi|Kecamatan Bekasi Barat]], dan [[Pondok Melati, Bekasi|Kecamatan Pondok Melati]].
 
Sejak abad ke-5 Masehi pada masa [[Tarumanagara|Kerajaan Tarumanagara]], abad ke-8 [[Kerajaan Galuh]], dan [[Kerajaan pajajaran|Kerajaan Pajajaran]] pada abad ke-14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara [[Pelabuhan Sunda Kelapa]] (Jakarta).
=== Hidrologi ===
Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua:
 
restu
''1. Air permukaan, mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungai-sungai.''
 
=== Sejarah Sebelum Tahun 1949 ===
Wilayah Kota Bekasi dialiri 3 sungai utama yaitu Sungai Cakung, Sungai Bekasi dan Sungai Sunter, beserta anak-anak sungainya. Sungai Bekasi mempunyai hulu di Sungai Cikeas yang berasal dari gunung pada ketinggian kurang lebih 1.500 meter dari permukaan air.
Kota Bekasi ternyata mempunyai sejarah yang sangat panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari zaman ke zaman, sejak zaman [[Hindia Belanda]], pendudukan militer Jepang, perang kemerdekaan, dan zaman Republik Indonesia. Di zaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan [[Kawedanan|Kewedanaan]] (District), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu kehidupan masyarakatnya masih dikuasai oleh para tuan tanah keturunan [[Tionghoa]].{{butuh rujukan}}
 
Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut mengubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama [[Batavia]] diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran, dan Gun Matraman.
Air permukaan yang terdapat di wilayah Kota Bekasi meliputi sungai atau kali Bekasi dan beberapa sungai atau kali kecil serta saluran irigasi Tarum Barat yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga merupakan sumber air baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi (Kota dan Kabupaten) dan wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kondisi air permukaan kali Bekasi saat ini tercemar oleh limbah industri yang terdapat di bagian selatan wilayah Kota Bekasi (industri di wilayah Kabupaten Bogor).
 
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama Ken menjadi [[Kabupaten]], Gun menjadi Kewedanaan, Son menjadi [[Kecamatan]], dan Kun menjadi [[Desa]] atau [[Kelurahan]]. Saat itu ibu kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).
''2. Air Tanah''
 
Pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara adalah Bapak Rubaya Suryanaatamirharja. Tidak lama setelah pendudukan Belanda, Kabupaten Jatinegara dihapus, kedudukannya dikembalikan seperti zaman Regenschap Meester Cornelis menjadi Kewedanaan. Kewedanaan Bekasi masuk ke dalam wilayah Batavia en Omelanden. Sementara, batas Pondok Gede, Kali Bekasi, dan Serangbaroe ke Selatan yaitu wilayah Kranggan (Jatisampurna), Awirangan, Setu, hingga [[Cibarusah, Bekasi|Tjibaroesa]] [[Kabupaten Bogor|Buitenzorg (Bogor)]] menjadi bagian dari [[Negara Pasundan]]. Batas Bulak Kapal ke Timur termasuk wilayah negara Pasundan di bawah [[Kabupaten Karawang]], sedangkan sebelah Barat Bulak Kapal termasuk wilayah negara Federal sesuai Staatsblad van Nederlandsch Indie 1948 No.178 [[Negara Pasundan]].<ref>{{Cite news|url=https://mediaindonesia.com/megapolitan/469101/dpr-dan-kemendagri-didesak-realisasikan-kabupaten-bogor-timur|title=DPR dan Kemendagri Didesak Realisasikan Kabupaten Bogor Timur|last=mediaindonesia.com|newspaper=mediaindonesia.com|access-date=2022-07-27|archive-date=2022-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20220629095828/https://mediaindonesia.com/megapolitan/469101/dpr-dan-kemendagri-didesak-realisasikan-kabupaten-bogor-timur|dead-url=no}}</ref>
Kondisi air tanah di wilayah Kota Bekasi sebagian cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar TPA Bantar Gebang kondisi air tanahnya kemungkinan besar sudah tercemar.
 
=== Sejarah Tahun 1949 sampai Terbentuknya Kota Bekasi ===
=== Iklim ===
Sejarah setelah tahun 1949, ditandai dengan aksi unjuk rasa sekitar 40.000 rakyat Bekasi pada tanggal 17 Februari 1950 di Alun-alun Bekasi. Hadir pada acara tersebut Bapak Mu’min sebagai Residen Militer Daerah V. Inti dari unjuk rasa tersebut adalah penyampaian pernyataan sikap sebagai berikut:
Wilayah Kota Bekasi secara umum tergolong pada [[iklim muson tropis]] (''Am'') dengan tingkat kelembaban yang tinggi yakni sebesar ±78%. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat panas. Hal ini terlebih dipengaruhi oleh tata guna lahan yang meningkat terutama industri atau perdagangan dan permukiman. Suhu udara harian diperkirakan berkisar antara 24&nbsp;°C–33&nbsp;°C. Oleh karena wilayahnya yang beriklim muson tropis, Kota Bekasi mengalami dua musim, yaitu [[musim hujan|musim penghujan]] dan [[musim kemarau]]. Musim kemarau di Kota Bekasi dipengaruhi oleh angin muson timur–tenggara yang bersifat kering berhembus sejak awal bulan [[Mei]] hingga bulan [[September]] dengan bulan terkering yaitu bulan [[Agustus]]. Sementara itu, musim penghujan di kota Bekasi dipengaruhi oleh angin muson barat daya–barat laut yang bersifat basah & lembab dan biasanya bertiup pada bulan [[November]] hingga bulan [[Maret]] dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan [[Januari]] yang curah hujan bulanannya lebih dari 300 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kota Bekasi berada pada angka 1600–2000 milimeter per tahunnya dengan jumlah hari hujan ≥130 hari hujan.
{{Bekasi weatherbox}}
 
''"Rakyat Bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar Kabupaten Jatinegara diubah menjadi [[Kabupaten Bekasi]]. Rakyat Bekasi tetap berdiri di belakang Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia."''
=== Pemukiman ===
Jumlah Penduduk Kota Bekasi saat ini lebih dari 2,2 juta jiwa yang tersebar di 12 kecamatan, yaitu [[Pondok Gede, Bekasi|Kecamatan Pondok Gede]], [[Jatisampurna, Bekasi|Kecamatan Jatisampurna]], [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jati Asih]], [[Bantar Gebang, Bekasi|Kecamatan Bantar Gebang]], [[Bekasi Timur, Bekasi|Kecamatan Bekasi Timur]], [[Rawalumbu, Bekasi|Kecamatan Rawa Lumbu]], [[Bekasi Selatan, Bekasi|Kecamatan Bekasi Selatan]], [[Bekasi Barat, Bekasi|Kecamatan Bekasi Barat]], [[Medan Satria, Bekasi|Kecamatan Medan Satria]], [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]], [[Mustika Jaya, Bekasi|Kecamatan Mustika Jaya]], dan [[Pondok Melati, Bekasi|Kecamatan Pondok Melati]].
 
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan, dan wilayah pelimpahan dari [[Kawedanan Jonggol|Kawedanan Jonggol (Tjibaroesa)]], [[Kabupaten Bogor|Buitenzorg]] yaitu: [[Cibarusah, Bekasi|Kecamatan Cibarusah]], [[Serang Baru, Bekasi|Kecamatan Serang Baru]], Desa Kranggan (Sekarang [[Jatisampurna, Bekasi|Kecamatan Jatisampurna]]), serta sebagian [[Setu, Bekasi|Kecamatan Setu]]. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto "''SWATANTRA WIBAWA MUKTI''".
Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50% sudah menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90% kawasan perumahan, 4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya.
 
Kewedanannya sendiri adalah:
== Sejarah ==
# Kewedanan Bekasi
Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai Ibukota Kerajaan Tarumanagara. Luas Kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, [[Kota Depok|Depok]], [[Cibinong, Bogor|Cibinong]], [[Kota Bogor|Bogor]] hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di [[Kabupaten Indramayu|Indramayu]].
#* Kecamatan Bekasi terdiri atas 9 desa
#* Kecamatan Babelan terdiri atas 6 desa
#* Kecamatan Cilincing terdiri atas 3 desa
#* Kecamatan Pondok Gede terdiri atas 7 desa
# Kewedanan Tambun
#* Kecamatan Tambun terdiri atas 8 desa
#* Kecamatan Setu terdiri atas 9 desa
#* Kecamatan Cibitung terdiri atas 7 desa
# Kewedanan Cikarang
#* Kecamatan Cikarang terdiri atas 7 desa
#* Kecamatan Lemababang terdiri atas 8 desa
#* Kecamatan Cibarusah terdiri atas 11 desa
# Kewedanan Serengseng
#* Kecamatan Sukatani terdiri atas 9 desa
#* Kecamatan Pebayuran terdiri atas 6 desa
#* Kecamatan Cabangbungin terdiri atas 5 desa
 
Pada tahun 1960 Kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke Kota Bekasi (Jalan Ir H. Juanda, Kota Bekasi). Kemudian pada tahun 1982, saat bupati dijabat oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jalan Ahmad Yani No.1, Kabupaten Bekasi. Hal ini dilakukan karena perkembangan Bekasi yang sangat pesat sehingga bahkan dibentuk Kota Administratif Bekasi.
Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibukota Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang. Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri [[Kerajaan Sunda]] dan seterusnya menurunkan Raja-Raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M).
 
Kota Administratif Bekasi sendiri dibentuk pada tahun 1981 dari Kecamatan Bekasi (16 kelurahan dan 8 desa) dan sebagian dari Kecamatan Tambun (2 kelurahan, serta sebagian dari 2 desa) dengan 4 kecamatan yang terbagi ke 18 kelurahan dan 8 desa melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 48 tahun 1981.
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi informasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dengan ditemukannya 4 prasasti yang dikenal dengan nama [[Prasasti Kebantenan]]. Keempat prasasti ini merupakan keputusan dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jaya Dewa) yang ditulis dalam 5 lembar lempeng tembaga.
 
Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan wali kota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono dari tahun 1982 hingga 1988. Tahun 1988 Wali kota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi dari tahun 1988 hingga 1991, kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR dari tahun 1991 hingga 1997.
Sejak abad ke-5 Masehi pada masa [[Tarumanagara|Kerajaan Tarumanagara]], abad ke-8 [[Kerajaan Galuh]], dan [[Kerajaan pajajaran|Kerajaan Pajajaran]] pada abad ke-14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara [[Pelabuhan Sunda Kelapa]] (Jakarta).
 
Pada perkembangannya, Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang makin tinggi. Dengan begitu status Kota Administratif Bekasi kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang "Kota") melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 yang menambahkan tiga kecamatan, yakni kecamatan Pondokgede, Jatiasih, dan Bantargebang.<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=14 Februari 2022|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
==== Sejarah Sebelum Tahun 1949 ====
Kota Bekasi ternyata mempunyai sejarah yang sangat panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari zaman ke zaman, sejak zaman [[Hindia Belanda]], pendudukan militer Jepang, perang kemerdekaan dan zaman Republik Indonesia.
 
Selanjutnya dengan terjadinya reformasi, penambahan kecamatan dan kelurahan dilakukan melalui peraturan daerah. Yang pertama adalah Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 03 Tahun 2000 terkait pembentukan Kecamatan Jatisampurna dari Pondokgede, yang dilanjutkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bekasi Nomor 14 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Bekasi<ref>{{Cite web |url=https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=382 |title=Salinan arsip |access-date=2023-04-22 |archive-date=2023-04-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230422164225/https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=382 |dead-url=no }}</ref> mengatur pembentukan dua kecamatan baru, yakni: Rawalumbu dari Bekasi Timur; dan Medan Satria dari Bekasi Barat. Dengan demikian, pembagian adminisitratif Kota Bekasi pada tahun 2000 adalah 10 Kecamatan, yang dibagi lagi menjadi 35 Kelurahan dan 17 Desa.
Di zaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan [[Kawedanan|Kewedanaan]] (District), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu kehidupan masyarakatnya masih dikuasai oleh para tuan tanah keturunan [[Tionghoa]].
 
Perda Kota Bekasi Nomor 02 Tahun 2002<ref>{{Cite web |url=https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=107 |title=Salinan arsip |access-date=2023-04-22 |archive-date=2023-04-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230426194859/https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=107 |dead-url=no }}</ref> tentang Penetapan Kelurahan mengatur bahwa seluruh desa yang ada di Kota Bekasi berubah status menjadi kelurahan. Dengan demikian, pembagian adminisitratif Kota Bekasi pada tahun 2002 menjadi 10 Kecamatan dan 52 Kelurahan.
Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut mengubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama [[Batavia]] diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran dan Gun Matraman.
 
Kemudian pada tahun 2004, muncul lagi Perda Kota Bekasi Nomor 04 Tahun 2004<ref>{{Cite web |url=https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=124 |title=Salinan arsip |access-date=2023-04-22 |archive-date=2023-04-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230426061213/https://jdih.bekasikota.go.id/peraturan-daerah/view?id=124 |dead-url=no }}</ref> yang mengubah Perda Nomor 14 Tahun 2000. Perda ini membentuk 2 Kecamatan; Mustika Jaya dari Bantargebang; dan Pondok Melati dari Jatisampurna dan Pondokgede; serta menambah kelurahan baru. Hal ini menyebabkan pembagian adminisitratif Kota Bekasi menjadi seperti sekarang ini, dengan 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan.
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama Ken menjadi [[Kabupaten]], Gun menjadi Kewedanaan, Son menjadi [[Kecamatan]] dan Kun menjadi [[Desa]] atau [[Kelurahan]]. Saat itu Ibukota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).
 
== Geografi ==
Pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara adalah Bapak Rubaya Suryanaatamirharja. Tidak lama setelah pendudukan Belanda, Kabupaten Jatinegara dihapus, kedudukannya dikembalikan seperti zaman Regenschap Meester Cornelis menjadi Kewedanaan.
=== Batas Wilayah ===
Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49&nbsp;km², dengan batas wilayah Kota Bekasi adalah:
{{Batas_USBT
|utara =
[[Kabupaten Bekasi]]
|selatan =
[[Kabupaten Bogor]] dan [[Kota Depok]]
|barat =
[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Provinsi DKI Jakarta]]
|timur =
[[Kabupaten Bekasi]]
}}
 
=== Topografi ===
Kewedanaan Bekasi masuk ke dalam wilayah Batavia en Omelanden. Batas Bulak Kapal ke Timur termasuk wilayah negara Pasundan dibawah [[Kabupaten Karawang]], sedangkan sebelah Barat Bulak Kapal termasuk wilayah negara Federal sesuai Staatsblad van Nederlandsch Indie 1948 No.178 [[Negara Pasundan]].
Kondisi topografi Kota Bekasi dengan kemiringan antara 0–2 % dan terletak pada ketinggian antara 11–81 m di atas permukaan air laut.
# Ketinggian ≥ 25 m: [[Medan Satria, Bekasi|Kecamatan Medan Satria]], [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]], [[Bekasi Selatan, Bekasi|Kecamatan Bekasi Selatan]], [[Bekasi Timur, Bekasi|Kecamatan Bekasi Timur]], dan [[Pondok Gede, Bekasi|Kecamatan Pondok Gede]].
# Ketinggian 25–100 m: [[Bantar Gebang, Bekasi|Kecamatan Bantar Gebang]], [[Mustika Jaya, Bekasi|Kecamatan Mustika Jaya]], [[Pondok Melati, Bekasi|Kecamatan Pondok Melati]], dan [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jati Asih]].
 
Wilayah dengan ketinggian dan kemiringan rendah yang menyebabkan daerah tersebut banyak genangan, terutama pada saat musim hujan yaitu: Kecamatan Jati Asih, Kecamatan Bekasi Timur, [[Rawalumbu, Bekasi|Kecamatan Rawalumbu]], Kecamatan Bekasi Selatan, [[Bekasi Barat, Bekasi|Kecamatan Bekasi Barat]], dan [[Pondok Melati, Bekasi|Kecamatan Pondok Melati]].
==== Sejarah Tahun 1949 sampai Terbentuknya Kota Bekasi ====
Sejarah setelah tahun 1949, ditandai dengan aksi unjuk rasa sekitar 40.000 rakyat Bekasi pada tanggal 17 Februari 1950 di Alun-Alun Bekasi. Hadir pada acara tersebut Bapak Mu’min sebagai Residen Militer Daerah V. Inti dari unjuk rasa tersebut adalah penyampaian pernyataan sikap sebagai berikut:
 
=== Hidrologi ===
''"Rakyat bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar Kabupaten Jatinegara diubah menjadi [[Kabupaten Bekasi]]. Rakyat Bekasi tetap berdiri dibelakang Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia."''
Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua:
 
==== Air permukaan, mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungai-sungai ====
Dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan (termasuk [[Cibarusah, Bekasi|Kecamatan Cibarusah]]) dan 95 desa. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto "''SWATANTRA WIBAWA MUKTI''".
 
Wilayah Kota Bekasi dialiri 3 sungai utama yaitu [[Sungai Cakung]], [[Kali Bekasi]], dan [[Kali Sunter]], beserta anak-anak sungainya. Kali Bekasi berhulu di [[Tempuran sungai|pertemuan dua sungai]] yaitu [[Sungai Cikeas]] dan [[Sungai Cileungsi]] yang berasal dari gunung pada ketinggian kurang lebih 1.500 meter dari permukaan air.
Pada tahun 1960 Kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke Kota Bekasi (Jl. Ir H. Juanda, Kota Bekasi). Kemudian pada tahun 1982, saat Bupati dijabat oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jl. Ahmad Yani No.1, Kabupaten Bekasi.
 
Air permukaan yang terdapat di wilayah Kota Bekasi meliputi Kali Bekasi dan beberapa sungai atau kali kecil, serta [[Saluran Irigasi Tarum Barat]] yang selain digunakan untuk mengairi sawah juga merupakan sumber air baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi (Kota dan Kabupaten) dan wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kondisi air permukaan Kali Bekasi saat ini tercemar oleh limbah industri yang terdapat di bagian selatan wilayah Kota Bekasi (industri di wilayah Kabupaten Bogor).{{cn}}
Pasalnya perkembangan Kecamatan Bekasi menuntut dimekarkannya Kecamatan Bekasi menjadi Kota Administratif Bekasi yang terdiri atas 4 kecamatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Bekasi Barat dan Kecamatan Bekasi Utara, yang seluruhnya menjadi 18 kelurahan dan 8 desa.
 
==== Air Tanah ====
Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan walikota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono (1982-1988). Tahun 1988 Walikota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi hingga tahun 1991 (1988-1991, kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR hingga tahun (1991-1997)
 
Kondisi air tanah di wilayah Kota Bekasi sebagian cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar [[Tempat Pembuangan Akhir|TPA]] Bantar Gebang kondisi air tanahnya kemungkinan besar sudah tercemar dikarenakan tempat tersebut menyumbang volume sampah berasal dari [[DKI Jakarta]].{{fact}}
Pada Perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang semakin bergairah. Sehingga status Kota Administratif, Bekasi pun kembali di tingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang "Kota") melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996.
 
=== Iklim ===
Wilayah Kota Bekasi secara umum tergolong pada [[iklim muson tropis]] (''Am'') dengan tingkat kelembapan yang tinggi yakni sebesar ±78%. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat panas. Hal ini terlebih dipengaruhi oleh tata guna lahan yang meningkat terutama industri atau perdagangan dan permukiman. Suhu udara harian diperkirakan berkisar antara 24&nbsp;°C–33&nbsp;°C. Oleh karena wilayahnya yang beriklim muson tropis, Kota Bekasi mengalami dua musim, yaitu [[musim hujan|musim penghujan]] dan [[musim kemarau]].
 
Musim kemarau di Kota Bekasi dipengaruhi oleh angin muson timur–tenggara yang bersifat kering berembus sejak awal bulan [[Mei]] hingga bulan [[September]] dengan bulan terkering yaitu bulan [[Agustus]]. Sementara itu, musim penghujan di kota Bekasi dipengaruhi oleh angin muson barat daya–barat laut yang bersifat basah & lembap dan biasanya bertiup pada bulan [[November]] hingga bulan [[Maret]] dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan [[Januari]] yang curah hujan bulanannya lebih dari 300&nbsp;mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kota Bekasi berada pada angka 1.600–2.000 milimeter per tahunnya dengan jumlah hari hujan ≥130 hari hujan.
 
{{Bekasi weatherbox}}
 
=== Permukiman ===
Jumlah penduduk Kota Bekasi saat ini lebih dari 2,4 juta jiwa yang tersebar di 12 kecamatan, yaitu [[Pondok Gede, Bekasi|Kecamatan Pondok Gede]], [[Jatisampurna, Bekasi|Kecamatan Jatisampurna]], [[Jati Asih, Bekasi|Kecamatan Jati Asih]], [[Bantar Gebang, Bekasi|Kecamatan Bantar Gebang]], [[Bekasi Timur, Bekasi|Kecamatan Bekasi Timur]], [[Rawalumbu, Bekasi|Kecamatan Rawa Lumbu]], [[Bekasi Selatan, Bekasi|Kecamatan Bekasi Selatan]], [[Bekasi Barat, Bekasi|Kecamatan Bekasi Barat]], [[Medan Satria, Bekasi|Kecamatan Medan Satria]], [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]], [[Mustika Jaya, Bekasi|Kecamatan Mustika Jaya]], dan [[Pondok Melati, Bekasi|Kecamatan Pondok Melati]].
 
Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50% sudah menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90% kawasan perumahan, 4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya.
 
== Pemerintahan ==
==== Daftar WalikotaWali kota ====
{{utama|Daftar Wali Kota Bekasi}}
{{:Daftar Wali Kota Bekasi}}
 
==== Dewan Perwakilan ====
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi}}
 
==== Kecamatan ====
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bekasi}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bekasi}}
 
== KependudukanDemografi ==
=== Penduduk ===
Berdasarkan sensus tahun 2010, Kecamatan Bekasi Utara merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Bekasi, yakni sebesar 12.237 jiwa/km² dan [[Bantar Gebang, Bekasi|Kecamatan Bantar Gebang]] dengan kepadatan 4.310 jiwa/km² menjadi yang terendah.<ref>poskota.co.id [http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/01/bekasi-utara-terpadat-penduduknya-di-kota-bekasi Bekasi Utara Terpadat Penduduknya di Kota Bekasi]</ref>
Berdasarkan sensus tahun 2010, [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]] merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Bekasi, yakni sebesar 12.237 jiwa/km² dan [[Bantar Gebang, Bekasi|Kecamatan Bantar Gebang]] dengan kepadatan 4.310 jiwa/km² menjadi yang terendah.<ref>poskota.co.id [http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/01/bekasi-utara-terpadat-penduduknya-di-kota-bekasi Bekasi Utara Terpadat Penduduknya di Kota Bekasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211023070906/https://poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/01/bekasi-utara-terpadat-penduduknya-di-kota-bekasi |date=2021-10-23 }}</ref>
 
Sementara pencari kerja di kota ini didominasi oleh tamatan SMA atau sederajat, yakni sekitar 65,6% dari total pencari kerja terdaftar. Sebagai kawasan hunian masyarakat urban, Bekasi banyak membangun kota-kota mandiri, diantaranyadi antaranya Kota Harapan Indah, Kemang Pratama, dan Galaxy City.
 
Selain itu pengembang [[Summarecon Agung]] juga sedang membangun kota mandiri Summarecon Bekasi seluas 240 ha di [[Bekasi Utara, Bekasi|Kecamatan Bekasi Utara]]. Seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah keataske atas, Bekasi juga gencar melakukan pembangunan apartemen dan pusat perbelanjaan mewah.
 
=== Suku bangsa ===
Penduduk Kota Bekasi termasuk kota yang beragam suku bangsa. Berdasarkan data [[Sensus Penduduk Indonesia 2000]], sebagian besar penduduk Kota Bekasi adalah orang [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Betawi|Betawi]], dan suku aslinya [[Suku Sunda|Sunda]]. Jumlah yang signifikan juga berasal dari suku [[Suku Batak|Batak]] dan [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Suku Jawa menempati urutan pertama sebagai suku terbanyak di kota ini. Keberagaman suku bangsa di Kota Bekasi memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat Kota Bekasi. Berikut adalah besaran penduduk Kota Bekasi berdasarkan suku bangsa pada [[Sensus Penduduk Indonesia 2000|Sensus Penduduk tahun 2000]];<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|title=Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000|date=1 November 2001|website=www.jabar.bps.go.id|format=pdf|pages=72|accessdate=10 Mei 2022|archive-date=2023-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230119175828/https://jabar.bps.go.id/publication/2001/11/01/c20572fc90585d6f369e5241/karakteristik-penduduk-jawa-barat-hasil-sensus-penduduk-2000-.html?msclkid=0aedc90ed04311ec8572f94536008863|dead-url=no}}</ref> Penduduk Kota Bekasi merupakan gambaran dari keragaman suku bangsa yang khas bagi Indonesia. Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000, komposisi suku bangsa di Kota Bekasi menunjukkan variasi yang signifikan.
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2000]]
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
! style="text-align: left;" | 1
! style="text-align: left;" | [[Suku Jawa|Jawa]]
! style="text-align: right;" | 523.740
! style="text-align: right;" | 31,60%
|-
| 2
| [[Suku Betawi|Betawi]]
| style="text-align: right;" | 473.309
| style="text-align: right;" | 28,56%
|-
| 3
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| style="text-align: right;" | 337.016
| style="text-align: right;" | 20,34%
|-
| 4
| [[Suku Batak|Batak]]
| style="text-align: right;" | 78.149
| style="text-align: right;" | 4,71%
|-
| 5
| [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]
| style="text-align: right;" | 50.779
| style="text-align: right;" | 3,06%
|-
| 6
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| style="text-align: right;" | 13.476
| style="text-align: right;" | 0,81%
|-
| 7
| [[Suku Cirebon|Cirebon]]
| style="text-align: right;" | 4.622
| style="text-align: right;" | 0,28%
|-
| 8
| ''Suku lainnya''
| style="text-align: right;" | 176.421
| style="text-align: right;" | 10,64%
|-
! colspan="2"|Kota Bekasi
! style="text-align: right;" | 1.657.512
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
 
== Ekonomi ==
{| class="wikitable" style="float:right;margin:0 0 0.5em 1em;font-size:90%"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Tahun
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
|-
|2006 || align="right" | 1.773.470
Baris 162 ⟶ 263:
|2020 || align="right" | 3.431.480
|-
| colspan="132" style="text-align:center;font-size:90%;" |<small>Sejarah Kependudukan Kota Bekasi
|}
 
Ekonomi Bekasi ditunjang oleh kegiatan perdagangan, perhotelan, dan restoran. Pada awalnya pusat pertokoan di Bekasi hanya berkembang di sepanjang Jl.Jalan Ir H. Juanda yang membujur sepanjang 3&nbsp;km dari alun-alun kota hingga [[Terminal Bekasi]]. Di jalan ini terdapat berbagai pusat pertokoan yang dibangun sejak tahun 1978.
 
Selanjutnya sejak tahun 1993, kawasan sepanjang Jalan Ahmad Yani berkembang menjadi kawasan perdagangan seiring dengan munculnya beberapa mall serta sentra niaga. Pertumbuhan kawasan perdagangan terus berkembang hingga Jalan K.H. Noer Ali, [[Kranji, Bekasi Barat, Bekasi|Kranji]], dan Kota Harapan Indah.
 
Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang tinggi membuat Kota Bekasi kini memiliki banyak pusat perbelanjaan modern meliputi [[Grand Mall Bekasi]], [[Grand Galaxy Park]], [[Summarecon Mal Bekasi]], [[Grand Metropolitan Mall]]
Selanjutnya sejak tahun 1993, kawasan sepanjang Jl. Ahmad Yani berkembang menjadi kawasan perdagangan seiring dengan munculnya beberapa mall serta sentra niaga. Pertumbuhan kawasan perdagangan terus berkembang hingga Jl. K.H. Noer Ali, [[Kranji, Bekasi Barat, Bekasi|Kranji]], dan Kota Harapan Indah.
 
Selain itu keberadaan kawasan industri di kota ini, juga menjadi mesin pertumbuhan ekonominya, dengan menempatkan industri pengolahan sebagai yang utama. Lokasi industri di Kota Bekasi terdapat di kawasan [[Rawa Lumbu, Bekasi|Rawa Lumbu]] dan [[Medan Satria, Bekasi|Medan Satria]].
Baris 173 ⟶ 276:
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang dapat menggambarkan kinerja perekonomian di suatu wilayah. Kecuali pada tahun 2004, pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi selalu di atas Jawa Barat dan Indonesia. Pada tahun 2004 ekonomi Kota Bekasi tumbuh 5,38% dan pertumbuhan ini lebih tinggi dari Jawa Barat (4,77%) tetapi di bawah LPE Indonesia yang mencapai 5,50%.
 
Pada tahun 2005 dengan 5,65%, LPE Kota Bekasi sedikit lebih tinggi dari Jawa Barat dan Indonesia dengan 5,62% dan 5,55%. Demikian pula pada tahun 2006, LPE Kota Bekasi yang mencapai 6,07% masih lebih baik dibandingkan Jawa Barat dan Indonesia yang hanya mencapai 6,01% dan 5,48%.<ref>[{{Cite web |url=http://www.siidkotabekasi.com/kota-bekasi/perekonomian-daerah/laju-pertumbuhan-ekonomi/pertumbuhan-ekonomi.html |title=Pertumbuhan Eknomi Kota Bekasi 2004-2006 di situs Sistem Investasi Daerah Kota Bekasi] |access-date=2013-10-14 |archive-date=2013-10-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131022010948/http://www.siidkotabekasi.com/kota-bekasi/perekonomian-daerah/laju-pertumbuhan-ekonomi/pertumbuhan-ekonomi.html |dead-url=yes }}</ref>
 
== Pariwisata ==
* Curug Parigi
* Grand Wisata Bekasi
* Columbus Waterpark
* Snow World International
* Galaxy Tirtamas Club
* Gedung Juang 45
* Danau Cibeureum
* Danau Marakash
* Danau Duta Harapan
* Hok Lay Kiong Temple
* Venetian Water Carnaval
* Situ Gede Bekasi
* Taman Kota Bekasi
* Kolam Renang Taman Harapan Baru
* Pura Agung Tirta Bhuana Bekasi
* Taman Rusa Kemang Pratama
* Vihara Dharma Jaya
* Rainbow Garden
* Transera Waterpark
* Sirkus Waterplay
* Fun Park Waterboom
* Hutan Kota Patriot Bina Bangsa
* Rumah Pohon Jati Asih
* Islamic Center Bekasi
* Piramida Terbalik Summarecon Bekasi
* Grand Galaxy Park
* Lagoon Avenue Bekasi
 
== Pendidikan ==
Kota Bekasi memiliki sekitar 3.110 sekolah, 62.852 siswa dan 2.260 guru.
==== Perguruan Tinggi ====
{{col|3}}
* [[Universitas Presiden]]
* [[Universitas Trisakti|Universitas Trisakti Bekasi]]
* [[Universitas Gunadarma]] (Kampus Bekasi)
Baris 225 ⟶ 299:
* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia (STIKES Medistra Indonesia)
* Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama (STIE Mulia Pratama)
* [[Tri Bhakti Business School|Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Bhakti (STIE Tri Bhakti)]]
* Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta Bekasi (STTJ Bekasi)
* Politeknik Lp3i Jakarta Kampus Bekasi (lp3ijkt.ac.id)
{{EndDiv}}
 
== Kesehatan ==
==== Rumah Sakit ====
*{{utama|Daftar RSUDRumah Sakit di Kota Bekasi}}
* RSUD Kota Bekasi II
* RSUD Pondok Gede
* RSUD dr. Chasbullah Abdulmajid
* RSU Juwita
* RSU Multazam Medika
* RS Jatisampurna
* RS Hermina Bekasi
* RS Hermina Galaxy
* RS Mitra Keluarga Bekasi Barat
* RS Mitra Keluarga Bekasi Timur
* RS Permata Bekasi
* RS Mekar Sari
* RS Rawa Lumbu
* RS Graha Juanda
* RS Citra Harapan
* RS Bella Bekasi
* RS Budi Lestari
* RS Anna Medika Bekasi
* RS Bhakti Kartini
* RS Kartika Husada
* RS Primaya Bekasi
* RS Permata Cibubur
* RS Ananda
* RS St. Elisabeth
* RS Siloam Sentosa
* RS Siloam Sepanjang Jaya
* RS Bani Saleh Bekasi
* RS Seto Hasbadi
* RS Satria Medika
* RS Cikunir
* RS Karya Medika
* RS Awal Bros Bekasi
* RS Taman Harapan Baru
* RS Mustika Medika
* RS Pinna Tambun Bekasi
* RS Tiara Bekasi
* RS Helsa Jatirahayu
* RS Zainuttaqwa
* RSIA Sayang Bunda
* RSIA THB
* RSIA Karunia Kasih
* RSIA Selasih Medika
* RSIA Rinova Intan
 
==== Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) ====
{{col|4}}
* Puskesmas Aren Jaya
* Puskesmas Bantar Gebang
* Puskesmas Bintara
Baris 300 ⟶ 335:
* Puskesmas Rawa Tembaga
* Puskesmas Seroja
{{EndDiv}}
 
== Transportasi ==
*[[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]]
==== Trayek Angkutan Kota: ====
** [[KAI Commuter]]
* G05: Pasar Pondok Gede-Curug PP
*** {{rint|jakarta|blue}} [[Commuter Line Cikarang]]
* K01: Perumnas III Bekasi-Terminal Bekasi PP
** [[LRT Jabodebek]]
* K02: Pondok Gede-Terminal Bekasi PP
*** {{rint|jakarta|l3}} [[Lin Bekasi (LRT Jabodebek)|Lin Bekasi]]
* K02A: Jati Asih-Bumi Mutiara PP
* [[BisKita Trans Patriot]]
* K02B: Komsen-Cileungsi PP
** Koridor 1 : Summarecon Mall Bekasi–Pasar Alam Vida
* K03: Perumnas Klender-Kranji PP
* K04: Perumnas I Bekasi-Terminal Bekasi PP
* K04B: Gabus-Terminal Bekasi PP
* K05: Cikunir-Terminal Bekasi PP
* K05A: Taman Galaxy-Terminal Bekasi PP
* K05B: Perumnas II Bekasi-Terminal Bekasi PP
* K06: Kranggan-Terminal Kampung Rambutan PP
* K07: Perumahan Seroja-Terminal Bekasi PP
* K08: Sumber Arta-Pondok Gede PP
* K09: Babelan-Terminal Bekasi PP
* K09B: Metropolitan Mall-Perumahan Taman Wisma Asri PP
* K10: Ujung Harapan-Terminal Bekasi PP
* K10B: Tol Bekasi Timur-Perumahan Alinda PP
* K11: Bantar Gebang-Terminal Bekasi PP
* K11A: Setia Kawan-Perumahan Rawa Lumbu PP
* K11B: Setia Kawan-Perumahan Narogong PP
* K12: Cerewed-Terminal Bekasi PP
* K12B: BCP-Cerewed PP
* K13: Bantar Gebang-Setu PP
* K14: Kampung Utan–Serang PP
* K15: Pondok Ungu-Taruma Jaya PP
* K15A: Pondok Ungu-Terminal Bekasi PP
* K16: Tambun-Tambelang PP
* K16A: Tambun-Graha Prima PP
* K16B: Tambun-Perumahan Villa Bekasi Indah PP
* K16C: Perumahan Griya Asri-Terminal Bekasi PP
* K17: Terminal Cikarang-Cibarusah PP
* K18: Cikarang–Sukatani PP
* K19: Terminal Bekasi-Mutiara Gading Timur PP
* K19A: Terminal Bekasi-Pasar Bumyagara PP
* K20: Sumber Arta-Perumnas Klender PP
* K22: Pondok Gede-Kalimalang PP
* K22A: Pondok Gede-Terminal Pulo Gebang PP
* K25: Rawa Panjang-Stasiun Cakung PP
* K25B: Stasiun Cakung-Perumnas Klender PP
* K29B: SGC Cikarang-Karang Bahagia PP
* K30: Kranji-Perumahan Harapan Indah PP
* K31: Kranji-Perumahan Taman Harapan Baru PP
* K31A: Borobudur Plaza-Perumahan Harapan Jaya PP
* K32: Cikarang-Sukadanau PP
* K33: Lemah Abang-Lippo Cikarang PP
* K34: Rawa Kalong-Terminal Bekasi PP
* K34A: Bumi Sani-Terminal Bekasi PP
* K35: SGC-Delta Mas PP
* K36: CBL Regensi-Terminal Bekasi PP
* K36A: CBL Regensi-SGC PP
* K37: Pangkalan Jati-Perumnas Klender PP
* K38: Pule-Terminal Cikarang PP
* K39: Pasar Tambun-Terminal Bekasi PP
* K39B: Tridaya Sakti-Kompas-Terminal Bekasi PP
* K39C: Pasar Induk Cibitung-SGC PP
* K40: Komsen-Kampung Rambutan PP
* K42: SGC-Pasir Gombong PP
* K43: Tol Bekasi Timur-Bantar Gebang PP
* K44: Taman Jatisari Permai-Terminal Kampung Rambutan PP
* K45: Rawa Kalong-Pulo Gadung PP
* K52: SGC-Tegal Danas PP
* K57: SGC-Tambelang PP
* K58: Perumnas I Bekasi-PGC PP
* K59: Jababeka-UKI PP
* K61: Tol Cibitung-Tegal Danas PP
* K64: SGC-Bojong PP
* K99A: Jababeka-Stadion Wibawa Mukti PP
* K99B: Jababeka-Pasar Bersih Cikarang PP
* KCA: Pondok Gede-Kecapi PP
* S02: Pondok Gede-Sumber Arta PP
 
==== TrayekStasiun Angkutankereta Kota Elf:api ====
Kota Bekasi memiliki 1 stasiun utama, 3 stasiun [[Commuter Line]], dan empat stasiun [[LRT Jabodebek]]. [[Stasiun Bekasi]] adalah stasiun kereta api utama di Kota Bekasi dan sekitarnya terutama bagi layanan kereta api antarkota dan kereta komuter. Stasiun kereta api lainnya di kota tersebut, diantaranya stasiun {{sta|Kranji}} dan {{sta|Bekasi Timur}} yang melayani kereta komuter [[Commuter Line Cikarang]], sedangkan stasiun angkutan massal yang melayani layanan lintas rel terpadu [[Lin Bekasi (LRT Jabodebek)|Lin Bekasi]] adalah stasiun [[Stasiun LRT Jati Bening Baru|Jati Bening Baru]], [[Stasiun LRT Cikunir 1|Cikunir 1]] dan [[Stasiun LRT Cikunir 2|2]], serta [[Stasiun LRT Bekasi Barat|Bekasi Barat]] yang terletak di Jalan Jenderal A. Yani di Kecamatan [[Bekasi Selatan, Bekasi|Bekasi Selatan]].
* ELF K01: Terminal Bekasi-Terminal Pulo Gadung PP
* ELF K01A: Stasiun Bekasi-Terminal Cikarang PP
* ELF K45: Metropolitan Mall-Lippo Cikarang PP
* ELF K50: Terminal Bekasi-Lippo Cikarang PP
* ELF K56: UKI-Terminal Cileungsi PP
 
==== AksesRuas Jalanjalan Tol Bekasitol ====
Kota Bekasi memiliki beberapaakses Gerbangjalan Tol,tol diantaranyamenuju ke pusat kota meliputi:
* [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]]
* 1. Gerbang Tol Pondok Gede Barat
* 2. Gerbang[[Jalan Tol PondokLingkar GedeLuar TimurJakarta]]
* [[Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu|Jalan Tol Bekasi–Kampung Melayu]]
* 3. Gerbang Tol Bekasi Barat
* 4. Gerbang Tol Bekasi Timur
* 5. Gerbang Tol Tambun
* 6. Gerbang Tol Jati Asih
* 7. Gerbang Tol Jati Warna
* 8. Gerbang Tol Kalimalang
* 9. Gerbang Tol Bintara
* 10. Gerbang Tol Jakasampurna
 
== Pelat KendaraanCatatan ==
{{notelist}}
'''B **** K**'''
{{reflist|group="Ket."|2}}
* Kecamatan Bekasi Timur
* Kecamatan Bekasi Selatan
* Kecamatan Bekasi Barat
* Kecamatan Pondok Gede
* Kecamatan Bekasi Utara
* Kecamatan Jatisampurna
* Kecamatan Jati Asih
* Kecamatan Bantar Gebang
* Kecamatan Rawa Lumbu
* Kecamatan Medan Satria
* Kecamatan Mustika Jaya
* Kecamatan Pondok Melati
 
== Infrastruktur ==
Untuk melayani warga Bekasi, tersedia bus antarkota dan dalam kota yang mengangkut penumpang ke berbagai jurusan. [[KRL Commuter Line]] jurusan [[Stasiun Bekasi|Bekasi]]-[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] mengangkut warga Bekasi yang bekerja di Jakarta.
 
Selain itu tersedia pula bus pengumpan [[Transjakarta]] dari Kemang Pratama, Galaxy City, dan Harapan Indah. Saat ini pemerintah juga sedang merencanakan untuk membangun monorel yang menghubungkan [[Bekasi Timur, Bekasi|Bekasi Timur]], [[Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur|Cawang]] dan [[Kuningan, Jakarta Selatan|Kuningan]].
 
Di Kota Bekasi banyak digunakan angkutan kota berupa minibus, berpenumpang maksimal 12 orang, yang biasa disebut KOASI (Koperasi Angkutan Bekasi). KOASI melayani dari [[Terminal Bekasi]] menuju berbagai perumahan di wilayah Kota Bekasi.
 
Sedangkan becak masih digunakan sebagai sarana angkutan dalam perumahan. Peningkatan jumlah ojek terjadi secara signifikan seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Ojek digunakan untuk transportasi jarak dekat (2 – 5&nbsp;km) dan juga di dalam perumahan.
 
== Pusat Perbelanjaan ==
* Mall Metropolitan
* Summarecon Mall Bekasi
* [[Grand Metropolitan Mall]]
* Lagoon Avenue Mall
* [[Grand Galaxy Park]]
* [[Blu Plaza]]
* Mega Bekasi Hypermall
* Bekasi Junction
* Plaza Pondok Gede
* [[Grand Mall Bekasi]]
* Bekasi Cyber Park
* Bekasi Trade Centre
* Bekasi Square
* Atrium Pondok Gede
* [[BTC Mall]]
 
== Seni dan Budaya ==
Sulit menetapkan kesenian Kota Bekasi karena warga kota ini adalah percampuran antara budaya Betawi dan budaya Sunda. kabupaten Bekasi pun sebagian Besar merupakan Etnis betawi yg tersebar dari tambun hingga cikarang, etnis Sunda tersebar di cibarusah, setu dan sebagian cikarang Bahasa Bekasi benar-benar khas apabila diperhatikan, orang asli atau yang sudah lama tinggal di Bekasi akan berbicara dengan bahasa bekasi yg merupakan campuran bahasa betawi dan Sunda atau terkadang hanya logatnya. Orang asli Bekasi rata- rata tidak berbicara bahasa Sunda karna memang dari segi budaya, Bekasi condong ke budaya Betawi
 
Seringkali orang Bekasi dapat dikenal dengan logat nya yg khas.Namun diksi dan kata-kata yang dipilih lebih mengarah ke bahasa Betawi. Sehingga dapat disimpulkan bahasa Bekasi adalah percampuran antara Betawi dan Sunda yang membuat bahasanya lebih menarik dan unik.
 
Dalam kenyataannya kesenian Kota Bekasi lebih dekat dengan kesenian khas Jakarta. Ini disebabkan budaya Betawi warga Kota Bekasi masih sangat dekat dengan budaya Betawi. Sejak masa [[Kerajaan Sunda|Kerajaan Pasundan]], beberapa kesenian asli daerah muncul seperti kesenian [[Tari Topeng]] dan Kesenian Ujungan.
 
Tarian Topeng yang biasa dikenal dengan Topeng saja merupakan salah satu jenis kesenian khas Bekasi yang relatif masih ada dan banyak penggemarnya, sama halnya dengan musik gambus. Topeng bekasi ini biasanya dimainkan untuk memeriahkan upacara perkawinan, khitanan dan khaulan akan tetapi bisa juga dimainkan dalam acara-acara resmi seperti menyambut tamu, pentas seni dan kampanye pemilu.
 
Walaupun dinamakan tarian topeng namun kesenian ini tidak didominasi oleh tarian saja tapi juga menampilkan lawakan atau [[komedi]] yang biasanya menyangkut kisah kehidupan masyarakat kecil. Tari topeng biasanya diiringi oleh beberapa alat musik tradisional seperti gendang, rebab, gong, kenong tiga dan kecrek.
 
Kesenian Ujungan yaitu kesenian dengan memukul betis dan tulang kering, seorang pemain Ujungan langsung meloncat-loncat dengan bergaya lucu. Agar tidak terkena penonton, maka arenanya dipersiapkan terpisah. Sejak tumbuh di jamannya, permainan Ujungan ini sangat digemari warga Kota Bekasi.
 
Kota Bekasi juga menjadi sumber inspirasi bagi para seniman untuk menuangkan kreasinya, antara lain muncul dalam puisi ''Karawang-Bekasi'' karya [[Chairil Anwar]] dan dalam dua novel karya [[Pramoedya Ananta Toer]] yang berjudul ''Kranji-Bekasi Jatuh'' (1947) serta ''Di Tepi Kali Bekasi'' (1951). Karya-karya tersebut lahir pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia.
 
== Kuliner ==
Seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia, pada masyarakat Bekasi dikenal beberapa jenis makanan khas yang sering disajikan pada acara-acara tertentu atau hari raya seperti dodol. Makanan ini terbuat dari tepung beras ketan yang dicampur dengan gula merah dan kelapa.
 
Kuliner Bekasi yang masih dalam kategori kue basah diantaranya adalah Jalabia, Cucur, Kue Bugis, [[Bika ambon|Bika Ambon]], Kue Pepe, Putu Mayang, [[Kue talam|Talam]], Kue Pisang, [[Lopis]], Kue Cincin, [[Geplak]], [[Onde-onde|Onde-Onde]], [[Gemblong]], dan [[kerak telor|Kerak Telor]].
 
Selain jenis kue basah ada beberapa penganan asli Bekasi yang termasuk kategori jenis kue kering, dan biasanya mewarnai kue-kue yang disediakan untuk para tamu yang datang berkunjung ataupun untuk kegiatan besar seperti pernikahan dan sunatan diantaranya adalah Kue Akar Kelapa, [[Rengginang]], Kue Wajik, Sagon, Kue Satu, Parocot, Kue Duit dan Kue Brangas.
 
Sementara itu, menu makanan atau kuliner yang sangat dikenal di Bekasi adalah sayur asem khas Bekasi, rasanya agak sedikit asem bila dibandingkan dengan jenis sayur asem di daerah lain. Sayur ini terasa nikmat bila disajikan di siang hari. Disamping itu ada satu jenis sayuran yang khas, yaitu sayur ikan gabus atau sayur pucung. Jenis sayur ini tampaknya hanya terdapat di Bekasi saja.
 
Seperti diketahui Bekasi tempo dulu terdiri dari rawa-rawa yang didalamnya terdapat ikan gabus. Sayur ikan gabus biasanya dimasak dengan menambahkan campuran pucung atau [[kepayang|kluwek]] yang berwarna hitam dan memiliki aroma serta rasa yang khas. Selain kuliner sayur asem dan sayur ikan gabus, masih ada satu lagi kuliner yang cukup terkenal di Bekasi yaitu Soto Betawi Asli Daging Sapi.
 
Kalau di Jakarta soto betawi dicampur dengan jeroan, maka di Bekasi tidak memakai jeroan, isinya hanya daging sapi, kentang goreng, emping, irisan daun bawang dan diberi kuah santan yang dimasak dengan bumbu-bumbu tradisional seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, sereh dan lada.
 
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
 
== Pranala Luarluar ==
* {{id}} {{resmi}}
* {{id}} [http://bekasikota.go.id/ Website Pemerintah Kota Bekasi]
 
{{Kelompok templat
|list1 =
{{Kota Bekasi}}
{{Jabodetabek}}
{{Jawa Barat}}
}}
 
[[Kategori:Kota Bekasi| ]]
[[Kategori:Kota di JakartaJawa Barat|Bekasi]]
[[Kategori:DAS Bekasi]]