Baitul Asyi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
 
== Sejarah ==
Pada 1809M1809 M, Habib Bugak Asyi bersama beberapa saudagar asal Aceh membeli sebidang tanah di [[Mekkah]] untuk diwakafkan kepada jemaah haji asal Aceh. Sebidang tanah ini bertempat di antara [[Shofa dan Marwah|Bukit Marwa]] dan [[Masjidil Haram]]. Ketika proyek perluasan Masjidil Haram dilaksanakan, tanah ini turut terdampak. Sebagai gantinya, tanah tersebut dibeli dan mendapatkan ganti rugi berupa sebidang tanah di kawasan lain di sekitaran Masjidil Haram. Pengembang kemudian membangun hotel pada tanah wakaf tersebut dan dikelola secara profesional. Setiap musim haji, jemaah Aceh akan mendapatkan bagi hasil keuntungan wakaf tersebut. Pada tahun 2019, terdapat 46884.688 jemaah haji asal Aceh yang masing-masingnya mendapatkan 1.200 riyal Arab Saudi atau Rp4Rp 4,8 juta dan satu mushaf Alquran.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=https://aceh.tribunnews.com/2019/07/30/video-sekilas-sejarah-wakaf-baitul-asyi-wakaf-produktif-habib-bugak-di-mekkah|title=VIDEO – Sekilas Sejarah Wakaf Baitul Asyi, Wakaf Produktif Habib Bugak di Mekkah|website=Serambi Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-03-14}}</ref>
 
== Aset ==
Baris 21:
[[Kategori:Budaya Aceh]]
[[Kategori:Lembaga Waqaf]]
 
 
{{Islam-stub}}