Kampung Adat Jalawastu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Kampung Adat Jalawastu''' ([[Aksara Sunda Baku|Aksara Sunda]]: {{Script/Sund|ᮊᮙ᮪ᮕᮥᮀ ᮃᮓᮒ᮪ ᮏᮜᮝᮞ᮪ᮒᮥ}}) adalah sebuah kampung adat masyarakat [[Suku Sunda|Sunda]] yang berada di Desa [[Ciseureuh, Ketanggungan, Brebes]] di Provinsi [[Jawa Tengah]]. Secara wilayah di Jawa Tengah adalah budaya Jawa akan tetapi wilayahWilayah bagian barat Jawa Tengah adalahdahulunya merupakan bagian dari [[Kerajaan Sunda]] sejak zaman dulu, masyarakat disana masih memegang teguh [[tradisi]] leluhur.<ref>{{Cite web|title=Jalawastu, Kampung Tanpa Semen dan Keramik di Pedalaman Brebes|url=https://kumparan.com/panturapost/jalawastu-kampung-tanpa-semen-dan-keramik-di-pedalaman-brebes|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2020-10-25}}</ref>
 
== Sejarah ==
Dalam Narasi Mitos DayebDayeuh Lemah Kaputihan adalah mitos yang berkembang dalam masyarakat Jalawastu.<ref>{{Cite news|date=2018-02-20|title=Jalawastu, Jejak Pajajaran di Jawa Tengah - VenueMagz.com|url=https://venuemagz.com/destination/jalawastu-jejak-pajajaran-di-jawa-tengah/|newspaper=VenueMagz.com|language=en-US|access-date=2020-10-25}}</ref> Secarara garis besar narasi mitos Lemah Kaputihan adalah sebagai berikut; Dahulu ada seorang pengembara sakti bernama Ragawijaya, bertapa di Gunung Sagara (Gunung Kumbang), tempat dia bertapa adalah di Gedong Sirap. Ragawijaya bertapa untuk meningkatkan kesaktian ilmunya.
 
Saat Ragawijaya bertapa dan ilmunya semakin tinggi, saat itu Batara Windu Buana merasa sudah waktunya memberi Ragawijaya pusaka. Kemudian Batara Windu Buana menyuruh Guriang Pantus untuk memberikan pusaka mempersembahkannya kepada Ragawijaya. Pusaka tersebut berupa tiga buah guci.
Baris 11:
 
== Agama ==
Secara kontruksi budaya komunitas adat Jalawastu terbuka, memberikan ruang antara budaya dan agama, berjalan secara sinergi. Proses interaksi masuknya Islam di tanah Jalawastu tidaklah membentuk komunitas baru yang sama sekali berbeda dengan masyarakat sebelumnya. Sebaliknya, Islam mencoba untuk masuk ke dalam struktur budaya dan mengadakan infiltrasi ajaran-ajaran [[Sunda Wiwitan]]<nowiki/> dengan nuansa Islami.<ref>{{Cite web|last=Pustakapedia|title=Akulturasi Nilai-Nilai Islam dan Budaya Adat Jalawastu (Studi Etnografi Masyarakat Jalawastu Brebes) {{!}} pustakapedia|url=https://pustakapedia.com/akulturasi-nilai-nilai-islam-dan-budaya-adat-jalawastu-studi-etnografi-masyarakat-jalawastu-brebes/|language=en-US|access-date=2020-10-25|archive-date=2021-10-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20211021151127/https://pustakapedia.com/akulturasi-nilai-nilai-islam-dan-budaya-adat-jalawastu-studi-etnografi-masyarakat-jalawastu-brebes/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Tradisi ==
Upacara adat ngasa diselenggarakan sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Yang Maha Kuasa atas karunia yang diberikan berupa hasil pertanian. Di samping itu, juga dimaksudkan untuk memohon berkah atas usaha yang akan dilaksanakan pada tahun selanjutnya. Upacara adat ngasa dilaksanakan setahun sekali, sedangkan pelaksanaannya dilakukan pada hari-hari tertentu,yaitu pada hari Selasa Kliwon atau Jum'at Kliwon. Sehari sebelum upacara tersebut dilaksanakan, masyarakat Jalawastu biasanya akan membuat nasi jagung dan mencari lalapan berupa daun-daunan. Nasi jagung dan lalapan ini merupakan hasil bumi yang akan dihidangkan sebagai menu utama dalam pelaksanaan upacara adat ngasa.<ref>{{Cite web|title=Tradisi Ngasa - Peta Budaya Rumah Belajar|url=https://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/Repositorys/TradisiNgasa/|website=petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id|access-date=2020-10-25}}</ref>
 
== Lihat Pula ==
Baris 21:
* [[Kasepuhan Banten Kidul]]
* [[Orang Kanekes]]
* [[Kampun KutaAdat (Ciamis)Kuta]]
* [[Kabuyutan Ciburuy]]
* [[Kampung Adat Sunda]]
*[[Tatar Sunda]]
*[[Pasundan]]
*[[Pamali]]
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
<references/>
 
[[Kategori:Kampung adat]]