Barnabas Johan Winkler: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Slaia (bicara | kontrib)
tambah referensi, perbaiki judul buku kenangan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove|date=November 2020}}
[[Reverendus Pater|R.P.]] '''Barnabas Johan Winkler''', [[Ordo Saudara Dina Kapusin|O.F.M.Cap.]], ({{lahirmati|[[SanktSaint Andrä]]|19|6|1939|[[Medan]]|6|11|2020}}) adalah seorang [[misionaris]] [[Ordo Saudara Dina Kapusin|Kapusin]] asal [[Brixen]], [[Provinsi Bolzano-Bozen|Tirol Selatan]], yang berkarya di [[Pulau Nias|Nias]] dan [[Kota Sibolga|Sibolga]] dan telah memegang berbagai jabatan pimpinan dalam [[Ordo Saudara Dina Kapusin|Ordo Kapusin]] dan [[Keuskupan Sibolga]]. Selain itu dia juga dikenal sebagai arsitek autodidak yang telah mendesain dan membangun berbagai gedung dan kompleks gedung, yang tersebar di Nias, [[Sumatra]] sampai [[Flores]]. Terutama setelah [[Gempa bumi Sumatra 2005|gempa bumi dahsyat Nias 2005]], orang mengenal dia sebagai perancang bangunan tahan gempa. Setiap orang yang berlayar dengan kapal laut ke Nias dan berlabuh ke pelabuhan [[Kota Gunungsitoli|Gunungsitoli]] akan disuguhi pemandangan kompleks bangunan di atas bukit berwarna merah yang disebut Biara Laverna, salah satu dari kompleks bangunan karya Barnabas, yang bersama dengan karya lainnya Biara Santa Klara, Gunungsitoli, merupakan salah satu dari sedikit saja bangunan yang bertahan waktu gempa Nias 2005.
 
== Riwayat hidup ==
Barnabas lahir di St. Andrä, Brixen, Italia, pada tanggal 19 Juni 1939 dalam sebuah keluarga religius dan diberi nama Johan. Seperti kemudian juga adiknya Wilfried, Johan memutuskan masuk Ordo Kapusin dan diterima pada 28 Agustus 1959. Pada tanggal 29 Agustus 1963 dia mengucapkan [[kaul]] kekal. Setelah kuliah [[filsafat]] dan [[teologi]] dia ditahbiskan menjadi [[imam]] [[Ordo Saudara Dina Kapusin|kapusin]] pada tanggal 29 Juni 1968 bersama adiknya Wilfried.<ref name="kontinente0608">''P. Barnabas Winkler - 40 Jahre Priester'', Kontinente, Beilage Kapuziner/Franziskannerinnen, Kontinente 6/2008, hlm.VIII.</ref> <ref>''Katalog Kapusin Propinsi Sibolga 2010'', hlm. 4.</ref>
 
Pada tahun 1970 Barnabas dan Wilfried berangkat ke Pulau Nias menjadi misionaris.<ref name="tbrief">Missionssekretariat der Kapuziner Provinz Österreich-Südtirol, ''Totenbrief'', 6 November 2020.</ref> Dia diberi tugas utama mendidik para religius muda. Tiga tahun kemudian Barnabas mendapat tugas tambahan untuk membangun gedung tempat pendidikan yang dimaksud tsb.<ref name="tbrief" /> Sebagai seorang autodidak Barnabas dengan cepat menjadi arsitek pembangunan itu dan ternyata merupakan permulaan dari berbagai gedung dan kompleks bangunan yang akan dia rancang sesudahnya.
 
Dan memang tugas merancang bangunan berikutnya datang tiga tahun kemudian. Pada tahun 1976 dia diberi tugas merancang kompleks paling megah dan ternyata tahan gempa dahsyat yang terjadi 30 tahun kemudian, yakni [https://goo.gl/maps/AeTbWXnBbRE8gKCz9 Biara Santa Klara], Gunungsitoli atau lebih dikenal sebagai Biara Klaris.<ref name="kontinente0608" /><ref>[https://2mission.org/2011/10/03/ein-halbes-jahrhundert-missionsarbeit-in-sibolga-sumatra/ ''Ein halbes Jahrhundert Missionsarbeit in Sibolga/Sumatra''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200925120106/https://2mission.org/2011/10/03/ein-halbes-jahrhundert-missionsarbeit-in-sibolga-sumatra/ |date=2020-09-25 }}, diakses tanggal 6 November 2020</ref> <ref name="kontinente0608" /> Demikianlah dari satu gedung, menjadi dua menjadi beberapa kompleks bangunan dst. tersebar di seluruh Tanah Air. Dia juga mengintegrasikan motif-motif tradisional Nias di bangunan-bangunan tsb. seperti salah satunya Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, Telukdalam, Nias Selatan. Berbagai foto dari gedung bermotif rumah adat Nias Selatan ini bisa di lihat di [https://goo.gl/maps/Ui3XKvjDWaKe4fN66 Google Maps].
 
Terlepas dari pekerjaan sampingan ini, Barnabas terus menjalankan tugas utamanya sebagai pastor dan sebagai pemimpin Ordo Kapusin dan kemudian Keuskupan Sibolga. Boleh dikatakan seolah dia dilahirkan menjadi pemimpin, karena hampir sepanjang hidupnya di Indonesia dia dipilih atau ditunjuk untuk memimpin entah di dalam Ordo atau di dalam Gereja. Mgr. [[Anicetus Bongsu Antonius Sinaga|Anicetus Sinaga]] menulis, "Ia memiliki talenta untuk memimpin para misionaris kapusin Belanda, Jerman, Swiss dan Italia beserta Kapusin Indonesia lainnya sebagai Minister Propinsial Kapusin Indonesia, mencakup Kalimantan, Medan dan Sibolga."<ref>Pater Barnabas Winkler OFMCap (2018), hlm. 9 dan 12.</ref>
 
Setelah dia memulai karyanya di pendidikan para religius muda, dia kemudia diangkat memimpin Ordo Kapusin Regio Sibolga selama tiga kali berturut-turut 1978, 1981 dan 1984.<ref name="tbrief" /> <ref name="penakatolik">[https://penakatolik.com/2020/11/06/mantan-administrator-sibolga-dan-provinsial-kapusin-yang-pernah-tertimbun-rentutan-meninggal/ Mantan Administrator Sibolga dan Provinsial Kapusin, yang pernah tertimbun puing, meninggal], penakatolik.com, 6 November 2020, diakses tanggal 7 November 2020.</ref>
 
Ketika pada 1985 Ordo Kapusin Propinsi Indonesia dibentuk, yang mencakup Pontianak, Medan dan Sibolga/Nias, Barnabas diangkat menjadi pimpinan propinsi yang baru ini, dan dipilih kembali pada tahun 1988. Demikian juga pada tahun 1990 ketika daerah Sibolga/Nias dimekarkan menjadi Ordo Kapusin Propinsi Sibolga, Barnabas menjadi propinsial pertama, dan dipilih kembali pada tahun 1994 dan kemudian tahun 1997.<ref name="penakatolik" />
 
Selain jabatan-jabatan utama ini secara paralel dia juga menjalankan fungsi sebagai Superior kongregasi para suster OSF dari Reute, Jerman, yang berkarya di wilayah Keuskupan Sibolga, dan sebagai sebagai penasehat rohani para suster Klaris OSCCap, Gunungsitoli.<ref>Pater Barnabas Winkler OFMCap. Ahli Pembangunan Fisik dan Kerohanian yang Visioner, Inspiratif dan Bersahaja, Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga, 2018, hlm. 14.</ref> <ref name="jbericht18">[http://www.kapuziner.de/fileadmin/user_upload/Medien_Material/Horizonte_2018_low.pdf ''Priester und Architekt der Kapuzinerpräsenz''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210113040550/http://www.kapuziner.de/fileadmin/user_upload/Medien_Material/Horizonte_2018_low.pdf |date=2021-01-13 }}, dalam Horizonte. Jahresbericht 2018, hlm. 5. Bisa juga diakses online di [http://www.kapuziner.de/fileadmin/user_upload/Medien_Material/Horizonte_2018_low.pdf sini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210113040550/http://www.kapuziner.de/fileadmin/user_upload/Medien_Material/Horizonte_2018_low.pdf |date=2021-01-13 }}, diakses tanggal 7 November 2020.</ref> Lebih dari itu ia juga mengembangkan pendidikan imam [[projo]], sehingga Komsos Keuskupan Sibolga menyebutnya sebagai arsitek pengembangan imam projo di Keuskupan Sibolga.<ref>Komsos Keuskupan Sibolga, [https://www.youtube.com/watch?v=t4Mw7Dh0lXs ''Administrator Keuskupan Sibolga 2004-2007 Meninggal. Ini Jasanya bagi Katolik di Pantai Barat'']. Menit 1:24</ref>
 
Selain itu dia juga sering diminta untuk menyelenggarakan retret atau rekoleksi buat para religius di berbagai daerah di Indonesia.<ref>Pater Barnabas Winkler OFMCap (2018), hlm. 27 dan berbagai halaman lainnya.</ref> Mgr. [[Anicetus Bongsu Antonius Sinaga|Anicetus Sinaga]] menulis betapa Barnabas telah memainkan peranan penting dalam hidupnya ketika harus mengambil berbagai keputusan penting sebagai Prefektur[[Prefek Apostolik]] dan kemudian sebagai Uskup Keuskupan Sibolga.<ref>Pater Barnabas Winkler OFMCap (2018), hlm. 11 dan 15.</ref>
 
Sementara itu dia juga pernah menjadi ekonom Keuskupan Sibolga. Kemudian dia menjadi [[Administrator Diosesan]] Keuskupan Sibolga pada tanggal 3 Januari 2004, ketika Uskup Anicetus Sinaga diangkat menjadi [[Uskup Agung]] [[Uskup koajutor|Koajutor]] [[Keuskupan Agung Medan]]. Jabatan ini dia pegang sampai Paus menetapkan uskup Keuskupan Sibolga yang baru, yakni Mgr. [[Ludovicus Simanullang]], O.F.M.Cap., pada tanggal 14 Maret 2007.<ref>[https://www.hidupkatolik.com/2020/11/06/49835/administrator-diosesan-sibolga-2004-2007-meningggal-dunia/ Administrator Diosesan Sibolga 2004-2007 Meninggal Dunia], hidupkatolik.com, 6 November 2020, diakses tanggal 7 November 2020.</ref>
 
Tidak lama setelah menjabat sebagai Administrator Diosesan gempa dahsyat Nias 2005 terjadi bertepatan ketika Barnabas lagi berkunjung ke Gunungsitoli dan bermalam di pastoran Paroki Santa Maria, Gunungsitoli. Gedung tsb. runtuh dan Barnabas terhimpit dan luka berat.<ref>[https://www.helfen-verbindet-menschen.de/fileadmin/user_upload/redaktion_hvm14/downloads/PDF_zu_Projekten/004_Nias/004_-_Erster_Bericht_aus_Nias_2005.pdf Ein Lagebericht anch den Erdbeben] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201126110726/https://www.helfen-verbindet-menschen.de/fileadmin/user_upload/redaktion_hvm14/downloads/PDF_zu_Projekten/004_Nias/004_-_Erster_Bericht_aus_Nias_2005.pdf |date=2020-11-26 }}, muenster.de, 30 Maret 2005. Diakses tgl 7 November 2020</ref>
 
Tragisnya dia sebenarnya telah mengetahui kalau bangunan tsb. tidak kuat setelah mengamati campuran semen dan konstruksi waktu pembangunan. Dia juga telah mengungkapkan hal itu kepada kontraktor gedung tsb. namun peringatannya diabaikan.<ref name="penakatolik" /> <ref name="brosemesta">[https://www.youtube.com/watch?v=z2PYJRw8Gj4&feature=youtu.be ''Pengalaman Pastor Barnabas Winkler OFMCap: Satu Malam Dibawah Reruntuhan Gempa'']. Diakses tanggal 7 November 2020</ref>
 
Kendati dia pulih dari dampak luka berat tsb. dan masih meneruskan tugasnya sebagai Administrator Diosesan sampai 2007 secara fisik dia tidaklah sekuat seperti sebelumnya. Karena kesehatannya semakin memburuk maka pada tahun 2010 dia pergi berobat ke Münster, Jerman. Namun tubuh yang rapuh tidak dapat pulih lagi seperti semula, sehingga dia membutuhkan tongkat penunjang. Dia pun pensiun dan menjalani masa-masa tuanya di Biara Yohaneum, Sibolga, sampai kematiannya di RS Santa Elisabeth Medan pada tanggal 6 November 2020.<ref name="tbrief" />
Baris 37 ⟶ 38:
 
== Jabatan ==
Selama hidupnya di Indonesia Barnabas selalu dipercayakan memimpin sesuatu. Dalam salah satu film dokumentasi tentang dia Barnabas disebut "terlahir menjadi pemimpin".<ref name="brosemesta" /> Mgr. Anicetus Sinaga menulis, "Ia memiliki talenta untuk memimpin para misionaris kapusin Belanda, Jerman, Swiss dan Italia beserta Kapusin Indonesia lainnya sebagai Minister Propinsial Kapusin Indonesia, mencakup Kalimantan, Medan dan Sibolga."<ref>Pater Barnabas Winkler OFMCap (2018), hlm. 9 dan 12.</ref> Beberapa jabatan di antaranya:
 
* Pemimpin Ordo Kapusin Regio Sibolga (1978-1981, 1981-1984, 1984-1985)
Baris 51 ⟶ 52:
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
<references />
 
[[Kategori:PemimpinMisionaris agamadi KatolikIndonesia]]
[[Kategori:KeuskupanMisionaris SibolgaKatolik di Indonesia]]