Muhammad I dari Granada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15:
|religion=[[Islam]]
| module ={{Infobox person|child=yes| footnotes=<small><sup>1</sup>Selain ''sultan'', ia juga menggunakan gelar ''raja'' dan ''amir''. Gelar-gelar ini semuanya digunakan di dokumen peninggalan sejarah maupun di buku-buku sejarah sekarang.</small>{{sfn|Rubiera Mata|2008|p=293}}}}}}
'''Abu Abdullah Muhammad bin Yusuf bin Nasr''' (1195-1273), juga dikenal sebagai '''Ibnu al-Aḥmar''' ({{lang-ar|ابن الأحمر}}) dan dijuluki '''al-Ghālib billāh''' ("Sang Pemenang karena Allah"),{{sfn|Vidal Castro|2000|p=802}}{{sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1020}} adalah penguasa pertama [[Kesultanan Granada]], negara Muslim merdeka terakhir di Spanyol, dan pendiri dinasti [[Banu Nashri]]. Pada masa hidupnya, kerajaan-kerajaan [[Kristen]] Iberia (terutama [[Kerajaan Portugal|Portugal]], [[Kerajaan Kastilia|Kastilia]], dan [[Takhta Aragon|Aragon]]) melakukan perluasan ke wilayah Islam di Semenanjung Iberia, yang disebut [[Al-Andalus]]. Muhammad bin Yusuf awalnya berkuasa di kota kelahirannya, Arjona pada 1232 ketika ia memberontak terhadap penguasa ''de facto'' Al-Andalus, Ibnu Hud. Selama pemberontakan ini, ia berhasil menguasai [[Kordoba, Spanyol|Kordoba]] dan [[Sevilla]] untuk sementara waktu, sebelum kedua kota tersebut kembali ke tangan Ibnu Hud. Ia lalu dikalahkan Ibnu Hud, tetapi mempertahankan kekuasaannya atas Arjona dan [[Jaén]] sebagai bawahan Ibnu Hud. Pada 1236, dia kembali menentang Ibnu Hud dan membantu [[Fernando III dari Kastilia]] mengambil alih Kordoba. Pada tahun-tahun berikutnya, Muhammad berhasil mengambil alih kekuasaan di kota-kota di wilayah selatan [[Spanyol]], termasuk [[Granada]] (1237), [[Almería|Almeria]] (1238), dan [[Málaga|Malaga]] (1239) melalui manuver-manuver politik tanpa peperangan. Pada tahun 1244, kota kelahirannya, Arjona, direbut Kastilia. Pada 1246, dia kembali dikalahkan Kastilia di Jaén, sehingga ia harus menyerahkan kota tersebut dan menjadi [[vasal]] Fernando sebagai syarat perjanjian damai.
 
Dalam 18 tahun berikutnya, Muhammad memperkuat kekuasaannya dengan mempertahankan hubungan damai dengan Kastilia. Pada 1248, ia bahkan membantu kerajaan Kristen tersebut mengambil alih [[Sevilla]] dari kekuasaan Islam. Namun pada tahun 1264, ia berbalik melawan Kastilia dan membantu [[Pemberontakan Mudejar 1264–66|pemberontakan penduduk Muslim]] di wilayah yang baru dikuasai Kastilia. Pemberontakan tersebut gagal, dan pada tahun 1266 sekutunya di Málaga, [[Banu Asyqilula]], memberontak melawan Muhammad I dan meminta bantuan raja Kastilia yang baru, [[Alfonso X dari Kastilia|Alfonso X]]. Kastilia mengirimkan pasukan, tetapi Muhammad berhasil mengajak pemimpin pasukan tersebut, [[Nuño Gonzalez de Lara (wafat 1275)|Nuño Gonzalez de Lara]], untuk berbalik melawan Alfonso. Konflik dengan Kastilia dan Banu Asyqilula masih belum terselesaikan hingga tahun 1273, ketika Muhammad meninggal setelah jatuh dari kudanya. Ia digantikan oleh putranya, [[Muhammad II dari Granada|Muhammad II]].
Baris 23:
== Asal muasal dan awal kehidupan ==
[[Berkas:Plaza_Serrano_en_Arjona.jpg|al=A modern-day photo of Arjona, Spain|jmpl|Arjona, saat ini bagian dari [[Provinsi Jaén (Spanyol)|Provinsi Jaén]], Spanyol, kampung halaman Muhammad I dan tempat ia pertama kali mendirikan pemerintahannya]]
Muhammad bin Yusuf lahir pada tahun 1195{{Sfn|Vidal Castro|2000|p=798}} (595 H){{sfn|Diem|Schöller|2004|p=432}} di kota Arjona, yang pada saat itu adalah kota kecil di perbatasan daerah Muslim sebelah selatan [[Sungai Guadalquivir]],{{Sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1021}} yang sekarang menjadi bagian dari [[Provinsi Jaén (Spanyol)|provinsi Jaén]] di Spanyol. Ia berasal dari keluarga tanpa status sosial tinggi dan menurut ''[[Estoria de España]]'' pada mulanya ia "tidak memiliki pekerjaan lain selain menggiring lembu ke ladang dan membajak".{{Sfn|Harvey|1992|p=28}} Menurut [[Ibnu al-Khatib]], sejarawan dan wazir Granada abad ke-14, keluarganya adalah keturunan [[Sa'ad bin Ubadah]], seorang [[sahabat Nabi]] [[Muhammad]] dari suku [[Bani Khazraj]]. Keturunan Sa'ad bermigrasi ke Spanyol dan menetap di Arjona sebagai petani.{{Sfn|Harvey|1992|pp=28–29}} Selama masa mudanya, ia dikenal sebagai pemimpin militer di perbatasan, dan dikenal sebagai seorang yang [[zuhud]], citra yang tetap dimilikinya bahkan setelah menjadi Sultan.{{Sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1021}} Muhammad juga dikenal sebagai Ibnu al-Ahmar,{{Sfn|Kennedy|2014|p=274}} dan memiliki panggilan kehormatan (''[[kunya]]h'') Abu Abdullah.{{Sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1020}}
 
== Latar belakang ==
Baris 84:
Peninggalan utamanya adalah berdirinya [[Keamiran Granada|Kerajaan Granada]] di bawah kekuasaan [[Banu Nashri]]. Pada saat kematian Muhammad I, Granada adalah satu-satunya negara Muslim merdeka yang tersisa di semenanjung Iberia,{{Sfn|Watt|Cachia|2007|p=127}} dan akan bertahan selama dua abad lebih sebelum [[Granada|kejatuhannya pada tahun 1492]]. Wilayahnya membentang sekitar 390&nbsp;km dari [[Tarifa]] di barat hingga perbatasan timur di sekitar [[Almería]], dan sekitar 100&nbsp;km dari pesisir selatan ke perbatasan utaranya.{{Sfn|Watt|Cachia|2007|p=127}}
 
Selama hidupnya, umat Islam al-Andalus mengalami banyak kemunduran, di antaranya ditaklukkannya Lembah [[Guadalquivir]], termasuk kota-kota besar seperti Kordoba dan Sevilla maupun Arjona, kampung halaman Muhammad.{{Sfn|Harvey|1992|p=40}} Namun, menurut profesor sejarah Spanyol [[Leonard Patrick Harvey|L. P. Harvey]], "di tengah bencana [dia] berhasil mengamankan ... tempat berlindung yang relatif aman bagi umat Islam di Iberia".{{Sfn|Harvey|1992|p=40}} Pada masa kekuasannyakekuasaannya, ia ikut andil dalam jatuhnya kota-kota Muslim seperti Sevilla dan Jaén ke tangan Kristen, tetapi di sisi lain kehati-hatian dan kecerdasan politiknya berhasil menjamin kemerdekaan Granada sebagai negara Muslim.{{Sfn|Harvey|1992|p=40}} Selama hidupnya, ia tidak segan untuk berkompromi, termasuk menjadi vasal Kastilia, serta berganti-ganti kubu antara Kristen dan Muslim, demi mempertahankan kemerdekaan wilayahnya.{{Sfn|Harvey|1992|p=40}}{{Sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1021}} ''[[Encyclopaedia of Islam]]'' berkomentar bahwa walaupun ia tidak pernah mencetak kemenangan yang gemilang, dia berhasil menciptakan sebuah rezim yang stabil di Granada dan memulai pembangunan Alhambra, peninggalan penting Banu Nashri.{{Sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1021}} Alhambra masih berdiri sampai sekarang dan dianugerahi status [[Situs Warisan Dunia UNESCO]].<ref>UNESCO World Heritage List, [http://whc.unesco.org/en/list/314-001 314-001]</ref>
 
Corak keagamaannya tampak mengalami perubahan selama kariernya. Di awal, ia memiliki reputasi seorang yang zuhud atau sederhana, seperti kebanyakan orang [[Sufi]]. Pada awal kekuasaannya di Granada, ia masih memiliki kebiasaan ini, tetapi seiring dengan lamanya ia berkuasa, ia mulai berubah ke corak [[Sunni]] tradisional dan ia menegakkan aturan hukum Islam sesuai [[Mazhab Maliki]]. Perubahan ini, serta hubungan baiknya dengan ulama Sunni tradisional, mendekatkan posisi Granada dengan negara-negara Islam lainnya, seperti kerajaan [[Banu Marin]] di Maroko dan [[Dinasti Hafsiyun|Hafsiyun]] di Tunisia.{{sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1021}}{{sfn|Harvey|1992|p=40}}
Baris 113:
 
{{artikel pilihan}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1195]]