Benny Tjokrosaputro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Mengembalikan suntingan oleh 103.172.197.123 (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(13 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| birth_name =
| birth_date = {{Birth date and age|1969|05|15}}
| birth_place = [[Bandar Lampung|TelukbetungSurakarta]], [[LampungJawa Tengah]]
| death_date =
| death_place =
| nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
| other_names = Bentjok, Benny Tjokro
| wife = Okky Irwina Savitri
| occupation = [[pengusaha]]
| years_active =
| known_for =
| notable_works =
| net_worth = [[US$]]640 juta (2019)<ref name=idntimes>{{cite web|title=Benny Tjokrosaputro|url=https://www.idntimes.com/business/economy/hana-adi-perdana-1/dituntut-bui-seumur-hidup-ini-jumlah-kekayaan-benny-tjokro#:~:text=Dilansir%20Forbes%2C%20kekayaan%20Benny%20Tjokro,tahun%202018%20versi%20majalah%20Forbes./|website=idntimes}}</ref>
}}
 
'''Benny Tjokrosaputro''' atau yang biasa dikenal sebagai '''Benny Tjokro''' ({{lahirmati|[[Bandar Lampung|TelukbetungSurakarta]], [[LampungJawa Tengah]], [[Indonesia]]|15|5|1969}}) adalah [[pengusaha]] yang berasal dari [[Indonesia]].
 
Benny adalah anak pertama dari pasangan '''[[Handoko Tjokrosaputro]]''' dan '''[[Lita Anggriani]]'''. Handoko sendiri adalah anak dari [[Kasom Tjokrosaputro]], pengusaha batik dan pendiri merek [[Batik Keris]].
 
Selain dikenal sebagai pengusaha, Benny juga dikenal sebagai [[investor]] [[saham]].
Baris 27 ⟶ 29:
Sebelum menjadi seorang pengusaha, Benny menjadi seorang investor saham saat berkuliah.
 
Menurut penuturan Benny kepada media, ia diajak oleh teman temannya saat itu. Saham pertama yang ia beli adalah [[Bank Ficorinvest]] dari modal tabungan uang saku kuliah. Saat itu, bank tersebut baru saja mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] (kini [[Bursa Efek Indonesia]]).
 
Saat itu, sang ayah menganggap bahwa aktivitas Benny adalah bagian dari judi, sehingga kemudian Benny ditegur. Namun, setelahnya sang ayah membiarkan perilaku Benny ini.
Baris 33 ⟶ 35:
Sebelumnya, sang ayah sering meminta Benny untuk belajar berbisnis agar tidak terus menerus terjun di saham. Berbagai macam langkah dilakukan oleh sang ayah saat itu. Namun karena langkah ini dirasa gagal, sang ayah membiarkan Benny untuk terjun di saham.
 
Beberapa waktu kemudian, Benny akhirnya melanjutkan bisnis garmen milik sang ayah. Namun, [[perusahaan]] ini mengalami kesulitan keuangan hingga harus dilakukan upaya restrukturisasi. Sejumlah upaya dilakukan Benny untuk menyelamatkan bisnis garmen tersebut.
 
[[Bisnis]] itulah yang kemudian hari dikenal sebagai [[Hanson International]], sebuah perusahaan properti. Saat ini Benny menjabat sebagai [[direktur utama]] di [[perusahaan]] tersebut.
 
Perjalanan karier Benny cukup panjang, dimana Benny pernah tercatat sebagai [[direktur]] dan atau [[komisaris]] pada [[perusahaan]] [[perusahaan]] berikut.
 
* [[Direktur]] [[Ciptawira Binamandiri|PT. Ciptawira Binamandiri]] ([[1992]]-sekarang)
* [[Direktur Utama]] [[Ciptawira Senasatria|PT. Ciptawira Senasatria]] ([[1993]]-sekarang)
* [[Komisaris|Komisaris Utama]] PT [[Rukun Raharja|PT. Rukun Raharja Tbk]] Tbk ([[2002]]-[[2008]])
* [[Komisaris|Komisaris Utama]] [[PT. Gelar Karya Raya]] ([[2007]]-sekarang)
* [[Direktur Utama]] [[PT Mandiri Mega Jaya]] (2013-sekarang)
* [[Direktur]] [[PT Duta International Global Mandiri]] (2013-sekarang)
* [[Direktur]] [[PT Graha Interjaya Agung]] (2013-sekarang)
* [[Direktur]] [[PT Grand Mitra Guna Mandiri]] (2013-sekarang)
* [[Direktur]] [[PT Puta Asih Laksana]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[PT Sisi Harapan Gemilang]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[PT Harvest Time]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[PT Junti Mas Lestari]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[PT Bandawibawa Asih]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[PT Bramind Mitra Utama]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[PT Bumi Artamas Sentosa]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[PTDirekturPT Bumi Tunggal Persada]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[PT Candra Tribina]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[PT Citraindo Nusamaju]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[Majarata Indahtama|PT. Majarata Indahtama]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[Putra Marga Tapa|PT. Putra Marga Tapa]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] [[Taruna Duta Subur|PT. Taruna Duta Subur]] ([[2013]]-[[sekarang]])
* [[Direktur]] PT [[Armidian Karyatama|PT. Armidian Karyatama Tbk]]Tbk ([[2013]]-[[2016]])
* [[Direktur Utama]] [[Hanson International|PT. Hanson International Tbk]] ([[2014]]-[[2017]])
* [[Direktur Utama]] [[Armidian Karyatama|PT. Armidian Karyatama Tbk]] ([[2016]]-[[2017]])
* [[Komisaris|Komisaris Utama]] [[Hanson International|PT. Hanson International Tbk]] ([[2017]]-[[2019]])
 
== Kontroversi ==
 
Bagi investor saham di [[Indonesia]], Benny biasa disebut pandai dalam "menggoreng" harga saham agar kemudian makin tinggi.
 
Dalam sejarah, Benny pernah terjerat kasus cornering atau "menggoreng" harga saham '''[[Bank Pikko]]''' (kini [[Bank J Trust Indonesia]]) pada tahun [[1997]].
 
Benny bersama '''[[Pendi Tjandra]]''' melakukan tindakan [[short selling]] (melakukan transaksi jual tanpa ada saham yang dimiliki, memanfaatkan harga saham turun sebagai keuntungan) dan cornering dengan menggunakan 13 rekening efek yang berbeda beda. Akibatnya, Benny dan Pendi harus membayar keuntungan dari transaksi mereka berdua senilai Rp 1 miliar kepada kas negara.
 
Setelah itu, dua perusahaan milik Benny, yaitu '''Manly Unitama Finance''' dan '''Hanson Industri Utama''' (sekarang Hanson International) pernah terjerat saksi [[Bapepam]] (kini OJK). Kedua perusahaan dinyatakan tidak menyampaikan keterbukaan informasi terkait dengan transaksi yang berjalan.
Baris 85 ⟶ 87:
Benny dan Heru dianggap bekerjasama dengan [[Jiwasraya]] dan sejumlah [[manajer investasi]] yang mengelola dana Jiwasraya untuk melakukan aksi "penggorengan" harga saham dan mengintervensi keputusan investasi Jiwasraya.
 
Selain itu, Benny dan Heru juga tersangkut dalam kerugian portofolio saham [[Asabri]], dimana Asabri mengakui kerugian belum terealisasi (unrealized loss) sejumlah Rp 16,8 triliun pada tahun [[2019]]. Asabri akan meminta Benny dan Heru menutupi kerugian perusahaan. Pada tanggal 26 Oktober 2020, Benny divonis hukuman penjara seumur hidup dan denda sebesar Rp 6 Trilyun. Pada tanggal 10 Maret 2021, Pengadilan Tinggi Jakarta menolak pengajuan banding terdakwa.<ref>{{Cite web|last=Saputra|first=Andi|title=Benny Tjokro Tetap Divonis Penjara Seumur Hidup di Kasus Jiwasraya|url=https://news.detik.com/berita/d-5488534/benny-tjokro-tetap-divonis-penjara-seumur-hidup-di-kasus-jiwasraya|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2021-06-11}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 97 ⟶ 99:
* {{id}} [https://www.alinea.id/bisnis/konglomerat-benny-tjokro-dalam-pusaran-jiwasraya-dan-asabri-b1ZGD9qYV Konglomerat Benny Tjokro dalam pusaran Jiwasraya dan Asabri]
* {{id}} [https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/201905/cf6cfb3b3d_62cd3404fd.pdf Laporan Bulanan Pemegang Saham Siwani Makmur April 2019]
* {{id}} [https://hanson.co.id/media/upload/report/hanson_report2018.pdf Laporan Tahunan Hanson International 2018]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
[[Kategori:PengusahaWirausahawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandar Lampung|Tokoh dari Bandar LampungTionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Lampung]]
[[Kategori:Kota Bandar Lampung|Kota Bandar Lampung]]
[[Kategori:Lampung|Lampung]]