Koi Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
'''Koi Indonesia''' adalah meliputi sejarah ikan koi yang masuk ke Indonesia dan perkembangan hobi ikan [[Koi]] sampai di tahun 2020 ini. Saat ini komunitas pecinta ikan koi makin membesar dengan adanya berbagai kompetisi Ikan Koi.
 
Baris 15 ⟶ 16:
Badan Pusat Statistika (BPS) RI mencatat, ekspor ikan hias di Indonesia pada tahun 2017 mencapai US$ 27, 61 juta, atau tumbuh 12,5% dibandingkan tahun 2016 (US$ 24, 64 juta). Dalam 6 tahun terakhir, nilai ekspor tahun 2017 ini dianggap merupakan tertinggi dari tahun sebelumnya. Hal itu ditunjukkan, bahwa perdagangan komoditas ikan hias Indonesia terus mengalami perbaikan.
 
Sementara itu, 10 Provinsi yang menjadi pengekspor ikan hias terbesar pada tahun 2017 adalah Jawa Barat (27, 80%). DKI Jakarta (20,67%), Kalimanta Barat (17,31%), Bali (16,92%), Banten (6,46%), Kepulauan Riau (3,83%), Jawa Timur (3,57%), Kalimantan Selatan (1,56%), SumatraSumatera Utara (0,38%), dan SumatraSumatera Selatan (0,32%).
 
Untuk wilayah provinsi, pada tahun 2017 yang mengalami pertumbuhan positif nilai ekspor ikan hias yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Banten, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan SumatraSumatera Selatan. Sementara, untuk Provinsi Jawa Barat, Bali dan SumatraSumatera Utara dianggap mengalami pertumbuhan negatif atau penurunan nilai ekspor.
 
Adapun untuk ekspor, ada 10 negara utama yang menjadi tujuan ekspor ikan Hias Indonesia. Diantaranya adalah China, USA, Japan, Singapora, United Kingdom, Taiwan, Jerman, Belanda, Korea dan Perancis.
Baris 30 ⟶ 31:
* [[Hartono Sukwanto]] - Mulan legend Fish Farm
* Taufik - Sumedang Fish Farm
* [[Saumudin]] - [[Udin Koi]] Fish Farm
 
== Referensi ==
 
[[Kategori:Ikan Indonesia]]