Tajwid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bagian hukum ra
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(25 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
'''Tajwid''' ({{lang-ar|تجويد|translit=tajwīd}}) secara [[harfiah]] bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan,<ref>[http://khazanahtajwid.blogspot.com/2008/10/pengertian-tajwid.html Khazanah tajwid]</ref> tajwid berasal dari kata ''jawwada'' ({{lang|ar|جوّد-يجوّد-تجويدا}}) dalam [[bahasa Arab]]. Dalam ilmu [[Qiraah]], tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci [[Al-Qur'an]] maupun bukan.
Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah ''makharijul huruf'' (tempat keluar-masuk huruf) ,<ref>[{{Cite web |url=http://www.lembarislam.com/makhorijul-huruf-arab-hijaiyyah/ |title=Makhorijul Huruf Arab Hijaiyyah] |access-date=2012-07-20 |archive-date=2012-07-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120724010339/http://www.lembarislam.com/makhorijul-huruf-arab-hijaiyyah/ |dead-url=yes }}</ref>, ''shifatul huruf'' (cara pengucapan huruf), ''ahkamul huruf'' (hubungan antar huruf), ''ahkamul maddi wal qasr'' (panjang dan pendek ucapan), ''ahkamul waqaf wal ibtida’'' (memulai dan menghentikan bacaan), dan ''al-Khat al-Utsmani''.
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat [[Al-Qur'an]]. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah [[fardu kifayah]] tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur'an adalah [[fardu ain]] atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang [[mukalaf]] atau dewasa.
 
== Dalil tentang tajwid ==
Baris 37:
== Hukum mim mati ==
{{main|Hukum mim mati}}
 
Hukum mim mati adalah salah satu tajwid yang terdapat dalam Al-Qur'an. Hukum ini berlaku jika mim mati bertemu huruf-huruf tertentu.
 
== Hukum mim dan nun tasydid ==
Baris 75 ⟶ 77:
* Setiap ra' yang berbaris mati atau berharakat sukun dan huruf sebelumnya berbaris atas atau fathah.
:Contoh: '''ﻭَﺍﻻَﺭْﺽ'''
* Ra' berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah atau kasrah yang bukan asli.
:Contoh: '''لِمَنِ ٱرْتَضَىٰ، ٱﺭْﺟِﻌُﻮْﺍ'''
* Ra' berbaris mati dan sebelumnya huruf yang berbaris bawah atau kasrah tetapi ra' tadi berjumpa dengan huruf isti'la'.
:Contoh: '''ﻣِﺮْﺻَﺎﺪ'''
Baris 114 ⟶ 116:
Wakaf dari sudut bahasa ialah berhenti atau menahan, manakala dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan. Terdapat empat jenis wakaf yaitu:
 
* '''ﺗﺂﻡّ''' (taammtāmm) - wakaf sempurna - yaitu mewakafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, dan tidak memengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya;
* '''ﻛﺎﻒ''' (kaafkāf) - wakaf memadai - yaitu mewakafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, tetapi ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya;
* '''ﺣﺴﻦ''' (Hasan) - wakaf baik - yaitu mewakafkan bacaan atau ayat tanpa memengaruhi makna atau arti, tetapi bacaan tersebut masih berkaitan dengan bacaan sesudahnya;
* '''ﻗﺒﻴﺢ''' (QabiihQabīh) - wakaf buruk - yaitu mewakafkan atau memberhentikan bacaan secara tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus dihindari karena bacaan yang diwakafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan bacaan yang lain.
 
=== Tanda-tanda wakaf ===
# Tanda mim ( '''<sup>مـ</sup>''' ) disebut juga dengan Wakaf Lazim, yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( '''<sup>م</sup>''' ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid ''iqlab'', tetapi sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya;
# tanda thoṭa ( '''<sup>ﻁ</sup>''' ) adalah tanda Wakaf Mutlaq dan '''haruslah berhenti'''.
# tanda jim ( '''<sup>ﺝ</sup>''' ) adalah Wakaf Jaiz. '''Lebih baik berhenti''' seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.
# tanda zhaẓa ( '''<sup>ﻇ</sup>''' ) bermaksud lebih baik '''tidak berhenti''';
# tanda sad ( '''<sup>ﺹ</sup>''' ) disebut juga dengan Wakaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk '''tidak berhenti''' namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada wakaf sad;
# tanda sadṣad-lam-ya' ( '''<sup>ﺻﻠﮯ</sup>''' ) merupakanadalah singkatan dari "''Al-washlwaṣl AwlaaAwlā''" yang bermakna "[[wasal]] atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu '''meneruskan''' bacaan tanpa mewakafkannya adalah lebih baik;
# tanda qaf ( '''<sup>ﻕ</sup>''' ) merupakanadalah singkatan dari "''QiilaQīla alayhil waqf''" yang bermakna "telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari itu '''lebih baik meneruskan''' bacaan walaupun boleh diwakafkan;
# tanda sad-lam ( '''<sup>ﺼﻞ</sup>''' ) merupakanadalah singkatan dari "''Qad yuushaluyūṣalu''" yang bermakna "''kadang kala boleh di[[wasal]]kan''", maka dari itu '''lebih baik berhenti''' walau kadang kala boleh di[[wasal]]kan;
# tanda Qif ( '''<sup>ﻗﻴﻒ</sup>''' ) bermaksud '''berhenti!''' yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti;
# tanda sin ( '''<sup>س</sup>''' ) atau tanda Saktah ( '''<sup>ﺳﮑﺘﻪ</sup>''' ) menandakan '''berhenti seketika tanpa mengambil napas'''. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan;
# tanda Waqfah ( '''<sup>ﻭﻗﻔﻪ</sup>''' ) bermaksud sama seperti wakaf saktah ( '''<sup>ﺳﮑﺘﻪ</sup>''' ), tetapi harus '''berhenti lebih lama tanpa mengambil napas''';
# tanda Laalam alif ( '''<sup>ﻻ</sup>''' ) bermaksud "'''Jangan berhenti!'''". Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung mahupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak;
# tanda kaf ( '''<sup>ﻙ</sup>''' ) merupakanadalah singkatan dari "''Kadzaalikkażālik''" yang bermakna "serupa". Dengan kata lain, makna dari wakaf ini serupa dengan wakaf yang sebelumnya muncul;
# tanda bertitik tiga ( '''.<sup>.</sup>. .<sup>.</sup>.''' ) yang disebut sebagai Wakaf Muraqabah atau Wakaf Ta'anuq (Terikat). Wakaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah '''harus berhenti di salah satu tanda''' tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.
 
== Lihat pula ==
Baris 147 ⟶ 149:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
"Makhorijul Huruf Arab Hijaiyyah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-24. Diakses tanggal 2012-07-20.
 
[[Kategori:Tajwid| ]]
[[Kategori:Al-Qur'an]]
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Arab]]
[[Kategori:Abjad Arab]]