Kompas (surat kabar): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k typo |
Dikembalikan ke revisi 26466252 oleh Automoderator (bicara) (🚔🚨) Tag: Pembatalan |
||
(73 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Untuk|sebuah alat navigasi yang menunjukkan arah mata angin|Kompas}}
{{Untuk|kegunaan lain|Kompas (disambiguasi)}}
{{Infobox Newspaper
| name =
| motto =
| logo = [[Berkas:Kompas.svg|250px|Kompas]]
| image = [[Berkas:Kompas cover gusdur menag wanifra.png|250px]]
Baris 8 ⟶ 9:
| type = [[Surat kabar|Surat kabar harian]] [[nasional]]
| format = [[Lembar lebar]]
| foundation = [[1964]] (sebagai "Bentara Rakyat")<br>{{
| launched = [[1964]] (sebagai "Bentara Rakyat")<br>{{
| founder = [[P.K. Ojong]]{{br}}[[Jakob Oetama]]
| owners = Yayasan Bentara Rakyat ([[1964]]-[[1990-an]])<br>[[Kompas Gramedia]] ([[1990-an]]-[[11 November]] [[2018]])<br>[[KG Media]] ([[23 November]] [[2018]]-sekarang)
Baris 15 ⟶ 16:
| publisher = Yayasan Bentara Rakyat ([[1964]]-[[1990-an]])<br>PT Kompas Media Nusantara ([[1990-an]]-sekarang)
| country = [[Indonesia]]
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| ceased publication = [[27 Juni]] [[1965]] (sebagai "Bentara Rakyat")<br>[[1 Oktober]] [[1965]]<br>[[21 Januari]] [[1978]]
| headquarters = [[Menara Kompas Multimedia
| circulation =
| readership =
| sister newspapers = ''[[Kontan]]'', ''[[Tribun Network]]''
| ISSN =
| oclc =
Baris 28 ⟶ 27:
| website = {{URL|https://kompas.id/}}
}}
'''Harian ''Kompas''''' adalah
Surat Kabar ''Kompas'' juga terbit dalam bentuk [[daring]] di alamat situs web [https://kompas.id Kompas.id] yang dikelola oleh PT
Menurut Digital News Report dari [[Reuters]] Institute for the Study of Journalism dan [[Universitas Oxford]], ''Kompas'' merupakan salah satu media surat kabar yang paling banyak diakses masyarakat Indonesia, dengan 41% responden mengaksesnya dalam seminggu terakhir. Pada laporan 2024, ''Kompas'' menjadi media yang paling dipercaya masyarakat Indonesia dengan skor kepercayaan mencapai 61%, setelah pada 2021 berada di bawah [[CNN Indonesia]] – meski tak dijelaskan apakah itu mencakup seluruh media bermerek ''Kompas'' dari Kompas Gramedia (termasuk [[Kompas TV]]) atau hanya surat kabar ini saja.<ref>{{Cite web|title=Digital News Report 2024 {{!}} Reuters Institute for the Study of Journalism|url=https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2024|website=reutersinstitute.politics.ox.ac.uk|language=en|access-date=2024-10-25}}</ref><ref>{{cite web |title=Digital Media Reports 2021 - Indonesia |url=https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2021/indonesia |publisher=Reuters Institute for the Study of Journalism, University of Oxford |accessdate=28 Oktober 2021 |archive-date=2023-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230303235924/https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2021/indonesia |dead-url=no }}</ref>
== Sejarah ==
[[Berkas:Pendiri Kompas.PNG|jmpl|Pendiri Kompas, [[P.K. Ojong|
Ide awal penerbitan harian ini datang dari [[Jenderal]] [[Ahmad Yani]], yang mengutarakan keinginannya kepada [[Frans Seda|Frans Xaverius Seda]] (Menteri Perkebunan dalam kabinet Soekarno) untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, [[P.K. Ojong|Petrus Kanisius Ojong]] (Tionghoa: Auwjong Peng Koen) (1920-1980), seorang pimpinan redaksi mingguan [[Star Weekly (majalah Indonesia)|Star Weekly]], dan [[Jakob Oetama]], wartawan mingguan Penabur milik gereja Katolik, yang pada waktu itu sudah mengelola majalah [[Intisari]] ketika PT Kinta akan mengalami kebangkrutan yang terbit tahun 1963. Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai ''editor in-chief'' pertamanya.
Pada tahun 1964, Presiden [[Soekarno]] mendesak Partai
Susunan pengurus pertama dari Yayasan Bentara Rakyat adalah Ignatius Joseph Kasimo (ketua Partai Katolik) sebagai ketua, Frans Seda sebagai wakil ketua, [[Franciscus Conradus Palaoensoeka]] sebagai penulis pertama, Jakob Oetama sebagai penulis kedua, dan P.K. Ojong sebagai bendahara. Dari yayasan tersebut, harian ini mulai diterbitkan.
Baris 50 ⟶ 49:
Izin sudah dimiliki, tetapi "Bentara Rakyat" tidak kunjung terbit. Rupanya rintangan belum semuanya berlalu. Masih ada satu halangan yang harus dilewati, yakni izin dari Panglima Militer Jakarta yang pada saat itu dijabat oleh Letnan Kolonel Dachja. Dari markas militer Jakarta, diperoleh jawaban izin operasi keluar apabila syarat 5.000 tanda tangan pelanggan terpenuhi. Akhirnya, para wartawan pergi ke pulau Flores untuk mendapatkan tanda tangan tersebut, karena memang mayoritas penduduk Flores beragama Katolik.
Nama "Bentara" sesuai dengan selera orang [[Flores]]. Majalah Bentara, katanya, juga sangat populer di sana. Ketika akan menjelang terbit
Setelah mengumpulkan tanda bukti 3000 calon pelanggan sebagai syarat izin penerbitan, akhirnya Kompas terbit pertama kali pada tanggal [[28 Juni]] [[1965]] di [[Jakarta]].<ref>{{
Kompas edisi pertama dicetak oleh P.N. Eka Grafika, milik harian Abadi yang berafiliasi pada Partai [[Majelis Syuro Muslimin Indonesia]] (Masyumi). Tepat [[28 Juni]] [[1965]], Kompas mulai diterbitkan untuk pertama kalinya dengan motto “Amanat Hati Nurani Rakyat.” Berita utama pada halaman pertama berjudul “[[Konferensi Asia-Afrika]] II Ditunda Empat Bulan.” Sementara Pojok kanan bawah mulai memperkenalkan diri dengan kalimat “Mari ikat hati. Mulai hari ini, dengan Mang Usil”. Kompas sebuah [[surat kabar]] [[harian]] pertama kali yang terbit di [[Jakarta]] sejak pada [[28 Juni]] [[1965]], maka dari itu tanggal [[28 Juni]] dijadikan hari lahir Kompas.
Baris 60 ⟶ 59:
Dalam kontekstual politik pada saat itu untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak. Pagi hari 30 September 1965, tepat tiga bulan usia Kompas, sebagian besar warga Jakarta terlelap dalam tidur pulasnya, ketika sekelompok tentara bersenjata menangkap beberapa jenderal yang dituduh terlibat dalam Dewan Jenderal. Peristiwa ini mengubah jalannya republik. Sejarah mencatat sebagai upaya perebutan kekuasaan terhadap pemerintahan Soekarno. Seperti beberapa harian yang terbit bersama dengan Kompas, mereka tidak terlepas dari upaya untuk memberikan tandingan kepada pers yang berafiliasi dengan ideologi kiri seperti PKI, dan harian yang dituduh tidak revolusioner lainnya.
Sehari setelah peristiwa itu,
Ketika itu,
Penyerangan terhadap PKI ternyata tak menyelamatkan Kompas. Koran itu baru boleh terbit lagi pada 6 Oktober 1965. Rentang waktu seminggu itu, hingga saat ini menjadi misteri yang belum terkuak. Banyak asumsi, pertanyaan, dan analisis bergentayangan. Mengapa seluruh koran dibredel dan hanya menyisakan koran milik militer? Pertumbuhan Kompas meningkat. Saat pertama kali dicetak, oplah Kompas sekitar 4.800 eksemplar. Ketika pindah ke percetakan yang lebih bagus, Percetakan Masa Merdeka, tirasnya meningkat jadi 8.003 eksemplar, hingga menjelang pembredelan yang dilakukan pada masa pemerintahan [[Soeharto]].
Baris 73 ⟶ 72:
Kompas mulai terbit pada tanggal [[28 Juni]] [[1965]] berkantor di [[Jakarta Pusat]] dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun [[1969]], Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun [[2004]], tiras hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisi [[Minggu]]nya malah mencapai 610.000 eksemplar. Pembaca koran ini mencapai 2,25 juta orang di seluruh [[Indonesia]].
Saat ini (2011), Harian Kompas Cetak (bukan versi digital) memiliki sirkulasi oplah rata-rata 500.000 eksemplar per hari, dengan rata-rata jumlah pembaca mencapai 1.850.000 orang per hari yang terdistribusi ke seluruh wilayah Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://www.kompasgramedia.com/business/newspapers/kompas|title=Oplah danPembaca Kompas|accessdate=2010-06-02|quote=Harian Kompas terbit rata-rata 500.000 eksemplar per hari, dengan tingkat keterbacaan 1.850.000 per hari. Artinya, Kompas rata-rata dibaca oleh 1.850.000 orang per hari.|archive-date=2011-01-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20110105033016/http://www.kompasgramedia.com/business/newspapers/kompas|dead-url=yes}}</ref> Dengan oplah rata-rata 500 ribu eksemplar setiap hari dan mencapai 600 ribu eksemplar untuk edisi Minggu, Kompas tidak hanya merupakan koran dengan oplah (sirkulasi) terbesar di [[Indonesia]], tetapi juga di [[Asia Tenggara]]. Untuk memastikan akuntabilitas distribusi harian Kompas, Koran Kompas menggunakan jasa ABC ([[Audit Bureau of Circulations]]) untuk melakukan audit semenjak tahun 1976 <ref name="Oom Pasikom Panjang Umur">{{cite web|url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1985/07/06/MD/mbm.19850706.MD39213.id.html|title=Oom Pasikom Panjang Umur
Berdasarkan hasil survey pembaca tahun 2008, Profil pembaca Koran Kompas mayoritas berasal dari kalangan (Strata Ekonomi dan Sosial) menengah ke atas (SES AB) yang tercermin dari latar belakang pendidikan dan kondisi keuangan.<ref>{{cite web|url=http://www.kompasiklan.com/profil|title=Angket pembaca KOMPAS, 2008|accessdate=2011-11-07|quote=Survey terakhir menunjukkan bahwa sebagian besar pembaca KOMPAS berasal dari kelas menengah ke atas, tercermin dari kondisi keuangan dan latar belakang pendidikan mereka.|archive-date=2011-11-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20111120202228/http://www.kompasiklan.com/profil|dead-url=yes}}</ref>
=== Pembredelan dan gugatan kasus hukum ===
* Tanggal [[1 Oktober]] [[1965]], Larangan terbit pertama, terkait dengan peristiwa G30S/PKI. Pada tanggal 1 Oktober 1965 malam, pemerintah melarang sejumlah koran yang terbit di Jakarta untuk terbit. Larangan tersebut hanya diberlakukan empat hari. Pada tanggal 6 Oktober 1965 larangan tersebut dicabut, Kompas dan sejumlah koran lainnya kembali terbit.<ref>{{cite web|url=http://wiki-indonesia.club/wiki/Harian_Rakjat|title=/Harian_Rakjat|accessdate=2011-1-04|quote=Dan, akhirnya, dua hari setelah Gerakan 30 September 1965 meletus, harian itu ditutup untuk selamanya. Pada 1 Oktober 1965 malam, semua harian yang terbit di Jakarta dilarang terbit, kecuali Harian Angkatan Bersenjata dan Berita Yudha milik militer.|archive-date=2023-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230127185504/https://wiki-indonesia.club/wiki/Harian_Rakjat|dead-url=no}}</ref>
* Tanggal [[21 Januari]] [[1978]], Larangan terbit kedua, menyusul pemberitaan pencalonan Soeharto sebagai presiden untuk ketiga kalinya. Pada tanggal [[21 Januari]] [[1978]], menyusul pemberitaan pencalonan Soeharto sebagai presiden untuk ketiga kalinya dan demo menentang korupsi yang marak, tujuh harian (Kompas, [[Sinar Harapan]], [[Merdeka]], [[Pelita]], [[The Indonesian Times]], [[Sinar Pagi]], dan [[Pos Sore]]) dilarang terbit atas perintah [[Sudomo]].<ref>[https://web.archive.org/web/20100421064559/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1978/01/28/NAS/mbm.19780128.NAS70933.id.html Tujuh Koran Dilarang] Arsip Tempo, 28 Januari 1978</ref>
* Tahun 2006, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Bambang Wisudo dan pembatalannya (2008). Pada tanggal 8 Desember 2006, Bambang Wisudo ([[wartawan]]) menerima surat pemecatan. Pada tanggal 12 Desember 2008, sekitar dua (2) tahun sesudahnya, diterbitkan surat pencabutan keputusan PHK Kompas terhadap Bambang Wisudo.<ref>{{cite web|url=http://kompasinside.blogspot.com/2008/12/phk-bambang-wisudo.html|title=Surat Pencabutan PHK Bambang Wisudo
* Tahun 2010, Aburizal Bakrie melaporkan sejumlah media ke [[Polisi]] dan Dewan Pers. Sejumlah media masa tersebut dilaporkan karena memberitakan pertemuan Aburizal Bakrie dengan terdakwa mafia pajak Gayus Tambunan di Bali.<ref>{{
* Tanggal [[11 Januari]] [[2011]], gugatan perdata oleh Raymond Teddy terhadap sejumlah media. Raymond Teddy melakukan gugatan perdata terhadap sejumlah media (Kompas, [[RCTI]]/[[Koran Sindo]], [[Republika]], [[Detikcom]], [[Warta Kota]], dan [[Suara Pembaruan]]) atas penyebutan dirinya sebagai bandar judi.<ref>{{
== Galeri Kompas Digital ==
<gallery>
Baris 212 ⟶ 90:
Berkas:Kompas-editors-choice-playbook.jpg|Kompas Editor's Choice Playbook
Berkas:Kompas-digital-marketers.jpg|Kompas Editor's Choice iPad
Berkas:Realitas Visual Koran Kompas.png|Realitas Visual
</gallery>
Baris 239 ⟶ 114:
==== Kompas Ekstra ====
[[Berkas:Kompas Ekstra Wisata Belanja dan Desa.PNG|jmpl|Halaman depan KOMPAS Ekstra|ka]]
Sejak Bulan Februari 2011, Harian Kompas menerbitkan suplemen dengan nama Kompas Ekstra. Kompas Ekstra berwujud terbitan yang ukuran kertasnya lebih kecil dari ukuran surat kabar Kompas. Pengirimannya dijadikan satu dengan fisik koran Kompas. Suplemen ini terbit satu bulan sekali, tepatnya tiap hari senin minggu terakhir. Suplemen ini terbit dengan konten yang tematis. Beberapa tema kontennya antara lain 'Kesehatan', 'Pendidikan', 'Asuransi' dan lain-lain.<ref>{{
== Penghargaan dan Rekor ==
Baris 246 ⟶ 121:
[[Berkas:Gayus oleh agus susanto.jpg|jmpl|Fotografer Kompas Agus Susanto mendapatkan penghargaan khusus karena memuat foto [[Gayus Tambunan]]|ka]]
{{col|2}}
* 2005, Tiga (3) penghargaan jurnalistik MH Thamrin untuk kategori artikel umum, kebakaran dan foto.<ref>{{cite web|url=http://www.beritajakarta.com/V_Ind/berita_print.asp?nNewsId=17029|accessdate=2011-11-01
* 2006, Goldern Brand Award 2006 untuk kategori surat kabar.<ref>{{cite web|url=http://icanxkecil.wordpress.com/2006/07/27/kompas-raih-indonesia-golden-brand-award-2006/|accessdate=2011-10-31
* 2009, Kompas Raih Penghargaan Swara Sarasvati 2010 yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://regional.kompasiana.com/2010/12/22/kompas-raih-penghargaan-swara-sarasvati-2010/|title=Kompas Raih Penghargaan Swara Sarasvati 2010|accessdate=2011-10-31|quote=Swara Sarasvati adalah bentuk apresiasi dari Koalisi Perempuan Indonesia untuk media massa yang mendukung perjuangan mengkampanyekan peningkatan keterwakilan politik perempuan dalam pengambilan kebijakan. Selain itu salah satu wartawan KOMPAS Maria Hartiningsih juga meraih penghargaan Swara Sarasvati melalui tulisannya yang berjudul ” Terhambatnya Perempuan, Kerugian Demokrasi ” yang dimuat di harian KOMPAS pada 4 Februari 2009.|archive-date=2012-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20120125135937/http://regional.kompasiana.com/2010/12/22/kompas-raih-penghargaan-swara-sarasvati-2010/|dead-url=yes}}</ref>
* 2009, Harian Kompas menerima dua penhargaan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup, masing-masing kategori Surat Kabar Peduli LIngkungan dan Surat Kabar untuk Berita Foto Lingkungan.<ref>{{cite web|url=http://www.menlh.go.id/kompas-meraih-dua-penghargaan/|title=Kompas Meraih Dua Penghargaan|accessdate=2011-10-31|quote=Harian Kompas menerima dua penhargaan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup, masing-masing kategori Surat Kabar Peduli LIngkungan dan Surat Kabar untuk Berita Foto Lingkungan. Selama empat bulan, 28 Maret-26 Juni 2009, pihak kementerian memantau pemberitaan di 10 media cetak.|archive-date=2013-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20130801022627/http://www.menlh.go.id/kompas-meraih-dua-penghargaan/|dead-url=yes}}</ref>
* 2009, Harian Kompas Terima Penghargaan dari Mahkamah Konstitusi (MK)karena dianggap banyak membantu mensosialisasikan fungsi dan kewenangan MK dalam pemberitaannya.<ref>{{
* 2009, Indonesia Best Brand Award 2009 Platinum untuk kategori media.<ref>{{cite web|url=http://swanetwork.com/news_090804.html|title=Konsumen semakin pragmatis|accessdate=2011-10-31|quote=Dalam kesempatan ini, harian Kompas meraih penghargaan Indonesia Best Brand 2009 Platinum untuk kategori koran. Penyelenggara menilai harian Kompas mampu mempertahankan loyalitas konsumen terhadap merek hingga selama 44 tahun masih menjadi pemimpin pasar.|archive-date=2011-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20111026011423/http://swanetwork.com/news_090804.html|dead-url=yes}}</ref>
* 2010, Kompas Pecahkan Rekor Sepeda Santai.<ref>{{
* 2010, Best Brand Award 2010 untuk kategori Koran.<ref>{{
* 2010, WAN-IFRA Best In Design (Gold) 2010 untuk halaman pertama yang menampilkan foto [[Gus Dur]].<ref>{{
* 2010, Kompas meraih tiga (3) penghargaan. Best in User Generated Content, Best in Cross Media Editorial Coverage dan Best eReader-Tablet .<ref>{{
* 2010, Agus Susanto, Fotografer Kompas Raih Penghargaan The Jakarta International Photo Summit 2010.<ref>{{cite web|url=http://www.dkj.or.id/news/seni-rupa/fotografer-kompas-raih-penghargaan-jakarta-international-photo-summit-2010|title=Fotografer Kompas raih penghargaan|accessdate=2011-10-31|quote=Agus Susanto, fotografer harian Kompas yang memfoto Gayus Tambunan saat menonton tenis di Bali meraih Penghargaan Photo Summit Indonesia 2010.|archive-date=2011-11-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20111105204949/http://www.dkj.or.id/news/seni-rupa/fotografer-kompas-raih-penghargaan-jakarta-international-photo-summit-2010|dead-url=yes}}</ref>
* 2011, Harian Kompas terpilih sebagai koran yang paling disukai perempuan.<ref>{{
* 2011, Harian Kompas terpilih sebagai media cetak pengguna Bahasa Indonesia terbaik tingkat nasional.<ref>{{
* 2011, Penghargaan dari asosiasi surat kabar sedunia (WAN IFRA) untuk bidang layanan publik dalam kategori World Young Reader Prize 2011.<ref>{{
* 2011, Harian Kompas terpilih sebagai Indonesia's Most Favorite Netizen Brand 2011 untuk kategori Koran (Wilayah Jakarta).<ref>{{
* 2011, Kompas meraih (3) penghargaan pada Asian [http://www.wan-ifra.org/microsites/asian-digital-media-awards-2011 Digital Media Awards 2011 Hongkong (DMA11)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111124011724/http://www.wan-ifra.org/microsites/asian-digital-media-awards-2011 |date=2011-11-24 }}. [http://lipsus.kompas.com/ekspedisicitarum Ekspedisi Citarum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111124070539/http://lipsus.kompas.com/ekspedisicitarum |date=2011-11-24 }} mendapat Gold Award pada kategori Cross Media, Silver Award untuk Best Newspapaer Website dan eReader Playbook mendapat Bronze Award untuk kategori Best eReader.<ref>{{cite web|url=http://www.kaskus.us/showthread.php?p=560539020|title=Situs "Kompas.com" Menangi Penghargaan Asia|accessdate=2011-11-25|quote=Situs berita Kompas.com mendapatkan penghargaan Asian Digital Media Awards 2011 yang diumumkan di Hong Kong, Kamis (24/11/2011). Kompas.com mendapatkan silver award untuk kategori Best Newspaper Website in Asia.}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* 2011, Kompas Raih Anugerah Tirtoadisuryo 2011.<ref>{{
* 2011, Penghargaan media cetak yang terbanyak memuat isu lingkungan hidup periode 2011.<ref>{{
* 2012, Penghargaan Adam Malik (Award), untuk kategori media dan jurnalis terbaik.<ref>{{
* 2012, Hadiah Adinegoro untuk karya jurnalistik karikatur.<ref>{{
* 2012, Dua Emas pada Indonesia Print Media Award 2012 dan Indonesia Inhouse Magazine 2012.<ref>{{
* 2012, Penghargaan Perunggu untuk aktivitas "Volunter In Action" dari Asosiasi Surat Kabar Dunia [http://www.wan-ifra.org (WAN-IFRA)], untuk kategori Layanan Komunitas <ref>{{cite web|url=http://www.wan-ifra.org/articles/2012/04/11/asian-media-awards-2012-winners|title="Asian Media Awards 2012 Winners|accessdate=2012-04-12|quote=The Winners list, which includes publications such as Star (Malaysia), South China Morning Post, Jawa Pos, Jakarta Globe, Mid Day, Malayala Manorama, Gulf News, AP, Kompas Gramedia, Singapore Press Holdings, Asahi Shimbun and many more, can be downloaded on this page.|archive-date=2012-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20120817232202/http://www.wan-ifra.org/articles/2012/04/11/asian-media-awards-2012-winners|dead-url=yes}}</ref>
* 2012, Penghargaan Emas (P.Raditya Mahendra Yasa), Perak (Agus Susanto) dan Perunggu (Yuniadhi Agung) dari Asosiasi Surat Kabar Dunia [http://www.wan-ifra.org (WAN-IFRA)], untuk kategori Sports Photography <ref>{{cite web|url=http://www.wan-ifra.org/articles/2012/04/11/asian-media-awards-2012-winners|title="Asian Media Awards 2012 Winners|accessdate=2012-04-12|quote=The Winners list, which includes publications such as Star (Malaysia), South China Morning Post, Jawa Pos, Jakarta Globe, Mid Day, Malayala Manorama, Gulf News, AP, Kompas Gramedia, Singapore Press Holdings, Asahi Shimbun and many more, can be downloaded on this page.|archive-date=2012-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20120817232202/http://www.wan-ifra.org/articles/2012/04/11/asian-media-awards-2012-winners|dead-url=yes}}</ref>
* 2012, Dua penghargaan pada malam "38 Tahun Anugerah Jurnalistik M.H Thamrin - PWI Jaya" untuk kategori "Artikel Layanan Publik" dan "Tajuk Rencana"<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/06/18/23365034/Kompas.dan.Warta.Kota.Raih.Penghargaan.MH.Thamrin|title=Kompas dan Warta Kota Raih Penghargaan MH Thamrin|accessdate=2012-06-22|quote=Dari delapan kategori yang dilombakan, Harian Kompas menyabet dua penghargaan. Pertama, untuk kategori Artikel Layanan Publik dengan artikel berjudul Ugal-ugalan Bus Umum Kegilaan Sosial Landa Jakarta yang ditulis oleh Neli Triana. Kedua, untuk kategori Tajuk Rencana dengan tulisan berjudul Jakarta Minus Masa Depan.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Hidayat|editor-first=Wicaksono Surya|last=Afifah|first=Riana|archive-date=2023-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230407142422/https://nasional.kompas.com/read/2012/06/18/23365034/Kompas.dan.Warta.Kota.Raih.Penghargaan.MH.Thamrin|dead-url=no}}</ref>
* 2012, Penghargaan Pendidikan pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2012 <ref>{{Cite news|url=http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/13/18111446/Penghargaan.Bidang.Pendidikan.untuk.Kompas|title=Penghargaan Bidang Pendidikan untuk "Kompas"|accessdate=2012-06-22|quote=Penghargaan Bidang Pendidikan - Harian Kompas yang diwakili Wakil Pemimpin Redaksi, Budiman Tanurejo (kanan), menerima penghargaan bidang pendidikan yang diserahkan Wakil Presiden, Boediono, yang didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2012 di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (13/6). Penghargaan diberikan atas kontribusi Kompas yang konsisten memberitakan tentang pendidikan dan budaya di Indonesia.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Latief|last=Akuntono|first=Indra|archive-date=2023-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230407140929/https://edukasi.kompas.com/read/2012/06/13/18111446/Penghargaan.Bidang.Pendidikan.untuk.Kompas|dead-url=no}}</ref>
* 2012, Dua wartawan kompas dan satu fotografer mendapat penghargaan dalam acara Anugerah Penghargaan Bidang Kebencanaan (APBK) 2012 yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/11/14/17453136/Kompas.Borong.Juara.APBK.2012|title=Kompas Borong Juara APBK 2012|accessdate=2012-11-29|quote=Untuk kategori lomba karya tulis (Citra Carita Parama), dua wartawan Kompas Ahmad Arif dan Mohammad Hilmi Faiq masing-masing meraih juara I dan II. Juara I diraih Zaky Yamani. Adapun untuk kategori foto (Citra Adiluhung), fotografer Kompas Agus Susanto menyabet juara II.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Ksp|editor-first=Robert Adhi|last=Faiq|first=Mohammad Hilmi|archive-date=2023-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230408112801/https://nasional.kompas.com/read/2012/11/14/17453136/Kompas.Borong.Juara.APBK.2012|dead-url=no}}</ref>
* 2012, Wartawan Kompas, Eny Prihtiyani meraih juara III lomba karya tulis jurnalistik [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/International_Finance_Corporation IFC] Indonesia.<ref>Teks foto di Hal 19, Kompas, Selasa (20/11)</ref>
* 2012, Ekspedisi Cincin Api mendapat penghargaan emas dan perak dari [http://www.wan-ifra.org (WAN-IFRA)],<ref>{{
* 2012, Harian Kompas meraih Transmigration Award <ref>{{
* 2012, Harian Kompas mendapat penghargaan dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Selama dua tahun ini, Kompas dinilai sebagai satu-satunya media yang konsisten dan komprehensif menyosialisasikan kondisi geologi Indonesia, melalui peliputan Ring of Fire (cincin api).<ref>{{cite web|url=http://www.iagi.or.id/penghargaan-iagi-untuk-kompas.html|title="Penghargaan IAGI untuk Kompas"
* 2013, Harian Kompas meraih penghargaan Asian Media Award 2013. Fotografer Kompas, Agus Susanto meraih penghargaan perunggu untuk fotonya 'Indonesia Lawan Korea Utara (SCTV Cup)' <ref>{{
* 2013, Melalui proyek ''Kompas Archipelago Culinary Expedition'', Harian Kompas meraih penghargaan Digital Media Asia (DMA) 2013 untuk kategori ''tablet publishing''.<ref>{{cite web|url=http://wan-ifra.org/articles/2013/09/12/asian-digital-media-awards-2013-winners|title="Asian Digital Media Awards 2013 Winners"
* 2013, Harian Kompas meraih Roy Morgan Customer Satisfaction Awards 2013 untuk kategori koran.<ref>{{
* 2014, PT Kompas Media Nusantara mendapatkan Bronze Award pada acara Asian Media Award 2014 di Hongkong untuk kategori Foto Jurnalisme dengan judul foto 'Jakarta Tak Berdaya'.<ref>{{cite web|url=http://www.wan-ifra.org/articles/2014/05/07/asian-media-award-2014-winners|title=
{{end-col}}
== Komunitas ==
* '''Penghargaan Cerpen "Kompas"'''. Merupakan aktivitas yang dilakukan Harian Kompas dalam mendukung kesusastraan Indonesia melalui penghargaan yang sudah berlangsung semenjak tahun 1992.
* '''Dana Kemanusiaan "Kompas" (DKK) '''. Merupakan aktivitas pengumpulan dana untuk kemanusiaan yang aset tahunannya diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia & Richard. Dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan, Kompas tidak pernah mendiskriminasi para penerimba bantuan baik dari segi etnis, agama, gender, maupun usia/umur. Dalam menentukan kebutuhan dan pengalokasikan dana, harus melalui Dewan Pengawas DKK.<ref>{{
* '''Milis Forum Pembaca Kompas '''(milis FPK). Milis ini dibentuk oleh salah seorang pembaca Kompas bernama [[Agus Hamonangan]] pada tanggal 30 Juli 2004. Selain sebagai pendiri, [[Agus Hamonangan]] juga aktif sebagai moderator. Selain pembaca Kompas, milis tersebut juga dilanggani oleh karyawan Kompas terutama bagian redaksi. Karena lahir dari komunitas, maka pengelolaannya juga dilakukan oleh komunitas secara sukarela, pihak Kompas tidak mengelola secara langsung.<ref>{{
* '''Milis Kompas Community '''. Milis ini ditujukan untuk pembaca dan pelanggan Kompas yang akan memberikan kritik dan saran untuk Redaksi, Sirkulasi, Iklan, atau produk lain yang dipublikasikan oleh Kompas. Milis ini langsung dikelola oleh pihak Kompas.<ref>{{cite web|url=http://groups.yahoo.com/group/kompascommunity/|title=Milis Kompas Community|accessdate=2012-06-10|archive-date=2013-03-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20130313021421/http://groups.yahoo.com/group/kompascommunity/|dead-url=yes}}</ref>
* '''Diskusi Panel Forum Pembaca Kompas''' (FPK) atau yang juga biasanya disebut ''Kompas Audience Engagement'' (KAE). Merupakan aktivitas resmi yang diselenggarakan oleh pihak Kompas yang melibatkan pelanggan dan penulis artikel.<ref>{{
* Di tingkat yang lebih professional, ada '''[[Ombudsman]]'''. Komunitas ini ditujukan untuk mengkritisi dan memberi masukan terhadap pemberitaan Kompas agar netralitas dan keterimbangan tetap terjaga. Anggota Ombudsman terdiri atas sejumlah pakar dari berbagai bidang dan profesi yang setiap bulan bertemu dengan pimpinan dan para editor Kompas.<ref>{{cite web|url=http://www.kompasgramedia.com/business/newspapers/kompas|title=KOMPAS
* '''Kompas Muda''', adalah komunitas pembaca Harian Kompas yang masuk kategori muda. Kompas Muda terdiri dari Siswa-siswi Sekolah Menengah Umum (SMU) dan sederajat yang memiliki aktivitas bersama. Salah satu aktivitasnya adalah mengisi rubrik Kompas Muda di harian Kompas. Selain mengisi rubrikasi, aktivitas Kompas Muda yang berawal dari proses rekrutmen juga merambah ke berbagai kompetisi dan ajang kreativitas lainnya.<ref>{{cite web|url=http://www.mudaers.com|title=Kompas Muda|accessdate=2012-05-31|quote=Kompas MuDA menantang kalian yang masih SLTA untuk buat Tim yang akan mengisi Kompas MuDA edisi cetak.|archive-date=2012-06-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20120623012625/http://www.mudaers.com/|dead-url=yes}}</ref> Para pelajar yang berkumpul dalam komunitas Kompas Muda biasanya disebut dengan nama 'Mudaers'
== Galeri Komunitas ==
Baris 301 ⟶ 171:
Berkas:Kompas Audience Engagement Bandung 2012.jpeg|Kompas ''Audience Engagement''.
Berkas:Penghargaan Cerpen Kompas.PNG|Penghargaan Cerpen Kompas.
</gallery>
== Lihat pula ==
* [[Kompas Gramedia]]
* [[P.K. Ojong]]
* [[Jakob Oetama]]
* [[Kompas.com]]
* [[Kompas.id]]
== Referensi ==
Baris 312 ⟶ 184:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.kompas.
{{Kelompok templat
Baris 321 ⟶ 193:
[[Kategori:Surat kabar nasional Indonesia]]
[[Kategori:KG Media]]
|