Kusumah Atmaja: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(29 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
| honorific-prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/pangkat) -->
| name
| image = Kusumah Atmaja.jpg
|birthname=[[Raden]] Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja▼
| caption =
| order = ke-1
|
|
|
|
| predecessor = penjabat pertama
| successor = [[Wirjono Prodjodikoro]]▼
| birth_date = {{birth date|1898|9|8}}▼
| birth_place = [[Purwakarta]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|1952|8|11|1898|9|8}}▼
| nationality = [[Indonesia]]
| spouse =
▲|successor = [[Wirjono Prodjodikoro]]
| party =
▲|birth_date = {{birth date|1898|9|8}}
| relations =
▲|death_date = {{death date and age|1952|8|11|1898|9|8}}
| children =
| residence =
▲|death_place = {{flag icon|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| alma_mater = [[Universitas Leiden]]
| profession =
|
| signature_alt =
▲|occupation=* Raad Van Justitie, [[Batavia]].
| website =
| footnotes =
| awards = [[Pahlawan nasional Indonesia]]
| honorific_prefix = [[Raden]]
}}
== Perjalanan ==
=== Masa muda ===
Dilahirkan di [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]], [[Jawa Barat]] pada tanggal 8 September 1898 dalam sebuah keluarga terpandang sebagai '''
Kusumah Atmadja mengawali kariernya sebagai pegawai pengadilan pada 1919. Ia diangkat sebagai pegawai yang diperbantukan pada Pengadilan di [[Bogor]]. Tahun itu juga, ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan hukumnya di [[Universitas Leiden]], [[Belanda]].
Baris 51 ⟶ 46:
Pulang ke Hindia Belanda, Kusumah Atmadja langsung ditawari menjadi hakim di ''Raad Van Justitie'' (setingkat [[Pengadilan Tinggi]]) [[Jakarta|Batavia]]. Setahun berkiprah di sana, Kusumah Atmadja langsung diangkat menjadi ''Voor Zitter Landraad'' (Ketua Pengadilan Negeri) di [[Indramayu]].
Kiprahnya sebagai hakim pun semakin malang melintang
Kariernya tak berhenti sampai di situ. Bahkan ketika pemerintahan berganti dari Hindia Belanda ke [[penjajahan Jepang]], Kusumah Atmadja tetap eksis sebagai pejabat pengadilan. Pada 1942, ia menjabat sebagai Ketua ''Tihoo Hooin'' (Pengadilan Negeri) di Semarang. Selain itu, ia juga diangkat sebagai Pemimpin Kehakiman Jawa Tengah pada 1944.
Baris 60 ⟶ 55:
=== Seputar kemerdekaan ===
[[Berkas:Soevereiniteitsoverdracht Indonesie-2000px Foto Jan Zweerts.jpg|jmpl|Kusumah Atmaja et al.]]
Setelah kemerdekaan, tepatnya tanggal
Pada tanggal
<br/>
Pada 1948, dari 23 hakim senior, hanya sembilan hakim yang tetap di Republik. Salah satunya adalah Kusumah Atmadja. Padahal, Guru Besar dari Universitas Gajah Mada ini juga sempat ditawari oleh Belanda untuk menjadi Wali Negara Pasundan. Namun, tawaran itu ditolak mentah-mentah karena loyalitasnya kepada republik.
<br/>
Meski begitu, beberapa golongan pemuda sempat mencurigai Kusumah Atmadja berada di pihak penjajah Belanda. Kecurigaan itu akhirnya sirna.<ref name="Kusumah"/>}} Jabatan lain yang pernah disandang ia adalah Guru Besar Fakultas Hukum [[Universitas Gajah Mada]] dan Guru Besar Sekolah Tinggi Kepolisian.
Baris 91 ⟶ 86:
{{DEFAULTSORT:Atmaja, Kusumah}}
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
{{indo-bio-stub}}▼
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Ketua Mahkamah Agung Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh hukum Sunda]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Lama]]
|