Teofani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RPHaile (bicara | kontrib)
k →‎Kristen Ortodoks: Penambahan komentar untuk tanggal Epifani Ortodoks
 
(39 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
'''Teofani''' ({{lang-el|θεοφάνεια}}, ''teofania'')<ref>''He Teofania'' (''ἡ θεοφάνεια'') jangan dicampuradukkan dengan ''Ta Teofania'' (''τὰ θεοφάνια''), perayaan Yunani Kuno di [[Delfi]].</ref> adalah peristiwa penampakan [[dewa|sosok ilahi]] kepada manusia.<ref>{{cite encyclopedia|title=Theophany|encyclopedia=Encyclopædia Britannica |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/590940/theophany |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120606014506/http://www.britannica.com/EBchecked/topic/590940/theophany |archivedate=6 Juni 2012|url-status=live}}</ref><ref name = "NCE">{{Cite book|author=Burtchaell, J. T. |chapter=Theophany |year=2002 |title=New Catholic Encyclopedia |volume=Jld. 13: Seq-The |edition=2|location=Detroit, Michigan|publisher=Universitas Katolik Amerika oleh Thomson/Gale|page=929|isbn=978-0-7876-4017-0}}</ref><ref>Kendati acap kali disebut "epifani" (penampakan), penyingkapan-penyingkapan ilahi tanpa penampakan sosok ilahi bukanlah "teofani" (penampakan ilah) melainkan "[[hierofani]]" (penampakan tuah). Untuk ''penjelasan umum'', baca {{Cite book|author=Latourelle, René|year=1966|title=Theology of Revelation (Théologie de la Révélation)|location=Staten Island, New York|publisher=Alba House|oclc=568980}}, dan untuk ''penjelasan khusus'', baca {{Harvnb|Sharma|2006|page=109}}</ref>
 
Istilah ini sudah jamak digunakan sebagai sebutan bagi peristiwa penampakan dewa-dewi dalam agama-agama [[Yunani Kuno|Yunani]] dan [[Timur Dekat]] pada [[Abad Kuno]]. Wiracarita ''[[Iliad|Ilias]]'' adalah sumber tertua yang memuat deskripsi teofani pada [[Zaman Klasik|Abad Klasik]], tetapi mungkin sekali deskripsi teofani tertua tersurat di dalam naskah [[wiracarita Gilgames]].<ref>{{Cite book|author=Bulkley, Kelly|chapter=The Evil Dreams of Gilgamesh: An Interdisciplinary Approach to Dreams in Mythological Texts|editor=Rupprecht, Carol Schreier|year=1993|title=The Dream and the Text: Essays on Literature and Language |location=Albany, New York |publisher=SUNY Press|pages=159&ndash;177159–177; [https://books.google.com/books?id=oi0w-PKcjeQC&pg=PA163 page 163] |isbn=978-0-7914-1361-6}}</ref>
 
Istilah ''teofani'' kemudian hari dipakai pula oleh [[Kekristenan|umat Kristen]] dan [[Yahudi]] sebagai istilah khusus bagi manifestasi Allah sesembahan Abraham kepada manusia, yakni tanda-tanda terindra yang mengisyaratkan kehadiran-Nya. Tidak banyak deskripsi teofani yang dapat ditemukan di dalam [[Alkitab Ibrani]].
Baris 22:
[[Alkitab Ibrani]] menegaskan bahwa [[Tuhan dalam agama Yahudi|Allah]] menyatakan diri-Nya kepada umat manusia.<ref>Istilah-istilah asli Ibrani yag digunakan untuk menyebut peristiwa tersebut adalah ''mar'eh'' (penampakan) dan ''maḥazeh'', ''ḥazon'', atau ''ḥizayon'' (penglihatan).</ref> Allah berfirman kepada [[Adam]] dan [[Hawa]] di [[Taman Eden|Eden]] ({{Alkitab|Kejadian 3:9–19}}), kepada [[Kain dan Habel|Kain]] ({{Alkitab|Kejadian 4:9–15}}), kepada [[Nuh]] ({{Alkitab|Kejadian 6:13}}, {{Alkitab|Kejadian 7:1}}, {{Alkitab|Kejadian 8:15}}) dan putra-putranya ({{Alkitab|Kejadian 9:1-8}}), maupun kepada [[Abraham]] dan [[Sara]] ({{Alkitab|Kejadian 18}}). Allah juga dua kali menampakkan diri kepada Hagar, budak perempuan yang melahirkan [[Ismael]], anak pertama Abraham ({{Alkitab|Kejadian 16}}).
 
Penyingkapan pertama yang diterima [[Musa]] dari [[Yahweh]] dalam peristiwa [[semak duri berapi|belukar yang menyala-nyala]] adalah "penampakan yang dahsyat", sampai-sampai "Musa takut memandang" Yahweh ({{Alkitab|Keluaran 3:3}}, {{Alkitab|Keluaran 3:6|6}}). Penyingkapan pertama yang diterima [[Samuel]] dalam mimpi juga disebut "penglihatan", sesudah itu Allah kerap "menampakkan diri" di [[Silo, Kanaan|Silo]] ({{Alkitab|I1 Samuel 3:15}}, {{Alkitab|I Samuel 3:21|21}}). Penyingkapan pertama yang diterima Yesaya juga adalah penampakan Allah ({{Alkitab|Yesaya 6:1-5}}), demikian pula Amos ({{Alkitab|Amos 7:1}}, {{Alkitab|Amos 7:4|4}}, {{Alkitab|Amos; 8:1|8:1}},; {{Alkitab|Amos 9:1|9:1}}), Yeremia ({{Alkitab|Yeremia 1:11}}, {{Alkitab|Yeremia 1:13|13}}), Yehezkiel ({{Alkitab|Yehezkiel 1:1}} dst, {{Alkitab|Yehezkiel; 8:1-3|8:1-3}}), dan Zakharia ({{Alkitab|Zahkaria 1}}, {{Alkitab|Zakharia 6|6}}), bahkan semua tokoh yang menyebut diri "pelihat".
 
[[Bileam]] juga mengaku sebagai orang yang pernah menyaksikan "penglihatan Yang Maha Kuasa" ({{Alkitab|Bilangan 24:4}}).
Baris 39:
 
=== Di Gunung Sinai ===
Teofani di [[Gunung Sinai dalam Alkitab|Gunung Sinai]] diriwayatkan di dalam {{Alkitab|Keluaran 19:16–25|bab 19 Kitab Keluaran, dari ayat 16 sampai ayat 25}}. Manifestasi [[YHWH]] disertai guntur dan petir, kobaran api yang membumbung tinggi sampai ke langit, bunyi sangkakala memekakkan telinga, gunung pun berguncang dan berasap. Dari tengah-tengah nyala api dan awan, membahana suara yang mewahyukan [[Dasatitah]]. Riwayat dalam {{Alkitab|Ulangan 4:11-12}} pada dasarnya sama saja dengan riwayat dalam {{Alkitab|Ulangan 4:33-36}} dan {{Alkitab|Ulangan 5:4-19}}, dan dengan kalimat yang tertata menegaskan hakikat ketidakberwujudan Allah. Ketika memberikan restu terakhirnya kepada Bani Israel ({{Alkitab|Ulangan 33:2}}), Musa menyebut peristiwa tersebut sebagai cikal bakal [[umat pilihan|keterpilihan Israel]], tetapi mengacu kepada Gunung Sinai sebagai titik awal teofani, alih-alih surga. Allah dikatakan menampakkan diri di Gunung Sinai laksana matahari yang bersinar terang, tampil mengemuka dari antara "berlaksa-laksa orang kudus" (bdk. Sifrei Ulangan 243).
 
Di dalam [[Debora|Nyanyian Debora ]] ({{Alkitab|Hakim-Hakim 5:2-31}}), manifestasi Allah juga digambarkan sebagai peristiwa yang dahsyat, karena membuat bumi gonjang-ganjing, [[Gunung Sinai dalam Alkitab|Tursina]] bergetar, dan gegana meniris. Gambaran semacam ini dielaborasi secara puitis dalam doa Nabi [[Habakuk]] ({{Alkitab|Habakuk 3}}) yang mencampuradukkan masa lampau dan masa depan. Sama seperti dalam {{Alkitab|Ulangan 33:2}} dan {{Alkitab|Hakim-Hakim 5:4}}, Allah dikatakan datang dari [[Teman (Edom)|Teman]] dan [[padang gurun Paran|Paran]], kemuliaan-Nya bak sinar terang nan gilang-gemilang, pralaya muncul mendahului-Nya. Gunung-gunung berguncang, bumi gonjang-ganjing, manusia dicekam kengerian. Allah digambarkan berwahana [[kereta perang|rata yudha]], lengkap dengan kuda-kuda penghela, yakni konsep yang juga terdapat di dalam {{Alkitab|Yesaya 19:1}} (berwahana awan) dan {{Alkitab|Mazmur 18:10}} (berwahana [[kerub]]).
 
=== Di dalam kitab Nabi Yesaya dan Nabi Yehezkiel ===
Baris 52:
 
=== Di dalam Mazmur ===
Teofani yang diperikan dalam {{Alkitab|Mazmur 18:8-16}} sangat berbeda. [[Daud]] sedang menghadapi situasi genting, dan Allah mengabulkan doanya dengan menampakkan diri untuk menolongnya. Di hadirat Allah, bumi bergetar dan api berkobar. Allah berwahana [[kerub]] yang mengangkasa, dikelilingi awan pekat yang kemudian sirna tersibak pancaran kecemerlangan Allah-Nya. Allah menyelamatkan sang pemazmur, dan membinasakan musuh-musuhnya dengan guntur dan petir.
 
=== Di dalam kesusastraan Rabani ===
Pandangan [[Yahudi Rabinik|Yahudi Rabani]] mengenai [[Alkitab Ibrani]] dapat diketahui dari [[Taurat Lisan]], yakni ajaran-ajaran lisan yang kemudian hari dibukukan menjadi berbagai [[literatur Rabinik|karya-karya sastra Rabani]] seperti [[Mishnah|Misnah]] dan [[Talmud]].
 
Maksud [[Tuhan dalam agama Yahudi|Allah]] menciptakan dunia adalah agar Ia dapat berdiam di tengah-tengah makhluk-Nya, dan itulah yang diperbuat Allah sebelum Adam berdosa. Dosa Adam menjauhkan Allah ke langit terendah dari [[tujuh surga|tujuh lapis langit]]. Dosa [[Kain dan Habel|Kayin]] membuat Allah naik semakin jauh dari makhluk-Nya, demikian pula dengan dosa-dosa yang diperbuat generasi-generasi selanjutnya, yakni generasi Henokh, generasi air bah, generasi [[Menara Babel]], orang Sodom, dan orang Mesir, sehingga padaAllah akhirnya menjauhkan Allahmenjauh sampai ke langit ke tujuh.
 
Sesudah itu, muncul tujuh generasi yang membuat [[Shekhinah|Sekinah]] perlahan-lahan kembali membumi, yakni Avraham, Yitsak, Ya'kov, Levi, Kahat, Amram, dan Mosye.
 
Kalimat "maka turunlah Hasyem ke atas Gunung Sinai" berarti Sekinah akhirnya kembali hadir di alam yang terendah ini.
 
''Miskan'' ([[Tabernakel]]) dibangun agar Allah dapat kembali berdiam di tengah-tengah manusia, sebagaimana yang difirman Allah di dalam Taurat: "Mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka" ({{Alkitab|Keluaran 25:8}}). Dengan demikian, hari peresmian ''Miskan'' adalah hari sukacita bagi ''[[Hasyem]]'' (Allah), sama seperti hari ketika ''Hasyem'' menciptakan dunia.
 
Menurut para rabi, sebelum ''Miskan'' tegak di padang gurun, semua bangsa masih menerima wahyu dari Allah, tetapi semenjak ''Miskan'' didirikan, hanya [[Bani Israel]] saja yang lazimnyalazim menerima wahyu kebenaran ilahi. Satu-satunya kekecualian adalah nabi-nabi non-Yahudi seperti [[Bileam]] yang dikaruniai kuasa kenabian, meskipun kemampuan terbaik yang mereka miliki hanya sampai pada tahap menerima mimpi-mimpi kenabian (Midras Imamat Rabah 1:12-13). Menurut [[Eliezer ben Hurcanus|Rabi Eliezer]], tiap-tiap warga [[Bani Israel]], bahkan budak perempuan terbodoh sekalipun, menyaksikan kemuliaan Allah di Laut Merah dalam wujud yang lebih jelas daripada yang kemudian hari disaksikan nabi-nabi sekelas Yehezkiel, sehingga mereka tergerak untuk bernyanyi, "Ia inilah Allahku" ({{Alkitab|Keluaran 15:2}}).
 
Ketika diminta se[[orang Samaria]] untuk menjelaskan bagaimana sabda Allah "Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi??" ({{Alkitab|Yeremia 23:24}}) dapat dirukunkan dengan firman-Nya yang disampaikan kepada Musa, "Aku akan bertemu dengan engkau dan ... dari antara kedua kerub ... Aku akan berbicara dengan engkau" ({{Alkitab|Keluaran 25:22}}), [[Rabi Meir]] menyuruh si orang Samaria untuk berkaca pada dua cermin yang berbeda bentuk dan ukuran, kemudianlalu menambahkanberkata, "lihatlah, bayangan sosokmu sendiri tampak berbeda karena kedua cermin itu memantulkannya secara berbeda, betapa lebih berbeda lagi kemuliaan Allah dipantulkan oleh akal budi manusia yang berbeda-beda itu" (Midras Kejadian Rabah 4:3).
 
== Agama Kristen ==
{{See also|Kristofani}}
[[File:Transfigurationbloch.jpg|thumb|right|275px|''Transfigurasi Yesus'', karya [[Carl Bloch]]]]
[[Eusebius dari Kaisarea|Eusebius]], Uskup Kaisarea pada abad ke-4, menulis sebuah makalah berjudul ''"Ihwal Manifestasi Ilahi"'' ({{lang-el|Περί Θεοφάνειας}}, ''Peri Teofanias''), mengacu kepada [[Inkarnasi (Kekristenan)|inkarnasi Yesus]]. Rujukan Eusebius sehubungan dengan pokok bahasan tersebut mencakup ironi-ironi komparatif berikut ini. Dalam naskah pertama "[[Injil Yohanes|injil menurut Yani]]" (maksudnya [[Yohanes sang Penginjil|Yohanes Penginjil]], bukan [[Yohanes Pembaptis]]), dijabarkan bahwa di sebelah atas dari [[mahkota duri]] yang terpasang di kepala [[Yesus|Yesua]] (nama Yesus dalam bahasa Ibrani) terpampang kalimat dalam tiga bahasa, yakni "INRI, INBI, YHWH". Salah satunya adalah kalimat dalam bahasa [[Ibrani|Aram]], yang ditulis oleh [[Pontius Pilatus]], dan yang huruf-huruf pertama dari tiap kata di dalamnya adalah [[Tetragrammaton|YHWH]], yakni kalimat "Yesua Hanozri Wemelek Hayedhudim" (Yesus orang Nazaret, raja orang Yahudi).<ref>{{cite web|author=GodIsOne|year=2017|title=YHWH – Yeshua Hanozri Wemelech Hajedhudim – Name of God – Title of Jesus|page=[https://www.god-is.one/2017/09/02/yhwh-yeshua-hanozri-wemelech-hajedhudim-name-of-god-title-of-jesus/]}}</ref> Naskah-naskah [[Perjanjian Lama|Alkitab Yahudi]] terdahulu yang ditemukan di [[Naskah Laut Mati|Qumran]] maupun di tempat-tempat lain, mengungkap fakta bahwa katib-[[katib]] Yahudi sudah sedari dulu mengganti kata [[YHWH]] dengan kata-kata lain demi menghindari [[ajaran sesat|laku sesat]] melisankan "kata" Allah dengan suara nyaring, misalnya dengan kata-kata Ibrani seperti "elohim", "adonai", dan "memrah", yang kemudian hari diterjemahkan menjadi "Bapa", "Tuhan", dan "Firman" Allah. Ironisnya, [[YHWH]] juga adalah kata [[Ibrani|Aram]] yang berarti "Aku ada" dalam [[Deklinasi (linguistik)|deklinasi]] ilahi, sehingga ketika berbicara kepada [[Musa]], dari [[semak duri berapi|belukar yang menyala-nyala]], Yhwh memperkenalkan diri sebagai, "Yhwh YHWH" (secara harfiah berarti, Aku adalah Aku). Agaknya [[Pontius Pilatus]] paham akan hal ini ketika menuliskan kalimat tersebut, sekalipun ditentang orang-orang [[Farisi]]. Mungkin dapat pula dikatakan bahwa wujud [[Inkarnasi (Kekristenan)|inkarnasi Yesus]] pernah disaksikan seorang Raja Persia terdahulu ([[Nebukadnezar]]), yakni sosok yang dilihatnya menyertai Daniel, [[Sadrakh, Mesakh dan Abednego|Sadrakh, Mesakh, dan Abednego]] di dalam tanur yang menyala-nyala.<ref>{{cite web|author=Bible gateway|title=Daniel 3: 8-25 OJB - Wherefore at that time certain Kasdim - Bible Gateway|page=[https://www.biblegateway.com/passage/?search=Daniel+3%3A+8-25&version=OJB]}}</ref>
 
Analisis tradisional ayat-ayat Alkitab menggiring para sarjana Kristen untuk memahami ''teofani'' sebagai manifestasi tak-ambigu Allah kepada manusia. Tak-ambigu berarti pihak atau pihak-pihak yang menyaksikan manifestasi tersebut tidak sangsi lagi bahwa yang dilihatnya adalah Allah yang sedang menampakkan diri.<ref>{{Cite book|author=Ivakhiv, Adrian J.|year=2001|title=Claiming Sacred Ground: Pilgrims and Politics at Glastonbury and Sedona|location=Bloomington, Indiana|publisher=Indiana University Press|page=[https://books.google.com/books?id=QNHTOvnZ3poC&pg=PA253 253, keterangan nomor 2 dan penulis-penulis yang dikutip]|isbn=978-0-253-33899-0}}</ref> Andaikata tidak demikian, maka digunakan istilah [[hierofani]] yang lebih umum sifatnya.<ref>{{Cite book|author=Sharma, Arvind|year=2006|chapter=The Concept of Revelation and the Primal Religious Tradition|title=A Primal Perspective on the Philosophy of Religion|location=Dordrecht, the Netherlands|publisher=Springer Verlag|page=[https://books.google.com/books?id=PiO8lKUs9-YC&pg=PA109 109]|isbn=978-1-4020-5014-5}}</ref>
Baris 79:
Di dalam [[Wahyu kepada Yohanes|Kitab Wahyu]], Allah dikatakan "tampak laksana [[jasper|permata yaspis]] dan [[sardis (permata)|permata sardis]], bertahana di singgasana ber[[Praba (ikonografi keagamaan)|praba]] bianglala yang gilang-gemilang bak kilau [[zamrud]]" ({{Alkitab|Wahyu 4:3}}).
 
''[[New Catholic Encyclopedia]]'' merujuk beberapa contoh teofani di dalam Alkitab, misalnya {{Alkitab|Kejadian 3:8}} dan {{Alkitab|Kejadian 16:7–147-14}}. Khusus untuk teofani yang diuraikan dalam {{Alkitab|Kejadian 16:7–147-14}}, mula-mula diterangkan bahwa sosok yang menampakkan diri kepada [[Hagar]] adalah [[malaikat]], tetapi kemudian dilanjutkan dengan keterangan bahwa Allah berfirman secara langsung kepada Hagar, dan bahwasanya Hagar melihat Allah tetapi tetap hidup ({{Alkitab|Kejadian 16:13}}). Contoh berikutnya adalah {{Alkitab|Kejadian 22:11–1511-15}}, yang secara eksplisit menegaskan bahwa sosok yang berbicara dengan [[Abraham]] adalah Malaikat Tuhan ({{Alkitab|Kejadian 22:11}}). Meskipun demikian, sang malaikat menyampaikan sabda Allah kepada Abraham selaku orang pertama, yakni dengan menggunakan kata ganti orang pertama ({{Alkitab|Kejadian 22:12}}). Dalam kedua contoh teofani yang terakhir, meskipun yang berbicara adalah malaikat, suara yang terdengar adalah suara Allah yang dibahanakan melalui malaikat, karena sang Malaikat berkata, "Aku tahu bahwa kamu takut akan Allah dan kamu tidak menahan anakmu, anak tunggalmu itu, dari-''Ku''." Kasus yang mirip dengan ini adalah peristiwa Musa memeriksa belukar yang menyala-nyala. Mula-mula diriwayatkan bahwa Musa melihat malaikat di dalam belukar itu, tapi kemudian berlanjut dengan percakapan langsung dengan Allah sendiri ({{Alkitab|Keluaran 3}}).
 
Berdasarkan injil-injil dan tradisi, umat Kristen memahami Yesus Kristus sebagai [[Allah Anak|Allah Putra]] yang menjadi manusia ({{Alkitab|Yohanes 1:14}}). Meskipun demikian, ''New Catholic Encyclopedia'' hanya merujuk segelintir teofani di dalam injil-injil, yakni uraian {{Alkitab|Markus 1:9-11}} tentang Yesus mendengar suara dari surga, dan uraian {{Alkitab|Lukas 9:28-36}} tentang [[transfigurasi Kristus]] yang diikuti bahana suara Allah Bapa.
Baris 85:
=== Kristen Ortodoks ===
{{utama|Epifani}}
Gereja-[[Gereja Ortodoks Timur]] pada umumnya memperingati Teofani [[Yesus Kristus]] setiap tanggal 19 Januari <!-- Hanya berlaku sepanjang tahun 1901 hingga 2099. -->(ekivalen dengan 6 Januari menurut sistem kalender [[Kalender Julius|Julian Kuno]]) sebagai salah satu "perayaan agung". DalamDi [[Persekutuan Gereja Ortodoks Barat|Gereja-Gereja Ortodoks Barat]], tanggal 6 Januari adalah hari raya [[Epifani]], sementara hari raya Teofani jatuh pada hari Minggu sesudah tanggal 6 Januari.
 
Dalam tradisi Kristen Ortodoks, hari raya Teofani diselenggarakan untuk memperingati peristiwa pembaptisan Kristus oleh [[Yohanes Pembaptis]].<ref>{{cite web|url=http://www.crivoice.org/cyepiph.html|title=The Season of Epiphany|website=www.crivoice.org}}</ref> Peristiwa pembaptisan Yesus dipandang sebagai ''teofani'' karena merupakan peristiwa yang menandai awal kiprah Yesus di muka umum. Selain itu, uraian peristiwa pembaptisan Yesus di dalam Injil Matius adalah uraian pertama di dalam Alkitab tentang penyingkapanpernyataan Tritunggal Mahakudus secara eksplisit sebagai Bapa, Putra, dan Roh Kudus (doktrin [[Tritunggal]]).
 
=== Kristen Injili ===
Beberapa pengulas Alkitab dari kalangan umat [[Evangelikalisme|Kristen Injili]] modern, misalnya [[Ron Rhodes]], menafsirkan tokoh "Malaikat Tuhan", yang berulang kali muncul dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, sebagai [[Yesus|Kristus]] prainkarnasi, yakni Yesus sebelum bermanifestasi dalam wujud manusia, sebagaimana yang dijabarkan dalam [[Perjanjian Baru|Kitab Suci Perjanjian Baru]].<ref>Ron Rhodes, ''Angels Among Us: Separating Fact from Fiction –'' Hlm. 117, (2008): "Bilamana kita bersama-sama menelaah Kitab Suci, saya kira anda juga akan mendapati bahwa tokoh ini bukanlah malaikat biasa melainkan sesungguhnya Kristus prainkarnasi. Para teolog menyebut penampakan Kristus dalam Perjanjian Lama dengan istilah teofani."</ref> Istilah [[Kristofanikristofani]] juga digunakan sebagai sebutan bagi penampakan Kristus [[Prawujud Yesus|prainkarnasi]] dalam Perjanjian Lama.
Tafsir ini sejalan dengan tafsir tradisional bapa-bapa Gereja, bahkan tafsir Rasul Paulus sendiri, yang mengidentikkan batu karang yang menyertai Musa di padang gurun dengan Kristus.
 
Baris 96:
[[Anti-Tritunggal|Kaum Nontrinitarian]] berbeda pandangan mengenai [[Prawujud Yesus|prawujud Kristus]].
* Kelompok-kelompok penganut [[Kristologi]] [[Arianisme|Arian]] seperti [[Saksi-Saksi Yehuwa]] mengartikan beberapa penampakan malaikat, khususnya [[Mikhael|Penghulu Malaikat Mikhael]], sebagai [[kristofani]], bukan teofani.<ref>[[John Ankerberg]], John Weldon, [[Dillon Burroughs]] ''The Facts on Jehovah's Witnesses'' 2008 Hlm. 32</ref>
* Kelompok-kelompok penganut Kristologi [[Socinianisme|Socian]] atau [[Unitarianisme]] purba seperti Kaumkaum [[Kristadelfian]] dan [[Church of God General Conference|Gereja Konferensi Umum Allah]] memandang [[Malaikat Allah|Malaikat Tuhan]] dalam Perjanjian Lama sebagai malaikat biasa, mirip dengan pandangan umat Yahudi. Tokoh-tokoh awal Kristadelfian, terutama [[John Thomas (Kristadelfian)|John Thomas]] (1870)<ref>Thomas J. ''Phanerosis''</ref> dan [[Charles Curwen Walker|C. C. Walker]] (1929),<ref>Walker C. C. ''Theophany: The Bible doctrine of the manifestation of God upon earth in the angels, in the Lord Jesus Christ, and hereafter in "the manifestation of sons of God"'' Birmingham 1929</ref> mengintegrasikan teofani-teofani malaikat dan Allah sebagaimana yang terungkap dalam berbagai [[tetragrammaton|nama ilahi]] ke dalam sebuah doktrin Manifestasi Allah yang terwariskan menjadi suatu pemahaman Unitarian mengenai teofani Allah di dalam diri Kristus dan termanifestasikannya Allah di dalam diri orang-orang percaya yang [[kebangkitan|dibangkitkan]].
 
==== Gereja Mormon ====
{{utama|Penglihatan Pertama}}
[[Joseph Smith]], nabi sekaligus pelopor [[gerakan Orang Suci Zaman Akhir]], mengaku dilawat [[Allah Bapa]] dan [[Yesus Kristus]] di hutan kecil yang tidak jauh dari rumahnya ketika ia berumur 14 tahun. Peristiwa ini ia yakini sebagai teofani yang terjadi sebagai jawaban terhadap doanya. "[[Penglihatan Pertama]]" initersebut dianggap sebagai peristiwa yang melahirkan gerakan Orang Suci Zaman Akhir.<ref>[http://www.mormon.org/restoration Pemulihan Injil] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101013050245/http://www.mormon.org/restoration/ |date=13 Oktober 2010 }}</ref> [[Kitab Mormon]] memuat berbagai riwayat [[hierofani]] maupun teofani lain yang berlangsung di [[Dunia Baru]].<ref>{{Cite journal|author=Wright, Mark Alan|year=2011|title="According to Their Language, unto Their Understanding": The Cultural Context of Hierophanies and Theophanies in Latter-day Saint Canon|journal=Studies in the Bible and Antiquity|volume=3|pages=51–65
|publisher = Maxwell Institute for Regilious Scholarship, Brigham Young University|url=http://maxwellinstitute.byu.edu/publications/studies/?vol=3&id=72|archiveurl=https://web.archive.org/web/20130125190902/http://maxwellinstitute.byu.edu/publications/studies/?vol=3&id=72|archivedate=25 Januari 2013|url-status=live}}</ref>
 
== Agama Baha'i ==
Dalam bukunya, ''The Reconciliation of Races and Religions'' (terbit tahun 1914), [[Thomas Kelly Cheyne]], {{post-nominals|country=GBR|commas=on|FBA|size=100%}} (1841-1915), pelayanrohaniwan tertahbis [[Gereja Inggris]] sekaligus sarjana [[Universitas Oxford]], menguraikan teofani dalam konteks [[Baháʼí|Baha'i]], agama yang diciptakan [[Bahá'u'lláh|Bahaullah]] pada tahun 1863 dan sudah menyebar ke seluruh dunia.<ref name="EncyclopediaBritannica_2010">{{cite encyclopedia |title=Worldwide Adherents of All Religions by Six Continental Areas, Mid-2010 |encyclopedia=Encyclopædia Britannica |year=2010 |access-date=4 Juni 2017 |url=https://www.britannica.com/topic/religion-Year-In-Review-2010/Worldwide-Adherents-of-All-Religions}}</ref><ref name="Cheyne_1914">{{Cite book| publisher = A. and C. Black| isbn = 978-0-7905-0976-1 |oclc=2779254| last = Cheyne| first = Thomas Kelly| title = The reconciliation of races and religions| location = London |url=http://www.fullbooks.com/The-Reconciliation-of-Races-and-Religions1.html |access-date=24 Juli 2020| date = 1914}}</ref> Di dalam bukunya, Thomas Kelly Cheyne mengemukakan dalam tulisannya bahwa "...ada orang yang merasa teologi tanpa teofani itu kering sekaligus sukar dibela. Kita menginginkan sosok awatara, yakni 'titisan' Allah dalam wujud insani".<ref name="Cheyne_1914"/> Ia menggambarkan Bahaullah sebagai "manusia yang sudah mencapai taraf gemilang semacam itu, sehingga banyak orang berpikir bahwa sah-sah saja dan tidak mungkin tidak mengidentikkan Baha'u'llah secara mistik dengan Allah yang tak kasatmata."<ref name="Cheyne_1914"/>{{rp|4,5}} Ia mengemukakan di dalam tulisannya bahwa Baha'u'llah adalah "citra sejati Allah dan pengasih sejati manusia, dan membantu memajukan usahaikhtiar pelurusanuntuk meluruskan sekian banyak penyimpangan yang menghalang-halangi terasaskannyaterwujudnya kerajaan allah yang kukuh."<ref name="Cheyne_1914"/>{{rp|4,5}} Ia mengemukakan pula bahwa "kita benar-benar menginginkan Almasih sekarang ini, terutama, perlu saya tegaskan, kita selaku umat Kristen ingin ada "orang-orang berjiwa besar" (para Mahatma), yang mampu "menuntun kita kepada kebenaran yang seutuhnya" ({{Alkitab|Yohanes 16:13}}). DikabarkanKabarnya ada seribu orang Yahudi Teheran menerima Baha'u'llah sebagai Almasih yang dinanti-nantikan. Mereka benar dalam apa yang mereka nyatakan."<ref name="Cheyne_1914"/>{{rp|36–37}} Pada tanggal 31 Desember 1912 di Universitas Oxford, Professor Cheyne berjumpa dengan [[ʻAbdu'l-Bahá|Abdul Baha]], {{post-nominals|country=GBR|KBE}} (1844 – 1921), putra [[Bahá'u'lláh|Bahaullah]] sekaligus pemimpin umat Baha'i dari tahun 1892 sampai 1921.<ref>{{Citation |last=Bausani |first=Alessandro |encyclopedia=Encyclopædia Iranica |year=1989 |article=ʻAbd-al-Bahā' : Life and work |url=http://www.iranicaonline.org/articles/abd-al-baha }}</ref> Sebuah artikel yang dimuat pada tahun 1991 di dalam ''Journal of Bahá’í Studies'' memerikan "teofanologi Baha'i" sebagai "penerimaan terhadap Sang Nabi, atau 'Manifestasi Allah,' yang berbicara atas nama Allah."<ref name="JBS_Buck_1991">{{cite journal |journal =Journal of Bahá'í Studies |volume=3 |number=4 |date=1991 |publisher=Association for Bahá’í Studies |title=Bahá'u'lláh as "World Reformer" |first=Christopher |last=Buck}}</ref> Penulisnya mengemukakan bahwa pada era 1860-an, Bahaullah pernah menulis beberapa surat pada era 1860s-an yang dialamatkan kepada para raja dan penguasa, antara lain [[Paus Pius IX]], [[Napoleon III]], [[Alexander II dari Rusia|Tsar Aleksander II]], [[Ratu Victoria]], dan [[Naser al-Din Shah Qajar|Nasaruddin Syah Qajar]],. denganDengan kalimat-kalimat "nadabernada teofanis yang penuh ketegasan" ia mengimbau mereka untuk mengupayakan pembaharuan.<ref name="JBS_Buck_1991"/> Kumpulan surat-surat tersebut diterbitkan pada tahun 2002 dengan judul ''[[Summons of the Lord of Hosts]]''.<ref>{{Cite book |author=Baháʼu'lláh |authorlink=Baháʼu'lláh |year=2002 |origyear=1868 |title=The Summons of the Lord of Hosts |publisher=Baháʼí World Centre |location=Haifa Israel |isbn=0-85398-976-1 |url=http://reference.bahai.org/en/t/b/SLH/slh-9.html#gr276 |page=137}}</ref> Artikel ''Journal of Bahá’í Studies'' tersebut menyifatkan "teofanolofiteofanologi" Bahaullah sebagai "progresifis". Bahaullah mengaku memiliki "wewenang rohani" dalam surat-suratnya yang berisi peringatan kepada para pemimpin Dunia Barat untuk mewaspadai bahaya-bahaya yang mengancamakan menimpa umat manusia jika mereka mimilihmemutuskan untuk tidak bertindak mengikuti petunjuknya. Sebagai contoh, dalam Lauh "[[Lauh-Lauh Bahaullah yang Diwahyukan Sesudah Kitáb-i-Aqdas|Kalimat Firdaus]]" yang ia tulis sekitar tahun 1891, Bahaullah mengemukakan pernyataan ini: "Hal-hal aneh dan mencengangkan ada di dalam dunia tetapi tersembunyi dari pikiran dan pemahaman manusia. Hal-hal ini mampu mengubah seluruh atmosfiratmosfer bumi dan kontaminasinya akan terbukti mematikan."<ref>{{Cite web| series = Tablets of Bahá’u’lláh|publisher=Bahá’í Reference Library|title=The Tablets of Paradise |date=''ca.'' 1891| access-date =24 Juli 2020| url = https://www.bahai.org/library/authoritative-texts/bahaullah/tablets-bahaullah/3#625856170}}</ref>
 
== Teofani pada zaman modern ==
[[File:TeofaníaGarciaVega.jpg|thumb|300px|''Teofanía'', karya seniman Meksiko, [[Antonio García Vega]]]]
Pada tanggal 3 Februari 1974, [[Philip K. Dick]], penulis [[fiksi ilmiah]], dikabarkan menyaksikan teofani, pada tanggal 3 Februari 1974.<ref>Mckee, Gabriel (2004) ''Pink beams of light from the god in the gutter: the science-fictional religion of Philip K. Dick'' University Press of America, Lanham, Maryland, hlmn. 1–2, dst. {{ISBN|0-7618-2673-4}}</ref> yangPeristiwa nantinyainilah menjadiyang landasanmelandasi bagipenulisan karyabuku-karya tulisbuku semi[[biografi]] yang ia beri judul ''[[VALIS]]'' (terbit tahun 1981) dan ''[[Radio Free Albemuth]]'' (terbit tahun 1985, sesudah Philip K. Dick wafat).<ref>Mckee, Gabriel (2004) ''Pink beams of light from the god in the gutter: the science-fictional religion of Philip K. Dick'' University Press of America, Lanham, Maryland, [https://books.google.co.uk/books?id=-ggCutVx5N4C&pg=PA10 hlm. 10], {{ISBN|0-7618-2673-4}}</ref><ref>Umland, Samuel J. (1995) ''Philip K. Dick: contemporary critical interpretations'' Greenwood Press, Westport, Connecticut, [https://books.google.co.uk/books?id=_uIUYASPfBsC&pg=PA82 hlm. 82], {{ISBN|0-313-29295-7}}</ref>
 
Pada tahun 1977, seorang pria di Prancis bernama [[Michel Potay]] mengaku telah menyaksikan lima teofani. Ia mencantumkan teks, yang katanya ia terima dari Allah, di dalam [[Para Peziarah Arès|''"Kitab"'']], bagian kedua dari bukunya yang ia terbitkan dengan judul ''"[[Para Peziarah Arès|Wahyu Arès]]"''.
 
Ada banyak sekali kasus teofani pada zaman modern yang sudah dipublikasikan lewat media cetak, film, dan cara-cara lain, diantaranya:
 
* ''[[A Course in Miracles]]'' yang konon [[cenayang|diwangsitkan]] secara ilahi kepada penulisnya<ref>Shucman, Helen, ''A Course in Miracles''</ref>
* ''[[The Attentive Heart|The Attentive Heart: Conversations with Trees]]'' yang memuat paparan penulisnya bahwa roh-roh yang ia hubungi berdiam di dalam spesies yang tidak berbicaramenuturkan bahasa manusia dalam arti biofisik biasa<ref>Kaza, Stephanie, ''The Attentive Heart: Conversations with Trees''</ref>
 
Kedua kasus tersebut berbeda dari kasus-kasus di mana peristiwa perjumpaan dengan sosok ilahi secara eksplisit dianggap sebagai peristiwa fiktif oleh si penulis, yakni motif yang kerap muncul dalam karya-karya [[fiksi spekulatif]] seperti ''"[[Serial Galactic Milieu]]"'' karangan [[Julian May]].<ref>May, Julian, ''Intervention: A Root Tale to the Galactic Milieu and a Vinculum between it and The Saga of Pliocene Exile'' (Boston: Houghton Mifflin, 1987).</ref>
 
== Penampakan yang disaksikan hewan dalam hikayatcerita keagamaan ==
HikayatCerita-hikayatcerita keagamaan memuat catatan-catatan kuno tentang penampakan sosok ilahi kepada hewan, biasanya kepada hewan-hewan yang mampu menceritakan pengalaman tersebut kepada manusia dalam bahasa manusia:
* Dalam berbagai [[mitos penciptaan|hikayat penciptaan dunia]], terdapat kisah-kisah tentang satu atau lebih dari satu sosok ilahi bercakap-cakap dengan aneka jenis hewan, sering kali sebelum terbentuknya daratan di Bumi.<ref>Leeming, David Adams, ''Creation myths of the world: an encyclopedia'' (2010)</ref>
* Dalam wiracarita [[Ramayana]], dikisahkan bahwa [[Hanuman]], panglima [[wanara]], menerima informasi dari para dewa, dan lazimnya diwejangi para dewa dalam keadaan sadar.<ref>[[Walmiki]], ''Ramayana''</ref>
* Dalam [[mitologi Tiongkok|mitologi Tionghoa]], dikisahkan bahwa [[Sun Go Kong|Sūn Wùkōng]], sikera sakti yang menggelari diri "raja kera rupawan", bercakap-cakap dengan para [[bodhisatwa]], para [[Buddhabhāva|buddha]], maupun berbagai makhluk surgawi lainnya.<ref>Xuán Zàng, ''[[Perjalanan ke Barat|Xīyóujì]]'' (''Perjalanan ke Barat'')</ref>
 
== Baca juga ==