Teknologi nuklir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 33:
[[Senjata nuklir]] adalah alat peledak yang mendapatkan daya ledaknya dari reaksi nuklir, entah itu reaksi [[fisi nuklir|fisi]] atau kombinasi dari fisi dan [[fusi nuklir|fusi]]. Keduanya melepaskan sejumlah besar energi dari sejumlah kecil massa, bahkan alat peledak nuklir kecil dapat menghancurkan sebuah kota dengan ledakan, api, dan radiasi. Senjata nuklir disebut sebagai [[senjata pemusnah massal]], dan penggunaan dan pengendaliannya telah menjadi aspek kebijakan internasional sejak kehadirannya.
[[Desain senjata nuklir]] lebih rumit dibandingkan apa yang terlihat dari luarnya, senjata ini harus menyimpan satu atau lebih massa subkritis yang stabil untuk dibawa, daripada menginduksi [[massa kritis]] untuk peledakan. Kerumitan ini juga dirasakan ketika harus memastikan bahwa reaksi berantai harus menghabiskan sejumlah besar material sebelum material tersebut terpental jauh. Proses pengadaan material nuklir juga lebih rumit dari yang terlihat, substansi nuklir yang tersedia secara alami cukup stabil, sedangkan proses ini memerlukan material nuklir yang tidak stabil.
Satu [[isotop]] [[uranium]], yang dinamakan uranium-235, ada secara alami dan tidak stabil, tetapi selalu ditemukan bercampur dengan isotop uranium-238 yang lebih stabil, yang jumlahnya sekitar 99%. Sehingga, beberapa cara [[pemisahan isotop]] berdasarkan perbedaan berat sebesar tiga [[neutron]] harus dilakukan untuk meng[[pengayaan uranium|isolasi]] uranium-235.
Baris 39:
Cara alternatif lainnya, unsur [[plutonium]] memiliki isotop yang tidak stabil untuk digunakan dalam proses ini. Plutonium tidak terdapat secara alami, sehingga harus dibuat di [[reaktor nuklir]].
[[Proyek Manhattan]] membuat senjata nuklir berdasarkan pada setiap jenis unsur tersebut. Amerika Serikat
Sejak [[Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki|peledakan tersebut]], tidak ada senjata nuklir yang dilepaskan secara ofensif. Namun, [[perlombaan senjata]] untuk mengembangkan senjata pemusnah massal terjadi. Empat tahun berikutnya, pada 29 Agustus 1949, [[Uni Soviet]] meledakkan [[RDS-1|senjata fisi nuklir pertamanya]]. [[Inggris]] mengikuti pada tanggal 2 Oktober 1952, [[Prancis]] pada 13 Februari 1960, dan [[Cina]] pada 16 Oktober 1964.
Baris 74:
Efek utama dalam pemrosesan makanan dengan menggunakan ionisasi radiasi berhubungan dengan kerusakan [[DNA]], informasi dasar kehidupan. Mikroorganisme tidak mampu lagi berkembang biak dan melanjutkan aktivitas mereka. Serangga tidak akan selamat dan menjadi tidak mampu berkembang. Tanaman tidak mampu melanjutkan proses pematangan buah dan penuaan. Semua efek ini menguntungkan bagi konsumen dan industri makanan.
Harus diperhatikan bahwa jumlah energi yang efektif untuk radiasi cukup rendah dibandingkan dengan memasak bahan makanan yang sama hingga matang. Bahkan energi yang digunakan untuk meradiasikan 10 kg bahan makanan hanya mampu memanaskan air hingga mengalami kenaikan [[Suhu|temperatur]] sebesar 2,5 oC.
Keuntungan pemrosesan makanan dengan ionisasi radiasi adalah, densitas energi per transisi atom sangat tinggi dan mampu membelah molekul dan menginduksi ionisasi (tercermin pada nama metodenya) yang tidak dapat dilakukan dengan pemanasan biasa. Ini adalah alasan untuk efek yang menguntungkan, dan di saat yang sama, menimbulkan kekhawatiran. Perlakuan bahan makanan solid dengan radiasi ionisasi dapat menciptakan efek yang sama dengan [[pasteurisasi]] bahan makanan cair seperti susu. Namun, penggunaan istilah [[pasteurisasi dingin]] dan iradiasi dalah proses yang berbeda, meski bertujuan dan memberikan hasil yang sama pada beberapa kasus.
Baris 80:
Iradiasi makanan saat ini diizinkan di 40 negara dan volumenya diperkirakan melebihi 500.000 metrik ton setiap tahunnya di seluruh dunia.
Perlu diperhatikan bahwa iradiasi makanan secara esensial bukan merupakan teknologi nuklir; hal ini berhubungan dengan radiasi ionisasi yang dihasilkan oleh pemercepat elektron dan konversi, tetapi juga mungkin menggunakan sinar gamma dari [[peluruhan inti nuklir]]. Penggunaan di dunia industri untuk pemrosesan menggunakan radiasi ionisasi, menempati sebagian besar volume energi pada penggunaan pemercepat elektron. Iradiasi makanan hanya sebagian kecil dari aplikasi nuklir jika dibandingkan dengan aplikasi medis, material plastik, [[Bahan|bahan mentah]] industri, batu perhiasan, kabel, dan lain-lain.
== Kecelakaan ==
Baris 95:
* [http://nobelprize.org/nobel_prizes/physics/laureates/1903/becquerel-bio.html Henri Becquerel]
* [http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=33859 Efek somatic terhadap pemaparan radiasi nuklir: Pengalaman warga Jepang tahun 1947-1997]
* [http://world-nuclear.org/info/inf34.html Kapal berkekuatan nuklir] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130214062612/http://www.world-nuclear.org/info/inf34.html |date=2013-02-14 }}
* [http://www.physics.isu.edu/radinf/tritium.htm Tritium] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170921123842/http://www.physics.isu.edu/radinf/tritium.htm |date=2017-09-21 }}
* [http://nucleus.iaea.org/NUCLEUS/nucleus/Content/Applications/FICdb/FoodIrradiationClearances.jsp?module=cif Irradiasi makanan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080526025627/http://nucleus.iaea.org/NUCLEUS/nucleus/Content/Applications/FICdb/FoodIrradiationClearances.jsp?module=cif |date=2008-05-26 }}
* [http://www.nei.org/howitworks Institut Energi Nuklir - Keuntungan Penggunaan Radiasi]
{{Teknologi}}
|