Pindad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan beberapa link |
Jauhsekali (bicara | kontrib) k →Sejarah: miskonsepsi kaliber |
||
(49 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox company
| name = PT Pindad
| trading_name =
| logo = Logo PT Pindad (Persero).png
| logo_size =
| image =
| image_size =
| image_caption =
| type = [[
| traded_as =
| industry = [[Industri pertahanan|Pertahanan]]
| foundation = 1808 (sebagai ''[[Constructie Winkel]]'')<br>{{Start date and age|df=yes|1983|02|11}} (sebagai PT Pindad)
| fate =
| founder = [[Herman Willem Daendels]]
| locations =
| key_people = [[Abraham Mose]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://pindad.com/direksi|title=Dewan Direksi|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref><br/>([[Direktur Utama]]) <br /> [[Dudung Abdurachman]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://pindad.com/dewan-komisaris|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands = {{hlist|Anoa|Komodo|Maung|Harimau|Excava}}
| products = {{hlist|[[Senjata]] dan [[munisi]]|Kendaraan khusus|[[Piroteknik]], bahan peledak penguat, dan [[bahan peledak]]|[[Penambat rel]]|[[Traktor]]|[[Generator listrik]]|[[Tabung gas]]|[[Alat berat]]}}
| services = {{hlist|[[Rekayasa sistem industri]]|[[Pemeliharaan dan perbaikan peralatan industri]]|[[Pengujian mutu dan kalibrasi]]|[[Konstruksi]]|[[Permesinan]]|[[Perlakuan panas dan permukaan]]|[[Peledakan]]|[[Perdagangan]]|[[Logistik]]}}
▲| area_served = Indonesia - Dunia
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 3,503 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 6,63 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://pindad.com/downloads/article/Annual_Report_2020.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref>
| parent = [[Len Industri]]▼
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 7,741 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,417 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 2.578 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| subsid = [[PT Pindad Enjiniring Indonesia]]
[[PT Pindad Internasional Logistik]]
▲| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
|
▲| parent =
▲| website = {{URL|pindad.com}}
}}
'''PT Pindad''' adalah anak usaha [[Len Industri]] yang bergerak di bidang produksi [[peralatan pertahanan]]. Perusahaan ini memiliki dua pabrik, yakni di [[Bandung]] (tempat [[produksi senjata]], [[kendaraan khusus]], dan [[mesin industrial]]) dan di [[Turen, Malang|Turen]] (tempat produksi [[munisi]] dan [[bahan peledak komersial]]). Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini pun memiliki dua kantor perwakilan di [[Jakarta]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/> Perusahaan ini merupakan salah satu [[Daftar perusahaan tertua di Indonesia|perusahaan tertua di Indonesia]] (menurut keberlanjutan usaha) yang masih tetap berdiri sampai sekarang dan merupakan satu-satunya [[perusahaan manufaktur pertahanan]] di [[Indonesia]].
== Sejarah ==▼
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1808 saat Gubernur Jenderal Hindia Belanda, [[Herman Willem Daendels]] mendirikan bengkel untuk memproduksi, memelihara, dan memperbaiki senjata dengan nama ''Constructie Winkel'' (CW) di Surabaya. Bengkel tersebut pun menjadi industri pertahanan pertama di Hindia Belanda. Daendels kemudian juga membangun bengkel munisi berskala besar dengan nama ''Proyektiel Fabriek'' (PF) dan laboratorium kimia di [[Semarang]]. Pada tahun 1850, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bengkel produksi dan perbaikan munisi dan bahan peledak untuk Angkatan Laut dengan nama ''Pyrotechnische Werkplaats'' (PW) pada tahun 1850 di [[Surabaya]]. Pada tanggal 1 Januari 1851, nama CW diubah menjadi ''Artilerie Constructie Winkel'' (ACW). Pada tahun 1861, PW digabung ke dalam ACW, sehingga ACW memiliki tiga unit, yakni unit produksi senjata dan perkakasnya, unit produksi munisi dan bahan peledak, serta unit laboratorium penelitian.
Pecahnya [[Perang Dunia I]] pada pertengahan tahun 1914 melibatkan banyak negara Eropa, termasuk Belanda, sehingga pemerintah Hindia Belanda akhirnya memutuskan untuk merelokasi sejumlah perusahaan penting ke daerah lain yang dianggap lebih aman. Daerah yang dipilih sebagai tempat relokasi adalah Bandung, karena selain dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan, Bandung juga cukup strategis, karena dilalui oleh [[Jalan Raya Pos]] dan dilalui oleh jalur kereta api milik [[Staatsspoorwegen]]. Selain itu, Bandung juga tidak jauh dari ibu kota Hindia Belanda, yakni [[Batavia]]. Unit produksi senjata dan unit produksi munisi dari ACW dipindahkan dari Surabaya ke Bandung antara tahun 1918-1920. Sementara unit laboratorium penelitian dari ACW dipindahkan dari Semarang ke Bandung pada tahun 1932. Selain itu, Institut Pendidikan Pemeliharaan dan Perbaikan Senjata juga dipindah dari [[Jatinegara]] ke Bandung, dan kemudian namanya diubah menjadi ''Geweemarkerschool''.
Setelah selesai direlokasi, keempat unit tersebut digabung untuk membentuk ''Artilerie Inrichtingen'' (AI).
Pada masa [[pendudukan Jepang di Indonesia]], AI tidak mengalami perubahan, namun nama unit-unitnya diubah, yakni unit produksi senjata diubah menjadi ''Dai Ichi Kozo'' (第一構造), ''Geweemarkerschool'' diubah menjadi ''Dai Ni Kozo'' (第二構造), unit laboratorium penelitian diubah menjadi ''Dai San Kozo'' (第三構造); unit produksi munisi diubah menjadi ''Dai Shi Kozo'' (第四構造), dan ''Monrage Artilerie'' diubah menjadi ''Dai Go Kozo'' (第五構造).
▲== Sejarah ==
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia merdeka, pada tanggal 9 Oktober 1945, Laskar Pemuda Pejuang berhasil merebut AI dan namanya pun diubah menjadi "Pabrik Senjata Kiaracondong". Pada masa Agresi Militer Belanda, Pabrik Senjata Kiaracondong dibagi menjadi dua perusahaan, yakni unit produksi senjata, unit produksi munisi, dan unit laboratorium penelitian digabung untuk membentuk ''Leger Produktie Bedrijven'' (LPB), sementara ''Geweemarkerschool'' diubah menjadi ''Central Reparatie Werkplaats''.
Pasca [[Konferensi Meja Bundar]] pada tanggal 27 Desember 1949, LPB diserahkan oleh Belanda kepada pemerintah Indonesia. Nama LPB kemudian diubah menjadi "Pabrik Senjata dan Mesiu" (PSM) dan pengelolaannya diserahkan ke [[TNI Angkatan Darat]]. Sejak saat itu, PSM mulai mengadakan serangkaian percobaan untuk memproduksi laras senjata dan akhirnya berhasil memproduksi laras senjata berkaliber 9 mm dan pada bulan November 1950. PSM juga berhasil membuat laras berkaliber 7,7 mm. Namun PSM mengalami kekurangan tenaga ahli karena para pekerja asing dipulangkan ke negara asalnya. Oleh karena
itu, PSM merampingkan lini produksinya dari 13 lini menjadi 6 lini, serta membentuk lini Munisi Kaliber Kecil (MKK). PSM juga melakukan modernisasi dengan membeli mesin-mesin baru untuk memproduksi senjata dan munisi, suku cadang, material, dan peralatan militer lainnya. Pada tanggal 1 Desember 1958, nama PSM diubah menjadi "Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat" (Pabal AD). Tidak lama kemudian, Pabal AD mengirim sejumlah pegawai mudanya ke luar negeri untuk belajar mengenai persenjataan dan balistik. Pabal AD lalu menjalin kerja sama dengan produsen senjata asal Eropa untuk membangun satu unit pabrik senjata ringan. Pemerintah Belanda kemudian juga menyerahkan sebuah pabrik tepung ubi kayu yang berada di [[Turen, Malang]], dan kemudian dijadikan pabrik munisi oleh perusahaan ini.
Pada tahun 1962, nama Pabal AD diubah menjadi "Perindustrian Angkatan Darat" (Pindad). Serangkaian percobaan dan evaluasi produksi senjata baru kemudian dilakukan hingga mencapai hasil yang diharapkan, sehingga [[ABRI]] memutuskan untuk memakai sejumlah senjata buatan Pindad sebagai senjata standar. Setelah itu, perusahaan ini mulai memproduksi senjata secara massal. Pada awal tahun 1972, pemerintah Indonesia melakukan penataan organisasi, dan pada tanggal 31 Januari 1972, nama Pindad pun diubah menjadi "Komando Perindustrian Angkatan Darat" (Kopindad). Pada saat [[Operasi Seroja]], senjata buatan Kopindad banyak mengalami kendala, sehingga pada tahun 1975, Kopindad menarik kembali 69.000 pucuk senjata yang telah diserahkan ke TNI Angkatan Darat. Kopindad kemudian mentransformasi dan memodifikasi beberapa senjata, antara lain SMN Madsen Setter MK III kaliber .30-06 menjadi SPM.1 kaliber 7,62 mm yang diproduksi sebanyak 4.550 pucuk. Perusahaan ini juga merancang senapan SS77 Kaliber 223.
Pada tanggal 28 April 1976, nama Kopindad kembali diubah menjadi Pindad.
Pada dekade 1980-an, muncul ide untuk mengubah status Pindad menjadi sebuah [[perseroan terbatas]], sebab dengan menjadi bagian dari TNI Angkatan Darat, ruang gerak Pindad cukup terbatas, karena sangat bergantung pada anggaran TNI Angkatan Darat. Pada awal tahun 1983, status Pindad resmi diubah menjadi [[persero]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://pindad.com/pindad-sebagai-perseroan#|title=Profil Perusahaan|publisher=PT Pindad|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref><ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3214/PP_NO_4_TH_1983.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 1983|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Desember 2021}}</ref> Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Len Industri]], sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang [[industri pertahanan]].<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176606/Salinan_PP_Nomor_5_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik indonesia|language=id|access-date=19 Januari 2022}}</ref>
== Produksi Pindad ==
=== Senjata ===
PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri,<ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/04/pabrik-senjata-di-bandung-2.html |title=Pabrik Senjata di Bandung (2) |date=April 22, 2013}}</ref> misalnya:
[[Berkas:SS1-V1.jpg|jmpl|
'''[[Senapan serbu]]'''
* [[SS1]], kaliber [[5,56 x 45 mm]]
* [[SS2]], kaliber 5,56 x 45 mm
'''[[Senapan tempur]]'''
* Pindad SP-1<ref>{{Cite web|date=2016-09-26|title=Pindad SP-1: Beraksi di Babak Awal Operasi Seroja, Ini Dia M14 Versi Indonesia|url=https://www.indomiliter.com/pindad-sp-1-beraksi-di-babak-awal-operasi-seroja-ini-dia-m14-versi-indonesia/|website=Indomiliter.com|language=en-US|access-date=2020-12-07}}</ref>
▲* [[Pindad SS3]], kaliber [[7,62 x 51mm]]
*[[Pindad SS3]], kaliber [[7,62 x 51mm]]
'''[[Senapan mesin]]'''
Baris 78 ⟶ 68:
* [[FN Minimi|SM3]], kaliber 5,56 x 45 mm
*[[STK 50MG|SM5]], kaliber 12,7 x 99 mm
*[[M2 Browning|SMB-
'''[[Pistol]]'''[[Berkas:Pindad P3.jpg|jmpl|
* [[P1]], kaliber [[9 x 19 mm Parabellum]]
* [[Pindad P2|P2]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum
* [[Pindad G2|G2]],
* [[Pindad Revolver R1]], kaliber [[.38]]
* [[Pindad Revolver R2]], kaliber [[.38]]
* [[MAG4]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum
[[Berkas:Pindad PM-2.jpg|jmpl|
'''[[Pistol mitraliur]] / (''Submachine gun'')'''
* [[PM1]], kaliber 9 x 19 mm Parabellum
Baris 98 ⟶ 87:
'''[[Senapan runduk]] / (''Sniper Rifle'')'''
* [[Pindad SPR|SPR-1]], kaliber [[7,62 × 51 mm NATO|7,62 x 51 mm]]
* [[Pindad SPR#SPR-2|SPR-2]], kaliber [[12,7 x 99 mm]]
* [[Pindad SPR#SPR-3|SPR-3]], kaliber [[7,62 x 51 mm NATO]]
'''Lainnya'''
Baris 106 ⟶ 95:
=== Kendaraan militer ===
[[Berkas:Pindad Panser1.jpg|jmpl|
* [[Pindad APR-1V]] 4x4
* [[Pindad APS-
* [[Pindad APS-2]] 6x6
* [[Pindad APS-3 Anoa]] 6x6
* [[Rantis Komodo 4x4]]<ref>[http://garudamiliter.blogspot.com/2012/05/komodo_15.html]</ref><ref>[http://garudamiliter.blogspot.com/2012/11/pindad-produksi-lima-varian-rantis.html PT Pindad Produksi Lima Varian Rantis]</ref><ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/05/komodo-other-milestone-for-pt-pindad.html |title=Komodo, Other Milestone for PT Pindad?}}</ref><ref>{{cite web |url=http://garudamiliter.blogspot.com/2013/04/kendaraan-tempur-made-in-bandung.html |title=Kendaraan Tempur Made in Bandung}}</ref>▼
* [[Pindad Badak]]
▲* [[
* Water Cannon M1W-40
* Kendaraan RPP-M
* Tank SBS
* [[Harimau (tank)|Medium Tank Harimau]]<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/news/20200212123218-4-137260/tank-harimau-produk-unggulan-made-in-ri-yang-paling-laris]</ref><ref>[https://www.airspace-review.com/2020/02/11/pindad-mulai-laksanakan-produksi-massal-tank-harimau/]</ref>
* [[Pindad Maung]]
* Pindad Cobra 8x8
* Pindad Elang
=== Produksi non-militer ===
==== Mesin Industri & Jasa ====
* Lini produk ''air brake prods''
** ''[[Air reservoir]]''
** ''[[Brake cylinder]]''
** ''[[Compressor set]]''
** ''[[Dual chamber air dryer]]''
** ''[[Dummy coupling]]''
** ''[[Isolating cock]]''
** ''
** ''[[Operating valve]]''
** ''[[Pipe brake coupling]]''
** ''[[Slack adjuster]]''
* Peralatan kelautan
** ''Naval'' ''seat''
Baris 146 ⟶ 139:
** Perlengkapan rel kereta
** Produk-produk cor
** Produk-produk ''[[stamping]]''
** Produk-produk tempa
==== Kendaraan sipil ====
* Pindad PIEV
* Pindad MotoEV
* [[Pindad MV2]]
== Referensi ==
Baris 153 ⟶ 151:
== Pranala luar ==
{{commons category}}
* {{extlink-fa}} [http://www.pindad.com/ Situs resmi: www.pindad.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140811084726/http://www.pindad.com/ |date=2014-08-11 }}
{{Mantan BUMN Indonesia}}
{{Senjata buatan Pindad}} [[Kategori:Perusahaan Indonesia]]▼
[[Kategori:Perusahaan pertahanan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan
[[Kategori:Pindad| ]]
|