Bank: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sunting artikel, paragraf |
k Mengembalikan suntingan oleh 180.248.5.15 (bicara) ke revisi terakhir oleh RaFaDa20631 Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(169 revisi perantara oleh 51 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Bank Jatim KC Jember.jpg|jmpl|Sebuah kantor cabang [[Bank Jatim]] di [[Jember]]]]
'''Bank''' ({{IPA-id|baŋ}}) adalah suatu [[lembaga keuangan]] intermediasi yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan [[uang]], meminjamkan uang, dan menerbitkan [[surat sanggup bayar]].<ref>Hoggson, N. F. (1926) Banking Through the Ages, New York, Dodd, Mead & Company.</ref> Kata ''bank'' berasal dari [[bahasa Italia]] ''banca'' yang berarti tempat penukaran uang.<ref>A LAW DICTIONARY By John Bouvier.Revised Sixth Edition 1856.</ref> Sedangkan menurut undang-undang perbankan,<ref>{{ke wikisource|Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998|Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998}}</ref> bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada [[masyarakat]] dalam bentuk [[kredit]] dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.<ref name="kasmir">Kasmir. Manajemen Perbankan.Jakarta:Rajawali Press.2000.</ref> Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan, menyediakan berbagai layanan keuangan, dan mengelola dana dari masyarakat. Jenis bank dapat dibedakan berdasarkan fungsi, kepemilikan, dan layanan yang mereka tawarkan.<ref>{{Cite web|last=Abdullah|first=Thamrin|date=2016-10-26|title=Bank, Lembaga Keuangan|url=http://repository.ut.ac.id/4060/2/PKOP4318-TM.pdf|website=Penerbit Universitas Terbuka|access-date=2023-12-11}}</ref> Sedangkan dalam arti yang lebih sempit dan lebih umum bank adalah suatu perantara keuangan yang menerima, melakukan transfer dana, dan yang terpenting menciptakan simpanan.<ref>{{Cite book|last=Rizal|first=Yang Ahmad|last2=Rizal|first2=Suryati|date=2008|url=http://repository.ut.ac.id/3892/|title=Operasional Bank|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-189-9|volume=1|pages=1–46|language=Indonesia|url-status=live}}</ref>
Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir.<ref name="5th ed">Madura Jeff.Financial Market and Institutions.5th ed.United States of America:South - Western College Publishing:2001</ref> Industri ini menjadi lebih kompetitif karena [[deregulasi]] peraturan.<ref name=" 5th ed"/> Saat ini, bank memiliki fleksibelitas pada layanan yang ditawarkan, lokasi tempat beroperasi, dan tarif yang dibayarkan sebagai simpanan deposan.<ref name="5th ed"/> Bank dapat diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun [[dana]] dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit ataupun bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. [[Digitisasi|Digitalisasi]] juga mendisrupsi sektor perbankan dengan melihat transisi dari jaringan distribusi: kantor cabang ([[fisik]]), layanan telepon perbankan ([[analog]]), layanan internet dan [[perbankan bergerak]] ([[digital]]).[[Berkas:Paolo Monti - Serie fotografica - BEIC 6336964.jpg|jmpl|Transaksi di bank pada tahun 1970]]
== Pengertian ==
Secara [[etimologi]], kata "bank" berasal dari [[bahasa Prancis]] ''banque'' atau [[bahasa Italia]] ''banca'' yang berarti bangku. Para bankir [[Florence]] pada masa [[Renaisans]] melakukan transaksi mereka dengan duduk di belakang [[meja]] penukaran uang, berbeda dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka untuk duduk sambil bekerja.<ref>{{cite book|last=de Albuquerque|first=Martim|year=1855|url=http://books.google.com/?id=uIrWLegNZxUC&pg=PA431&lpg=PA431&dq=bank+italian+bench|title=Notes and Queries|location=London|publisher=George Bell|isbn=|pages=431|authorlink=Martim de Albuquerque}}</ref>
Menurut [[s:Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992|Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992]] tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan [[s:Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998|Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998]], bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.<ref>{{ke wikisource|Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992}}</ref> Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.<ref name="kasmir" /> Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank, sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung.<ref name="kasmir" /> Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan [[giro]], [[tabungan]], dan [[deposito]].<ref name="kasmir" /> Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, [[bunga]] dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat.<ref name="kasmir" /> Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat.<ref name="kasmir" /> Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.<ref name="kasmir" /> Beberapa manfaat perbankan dalam kehidupan yaitu:
# Sebagai model [[investasi]], yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek.
# Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi [[derivatif]] dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai, atau disebut juga sebagai manajemen risiko.
# Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditas tertentu dikemudian hari.
# Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
# Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.
Terlepas dari fungsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan, ”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”. Meninjau lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas [[demokrasi ekonomi]] yang menggunakan prinsip kehati-hatian. Hal ini diperlukan karena secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa.
== Sejarah ==
=== Sejarah bank di dunia ===
Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada tahun [[1690]], pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Prancis<ref>[http://66.102.9.132/search?q=cache:http://www.bbc.co.uk.news-channel.org/pressoffice/proginfo/tv/2010/wk2/feature_sea.shtml BBC: Empire of the Seas programme]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian berdasarkan gagasan [[William Paterson]] yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu duabelas hari.<ref>Great Britain. Committee on Currency and Foreign Exchanges, Great Britain. Committee on Finance and Industry, British Parliamentary reports on international finance: the Cunliffe Committee and the Macmillan Committee reports Volume 3897 of International finance, Ayer Publishing, 1979, ISBN 0-405-11212-2 ISBN 978-0-405-11212-6</ref>
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada [[zaman]] kerajaan tempo dulu di daratan [[Eropa]]. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke [[Asia Barat]] oleh para [[pedagang]].{{fact|Pokok-pokok hukum di Indonesia, Zainal Askin.}} Perkembangan perbankan di [[Asia]] Barat, [[Afrika]] dan [[Amerika]] dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.{{fact}}
Bila ditelusuri, [[sejarah]] dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran [[uang]].{{fact}} Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang.{{fact}}
Dalam perjalanan sejarah kerajaan pada masa dahulu penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain.{{fact}} Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing.{{fact}}Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan.{{fact}} Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang.{{fact}} Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang membutuhkannya.{{fact}} Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
=== Sejarah bank di Indonesia ===
[[Berkas:Bank Expor-Impor, voormalig Nederlandsche Handel-Maatschappij - 20651378 - RCE.jpg|al=Bank Expor-Impor voormalig Nederlandsche Handel-Maatschappij, salah satu bank yang didirikan pada awal masa kemerdekaan Indonesia|jmpl|Bank Expor-Impor voormalig Nederlandsche Handel-Maatschappij, salah satu bank yang didirikan pada awal masa kemerdekaan Indonesia]]
Bank yang pertama kali didirikan di Indonesia yaitu ''Nederlandsche Handel Maatschappij'' (NHM) pada masa pendudukan Belanda. Pendirian tersebut menggantikan kekosongan kongsi dagang [[Vereenigde Oostindische Compagnie|''Vereenigde Oost-Indische Compagnie'' (VOC)]] yang mengalami likuidasi. Setelah berdirinya NHM, bermunculan bank-bank lainnya. Pada zaman kemerdekaan, bank-bank tersebut dinasionalisasikan menjadi bank umum milik negara, seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Dagang Indonesia, dan Bank Ekspor-Impor Indonesia. Selain itu, pemerintah Indonesia mendirikan bank baru yaitu Bank Negara Indonesia. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, industri perbankan mengalami kemajuan yang pesat. Perkembangan ini ditandai dengan adanya deregulasi era menteri keuangan J.B Sumarlin yang dikenal dengan "Gebrakan Sumarlin".<ref>{{Cite book|last=Indonesia|first=Ikatan Bankir|date=2017-02-13|url=https://books.google.co.id/books?id=9MpGDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=kantor+wilayah+bank&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=kantor%20wilayah%20bank&f=false|title=Mengelola Bank Komersial(CU - Cover Baru)|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-3706-7|pages=2|language=id|url-status=live}}</ref>
== Jenis ==
[[Berkas:BRI Cabang Kuningan - panoramio.jpg|al=Bank BRI merupakan salah satu bank milik pemerintah Indonesia|jmpl|Bank BRI merupakan salah satu bank milik pemerintah Indonesia]]
Tiga kelompok utama Institusi keuangan - bank komersial, lembaga tabungan, dan koperasi kredit yang juga disebut lembaga penyimpanan karena sebagian besar dananya berasal dari simpanan [[nasabah]].<ref name="to">{{en}}Saunders Anthony, Marcia Millon Cornett. Financial Institutions Management: A Risk Management Approach.Singapore: McGraw Hill.2006.)</ref> Bank-bank komersial adalah kelompok terbesar lembaga penyimpanan bila diukur dengan besarnya aset.{{fact}} Mereka melakukan fungsi serupa dengan lembaga-lembaga tabungan dan koperasi kredit, yaitu, menerima deposito (kewajiban) dan membuat pinjaman. Namun, mereka berbeda dalam komposisi aktiva dan kewajiban, yang jauh lebih bervariasi.<ref name="to"/>
Perbandingan konsentrasi aset ukuran bank, menunjukkan bahwa konsolidasi perbankan tampaknya telah mengurangi pangsa aset bank paling kecil (aset di bawah $ 1 miliar).{{fact}} Bank-bank ini - dengan aset dibawah $ 1 milliar - cenderung mengkhususkan diri pada ritel atau perbankan konsumen, seperti memberikan [[hipotek]] perumahan, [[kredit]] konsumen dan [[deposito]] lokal.<ref name="to"/> Sedangkan [[aset]] bank yang relatif lebih besar (dengan aset lebih dari $ 1 miliar), terdiri dari dua kelas adalah bank regional atau super regional.<ref name="to"/> Mereka terlibat dalam [[grosir]] yang lebih kompleks tentang kegiatan komersial perbankan, meliputi kredit konsumen dan perumahan serta pinjaman komersial dan industri, baik secara regional maupun nasional.<ref name="to"/> Selain itu, bank - bank besar memiliki akses untuk membeli dana - seperti dana antar bank atau dana pemerintah untuk membiayai pinjaman dan kegiatan investasi mereka.<ref name="to"/> Namun, beberapa bank yang sangat besar memiliki sebutan yang berbeda, yaitu Bank Sentral.<ref name="to"/> Saat ini, lima organisasi perbankan membentuk kelompok Bank Sentral,yaitu: Bank New York, ''[[Deutsche Bank]]'' (melalui akuisisi bankir-bankir saling mempercayai), [[Citigroup]], JP Morgan, dan Bank HSBC di Amerika Serikat.<ref name="to"/> Namun, jumlahnya telah menurun akibat Megamergers<ref name="to"/>
Penting untuk diperhatikan bahwa, aset atau pinjaman tidak selalu menjadi indikator suatu bank adalah bank sentral. Tapi, gabungan dari lokasi dengan ketergantungan pada sumber non deposit atau pinjaman dana.<ref name="to"/>
Jenis-jenis bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 yang ditegaskan kembali di UU No. 10 tahun 1998, maka jenis-jenis terdiri dari :<ref name=":0">{{Cite book|last=DR|first=kasmir|date=2017|url=|title=Bank dan lembaga Keuangan lainnya|location=jakarta|publisher=PT RajaGrafindo Persada|isbn=978-979-769-736-5|pages=31|url-status=live}}</ref>
# Bank Umum: bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.<ref>{{Cite book|last=Fuadi|first=Fatih|date=2021-01-12|url=https://books.google.co.id/books?id=4XoTEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=jenis+bank&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=jenis%20bank&f=false|title=Bank Dan Lembaga Keuangan Non Bank (Teori dan Aplikasi)|publisher=Penerbit Adab|isbn=978-623-6872-32-1|pages=20|language=id|url-status=live}}</ref>
#[[Bank Perkreditan Rakyat]]: Bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka atau tabungan sejenisnya.<ref name=":4">{{Cite book|last=Fuadi|first=Fatih|date=2021-01-12|url=https://books.google.co.id/books?id=4XoTEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=jenis+bank&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=jenis%20bank&f=false|title=Bank Dan Lembaga Keuangan Non Bank (Teori dan Aplikasi)|publisher=Penerbit Adab|isbn=978-623-6872-32-1|pages=21|language=id|url-status=live}}</ref>
=== Berdasarkan status kepemilikan ===
Jenis bank ditinjau dari sisi kepemilikannya terdiri dari:<ref>{{Cite book|last=Ak|first=Drs Ismail, MBA|date=2018-08-01|url=https://books.google.co.id/books?id=cs91DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=perbankan&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=perbankan&f=false|title=Manajeman Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi|publisher=Kencana|isbn=978-602-8730-31-0|pages=16-18|language=id|url-status=live}}</ref>
# [[Bank pemerintah]]: Bank jenis ini didirikan oleh pemerintah sesuai dengan akta pendiriannya yang diwakili oleh Menteri BUMN. Di Indonesia sendiri bank milik pemerintah terdiri dari dua jenis yaitu bank milik pemerintah pusat dan bank milik pemerintah daerah. Bank pemerintah pusat yaitu Bank Mandiri, Bank [[Bank Tabungan Negara|BTN]], [[Bank Rakyat Indonesia|Bank BRI]], [[Bank Negara Indonesia|Bank BNI]], dan Bank Ekspor Indonesia. Sementara bank milik pemerintah daerah yaitu Bank Jateng, Bank Banten, Bank Jabar, Bank Jatim, dan lain-lain.
# Bank swasta: Bank yang didirikan oleh pihak swasta baik individu maupun korporasi. Contoh bank swasta di Indonesia yaitu BCA, Bank Permata, Bank Danamon, Bank Mega dan lain-lain.
# Bank milik koperasi: Bank yang didirikan oleh lembaga berbadan hukum koperasi dan seluruh modalnya dimiliki oleh koperasi. Contoh bank milik koperasi di Indonesia adalah Bank Bukopin.
# Bank asing: Bank yang didirikan oleh pihak asing baik swasta maupun pemerintah sehingga keuntungan dan kerugiannya ditanggung oleh pihak asing. Contoh bank asing di Indonesia adalah Citibank, HSBC, ABN Amro Bank, Standart Chartered Bank, dan Chase Manhattan Bank.
# Bank campuran: Bank yang sahamnya dimiliki oleh swasta asing dan nasional. Contoh bank campuran yaitu CIMB Niaga.
=== Berdasarkan regulasi operasional ===
Jenis bank berdasarkan operasional ditinjau dari aktivitas dan regulasi yang mengaturnya, yakni bank konvensional dan bank syariah.<ref>{{Cite web|title=Pengertian Bank, Jenis-Jenis, dan Fungsinya Bagi Masyarakat|url=https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/15/pengertian-bank|website=www.ocbcnisp.com|language=id|access-date=2021-11-18}}</ref>
# Bank konvensional: bank yang menjalankan kegiatannya secara umum dengan tetap memperhatikan kebijakan bank sentral dan aturan perundang-undangan.
# Bank syariah: jenis bank yang aktivitasnya didasarkan pada prinsip dan syariat agama Islam. Dalam hal ini, bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil sebagai keuntungan dan menghindari riba.
=== Berdasarkan cakupan operasional ===
Berdasarkan jenis operasionalnya bank dibedakan menjadi bank devisa dan non devisa.<ref>{{Cite book|last=Tjahjarijadi|first=Haryono|date=2013-04-01|url=https://books.google.co.id/books?id=DU5bDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=bank+devisa&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=bank%20devisa&f=false|title=Singkat Jelas Tentang Transaksi Luar Negeri|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=978-602-04-3725-5|pages=2|language=id|url-status=live}}</ref>
# Bank devisa: bank yang dalam operasionalnya diperbolehkan melayani transaksi dalam valuta asing. Contohnya: BNI, BRI, Bank Mandiri, BCA, Bukopin, Danamon dan lain-lain.<ref>{{Cite web|title=Bank Devisa|url=https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/direktori-perbankan-indonesia/bank-devisa/default.aspx|website=www.ojk.go.id|access-date=2021-11-19}}</ref>
# Bank non devisa: bank yang dalam operasionalnya tidak diperbolehkan melayani transaksi dalam valuta asing. Contohnya: Bank BNI Syariah, Bank Anglomas, Bank BPTN, Bank Bukopin Syariah, dan lain-lain.<ref>{{Cite web|title=Database: Bank Non Devisa|url=http://pembiayaan.bappeda.jatimprov.go.id/?page_id=36|language=en-US|access-date=2021-11-19|archive-date=2021-11-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20211119043837/http://pembiayaan.bappeda.jatimprov.go.id/?page_id=36|dead-url=yes}}</ref>
== Kantor bank ==
[[Berkas:BNI Bank Gunungsitoli Branch.jpg|al=Salah satu contoh kantor cabang Bank BNI yang berlokasi di Gunungsitoli, Sumatera Utara|jmpl|Salah satu contoh kantor cabang Bank BNI yang berlokasi di Gunungsitoli, Sumatera Utara]]
Kedudukan kantor bank di sebuah negara dibagi menjadi empat kategori kantor, yaitu kantor pusat, kantor wilayah, kantor cabang penuh, kantor cabang pembantu, dan kantor kas.
=== Kantor Pusat Operasional ===
Kantor Pusat Operasional merupakan kantor di mana seluruh kegiatan dari perencanaan sampai pengawasan dilakukan.<ref name=":1">{{Cite book|last=Siagian|first=Ade Onny|date=2021-03-04|url=https://books.google.co.id/books?id=WnwmEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=modal+ventura&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=modal%20ventura&f=false|title=Lembaga-lembaga Keuangan dan Perbankan Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya|publisher=Insan Cendekia Mandiri|isbn=978-623-6090-74-9|pages=11|language=id|url-status=live}}</ref> Kantor Pusat tidak hanya melayani nasabah umum. Tugas utama kantor pusat adalah menyusun strategi bank dan melakukan evaluasi serta pengawasan terhadap bank secara keseluruhan.<ref>{{Cite book|last=Ak|first=Drs Ismail, MBA|date=2015-01-13|url=https://books.google.co.id/books?id=f_ouDwAAQBAJ&pg=PA304&dq=Kantor+pusat+bank&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiKgOD_kJz0AhXC3jgGHfRuDrkQ6AF6BAgLEAM#v=onepage&q=Kantor%20pusat%20bank&f=false|title=Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah|publisher=Prenada Media|isbn=978-979-1486-85-9|pages=304|language=id|url-status=live}}</ref> Setiap bank hanya memiliki satu kantor pusat dan berlokasi di negara di mana bank tersebut didirikan.<ref>{{Cite book|last=Ak|first=Drs Ismail, MBA|date=2018-08-01|url=https://books.google.co.id/books?id=cs91DwAAQBAJ&pg=PA21&dq=Kantor+pusat+bank&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiKgOD_kJz0AhXC3jgGHfRuDrkQ6AF6BAgHEAM#v=onepage&q=Kantor%20pusat%20bank&f=false|title=Manajeman Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi|publisher=Kencana|isbn=978-602-8730-31-0|pages=21|language=id|url-status=live}}</ref>
=== Kantor Wilayah ===
Kantor Wilayah merupakan kantor yang membawahi kantor-kantor cabang untuk beberapa wilayah. Tujuan didirikannya kantor wilayah yaitu untuk memudahkan koordinasi antar cabang di wilayah tersebut.<ref name=":5">{{Cite book|last=M.M|first=Kasmir, S. E.|date=2018-05-05|url=https://books.google.co.id/books?id=l9jMDwAAQBAJ&pg=PA147&dq=kantor+cabang+penuh&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiX-pGllpz0AhV04zgGHcdJBUIQ6AF6BAgHEAM#v=onepage&q=kantor%20cabang%20penuh&f=false|title=Pemasaran Bank|publisher=Prenada Media|isbn=978-979-3465-50-0|pages=147|language=id|url-status=live}}</ref> Kantor Wilayah tidak secara langsung melayani masyarakat umum, melainkan sebagai koordinator kantor cabang dalam mencapai target penghimpunan dana, penyaluran dana, maupun pelayanan jasa.<ref name=":4" />
=== Kantor Cabang Utama ===
Kantor Cabang Utama merupakan kantor cabang yang diberi wewenang oleh kantor pusat untuk melakukan semua transaksi tiga fungsi perbankan yaitu menawarkan produk penghimpunan dana, penyaluran dana, dan melakukan pelayanan jasa perbankan.<ref name=":4" /> Kantor Cabang Utama merupakan salah satu kantor yang memberikan jasa paling penuh.<ref name=":1" />
=== Kantor Cabang Pembantu ===
Kantor Cabang Pembantu adalah salah satu kantor cabang di bawah kantor cabang utama yang melayani sebagian jasa layanan saja.<ref name=":1" /> Perubahan status dari kantor cabang pembantu menjadi kantor cabang utama dimungkinkan jika kantor tersebut telah memenuhi semua kriteria.<ref name=":5" />
=== Kantor Kas ===
Kantor Kas merupakan jenis kantor bank yang hanya terdapat pelayanan teller atau kasir saja. Bahkan kantor kas ada yang memberikan pelayanan melalui mobil atau yang biasa disebut kantor kas keliling.<ref>{{Cite book|last=M.Si|first=Dr Alexander Thian|date=2021-05-04|url=https://books.google.co.id/books?id=-I8sEAAAQBAJ&pg=PA28&dq=kantor+cabang+penuh&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiX-pGllpz0AhV04zgGHcdJBUIQ6AF6BAgMEAM#v=onepage&q=kantor%20cabang%20penuh&f=false|title=Dasar-Dasar Perbankan|publisher=Penerbit Andi|isbn=978-623-01-1288-1|pages=28|language=id|url-status=live}}</ref>
== Model organisasi bank ==
Model organisasi bank disusun sesuai dengan jenis bank dan strategi pelaksanaanya. Terdapat tiga model organisasi bank yaitu model desentralisasi, model sentralisasi, dan model kombinasi.
=== Model desentralisasi ===
Pada model organisasi bank desentralisasi, di tingkat atas, manajemen bertanggung jawab sesuai dengan pembidangan masing-masing atas seluruh produk dan aktivitas bank. Di sisi lain, pada tingkat jaringan, pemimpin cabang memiliki tanggung jawab atas semua produk dan aktivitas perbankan seperti pembiayaan, jasa, operasi, dana, dan aktivitas supporting lainnya.<ref name=":6">{{Cite book|last=Indonesia|first=Ikatan Bankir|date=2018-11-26|url=https://books.google.co.id/books?id=FqJLDwAAQBAJ&pg=PA5&dq=model+organisasi+bank&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiQsrrnoJz0AhW6yDgGHc4EBz4Q6AF6BAgJEAM#v=onepage&q=model%20organisasi%20bank&f=false|title=Mengelola Bank Syariah (Cover Baru)|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-0964-4|pages=5|language=id|url-status=live}}</ref>
=== Model sentralisasi ===
Lembaga bank yang menggunakan prinsip sentralisasi, pengorganisasiannya dilakukan berdasarkan kelompok kegiatan atau aktivitas bisnis seperti kelompok bisnis perusahaan, kelompok perbankan eceran, dan lain-lain.<ref name=":6" />
=== Model campuran ===
Model campuran merupakan model gabungan antara model desentralisasi dan sentralisasi.
Model organisasi sebuah kantor cabang suatu bank ditentukan oleh faktor-faktor antara lain kebijaksanaan kantor pusat bank, besarnya kantor cabang bank, sistem birokrasi yang diinginkan, serta aktivitas yang akan dilakukan.<ref name=":6" />
== Jasa perbankan ==
Jasa perbankan diberikan untuk mendukung kelancaran menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung.<ref name="kasmir" /> Jasa perbankan lainnya antara lain sebagai berikut:<ref name="kasmir" /><ref>{{Cite book|last=Fuadi|first=Fatih|date=2021-01-12|url=https://books.google.co.id/books?id=4XoTEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=jenis+bank&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=jenis%20bank&f=false|title=Bank Dan Lembaga Keuangan Non Bank (Teori dan Aplikasi)|publisher=Penerbit Adab|isbn=978-623-6872-32-1|pages=23|language=id|url-status=live}}</ref>
* Jasa setoran seperti setoran listrik, [[telepon]], [[air]], atau uang kuliah
Baris 60 ⟶ 112:
* [[Kredit (keuangan)|Kredit]]
* Jasa-jasa yang ada di pasar modal, seperti pinjaman [[emisi]] dan pedagang efek.
* Jasa
* Bank [[garansi]] dan referensi bank
*Jual-beli uang kertas
*Menyiapkan kotak pengaman simpanan
* Jasa bank lainnya.
*
== Sumber
Sumber
# Dana bank itu sendiri: sumber dana ini merupakan modal yang disetor oleh para pemegang saham, laba cadangan yang diperoleh bank tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang saham sebagai antisipasi laba di tahun yang akan datang, dan laba bank yang belum dibagi pada tahun yang bersangkutan.<ref name=":2">{{Cite book|last=CRP|first=HERY S. E. M. SI|date=2021-02-26|url=https://books.google.co.id/books?id=CAAhEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=penilaian+kesehatan+bank&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiH-omR75H0AhUH63MBHe3TDEwQ6AF6BAgFEAM#v=onepage&q=penilaian%20kesehatan%20bank&f=false|title=Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya|location=Jakarta|publisher=Gramedia Widiasarana Indonesia|isbn=978-602-05-2315-6|pages=34-35|language=id|url-status=live}}</ref>
# Dana dari masyarakat luas: sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi pelaksanaan operasional dari sebuah bank dan menjadi tolok ukur keberhasilan suatu bank. Dana dari masyarakat luas ini diperoleh dari simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito.<ref name=":2" />
# Dana dari lembaga lainnya: sumber dana ini merupakan sumber dana tambahan jika sebuah bank mengalami kesulitan mendapatkan dana dari dua sumber tersebut. Dana tersebut berasal dari kredit likuiditas Bank Indonesia, pinjaman antar bank, pinjaman dari bank luar negeri, dan surat berharga pasar uang.<ref name=":2" />
== Rahasia bank ==
Berdasarkan pasal 1 angka 28 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan disebutkan bahwa Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya. Lebih lanjut pada pasal 1 angka 16 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 mengenai perbankan menegaskan bahwa Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal-hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan.<ref>{{Cite book|last=S.HI.,M.H|first=Nurhidayah Marsono|date=2020-05-18|url=https://books.google.co.id/books?id=M6L9DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Rahasia+bank&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=Rahasia%20bank&f=false|title=Konsepsi Pengaturan Rahasia Perbankan di Indonesia (Perspektif Maqāṣid asy-Syarī’ah)|publisher=Duta Media Publishing|isbn=978-623-7161-80-6|pages=3-4|language=id|url-status=live}}</ref>
Prinsip kerahasiaan bank bermula timbul dari tujuan untuk melindungi kepentingan nasabah bank agar terlindungi kerahasiaan yang menyangkut keadaan keuangannya dan data pribadi nasabah. Selain itu, kerahasiaan bank juga ditujukan untuk kepentingan bank itu sendiri, karena bank dapat dipercaya oleh nasabah untuk mengelola uangnya.
<ref>{{Cite web|last=Keuangan (PPATK)|first=Hubungan Masyarakat Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi|title=Tindak Pidana Pencucian Uang dalam Perbankan mengharuskan Rahasia Bank Wajib tidak Dirahasiakan|url=http://www.ppatk.go.id/siaran_pers/read/958/tindak-pidana-pencucian-uang-dalam-perbankan-mengharuskan-rahasia-bank-wajib-tidak-dirahasiakan.html|website=www.ppatk.go.id|language=en|access-date=2021-11-18}}</ref>
== Sistem perbankan di Indonesia ==
{{See also|Daftar bank di Indonesia}}
Menurut Bank Indonesia sesuai UU Perbankan 1992,<ref>{{Cite web|url=https://www.bi.go.id/id/perbankan/ikhtisar/lembaga/Contents/Default.aspx|title=Ikhtisar Perbankan|last=|first=|date=|website=Bank Indonesia|publisher=Bank Indonesia|access-date=2018-05-17}}</ref> struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
Sistem perbankan di Indonesia merupakan sistem perbankan ganda yakni terselenggaranya dua sistem perbankan, perbankan konvensional dan perbankan syariah. Kedua jenis bank tersebut berjalan secara berdampingan yang pelaksanaannya diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku.<ref>{{Cite book|last=Usanti|first=Dr Trisadini P.|last2=Shomad|first2=Prof Dr Abd|date=2017-01-01|url=https://books.google.co.nz/books?id=i_pDDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=perbankan&hl=id&redir_esc=y|title=Hukum Perbankan|publisher=Kencana|isbn=978-602-422-054-9|pages=2|language=id|url-status=live}}</ref>
Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.<ref>{{Cite web|title=UNDANG|url=https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1992/7tahun~1992uu.htm|website=jdih.kemenkeu.go.id|access-date=2021-11-18}}</ref>
Rahasia Bank telah diatur dalam Undang-Undang Perbankan, meskipun demikian hal tersebut bukan mutlak harus dirahasiakan. Pihak bank bisa memberi data nasabah jika berkaitan dengan tidakan mendesak seperti halnya kriminalisme. Kewajiban untuk memegang teguh kerahasiaan bank tidak berlaku atau dikecualikan dalam hal yang salah satunya pengecualiannya yaitu terhadap kepentingan peradilan dalam perkara pidana yang diatur didalam Pasal 42 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan tetapi dengan syarat atas permintaan polisi dalam tahap penyelidikan, jaksa dalam tahap penuntutan, atau hakim dalam tahap pemeriksaan di muka pengadilan, kerahasiaan bank dapat dikecualikan.<ref>{{Cite web|last=Painan|first=STIH|date=2021-08-07|title=TPPU dan Pengecualian Rahasia Bank oleh Dr. Dwi Seno Wijanarko, S.H., M.H., CPCLE|url=https://stih-painan.ac.id/tppu-dan-pengecualian-rahasia-bank-oleh-dr-dwi-seno-wijanarko-s-h-m-h-cpcle/|website=SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM PAINAN|language=id-ID|access-date=2021-11-18}}</ref>
== Perizinan pendirian bank ==
Perizinan bank di Indonesia diatur dalam pasal 16 sampai 20 Undang-Undang Perbankan yang diubah. Pada pasal tersebut tertera bahwa setiap pihak yang melakukan penghimpunan dana dalam masyarakat dalam bentuk simpanan, wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat dari pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat tersebut telah diatur oleh undang-undang tersendiri.<ref name=":3">{{Cite book|last=Usman|first=Rachmadi|date=2001|url=https://books.google.co.nz/books?id=NnmhG-EVHFAC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA69&dq=perizinan+pendirian+bank&hl=id&redir_esc=y|title=Aspek-aspek hukum perbankan di Indonesia|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-686-251-1|pages=69-70|language=id|url-status=live}}</ref>
Dalam memeberikan perizinan, Bank Indonesia akan memperhatikan unsur-unsur berikut ini:
# Pemenuhan persyaratan tentang: susunan organisasi dan kepengurusan, permodalan, kepemilikan, keahlian di bidang perbankan, dan kelayakan kerja.
# Tingkat persaingan yang sehat antar bank: tingkat kejenuhan jumlah bank dalam suatu wilayah tertentu, dan pemerataan pembangunan ekonomi nasional.
Khusus Bank Perkreditan Rakyat terdapat syarat tambahan yakni memenuhi persyaratan tentang tempat kedudukan kantor pusat di kecamatan, yaitu di luar kecamatan ibukota kabupaten/kotamadya, ibukota provinsi, atau ibukota negara. Persyaratan ini memiliki tujuan agar bank tersebut dapat menunjang peningkatan pembangunan yang merata di luar wilayah pusat.<ref name=":3" />
== Lihat pula ==
Baris 81 ⟶ 161:
* [[Perbankan Islam|Perbankan Syari'at]]
* [[Baitul Maal wat Tamwil]]
*[[Sejarah perbankan|Sejarah Perbankan]]
*
== Referensi ==
{{reflist|2}}
[[Kategori:Bank]]
[[Kategori:Keuangan]]
[[Kategori:Perusahaan jasa keuangan]]
|