Benteng Tosora: Perbedaan antara revisi

Jelajahi riwayat secara interaktif

← Revisi sebelumnya

Konten dihapus Konten ditambahkan

VisualTeks wiki

Revisi per 29 Oktober 2020 05.15 sunting Swarabakti (bicara \| kontrib) Peninjau 5.553 suntingan kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan ← Revisi sebelumnya		Revisi terkini sejak 5 Juni 2023 02.11 sunting balikkan RaFaDa20631 (bicara \| kontrib) Pengurus 94.351 suntingan k Moving from Category:Benteng di Indonesia to T using Cat-a-lot
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: '''Benteng Tosora''' merupakan sebuah benteng pertahanan yang terletak di Desa [[Tosora, Majauleng, Wajo\|Tosora]], Kecamatan [[Majauleng, Wajo\|Majauleng]], ~~Kabupaten~~ [[Kabupaten Wajo]], yang dulunya merupakan ibukota [[Kerajaan Wajo]].<ref>{{~~cite~~Cite web\|title=Situs Tosora Kabupaten Wajo – Balai Arkeologi Sulawesi Selatan\|url=https://balar-sulsel.kemdikbud.go.id/2016/05/25/situs-tosora-kabupaten-wajo/ \|~~title~~language=~~Situs Tosora Kabupaten Wajo~~id-ID\|access-date=2020-11-05}}{{Pranala mati\|date=25Februari ~~Mei 2016~~2022 \|~~website~~bot=~~Balai Arkeologi Sulawesi Selatan~~InternetArchiveBot \|~~access~~fix-~~date~~attempted=29yes ~~Oktober 2020~~}}</ref> Benteng ini pertama kali didirikan pada masa pemerintahan ''[[Daftar pemimpin Wajo\|Arung Matoa]]'' La Tenrilai To Uddamang (1636–1639) dan dilanjutkan pembangunannya pada masa La Sigajang To Bunne (menjabat 1639–1643). Benteng ini kemudian ditinggikan dan dilengkapi dengan [[meriam]] pada masa pemerintahan [[La Tenrilai To Sengngeng]] (menjabat 1658–1670) sebagai persiapan dalam menghadapi [[Kesultanan Bone\|Bone]] dan [[VOC]] setelah Wajo menolak menyerah dalam [[Perang Makassar]].{{sfn\|Duli\|2010\|p=144}} Dinding benteng ini terbuat dari tanah. Tinggi dinding mencapai sekitar 8 meter, dengan tebal 3 meter di bagian atas dan 15 meter di bagian bawah.{{sfn\|Duli\|2010\|p=148}} Benteng ini memiliki bentuk persegi dengan luas kira-kira 100 ha, tetapi hanya 2 km dinding utara dan 1 km dinding selatan saja yang masih tersisa kini.{{sfn\|Bulbeck\|Caldwell\|2020\|p=164, 184}}{{sfn\|Duli\|2010\|p=148}} Baris 6: {{Reflist}} == Daftar pustaka == * {{cite book \|last1=Bulbeck \|first1=David \|last2=Caldwell \|first2=Ian \|year=2020 \|chapter=The indigenous fortifications of South Sulawesi, Indonesia, and their sociopolitical foundations \|title=Forts and Fortification in Wallacea: Archaeological and Ethnohistoric Investigations \|editor1=Sue O’Connor \|editor2=Andrew McWilliam \|editor3=Sally Brockwell \|publisher=ANU Press, The Australian National University \|location=Canberra, Australia \|doi=10.22459/TA53.2020 \|ref=harv}} * {{cite journal \|last=Duli \|first=Akin \|year=2010 \|title=Peranan Tosora sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Wajo abad XVI–XIX \|url=http://walennae.kemdikbud.go.id/index.php/walennae/article/view/237 \|journal=Walennae \|volume=12 \|issue=2 \|pages=143–158 \|ref=harv}} [[Kategori:Benteng di Indonesia\|T]]