Pengeboman Palembang (1944): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(55 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox military conflict
| conflict = Pengeboman Palembang
Baris 18 ⟶ 17:
| map_label =
| territory =
| result =
| status =
| combatants_header =
Baris 28 ⟶ 27:
| commander3 =
| units1 = {{flagicon|Amerika Serikat|1912}} [[Komando Pengebom XX]]<br>{{flagicon|Britania Raya}} [[Armada Timur]] <small>(penyokong)</small>
| units2 = {{flagicon|Kekaisaran Jepang}} [[Satuan Pertahanan Palembang]]
| units3 =
| strength1 =
{{flagicon|Amerika Serikat|1912}} 54 [[B-29 Superfortress]] diberangkatkan
* 39 mencapai Palembang
| strength2 = Senjata-senjata antipesawat<br>Pesawat tempur
| strength3 =
| casualties1 = 1 pesawat jatuh, 1 awak tewas (dalam perjalanan pulang)
| casualties2 = 1 bangunan rusak akibat pengeboman<br>3 kapal tenggelam,
| casualties3 =
| notes =
|campaignbox = {{Kotak kampanye pengeboman Asia Tenggara 1944-45}}
}}
{{Spoken Wikipedia|Wahyudi Maswar - Bagian 1 - Pengeboman Palembang (1944).wav|Wahyudi Maswar - Bagian 2 - Pengeboman Palembang (1944).wav|Wahyudi Maswar - Bagian 3 - Pengeboman Palembang (1944).wav|Wahyudi Maswar - Bagian 4 - Pengeboman Palembang (1944).wav|Wahyudi Maswar - Bagian 5 - Pengeboman Palembang (1944).wav|date=23 Juli 2021}}
'''Pengeboman Palembang''' (disebut '''Operasi Boomerang''' oleh Sekutu) adalah serangan udara yang dilancarkan oleh [[Komando Pengebom XX]] [[Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat|Pasukan Udara AD Amerika Serikat]] (USAAF) terhadap [[Palembang]] yang berada di bawah [[Pendudukan Jepang atas Hindia Belanda|pendudukan Jepang]] di tengah [[Perang Dunia II]]. Serangan ini terjadi pada malam 10/11 Agustus 1944 dan melibatkan upaya pengeboman terhadap sebuah [[kilang minyak]] di Palembang serta pemasangan [[Ranjau laut|ranjau]] dari udara di [[Sungai Musi]] untuk menghambat lalu lintas sungai tersebut.▼
▲'''Pengeboman Palembang''' (disebut '''
Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian serangan terhadap kota-kota yang diduduki Jepang di Asia Tenggara, sebagai tambahan terhadap misi utamanya yaitu [[Serangan udara di Jepang|pengeboman Jepang]]. Operasi ini dilakukan pada hari yang sama dengan serangan lain yang dilakukan Komando XX terhadap kota [[Nagasaki]].▼
▲Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian serangan terhadap kota-kota yang diduduki Jepang di Asia Tenggara,
Sebanyak 54 [[pesawat pengebom berat]] jenis [[B-29 Superfortress]] diberangkatkan pada 10 Agustus dari sebuah lapangan terbang di [[Ceylon]] yang dikuasai [[Britania Raya|Britania (Inggris) Raya]], tetapi hanya 39 yang mencapai daerah sasaran. Upaya mengebom kilang minyak tidak terlalu berhasil karena hanya terbukti menghancurkan satu bangunan kecil. Sementara itu, ranjau yang dijatuhkan di Sungai Musi yang menghubungkan Palembang ke laut berhasil menenggelamkan tiga kapal dan merusak dua lainnya. Pasukan Britania menyediakan dukungan [[pencarian dan penyelamatan|pencarian dan pertolongan]] untuk pesawat-pesawat pengebom AS. Senjata-senjata anti udara Jepang maupun pesawat tempur yang ditugaskan untuk menjaga Palembang gagal menjatuhkan satu pun pesawat AS, tetapi sebuah B-29 terpaksa [[Pendaratan air|mendarat di air]] saat kehabisan bahan bakar. Ini merupakan satu-satunya serangan USAAF terhadap fasilitas minyak strategis di Palembang, tetapi kelak pada Januari 1945 Palembang diserang lagi oleh pesawat-pesawat Britania yang dibawa [[kapal induk]].▼
▲Sebanyak 54 [[pesawat pengebom berat]] jenis [[B-29 Superfortress]] diberangkatkan pada 10 Agustus dari sebuah lapangan terbang di [[Ceylon Britania|Ceylon]] (kini [[Sri Lanka]]) yang dikuasai [[Britania Raya|Britania (Inggris) Raya]], tetapi hanya 39 yang mencapai daerah sasaran. Upaya mengebom kilang minyak tidak terlalu berhasil karena hanya
== Latar belakang ==
{{see also|Operasi Matterhorn}}
Pada saat [[Perang Pasifik]] (sebutan untuk [[Perang Dunia II]] yang berkobar di kawasan Asia Pasifik), [[Palembang]] adalah pusat produksi minyak
Pada akhir 1943, [[Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat|Gabungan Kepala-Kepala Staf Amerika Serikat]] menyetujui usulan untuk memulai [[Pengeboman strategis|serangan udara strategis]] terhadap [[Kepulauan Jepang]] dan Asia Timur dengan mengandalkan pesawat pengebom berat [[Boeing B-29 Superfortress]] di India dan membangun lapangan terbang perintis di Tiongkok. Unsur utama operasi ini, dinamakan [[Operasi Matterhorn]], melibatkan pembangunan landasan udara di dekat [[Chengdu]] di pedalaman Tiongkok yang akan digunakan untuk mengisi bahan bakar pesawat-pesawat B-29 yang terbang dari [[Benggala]] menuju target di Jepang. Operasi Matterhorn dilancarkan oleh [[Komando Pengebom XX]] dari [[Angkatan Udara Kedua Puluh|Pasukan Udara ke-20]]. Panglima USAAF, Jenderal [[Henry H. Arnold]],
== Perencanaan ==
[[Berkas:B-29 targets from India.png|jmpl|upright=1.5|alt=Peta hitam putih yang menunjukkan India, Sri Lanka, dan sebagian Asia Tenggara.|Peta yang menunjukkan pangkalan-pangkalan B-29 dan sasaran-sasaran serangan Sekutu di Asia Tenggara, termasuk lokasi Palembang dan pangkalan China Bay di Ceylon
Gagasan menyerang Palembang bermula sebelum disetujuinya Operasi Matterhorn, dan muncul dari perdebatan tentang strategi yang tepat untuk menggunakan pesawat-pesawat pengebom berat B-29 AS terhadap Jepang.
Pembangunan infrastruktur dimulai di Ceylon untuk mendukung rencana serangan ke Palembang. Pada Maret 1944, modifikasi mulai dilakukan
Tak lama setelah [[Pengeboman Yawata (Juni 1944)|pengeboman
== Persiapan ==
=== Amerika Serikat ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gezicht op Pladjoe B.P.M TMnr 10006848.jpg|jmpl|Foto udara dari [[kilang minyak]] [[Plaju, Palembang|Plaju]], tanggal tidak diketahui|kiri]]
Perencanaan serangan ke Palembang dimulai pada Mei 1944.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=108}} Karena jarak yang sangat jauh dan penggunaan Ceylon sebagai pangkalan operasi, serangan ini membutuhkan lebih banyak perencanaan dan persiapan dibandingkan dengan serangan-serangan lain yang dilakukan oleh Komando Pengebom XX.{{sfn|Craven|Cate|1953|pp=107–108}} Personel USAAF dan [[Angkatan Udara Britania Raya]] (Royal Air Force, RAF) bekerja sama untuk melakukan persiapan. Britania memasok bahan bakar dan menanggung biaya modifikasi landasan udara di Ceylon, seperti diatur program [[Lend-Lease#Reverse Lend-lease|Reverse Lend-Lease]]. Pangkalan RAF China Bay, beserta fasilitas akomodasi dan alat-alat transportasinya, seolah-olah
Rencana untuk operasi tersebut berubah seiring waktu. Pasukan Udara ke-20 awalnya diperintahkan untuk melibatkan semua pesawat Komando Pengebom XX yang berjumlah 112 dan
Pada periode perampungan rencana ini, terdapat perubahan pandangan dalam beberapa lembaga intelijen AS mengenai pentingnya Palembang. Asisten Kepala Staf Udara, Intelijensi, dan Komite Analis Operasi USAAF menyatakan bahwa situasi taktis di Perang Pasifik telah berubah.
Kilang Plaju ditetapkan sebagai sasaran utama dan kilang Pangkalan yang tidak
Komando
=== Jepang ===
Tanggung jawab pertahanan ladang-ladang minyak di Sumatra terhadap serangan udara jatuh
Pada Januari 1944, [[Divisi Udara ke-9 (Jepang)|Divisi Udara ke-9]] didirikan sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat [[pertahanan udara]] Sumatra. Pada masa itu, Markas Besar Pertahanan Udara Palembang telah berubah nama menjadi [[Kesatuan Pertahanan Palembang|Satuan Pertahanan Palembang]], dan ditempatkan sebagai bagian dari Divisi Udara ke-9.{{sfn|Headquarters United States Army Japan|1959|p=168}} Pada saat itu, satuan ini juga telah dilengkapi dengan [[pesawat tempur]]. Resimen Tempur 21 dan 22 dari [[Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang|Pasukan Udara AD Kekaisaran Jepang]] bertanggung jawab untuk menghadang pesawat-pesawat Sekutu. Resimen
== Serangan ==
Baris 82 ⟶ 85:
Pada siang 9 Agustus, 56 pesawat B-29 dari [[444th Air Expeditionary Wing|Gugus Pengebom 444]] dan [[468th Bombardment Group|468]] tiba di pangkalan China Bay setelah berangkat dari Benggala.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=109}}{{sfn|Mann|2009|p=40}} Pasukan yang bertugas menyerang Palembang mulai lepas landas dari China Bay pada hari 10 Agustus pukul 16.45 dengan kekuatan total 54 pesawat B-29. Salah satu pesawat kembali ke landasan 40 menit dalam penerbangan karena masalah mesin, tetapi pesawat tersebut diperbaiki dalam dua jam dan kembali terbang menuju Sumatra.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=109}}
Perjalanan pesawat-pesawat ini ke Sumatra berjalan lancar. Setiap pesawat terbang sendiri-sendiri mengikuti arah langsung dari China Bay ke Pulau [[Siberut]] di barat pantai Sumatra. Setelah mencapai Siberut, pesawat-pesawat pengebom berbelok
Sebanyak 31 pesawat B-29 berusaha mengebom kilang Plaju.
Pihak Jepang menembaki pesawat-pesawat AS ini saat berada di wilayah Palembang
Salah satu pesawat B-29 mendarat darurat di laut
▲Pihak Jepang menembaki pesawat-pesawat AS ini saat berada di wilayah Palembang: meriam dan roket anti pesawat ditembakkan, dan pesawat-pesawat tempur diterbangkan. Pasukan AS mencatat setidaknya 37 pesawat Jepang yang menghadang mereka, termasuk beberapa yang memburu pasukan pengebom hingga 560 km. Namun, usaha ini tidak membuahkan hasil dan tak ada pesawat B-29 yang mengalami kerusakan akibat tembakan Jepang.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=109}}
[[Pengeboman Nagasaki (1944)|Pengeboman Nagasaki]] yang terjadi pada malam yang sama ternyata tidak berhasil. Sebanyak 24 B-29 mengebom kota tersebut
▲Salah satu pesawat B-29 mendarat darurat di laut, sekitar 140 km dari China Bay, saat kehabisan bahan bakar dalam perjalanan pulang. Awak pesawat mengirimkan sinyal [[SOS]] sebelum pesawatnya jatuh di air, sehingga pasukan Sekutu melakukan pencarian intensif di wilayah tersebut. Seorang juru senjata dari pesawat tersebut terbunuh, tetapi awak lainnya berhasil diselamatkan pada pagi hari 12 Agustus.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=110}} Pesawat ini ternyata adalah satu-satunya kerugian yang diderita dalam operasi ini; hasil ini lebih baik dari rencana Sekutu yang memperkirakan bahwa beberapa B-29 akan harus mendarat darurat akibat kehabisan bahan bakar.{{sfn|Hackett|2016}}
== Dampak dan kelanjutan ==▼
▲Pengeboman Nagasaki yang terjadi pada malam yang sama ternyata tidak berhasil. Sebanyak 24 B-29 mengebom kota tersebut pada malam hari 10/11 Agustus, tetapi hanya menimbulkan kerusakan kecil. Dua pesawat lainnya harus pulang setelah lepas landas dari lapangan perintis di Tiongkok, dan tiga lainnya harus menyerang target cadangan. Seluruh B-29 yang dikerahkan berhasil pulang ke pangkalan.{{sfn|Craven|Cate|1953|p=111}}{{sfn|Mann|2009|p=40}}
▲== Dampak ==
[[File:Oil refinery burning after an attack during Operation Meridian in January 1945.jpg|thumb|alt=Black and white aerial photograph showing an industrial facility on fire|Sebuah kilang minyak di Palembang terbakar akibat serangan udara yang dilancarkan dari kapal induk Britania pada Januari 1945]]
Pengeboman Palembang tidak
Setelah serangan ini, Komando Pengebom XX tetap pada pendiriannya yang enggan menyerang Palembang, dan pada 24 Agustus komando ini
Kapal-kapal induk Armada Timur Britania melancarkan pesawat-pesawatnya untuk menyerang fasilitas-fasilitas minyak di Sumatra sejak November 1944 hingga Januari 1945. Dalam [[Operasi Meridian]] pada Januari 1945, Palembang mengalami pengeboman sebanyak dua kali. Pada 24 Januari, pesawat-pesawat Britania berhasil menimbulkan kerusakan parah di kilang minyak Plaju, dan pada 29 Januari giliran kilang [[Sungai Gerong]] yang dirusak. Setelah perang berakhir, jenderal Jepang yang bertanggung jawab atas kilang-kilang minyak di Palembang menyebut bahwa serangan-serangan Britania ini menghasilkan kerusakan yang jauh lebih besar
== Lihat juga ==
* [[Pengeboman
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist|20em}}
===
* {{cite magazine|last=Correll|first=John T.|title=The Matterhorn Missions|magazine=Air Force Magazine|date=
* {{Cite book|editor1-last=Craven |editor1-first=Wesley |editor2-last=Cate |editor2-first=James|title=The Pacific: Matterhorn to Nagasaki|publisher=The University of Chicago Press|location=Chicago|year=1953|series=The Army Air Forces in World War II. Volume V|url=http://www.ibiblio.org/hyperwar/AAF/V/index.html|oclc=256469807|ref=
*
* {{cite
*
* {{cite book |last1=Mann |first1=Robert A. |title=The B-29 Superfortress Chronology, 1934
*
* {{cite book |last=Ness |first=Leland S. |location=Solihull, United Kingdom |publisher=Helion |year=2014 |title=Rikugun: Guide to Japanese Ground Forces, 1937–1945. Volume 1: Tactical Organization of Imperial Japanese Army & Navy Ground Forces |isbn=9781909982000 |ref=
* {{cite book |last1=Rohwer |first1=Jürgen |authorlink=Jürgen Rohwer ||title=Chronology of the War at Sea, 1939
*{{cite journal |last1=Toh |first1=Boon Kwan |title=Black and Silver: Perceptions and Memories of the B-29 Bomber, American Strategic Bombing and the Longest Bombing Missions of the Second World War on Singapore |journal=War & Society |date=2020 |volume=39 |issue=2 |pages=109–125 |doi=10.1080/07292473.2020.1741773|s2cid=221054765 |ref={{sfnref|Toh|2020}}}}
{{artikel pilihan}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1944]]
[[Kategori:Hindia Belanda dalam tahun 1944]]
[[Kategori:Pertempuran Perang Dunia II
[[Kategori:Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Amerika Serikat]]
|