Muhammad Mukhtar bin Atharid al-Bughuri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Menghapus Syekh_Mukhtar_Athārid_al-Bigorī.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Yann; alasan: Copyright violation, found elsewhere on the web and unlikely to be |
||
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox tokoh muslim
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|image =
|ket foto =
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|nasab = Raden Muhammad Mukhtar bin Raden Natanagara bin [[Raden Adipati Wira Tanu Datar VI]] bin [[Wira Tanu Datar V]] bin [[Wira Tanu Datar IV]] bin [[Raden Aria Wira Tanu III]] bin [[Wira Tanu II]] bin [[Raden Aria Wira Tanu I]]
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|tgl_lahir_h = 14
|tgl_lahir_m = 14
|bln_lahir_h = [[Syakban|Sya'ban]]
|bln_lahir_m = [[Februari]]
|thn_lahir_h = 1278
|thn_lahir_m = 1862
|tempat_lahir =
|negara_dilahirkan = [[Hindia Belanda]]
|nama_ayah = Raden Aria Natanagara (Kiai 'Atharid)
Baris 28:
|kunya =
|name = Muhammad Mukhtar
|nama_arabic = '''الشيخ محمد مختار بن عطارد البوغوري البتاوي الجاوي المكي'''
|nisbah = [[Kota Bogor|al-Bughuri]] [[Batavia|al-Batawi]] [[Jawa|al-Jawi]] [[Makkah|al-Makki]]
|nama_lainnya = Syekh 'Atharid
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|etnis = [[Suku Sunda|Sunda]]
|bangsa = Indonesia
|marga =
Baris 40 ⟶ 41:
|sekolah1 =
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|guru1 = [[
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|istri1 =
Baris 56 ⟶ 57:
|peristiwa1 =
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|karya_tulis1 = [[
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|wilayah1 = Bogor
|bentuk_kuasa1 = [[Koloni|Pemerintahan Kolonial]]
|dibawah_kuasa1 = [[Hindia Belanda]]
|wilayah2 = [[Batavia]]
|bentuk_kuasa2 = [[Koloni|Pemerintahan Kolonial]]
|dibawah_kuasa2 = [[Hindia Belanda]]
|wilayah3 = [[Haramain]]
|bentuk_kuasa3 =
|dibawah_kuasa3 = [[Kesultanan Utsmaniyah]]
|wilayah4 = [[Haramain]]
|bentuk_kuasa4 =
|dibawah_kuasa4 = [[Kerajaan Hijaz]]
|wilayah5 = [[Haramain]]
|bentuk_kuasa5 =
|dibawah_kuasa5 = [[Kerajaan Nejd dan Hijaz]]
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|judul1 = [[Ulama]]
|sub1 =
|mulai1 =
Baris 86 ⟶ 87:
|pengganti1 =
|judul2 = [[Guru|Pengajar]]
|sub2 = [[
|mulai2 =
|selesai2 =
Baris 107 ⟶ 108:
|pengganti4 =
|judul5 = [[Pakar|Ahli]]
|sub5 = [[Hadis|Ilmu Hadist]]
|mulai5 =
|selesai5 =
Baris 114 ⟶ 115:
|pengganti5 =
|judul6 = [[Pakar|Ahli]]
|sub6 = [[Falak|Ilmu Falak]]
|mulai6 =
|selesai6 =
Baris 121 ⟶ 122:
|pengganti6 =
|judul7 = [[Kepemimpinan|Pimpinan]]
|sub7 = Majelis Dzikir
|mulai7 =
Baris 164 ⟶ 165:
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|murid1 = [[
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|mazhab_aqidah_sunni_1 = [[Asy'ariyah|Mazhab Asy'ariyah]]
|mazhab_aqidah_sunni_2 = [[
|
|thariqah_sunni_1
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = [[Makkah]]
|tgl_wafat_h = 17
|tgl_wafat_m = 13
|bln_wafat_h = [[Safar]]
|bln_wafat_m = [[Juli]]
|thn_wafat_h = 1349
|thn_wafat_m = 1930
|tempat_makam = [[Jannatul Mu'alla]]
|negara_makam = [[Arab Saudi]]
<!-- -------------------------------------------------------- -->
|profesi_1 = [[Guru]]
<!-- -------------------------------------------------------- -->
<!-- -------------------------------------------------------- -->
}}
'''Syekh Haji Raden Muhammad Mukhtar bin ‘Atharid al-Bughuri al-Batawi al-Jawi al-Makki ({{lang-ar|الشيخ محمد مختار بن عطارد البوغورى البتاوى الجاوى المكى}})''' atau '''Tuan Mukhtar Bogor''' <ref name="Shaghir Abdullah"/> atau '''Syekh Atharid'''
Tuan Mukhtar Bogor adalah seorang [[Syekh]], Mudarris atau guru besar di [[Masjidil Haram]] Makkah, juga seorang Musnid dan Muhaddits
Tuan Mukhtar Bogor menjadi salah satu [[konsultan]] dan poros utama jaringan [[intelektual]] Ulama Nusantara - [[Haramain]] pada awal abad ke-20, meneruskan jejak gurunya yang bernama [[Nawawi al-Bantani|Syekh Nawawi Banten]] (akhir abad ke 19)
Biografi Syekh Mukhtar bin ‘Atharid al-Bughuri al-Batawi al-Jawi al-Makki banyak dimuat dalam kitab-kitab biografi (''tarâjim'') Ulama besar dunia Islam yang mengajar di Masjidil Haram pada abad ke-14 H (20 M), seperti ''Nats al-Jawâhir wa al-Durar'' (karangan Yûsuf al-Mar’ashlî), ''Tasynîf al-Asmâ’'' (karangan Mahmud Mamduh al-Syâfi’î), ''al-Jawâhir al-Hisân'' (karangan Zakariyyâ Billâ), dan lain-lain.<ref name="Sya'ban p=417-418"/>
== Silsilah dan kelahiran ==
Raden Muhammad Mukhtar lahir pada hari Kamis 14 Sya'aban 1278 H bersamaan 14 Februari 1862 M
#Raden Muhammad Mukhtar bin
#Raden Natanagara bin
#[[Raden Adipati Wira Tanu Datar VI]] bin
#[[Wira Tanu Datar V]] bin
#[[Wira Tanu Datar IV]] bin
#[[Raden Aria Wira Tanu III]] bin
#[[Wira Tanu II]] bin
#[[Raden Aria Wira Tanu I]] (Eyang Dalem Cikundul)
== Pendidikan ==
=== Pendidikan awal ===
Raden Muhammad Mukhtar memperoleh pendidikan awal dari orang tuanya sendiri, terutama tentang [[Al-Qur'an]] sekaligus beliau [[Hafiz]] kitab suci Islam itu
=== Merantau ke Tanah Betawi ===
Dalam tahun 1299 H/1881 M <ref name="Shaghir Abdullah"/> Raden Muhammad Mukhtar melanjutkan belajarnya kepada para Ulama di Tanah [[Betawi]] / (sekarang [[Jakarta]]). Di Tanah Betawi, beliau mengkhatamkan berbagai kitab dalam berbagai bidang keilmuan, selama belajar di Tanah Betawi juga, Raden Muhammad Mukhtar telah mahir dalam riwayat-riwayat ilmu [[Qiraat]]
Ketika berada di Tanah Betawi, Raden Muhammad Mukhtar pernah belajar kepada [[Usman bin Yahya|al-Allamah al-Habib Utsman bin Aqil bin Yahya]], [[Mufti]] [[Betawi]],<ref name="Shaghir Abdullah"/><ref name="Imawan">{{harvnb|Imawan|2013|loc= Dalam artikel yang berjudul ''ULAMA TANAH SUCI DARI TANAH JAWA'' menyebutkan bahwa ''Ia pergi ke betawi dan belajar kepada Syekh abdullah ibn aqil ibn yahya mufti betawi. Kepadanya ia mentasmi’ hafalan matannya dan menambah hafalan matannya seperti almilhah, alfiyah ibnu malik, alqothr, matan ilmu fiqh syafi’I dan belajar syarah-syarahnya. Dan mendapatkan ijazah untuk semua riwayatnya.''}}.</ref><ref name="Faishol NOTE">{{harvnb|Faishol|2004|loc= Dalam artikel yang berjudul ''Ulama Dari Bogor Yang Menjadi Guru Besar Di Masjidil Haram'' menyebutkan bahwa ''Syekh Mukhtar al-Bughuri melanjutkan belajarnya kepada salah seorang Ulama Betawi (sekarang Jakarta) yaitu Sayyid Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya (Ayah Sayyid Utsman Betawi). Kepada Sayyid Abdulloh, Syekh Mukhtar memperdalam ilmu agama yang telah dipelajarinya di Bogor. Syekh Mukhtar mengulang kembali apa yang telah dihafalkan untuk disimak oleh Sayyid Abdulloh. Sayyid Abdulloh memberikan ijazah khusus kepada Syekh Mukhtar atas kitab-kitab yang telah dihafalkan tersebut.''}}.</ref> Beliau hafal berbagai macam matan-matan ilmu Melalui ulama Arab keturunan [[Muhammad|Rasulallah]] {{saw}} tersebut <ref name="Shaghir Abdullah"/>., dalam ilmu [[nahwu]] diantaranya:
Baris 224 ⟶ 233:
|source = {{longitem|style=text-align:center;line-height:1.3em; |— Zainul Milal Bizawie, 2005, Penulis buku Masterpiece Islam Nusantara <ref name="Pustaka Compass Sya'ban2">Dikutip dalam {{harvnb|Sam|2017}} .</ref> }}
}}
Tuan Mukhtar Bogor selanjutnya berangkat menunakan ibadah haji dan selanjutnya belajar di [[Hijaz]]. Di Haramain Tuan Mukhtar Bogor menimba ilmu pada banyak Ulama. Tabiat Tuan Mukhtar Bogor adalah cerdas, tekun, rajin, sopan dan menghormati para gurunya, yang dengan modal tersebut Tuan Mukhtar Bogor mampu menyerap ilmu yang diberikan guru-gurunya dengan mudah
=== Guru-gurunya ===
Baris 261 ⟶ 270:
|source = {{longitem|style=text-align:center;line-height:1.3em; |— Wan Mohd. Shaghir Abdullah, 2005 <ref name="Shaghir Abdullah"/> }}
}}
Syekh Muhammad Mukhtar Bogor semasa hidupnya telah menulis berpuluh-puluh karya
==== Karya Tulis ====
Baris 276 ⟶ 285:
|source = {{longitem|style=text-align:center;line-height:1.3em; |— Penerbit Global Press, 2017, Sinopsis Kitab Belut Nusantara <ref name="al-Bughuri">{{harvnb | Al-Bughuri | 2017 }}</ref> }}
}}
Konon pada masa Syekh Mukhtar Atharid Al-Bughuri berkiprah di Masjidil Haram, terjadi polemik tentang hukumnya belut yang sering dikonsumsi orang-orang Nusantara
== Wafat ==
Baris 461 ⟶ 470:
== Pranala luar ==
*{{id}} [http://moslemwiki.com/Main_Page Wiki Aswaja NU] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180424163153/http://www.moslemwiki.com/Main_Page |date=2018-04-24 }}
*{{id}} [http://rizalubis.id rizalubis.id]
*{{id}} [https://lektur.kemenag.go.id/manuskrip/web/koleksi-detail/lkk-banten2016-khd039.html "Taqrib al Maqshad fi al 'Amali bi ar Rubu'I al Mujayyab"]
|