Baladewa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
dewa yang benar देव bukan दोव (dowa) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(19 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{other uses|Baladewa (disambiguasi)}}▼
{{Hindu Dewa Infobox|
| Image = Balarama
| Caption =
| Gelar_sebagai = Awatara Wisnu sebagai kesatria [[Yadawa]] bersenjata [[bajak|luku]]
Baris 8 ⟶ 9:
| Alias = Balarama; Balabhadra; {{br}}Halayudha; <span class="plain-links">[http://www.salagram.net/1000namesBalaram.html dan lain-lain]</span>
| Asal = [[Kerajaan Dwaraka]]
| Senjata = [[Bajak]] dan [[Gada]]
| Pasangan = Rewati
| Golongan = [[awatara|manusia awatara]]
}}
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Baladewa''' {{Sanskerta|
▲{{other uses|Baladewa}}
▲Dalam [[mitologi Hindu]], '''Baladewa''' {{Sanskerta|बलदोव|Baladeva}} atau '''Balarama''' {{Sanskerta|बलराम|Balarāma}}, disebut juga '''Balabhadra''' dan '''Halayudha''', adalah kakak [[Kresna]], putra [[Basudewa]] dan [[Dewaki]]. Dalam filsafat [[Waisnawa]] dan beberapa tradisi pemujaan di [[India Selatan]], ia dipuja sebagai [[awatara]] kesembilan (versi lain menyebut ketujuh) di antara [[sepuluh Awatara]] dan termasuk salah satu dari 25 [[awatara]] dalam ''[[Purana]]''. Menurut filsafat Waisnawa dan beberapa pandangan umat [[Hindu]], ia merupakan manifestasi dari [[Sesa]], ular suci yang menjadi ranjang Dewa [[Wisnu]].
== Kemunculan Baladewa ==
Baladewa sebenarnya merupakan kakak kandung [[Kresna]] karena terlahir sebagai putra [[Basudewa]] dan [[Dewaki]]. Namun karena takdirnya untuk tidak mati di tangan [[
Akhirnya, Rohini menyambut Baladewa sebagai putranya. Pada masa kecilnya, ia bernama Rama. Namun karena kekuatannya yang menakjubkan, ia disebut Balarama (Rama yang kuat) atau Baladewa. Baladewa menghabiskan masa kanak-kanaknya sebagai seorang pengembala sapi bersama Kresna dan teman-temannya. Ia menikah dengan [[Rewati]], putri Raiwata dari Anarta.
Baris 27 ⟶ 25:
Baladewa mengajari [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] dan [[Duryodana]] menggunakan senjata [[Gada]]. Dalam [[perang di Kurukshetra]], Baladewa bersikap netral. Seperti [[kerajaan Widarbha]] dan Raja [[Rukmi]], ia tidak memihak [[Pandawa]] maupun [[Korawa]]. Namun, ketika Bima hendak membunuh [[Duryodana]], ia mengancam akan membunuh Bima. Hal itu dapat dicegah oleh [[Kresna]] dengan menyadarkan kembali Baladewa bahwa Bima membunuh Duryodana adalah sebuah kewajiban untuk memenuhi sumpahnya. Selain itu, Kresna mengingatkan Baladewa akan segala prilaku buruk Duryodana.
== Ciri-
[[Berkas:
Balarama sering kali digambarkan berkulit [[putih]] atau keemasan, khususnya jika dibandingkan dengan saudaranya, yaitu [[Kresna]], yang dilukiskan berkulit [[biru]] gelap atau bercorak [[hitam]]. Senjatanya adalah [[bajak]] dan [[gada]]. Secara tradisional, Baladewa memakai pakaian biru dan kalung dari rangkaian bunga hutan. Rambutnya diikat pada jambul dan ia memakai giwang dan gelang. Baladewa digambarkan memiliki fisik yang sangat kuat, dan kenyataannya, ''bala'' dalam [[bahasa Sanskerta]] berarti "kuat". Selain sebagai saudara, Baladewa merupakan teman kesayangan [[Kresna]] yang terkenal.
== Baladewa dalam susastra Hindu ==
Baris 36 ⟶ 34:
=== ''Bhagawatapurana'' ===
Baladewa, bersama dengan Kresna dan [[Subadra]], diasuh oleh [[Nanda]] (teman [[Basudewa]]) selama orang tua kandung mereka masih dipenjara. Pada suatu hari, [[Nanda]] menyuruh [[Gargamuni]], pendeta keluarga, untuk mengunjungi rumah mereka dalam rangka memberikan nama kepada Kresna dan Baladewa. Ketika Gargamuni tiba di rumahnya, Nanda menyambutnya dengan ramah dan kemudian menyuruh agar upacara pemberian nama segera dilaksanakan. Gargamuni memperingatkan Nanda bahwa Maharaja [[
{{cquote|Karena Balarama, putra [[Rohini]], mampu menambah pelbagai berkah, namanya Rama, dan karena kekuatannya yang luar biasa, ia dipanggil Baladewa. Ia mampu menarik Wangsa Yadu untuk mengikuti perintahnya, maka dari itu namanya Sankarshana.}}
Baris 46 ⟶ 44:
== Akhir riwayat hidup ==
[[Berkas:Krishna Balarama12.jpg|kiri|jmpl|200px|Arca Krishna-Balarama dari Krishna-Balarama Mandir, [[Vrindavan]], [[India]].]]▼
Dalam ''[[Bhagawatapurana]]'' dikisahkan setelah Baladewa ambil bagian dalam pertempuran yang menyebabkan kehancuran [[Yadawa|Dinasti Yadu]], dan setelah ia menyaksikan [[Kresna]] yang menghilang, ia duduk bermeditasi di bawah pohon dan meninggalkan dunia dengan mengeluarkan ular putih besar dari mulutnya, kemudian diangkut oleh ular besar, yaitu [[Sesa]].
== Tradisi dan pemujaan ==
▲[[Berkas:Krishna Balarama12.jpg|
Dalam tradisi [[Waisnawa]] dan beberapa [[sekte]] [[Hindu]] di [[India]], Baladewa dipuja bersama Sri Kresna sebagai kepribadian dari [[Tuhan]] yang Maha Esa dan dalam pemujaan mereka sering disebut "Krishna-Balarama". Mereka memiliki hubungan yang dekat dan selalu terlihat bersama-sama. Jika diibaratkan, Kresna merupakan pencipta sedangkan Baladewa merupakan potensi kreativitasnya. Baladewa merupakan saudara Kresna, dan kadang-kadang dilukiskan sebagai adik, kadang-kadang dilukiskan sebagai kakaknya. Baladewa juga merupakan [[Laksmana]] pada kehidupan [[Rama]] sebelum menitis pada [[Kresna]], dan pada zaman [[Kali Yuga|Kali]], dia menitis sebagai [[Nityananda]], sahabat [[Sri Caitanya]].
Baris 56 ⟶ 54:
Dalam ''[[Bhagawatapurana]]'' diceritakan, setelah Baladewa ambil bagian dalam pertempuran antara wangsa [[Yadu]] dan [[Wresni]], dan setelah ia menyaksikan Kresna mencapai [[moksa]], ia duduk untuk bermeditasi agar mampu meninggalkan dunia fana lalu mengeluarkan ular putih dari dalam mulutnya. Setelah itu ia diangkut oleh [[Sesa]] dalam wujud [[ular]].
==
[[Berkas:Baladewa-kl.jpg|ka|240px|jmpl|Baladewa dalam kesenian wayang kulit Jawa.]]
Dalam pewayangan Jawa, '''Baladewa''' adalah saudara Prabu [[Kresna]]. Prabu Baladewa yang waktu mudanya bernama '''Kakrasana''', adalah putra Prabu [[Basudewa]], raja negara [[Mandura]] dengan permaisuri Dewi Mahendra atau Maekah. Ia lahir kembar bersama adiknya, dan mempunyai adik lain ibu bernama Dewi [[Subadra]] atau Dewi Lara Ireng, puteri Prabu Basudewa dengan permaisuri Dewi Badrahini. Baladewa juga mempunyai saudara lain ibu bernama Arya Udawa, putra Prabu Basudewa dengan Nyai Sagopi, seorang ''swarawati'' keraton Mandura.
Prabu Baladewa yang mudanya pernah menjadi pendeta di pertapaan Argasonya bergelar Wasi Jaladara, menikah dengan Dewi Erawati, puteri Prabu [[Salya]] dengan Dewi Setyawati atau Pujawati dari negara Mandaraka. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh dua orang putera bernama Wisata dan Wimuka.
Baris 64 ⟶ 62:
Baladewa berwatak keras hati, mudah naik darah tetapi pemaaf dan arif bijaksana. Ia sangat mahir mempergunakan [[gada]], sehingga [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] dan [[Duryodana]] berguru kepadanya. Baladewa mempunyai dua pusaka sakti, yaitu Nangggala dan Alugara, keduanya pemberian [[Brahma]]. Ia juga mempunyai kendaraan [[gajah]] bernama Kyai Puspadenta. Dalam banyak hal, Baladewa adalah lawan daripada [[Kresna]]. Kresna berwarna [[hitam]] sedangkan Baladewa berkulit [[putih]].
Sebenarnya Baladewa memihak Kurawa, maka dalam Kitab Jitabsara ketika ditulis skenarionya oleh para dewa tentang Perang Baratayuda, Prabu Kresna tahu bahwa para dewa merencanakan Baladewa akan ditandingkan dengan Raden Anantareja dan Baladewa mati. Ketika melihat catatan itu Prabu Kresna ingin menyelamatkan Prabu Baladewa dan Raden Anantareja agar tak ikut perang sebab kedua orang itu dianggap Prabu Kresna tak punya urusan dalam perang Baratayuda. Prabu Kresna menyamar menjadi kumbang lalu terbang dan menendang tinta yang dipakai dewa untuk menulis, tinta tumpah dan menutupi kertas yang ada tulisan Anantarejo kemudian kumbang jelmaan Prabu Kresna juga menyambar pena yang dipakai tuk menulis dan pena tersebut jatuh. Akhirnya dalam Kitab Jitabsara yaitu kitab skenario perang Baratayuda yang ditulis dewa tak ada tulisan Raden Anantareja dan Prabu Baladewa. Maka sebelum perang Baratayuda Prabu Kresna membujuk Anantareja supaya bunuh diri dengan cara menjilat telapak kakinya sendiri, akhirnya Raden Anantareja mati sebagai ''tawur''/tumbal kemenangan Pandawa. Prabu Kresna juga punya siasat untuk mengasingkan agar Prabu Baladewa tidak mendengar dan menyaksikan Perang Baratayuda yaitu dengan meminta Prabu Baladewa untuk bertapa di ''Grojogan Sewu'' (''Grojogan'' = Air Terjun, ''Sewu'' = Seribu) dengan tujuan agar apabila terjadi perang Baratayuda, Baladewa tidak dapat mendengarnya karena tertutup suara gemuruh air terjun. Selain itu Kresna berjanji akan membangunkannya nanti jika Baratayuda terjadi, padahal keesokan hari setelah ia bertapa di ''Grojogan Sewu'' terjadilah perang Baratayuda.
Ada yang mengatakan Baladewa sebagai titisan [[naga]], sementara yang lainnya meyakini sebagai titisan Sanghyang Basuki, Dewa keselamatan. Ia berumur sangat panjang. Setelah selesai perang [[Baratayuda]], Baladewa menjadi pamong dan penasehat Prabu [[Parikesit]], raja negara [[Hastinapura]] setelah mangkatnya Prabu Kalimataya atau Prabu [[Yudistira|Puntadewa]]. Ia bergelar [[Resi]] Balarama / Begawan Curiganata. Ia mati [[moksa]] setelah punahnya seluruh Wangsa [[Wresni]].
== Silsilah ==
Baris 75 ⟶ 73:
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.salagram.net/parishad141.html Siapakah Prabu Baladewa?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120207002100/http://www.salagram.net/parishad141.html |date=2012-02-07 }}
* {{en}} [http://www.salagram.net/1000namesBalaram.html Prabu Baladewa memiliki 1000 nama]
* {{en}} [http://veda.harekrsna.cz/encyclopedia/pilgrim.htm#4 Ensiklopedia Weda - Sri Balarama]
* {{en}} [http://srimadbhagavatam.com/1/3/23/en1 Balarama awatara - Bhagavata Purana] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090531104431/http://srimadbhagavatam.com/1/3/23/en1 |date=2009-05-31 }}
* {{en}} [http://www.iskconvrindavan.com/ Kuil Krishna-Balarama]
* {{en}} [http://www.vrindavan.com/darshan/albums.php Krishna & Balarama Galeri - Vrindavan.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090504204213/http://vrindavan.com/darshan/albums.php |date=2009-05-04 }}
* {{en}} [http://www.vrindavan-dham.com/download.php Krishna & Balarama Galeri - Vrindavan-dham.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111102024050/http://www.vrindavan-dham.com/download.php |date=2011-11-02 }}
{{S-start}}
|