Tenaga kerja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan referensi
Menambahkan {{pp-protected}}(Tw)
 
(45 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Suntingan yang tidak berguna secara berulang-ulang|small=yes}}
[[Berkas:Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa.jpg|jmpl|Tenaga kerja]]{{Globalkan}}
'''Tenaga kerja''' adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau [[produk]] dan juga jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di [[Indonesia]] adalah berumur 15 tahun hingga 64 tahun. <ref name=":0">{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik|url=https://www.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#subjekViewTab1|website=www.bps.go.id|access-date=2020-10-07}}</ref>Oleh karenanya, setiap [[orang]] yang mampu bekerja maka bisa disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 18 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan yang bekerja sudah termasuk tenaga kerja. Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk memperoleh pekerjaan, mengembangkan potensi dirinya, dan memilih penempatan lokasi kerja.<ref name=":1">{{Cite web|title=Jenis-Jenis Tenaga Kerja dan Permasalahannya|url=https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/jenis-jenis-tenaga-kerja-dan-permasalahannya-32|website=Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng|language=en-US|access-date=2020-10-07}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|last=|first=|date=|title=UU 13 tahun 2013|url=https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/tk/UU13-2003Ketenagakerjaan.pdf|website=|access-date=}}</ref><ref name=":3">{{Cite book|last=Kusumawardani|first=Dewi|date=2009|url=|title=Ekonomi|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-199-6|pages=202|url-status=live}}</ref>
'''Tenaga kerja''' adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau [[produk]] serta jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun masyarakat. Tenaga kerja menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, tenaga kerja (manpower) diartikan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Tenaga kerja memerlukan ketersediaan lapangan pekerjaan atau kesempatan kerja kesempatan kerja menunjukkan ketersediaan lapangan pekerjaan untuk diisi pencari kerja.
 
'''Tenaga kerja''' adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau [[produk]] dan juga jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar, penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di [[Indonesia]] adalah berumur 15 tahun hingga 64 tahun. <ref name=":0">{{Cite web|title=Badan Pusat Statistik|url=https://www.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#subjekViewTab1|website=www.bps.go.id|access-date=2020-10-07}}</ref>Oleh karenanya, setiap [[orang]] yang mampu bekerja maka bisa disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 18 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan yang bekerja sudah termasuk tenaga kerja. Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk memperoleh pekerjaan, mengembangkan potensi dirinya, dan memilih penempatan lokasi kerja.<ref name=":1">{{Cite web|title=Jenis-Jenis Tenaga Kerja dan Permasalahannya|url=https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/jenis-jenis-tenaga-kerja-dan-permasalahannya-32|website=Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng|language=en-US|access-date=2020-10-07|archive-date=2020-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20201012000837/https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/jenis-jenis-tenaga-kerja-dan-permasalahannya-32|dead-url=yes}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|last=|first=|date=|title=UU 13 tahun 2013|url=https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/tk/UU13-2003Ketenagakerjaan.pdf|website=|access-date=}}</ref><ref name=":3">{{Cite book|last=Kusumawardani|first=Dewi|date=2009|url=|title=Ekonomi|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-199-6|pages=202|url-status=live}}</ref>
 
== Klasifikasi tenaga kerja ==
Baris 14 ⟶ 17:
=== Berdasarkan batas kerja ===
* '''Angkatan kerja'''
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yangdan sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
* '''Bukan angkatan kerja'''
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yangdan kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:seperti anak-anak, mahasiswa/mahasiswi, [[ibu rumah tangga]], dan orang [[cacat]].
# anak pogot dan mahasiswa/mahasiswi
# para [[ibu rumah tangga]] dan orang [[cacat]].
 
=== Berdasarkan kualitasnya ===
* '''Tenaga kerja terdidik'''
[[Berkas:Dokter mata1.jpg|jmpl|Dokter adalah salah satu contoh tenaga kerja terdidik]]
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, [[dokter]], [[guru]], dan lain-laindll.
* '''Tenaga kerja terlatih'''
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: [[apoteker]], [[ahli bedah]], [[mekanik]], danpenulis, lain-laindll.
* '''Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih'''
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli panggul, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dsb.
 
=== Bedasarkan status pekerjaanya ===
Baris 36 ⟶ 37:
 
== Masalah Ketenagakerjaan ==
Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahun terus bertambah. Bertambahnya jumlah penduduk akan menambah jumlah angkatan kerja. Semakin bertambahnya angkatan kerja yang tidak disertai pertambahan jumlah lapangan pekerjaan akan menyebabkan pengangguran. Pengangguran akan berdampak pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.<ref name=":3" />
 
Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Pratama|first=Eka|date=2016-10-07|title=Permasalahan Tenaga Kerja dan Solusinya|url=https://kotamobaguonline.com/berita-utama/permasalahan-tenaga-kerja-dan-solusinya/|website=KOTAMOBAGUONLINE.COM|language=id-ID|access-date=2020-10-07}}</ref><ref name=":3" /><ref>{{Cite web|last=Warsito|first=Anggi|date=2017-12-04|title=10 Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia dan Solusinya|url=https://materiips.com/masalah-ketenagakerjaan-di-indonesia|website=MateriIPS.com|language=id|access-date=2020-10-07}}</ref>
* Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan dengan melihat tingkat pendidikan negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadaprendahnyaterhada rendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.
 
Untuk mengatasi rendahnya kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara pelatihan kerja, pemagangan, penggalakan program pendidikan dari pemerintah, dan peningkatan kualitas hidup tenaga kerja.
 
* Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
 
Untuk mengatasi jumlah angkatan kerja yang berlebihan dapat dilakukan dengan peningkatan lapangan kerja pada berbagai sektor dan penggalakan program [[Keluarga Berencana]] (KB).
 
* Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di [[Pulau Jawa]], dikarenakan bekerja di pulau jawa dianggap strategis dalam mencari penghasilan yang layak. Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor [[pertanian]], [[perkebunan]], dan [[kehutanan]]. Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain masih banyak [[sumber daya alam]] yang belum dikelola secara maksimal dan peningkatan lapangan kerja.
 
Persebaran tenaga kerja dapat dilakukan secara merata dengan cara peningkatan [[transmigrasi]], pemberdayaan tenaga kerja non-lokal, dan pengembangan usaha sektor lokal.
* [[Pengangguran]] dan Pemutusan hubungan kerja (PHK)
[[Berkas:Tingkat pengangguran didunia.PNG|jmpl|Pengangguran merupakan masalah yang dihadapi tenaga kerja]]
Terjadinya krisis [[ekonomi]] di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja atau di-PHK. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak. UntukHal mengatasitersebut masalahdapat ini,bertambah eraseiiring saatdengan iniketidakpastian telahekonomi, tersediasosial, banyakdan situspolitik yang menyajikan info lowongan kerja yang dapat di manfaatkan oleh para pencari kerjaterjadi.
 
* Gaji yang rendah
 
Tenaga kerja diwajibkan dibayar gaji atau upah, tetapi gaji atau upah yang didapatkan tidak sebanding dikarenakan kualitas dari tenaga kerja itu sendiri, seperti pada tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terampil.
 
Untuk mengatasi gaji yang rendah dapat dilakukan dengan menyamakan gaji dengan upah minimum kabupaten/kota dan regional (UMK atau UMR) dan meningkatkan kualitas tenaga kerja.
 
== Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja ==
Kualitas tenaga kerja dapat dilakukan melalui beberapa upaya antara lain:
 
*Meningkatkan kualitas pendidikan
*Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
*Memaksimalkan peran [[Balai Latihan Kerja]] (BLK)
*Menggalakan program pemagangan
*Mempercepat sertifikasi profesi tenaga kerja
*Penyelenggarakan pelatihan berkala
*Memberikan bonus (reward) dan sanksi (punishment)
 
== Lihat pula ==
* [[Tenaga Kerja Indonesia]]
* [[Angkatan kerja]]
 
* [[Pengangguran]]
== Pranala luar ==
* [[Pekerjaan|Ketenagakerjaan]]
* [http://www.scribd.com/doc/51637631/Kelas-11-ekonomi-dewi-kusumawardani-edit Pengertian Tenaga Kerja]
 
== Referensi ==