Revolusi Hijau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Saya menambahkan tentang hal penting yaitu panca usaha tani Tag: Dikembalikan VisualEditor |
Pencetus awal Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(14 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pertanian}}
'''Revolusi Hijau''' adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam penggunaan teknologi [[agronomi|budidaya pertanian]] yang dimulai pada tahun [[1950]]-an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di [[Asia]]. Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada
Konsep Revolusi Hijau yang di Indonesia dikenal sebagai gerakan Bimas ([[Bimbingan massal|bimbingan masyarakat]]) adalah program nasional untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya swasembada beras.<ref>
Revolusi hijau Di Cetuskan oleh Kakek Moyang Pandu Hitam Skibidi Yang berasal dari Indonesia Tepat Pada kota Bali mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena
▲Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena Revolusi Hijau tetapi karena ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Kritik lain yang muncul adalah bahwa Revolusi Hijau tidak dapat menjangkau seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di [[Afrika]].{{Sfn|Goran Djurfeldt|2005|p=3|ps=: "this is because the scope of irrigation in sub-Saharan Africa is much below that in Asia, making rice much less of a dominant crop than in Asia"}}
== Revolusi Hijau Berikutnya ==
Revolusi hijau memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dari sisi positifnya, revolusi hijau ini mampu meningkatkan produksi pangan pokok seperti padi dan gandum. Kedua jenis bahan makanan ini hingga sekarang masih masuk dua makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dunia.<ref>{{Cite web|title=The Next Green Revolution|url=http://www.nationalgeographic.com/foodfeatures/green-revolution/|website=National Geographic|access-date=2020-08-31}}</ref>
Dalam revolusi hijau berikutnya atau revolusi hijau baru ini yang ditekankan adalah teknologi rekayasa genetika yang telah dikembangkan sejak tahun 1990-an. Ilmuwan saat ini telah mampu memanipulasi gen tanaman, sehingga lebih aman penyakit dan bisa hidup dengan jumlah air yang terbatas. Di Amerika, produk pertanian dengan menggunakan rekayasa genetika sudah umum, tapi keamanan produk ini masih dipertanyakan di Eropa.
Baris 48 ⟶ 20:
== Daftar Pustaka ==
{{refbegin|1}}
{{cite book|title=The African Food Crisis: Lessons from the Asian Green Revolution|url=https://archive.org/details/africanfoodcrisi00djur|last=Djurfeldt|first=Goran|publisher=Cabi Publishing|year=2005|isbn=0851999980|location=London|pages=[https://archive.org/details/africanfoodcrisi00djur/page/n3 3]|ref={{sfnref|Djurfeldt|2005}}|url-status=live}}
{{pertanian-stub}}
[[Kategori:Pembangunan]]
[[Kategori:Sejarah pertanian]]
[[Kategori:Agroindustri]]
|