Kitab Pengkhotbah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak menyertakan sumber tentang asal nama pengkhotbah dari bahasa Ibrani Qohelet. Sementara kitab perjanjian lama lain juga menggunakan bahasa yang berlaku saat itu di Indonesia antara lain serapan bahasa arab yaiyu imamat (leviticus), hakim hakim (judges), termasuk kothbah yang digabungkan bahasa melayu awalan pe- akhiran -an, bahasa hindi raja-raja. Dan lainnya. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(20 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{For|istilah penceramah|Pengkhotbah}}
{{Tanakh OT|Ketuvim|WP}}
'''Kitab Pengkhotbah''' (disingkat '''Pengkhotbah'''; akronim '''Pkh.''') merupakan salah satu kitab pada [[Perjanjian Lama]] [[Alkitab|Alkitab Kristen]] dan [[Tanakh]] (atau [[Alkitab Ibrani]]). Dalam Perjanjian Lama, Kitab Pengkhotbah merupakan bagian dari kelompok [[kitab-kitab puisi]]. Sedangkan pada Alkitab Ibrani, kitab ini disebut '''Gulungan ''Qohelet''''' ({{lang-he|מְגִלַּת קֹהֶלֶת|Megillat Qohelet}}), dan merupakan bagian dari kelompok [[Ketuvim]], atau lebih tepatnya merupakan salah satu dari [[Lima Gulungan]]. Dalam [[Septuaginta]] [[Bahasa Yunani Koine|Yunani]], kitab ini disebut "Βιβλίον Ἐκκλησιαστής" (''Biblíon Ekklēsiastḗs''), dan diserap menjadi "''Liber Ecclesiastes''" dalam [[Vulgata]] [[Bahasa Latin Gerejawi|Latin]]. Dalam [[Alkitab Terjemahan Lama]], kitab ini disebut "Kitab Alkhatib".
== Nama ==
"[[Pengkhotbah]]" merupakan tokoh (atau gelar tokoh) utama kitab ini. Nama ini sendiri merupakan terjemahan bebas dari nama tokoh tersebut dalam [[bahasa Ibrani]], yakni ''Qohelet'' (קֹהֶלֶת). Meskipun diperkirakan bahwa nama Ibrani tersebut berhubungan dengan kata [[nomina]] קָהָל (''qahal'', <small>har.</small> "perkumpulan, persekutuan, perhimpunan, publik, masyarakat, komunitas"),<ref name="PSipx">{{Cite web|title=Strong's Hebrew: 6951. קָהָל (qahal) -- assembly, convocation, congregation|url=https://biblehub.com/hebrew/6951.htm|access-date=2020-07-29|website=biblehub.com}}</ref> tidak jelas apa arti yang sebenarnya dari nama ini.<ref name="Evan-Shoshan 2003">{{Cite book|last=Even-Shoshan|first=Avraham|title=Even-Shoshan Dictionary|year=2003|pages=Entry "קֹהֶלֶת"}}</ref>
Menurut [[Konkordansi Strong]], nama "''Qohelet''" merupakan kata [[partisip]] [[Bentuk aktif|aktif]] feminim dari kata [[verba]] קָהַל (''qahal'') dalam bentuk sederhana (''[[qal]]'').{{efn|Bentuk ''qal'' (קַל) merupakan salah satu konjugasi ({{lang-he|בניין}}, ''binyan'') kata kerja dalam tata [[bahasa Ibrani]] yang merupakan bentuk sederhana dan pembentukan [[kata dasar]] paling sederhana yang umumnya sebagian besar dapat ditemukan dalam kamus-kamus bahasa Ibrani. Bentuk konjugasi ini dapat digunakan sebagai [[Bentuk aktif|verba aktif]] atau [[Bentuk pasif|pasif]] dan sebagai [[Transitif|verba transitif]] dan [[intransitif]] tergantung katanya.}}<ref name="Strongs">{{Cite web|title=H6953 קהלת - Strong's Hebrew Lexicon|url=https://studybible.info/strongs/H6953|access-date=2020-07-28|website=studybible.info}}</ref> Berdasarkan hal itu, קֹהֶלֶת (''qohelet'') mungkin saja berarti "penghimpun (perempuan)" jika קָהַל (''qahal'') merupakan [[bentuk aktif]] (seperti yang disebutkan dalam Konkordansi Strong),<ref name="Strongs" /> atau juga berarti "seorang (perempuan) yang dihimpun" atau "anggota (wanita) dalam suatu perhimpunan" jika merupakan [[bentuk pasif]] (seperti yang diilhami oleh penyusun [[Septuaginta]]). Menurut pemahaman mayoritas dewasa ini, kata ini mendapat makna yang lebih luas daripada arti-arti yang disebutkan di atas, sehingga arti dari kata ini kurang lebih menjadi "seseorang yang berbicara atau bersuara dalam perhimpunan", yang bersinonim dengan kata "pengkhotbah", "pembicara", atau "pengajar".<ref name="Evan-Shoshan 2003" />
Nama ''Qohelet'' diterjemahkan dalam [[Septuaginta]] [[Bahasa Yunani Koine|Yunani]] menjadi "Ἐκκλησιαστής" (''Ekklēsiastḗs'') yang secara harfiah berarti "anggota dalam suatu perhimpunan". Kata ini diturunkan dari kata ἐκκλησία (''ekklēsíā'', <small>har.</small> "persekutuan, perhimpunan, kongregasi, jemaat, Gereja") dengan imbuhan pembentuk [[nomina]] maskulin -τής (''-tḗs'').<ref name="9G2Xr">{{Cite web|title=Greek Word Study Tool|url=https://www.perseus.tufts.edu/hopper/morph?l=%E1%BC%90%CE%BA%CE%BA%CE%BB%CE%B7%CF%83%CE%AF%CE%B1&la=greek|access-date=2020-07-28|website=www.perseus.tufts.edu}}</ref> Nama Yunani ini diserap menjadi "''Ecclesiastes''" dalam [[bahasa Latin]] dan [[Bahasa Inggris|Inggris]].
== Isi ==
[[Berkas:Dore Solomon Proverbs.png|jmpl|165px|ka|Lukisan raja Salomo sebagai Pengkhotbah, dari "Dore's illustrations for the Book of Proverbs".]]
Kitab Pengkhotbah berisi "hikmat-hikmat kehidupan" dan "buah-buah pikiran" yang diperoleh Sang "Pengkhotbah". Di dalam kitab ini, terdapat renungan-renungan "Pengkhotbah" yang mendalam akan betapa singkatnya hidup [[manusia]] yang penuh pertentangan, ketidakadilan, dan hal-hal yang sulit dimengerti. Menurutnya, "hidup itu sia-sia" dan "tindakan Tuhan dalam menentukan nasib manusia tidak dapat dipahami". Meskipun demikian, orang-orang diharapkan tetap bekerja dengan giat, dan untuk sebanyak dan selama mungkin menikmati pemberian-pemberian Tuhan. Kebanyakan dari buah pikiran "Pengkhotbah" bertema suram, bahkan terkesan kadang kata-katanya terkesan penuh keputusasaan. Namun dari keberadaan kitab ini, dapat disimpulkan bahwa iman yang berdasarkan Alkitab cukuplah luas untuk mempertimbangkan juga keragu-raguan dan keputusasaan semacam itu.<ref>Pengantar Alkitab [[Lembaga Alkitab Indonesia]], 2002.</ref>
Pada bagian awal dan akhir dari Kitab Pengkhotbah, terdapat kata-kata pengantar yang memperkenalkan tokoh "Pengkhotbah" ("''Qohelet''") dan perikop rangkuman atas kisah dari "Pengkhotbah" tersebut. Bagian isi utama diceritakan oleh sudut pandang tokoh "Pengkhotbah" yang menceritakan perjalanan hidupnya dan segala yang direncanakan, dilakukan, dialami dan dipikirkan olehnya seperti yang diterangkan di atas.
=== Ayat-ayat terkenal ===
* {{Pkh|1|9}}: Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
* {{Alkitab|Pengkhotbah 3:1}}: Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
Baris 20 ⟶ 23:
* {{Alkitab|Pengkhotbah 12:1}}: Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!"
==
* [[
* [[Septuaginta]] ([[bahasa Yunani]]; abad ke-3 SM)
* [[Naskah Laut Mati]] (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama:<ref>[http://www.thewaytoyahuweh.com/ Transkrip Naskah Laut Mati]</ref>
Baris 27 ⟶ 30:
** 4Q110 Ecclesiastes<sup>b</sup> (4QQoh<sup>b</sup>)
== Kepengarangan ==
===Perdebatan atas kepengarangan===
Secara tradisional pengarang Kitab Pengkhotbah diyakini adalah [[Salomo]], anak [[Daud]], yang dikenal memiliki hikmat Ilahi.<ref name="Singgih" /> Para penafsir Yahudi tradisional membaca secara harfiah ayat {{Alkitab|Pengkhotbah 1:1}} dan menerjemahkannya sebagai hasil karangan Salomo.<ref name="Singgih">Emanuel Gerrit Singgih. 2001. ''Hidup di Bawah Bayang-Bayang Maut: Sebuah Tafsir Kitab Pengkhotbah''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Penafsiran tradisional ini bertahan hingga munculnya metode-metode yang bersifat kritis, baik historis maupun literer, yang melihat inkonsistensi pada beberapa bagian.<ref name="Singgih" /> Ada beberapa alasan yang mengarah kepada dugaan bahwa penulis kitab ini bukanlah Salomo.
# '''''Alasan isi'''''. Pertama-tama, memang nama Salomo tidak pernah dikatakan secara eksplisit dalam seluruh kitab ini dan juga dalam [[Pengkhotbah 1#Ayat 16|Pengkhotbah 1:16]] dikatakan bahwa ada orang-orang yang memerintah Yerusalem sebelum ''Pengkhotbah'', padahal hanya ada satu orang yang pernah memerintah Yerusalem sebelum Salomo, yaitu Daud.<ref name="Singgih"/> Hal ini dibantah dengan fakta bahwa memang sebelum Salomo, hanya [[Daud]] sebagai raja Kerajaan Israel yang memerintah di Yerusalem, tetapi sebelum itu sudah ada sejumlah raja di Yerusalem ketika masih dikuasai oleh orang Kanaan, antara lain [[Melkisedek]] ({{Alkitab|Kejadian 14:18}}), [[Adoni-Zedek]] ({{Alkitab|Yosua 10:1}}), dan Abdi-Khepa (disebut di Surat-surat Amarna), dan selanjutnya tidak ada raja yang sebijaksana Salomo di Yerusalem.<ref name="TNstudy">The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997</ref> Ada pula kesan bahwa raja atau tokoh kerajaan yang berbicara hanya ada pada Pengkhotbah 1-2, sedangkan sisanya kesan yang muncul adalah seorang tua yang merenung dan memberi nasihat.<ref name="Singgih" /> Ditambah lagi pada Pengkhotbah 8:2-8 disinggung mengenai perilaku seorang abdi di depan raja, sehingga bagian itu tentulah pemikiran seorang abdi, bukan raja.<ref name="Singgih"/>
# '''''Alasan kebahasaan'''''. Bahasa senantiasa mengalami perkembangan.<ref name="Singgih" /> Di dalam kitab ini banyak ungkapan yang dipengaruhi oleh bahasa Aram, misalnya ''sye'' dari ''asyer'' dan ''illu'' dari ''im lo''.<ref name="Singgih" /> Padahal pengaruh bahasa Aram terhadap bahasa Ibrani dianggap baru dimulai menjelang pembuangan (587/6 SM) hingga menjadi dominan pada masa sesudah pembuangan (538 SM), dan akhirnya dipakai bersama bahasa Ibrani sebagai bahasa pergaulan untuk penduduk Palestina pada zaman Yesus.<ref name="Singgih" /> Selain itu, ungkapan-ungkapan kitab ini juga memiliki banyak kemiripan dengan ungkapan dalam [[Mishnah|Mishna]], yaitu kumpulan hukum lisan Yahudi, dan penulisan Mishna tidak mungkin berdekatan dengan masa Salomo.<ref name="Singgih" />
# '''''Alasan pemikiran'''''. Dalam kitab ini terdapat pengaruh pemikiran Yunani, meskipun tidak perlu menganggap bahwa pengarangnya menganut sebuah pemikiran filsafat Yunani tertentu.<ref name="Singgih" /> Pengaruh pemikiran Yunani mulai tersebar di daerah sekitar [[Laut Tengah]] pada zaman Alexander Agung dan sesudahnya.<ref name="Singgih" />
# '''''Alasan gaya bahasa'''''. Secara kritis-literer, dapat diketahui bahwa ada perubahan narator dalam kitab ini, yaitu pada Pengkhotbah 1-2 narator seolah mengidentikkan diri dengan Salomo, namun setelah itu narator seolah menjadi tokoh tua yang dikatakan sebelumnya.<ref name="Singgih" /> Kemudian secara kritis-historis juga dapat ditemukan bahwa gaya menokohkan tokoh kerajaan yang terkenal, merupakan peniruan terhadap seni sastra Mesir kuno yang selalu merujuk kata-kata bijaksana ke seorang raja termashyur pada masa lalu.<ref name="Singgih" />
=== Waktu penulisan ===
Mengenai waktu penulisan, ada berbagai pendapat yang berbeda.<ref name="Lasor" /> Jika diterima bahwa penulisnya adalah Salomo, maka kitab ini ditulis pada [[abad ke-9 SM]], akan tetapi ada konsensus di antara sejumlah ahli bahwa waktu penulisan Kitab Pengkhotbah adalah di antara tahun 400-200 SM.<ref name="Lasor" /><ref>S. Wismoady Wahono.1986. ''Di Sini Kutemukan''. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Alasannya, kitab ini ditulis setelah pembuangan dan juga setelah mendapat pengaruh filsafat Yunani sehingga diperkirakan ditulis setelah tahun 400 SM.<ref name="Lasor" /> Sedangkan alasan mengapa tidak mungkin melewati tahun 200 adalah adanya acuan terhadap kitab ini dari [[Kitab Sirakh]] (ditulis kira-kira 180 SM.)<ref name="Lasor" />, serta ditemukannya bagian dari kitab ini di antara [[Gulungan Laut Mati]] yang umurnya diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-2 SM.<ref name="Fohrer" />
== Perikop ==
Judul [[perikop]] dalam Kitab Pengkhotbah menurut [[Alkitab Terjemahan Baru]] oleh [[Lembaga Alkitab Indonesia|LAI]] adalah sebagai berikut.
{{col|2}}
;Pendahuluan
* Segala sesuatu sia-sia (1:1–11)
;Kesia-siaan hidup mementingkan diri
* Pengejaran [[hikmat]] adalah sia-sia (1:12–18)
* Hikmat dan [[kebodohan]] adalah hal yang sia-sia (2:1–26)
;Pengalaman-pengalaman hidup
* Untuk segala sesuatu ada waktunya (3:1–15)
* Ketidakadilan dalam hidup (3:16 – 4:6)
* Kesia-siaan dalam hidup (4:7–16)
* [[Takut akan Tuhan|Takutlah akan Allah]] (4:17 – 5:6)
* Kesia-siaan kekayaan (5:7 – 6:12)
* Hikmat yang benar (7:1–22)
* Pengejaran hikmat yang mengecewakan (7:23 – 8:1)
* Kepatuhan kepada raja (8:2–8)
* Pekerjaan [[Allah (Kristen)|Allah]] tidak dapat diselami manusia (8:9–17)
* [[Takdir|Nasib]] semua orang sama (9:1–12)
* Hikmat lebih baik dari pada kuasa (9:13–18)
* Akibat-akibat kebodohan (10:1–20)
* Pedoman-pedoman hikmat (11:1–8)
;Penutup
* Nasihat bagi pemuda-pemudi (11:9 – 12:8)
* Akhir kata (12:9–14)
{{end-col}}
Kitab Pengkhotbah merupakan salah satu dari [[Lima Gulungan]] (''Megillot'') yang dibacakan pada [[Hari Raya Pondok Daun]].<ref name="Fohrer">{{en}}Georg Fohrer. 1968. ''Introduction to Old Testament''. Nashville: Abingdon Press. Hal. 334.</ref> Di dalam kanon [[Alkitab Ibrani]], kitab ini termasuk dalam bagian tulisan-tulisan (Yahudi: [[Ketuvim]]) dan berada pada urutan ke-6 dari bagian tersebut.<ref>{{en}}Norman K. Gottwald. 1985. ''The Hebrew Bible: A Socio-Literary Introduction.'' Philadelphia: Fortress Press. Hal. 884.</ref> Kemudian di dalam kanon lainnya, seperti [[Septuaginta]] dan [[Vulgata]] (bahasa Latin; kanon Katolik Roma saat ini), terdapat pengelompokan tulisan-tulisan yang dianggap berasal dari [[Daud]] dan [[Salomo]].<ref name="Lasor" /> Dengan demikian urutannya adalah [[Kitab Mazmur|Mazmur]], [[Kitab Amsal|Amsal]], Pengkhotbah, [[Kidung Agung]], Kebijaksanaan Salomo (dalam kanon Protestan [[kitab Kebijaksanaan Salomo]] dianggap [[Apokrif]]a).<ref name="Lasor"/> Alasan penempatan ini adalah acuan tak langsung pada Salomo dan adanya tulisan-tulisan hikmat yang dikaitkan dengan nama Salomo.<ref name="Lasor"/> Kelompok ini ditempatkan setelah Mazmur karena tulisan yang dianggap berasal dari Salomo harus ditempatkan setelah tulisan-tulisan yang berasal dari Daud, ayahnya.<ref name="Lasor">W.S. Lasor. 2005. ''Pengantar Perjanjian Lama 2''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 145.</ref>
Sebenarnya kitab Pengkhotbah ini memiliki kontradiksi-kontradiksi dengan ortodoksi Yahudi saat itu.<ref name="Fohrer" /> Karena itulah ada tafsiran yang mengatakan bahwa ayat-ayat pada Pengkhotbah 12:12-14 merupakan tambahan yang bertujuan mengarahkan kitab ini ke arah ortodoksi, yaitu penerapan hukum Yudaisme.<ref name="Fohrer" /> Tampaknya kitab ini berhasil masuk kanon Yahudi karena dianggap berasal dari Salomo.<ref name="Fohrer" />
== Pengutipan dalam karya modern ==
Kitab Pengkhotbah memiliki pengaruh yang besar dalam karya Barat modern. Banyak ayat yang terdapat dalam kitab ini dikutip dan digunakan sebagai inspirasi atas karya-karya tersebut. Berikut di antaranya.
* Kata-kata pembuka dalam puisi "Soneta 59" oleh [[William Shakespeare]] mengacu pada [[Pengkhotbah 1|Pengkhotbah 1:9–10]].
* Baris ke-23 dalam puisi "The Waste Land" oleh [[Thomas Stearns Eliot]] merujuk pada [[Pengkhotbah 12|Pengkhotbah 12:5]].
* Buku ''A Confession'' ({{lang-ru|Исповедь}}, ''Íspovedʹ'') karya [[Leo Tolstoy]] menceritakan bagaimana Kitab Pengkhotbah mempengaruhi hidup sang penulis.
* Judul [[novel]] ''[[The Sun Also Rises]]'' yang merupakan novel pertama [[Ernest Hemingway]] bersumber dari [[Pengkhotbah 1|Pengkhotbah 1:5]].
* Judul novel '' The House of Mirth'' karya [[Edith Wharton]] bersumber dari [[Pengkhotbah 7|Pengkhotbah 7:4]].
* Judul novel ''Every Secret Thing'' karya Laura Lippman, beserta [[Every Secret Thing (film)|film adaptasi]]nya, bersumber dari [[Pengkhotbah 12|Pengkhotbah 12:14]].
* Dalam [[cerita pendek]] ''The Adventures of the Black Girl in Her Search for God''<ref name="pCnJt">{{cite book |last=Shaw |first=Bernard |author-link=George Bernard Shaw |title=The adventures of the black girl in her search for God |url=https://archive.org/details/adventuresofblac0000shaw_n2m9 |publisher=Hesperus |location=London |date=2006 |isbn=1843914220 |oclc=65469757}}</ref> karya [[George Bernard Shaw]], tokoh utama digambarkan berjumpa dengan tokoh Pengkhotbah/Qohelet.
* Judul dan tema novel pascaapokaliptik ''Earth Abides'' karya George R. Stewart bersumber dari [[Pengkhotbah 1|Pengkhotbah 1:4]].
* Dalam novel [[distopia]] ''[[Fahrenheit 451]]'' karya [[Ray Bradbury]], tokoh utama Montag menghafal sebagian besar isi Kitab Pengkhotbah dan [[Wahyu kepada Yohanes|Wahyu]] sementara buku dilarang di dunia tersebut dan dibakar jika ditemukan.
*Lagu "Turn! Turn! Turn!" yang ditulis oleh Pete Seeger mencakup delapan ayat pertama dari [[Pengkhotbah 3]], dengan tambahan satu baris lagu yang bukan dari ayat Alkitab.
* Beberapa bagian yang diambil dari [[Pengkhotbah 3]], yang selalu diawali dengan frasa "''A Time to ...''" telah digunakan sebagai judul dalam banyak karya berbahasa Inggris, termasuk novel ''A Time to Dance'' oleh Melvyn Bragg dan ''A Time to Kill'' oleh [[John Grisham]]; musik rekaman "...And a Time to Dance" oleh Los Lobos dan "A Time to Love" oleh [[Stevie Wonder]]; serta film ''A Time to Love and a Time to Die'', ''A Time to Live'', dan ''[[A Time to Kill (film)|A Time to Kill]]''.
* Kutipan pembuka dari film ''[[Platoon]]'' yang ditulis dan disutradarai oleh [[Oliver Stone]] tersebut mengacu pada [[Pengkhotbah 11|Pengkhotbah 11:9]].
* Esai "Politik dan Bahasa Inggris" ({{lang-en|Politics and the English Language}}) oleh [[George Orwell]] menggunakan [[Pengkhotbah 11|Pengkhotbah 9:11]] dari [[Alkitab Versi Raja James]] sebagai contoh tulisan yang jelas dan gamblang, dan "menerjemahkannya" ke dalam "bahasa Inggris modern dari jenis terburuk" untuk menunjukkan kejatuhan bahasa Inggris.
* Dalam cerita pendek ''A Rose for Ecclesiastes'' (1963) karya [[Roger Zelazny]] yang telah dinominasi dalam [[Penghargaan Hugo]] tersebut, tokoh protagonis cerita mengutip dari Kitab Pengkhotbah untuk efek emosional.
* Dalam novel ''Rabbit, Run'' karya John Updike, tokoh Pengkhotbah dirujuk ke dalam karakter menteri dalam cerita tersebut, yaitu Reverend Eccles.
* Judul novel ''[[The House of Mirth]]'' (1905) kerya [[Edith Wharton]] bersumber dari [[Pengkhotbah 7|Pengkhotbah 7:4]].
* Puisi "The Bishop Orders His Tomb at Saint Praxed's Church" (1845) karya [[Robert Browning]] dibuka dengan ayat pertama dalam Kitab Pengkhotbah.
== Lihat pula ==
* [[Kitab Amsal]]
* [[Kitab Yesus bin Sirakh|Kebijaksanaan Sirakh]], yang dikenal dengan nama serupa "''Eklesiastikus''"
* [[Perjanjian Lama]]
* [[Salomo]]
== Catatan ==
{{notelist}}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
;Terjemahan [[Yahudi]]:
;Terjemahan [[Kristen]] ([[bahasa Inggris]]):
* [http://www.anova.org/sev/htm/hb/21_ecclesiastes.htm ''Ecclesiastes'' at The Great Books] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051024131727/http://www.anova.org/sev/htm/hb/21_ecclesiastes.htm |date=2005-10-24 }} (New Revised Standard Version)
* {{biblegateway||Ecclesiastes}}
* [http://en.wikisource.org/wiki/Bible%2C_King_James%2C_Ecclesiastes ''Ecclesiastes'' at Wikisource] (Authorised King James Version)
;Artikel terkait:
* [http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=26&letter=E ''Jewish Encyclopedia''] Ecclesiastes (Kohelet)
* [http://www.plymouthbrethren.org/page.asp?page_id=164 Ecclesiastes An Overview - William MacDonald] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060619000120/http://www.plymouthbrethren.org/page.asp?page_id=164 |date=2006-06-19 }}
* [http://www.biblaridion-online.net/zine-online/zine06q1/bibzine06q1_p3.html ''Biblaridion magazine'':] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060626054846/http://www.biblaridion-online.net/zine-online/zine06q1/bibzine06q1_p3.html |date=2006-06-26 }} The ''Sitz im Leben'' of Ecclesiastes - authored by Uzziah
* [http://plymouthbrethren.org/series.asp?series_id=54 Commentary on Ecclesiastes by F.C. Jennings] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060626181643/http://plymouthbrethren.org/series.asp?series_id=54 |date=2006-06-26 }}
* [http://librivox.org/ecclesiastes-asv-book-21-of-the-holy-scriptures/ Free audiobook of "Ecclesiastes (ASV) — Book 21 of the Holy Scriptures"] from [http://librivox.org/ LibriVox]
{{Pengkhotbah}}
{{Kitab-kitab Alkitab}}
{{Kitab-kitab Ketuvim}}
{{authority control}}
[[Kategori:Kitab Pengkhotbah| ]]
|