Antareja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k →‎Sifat: clean up
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{bukan|Anteraja}}
{{for|mesin|Antareja (mesin)}}
{{Infobox tokoh wayang
Baris 11 ⟶ 12:
'''Anantaraja''', atau yang lebih sering disingkat '''Antareja''', adalah salah satu tokoh [[pewayangan]] [[Jawa]]. Antareja sering dikisahkan terlibat dengan tokoh-tokoh [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', tetapi nama Antareja tidak terdapat dalam naskah ''[[Mahabharata]]'' karya [[Byasa|Krishna Dwaipayana Byasa]] dari [[India]], karena Antareja merupakan tokoh ciptaan para pujangga [[Jawa]]. Menurut pewayangan, ia merupakan putra sulung [[Werkudara]] atau [[Bimasena]] dari keluarga [[Pandawa]], sedangkan tidak ada catatan kisah demikian dalam naskah ''Mahabharata'' ber[[bahasa Sanskerta]] (terutama terjemahan [[Kisari Mohan Ganguli]] dan [[C. Rajagopalachari]]).
 
Dalam pewayangan klasik versi [[Surakarta]], Antareja merupakan nama lain dari [[Antasena]], sedangkan versi [[Yogyakarta]] menyebut Antasena sebagai adik lain ibu Antareja, selain [[Gatutkaca]]. Sementara itu dalam pewayangan zaman sekarang (era modern) para dalang versi Surakarta umumnya juga mengisahkan Antareja dan Antasena sebagai dua orang tokoh yang berbeda.
 
Anantareja menjadi raja di negara Jangkarbumi bergelar Prabu Nagabaginda. Ia meninggal menjelang perang [[Bharatayuddha]] atas perintah [[Kresna|Prabu Kresna]] dengan cara menjilat telapak kakinya sebagai ''tabuk tawur'' (tumbal atau korban untuk kemenangan) keluarga [[Pandawa]] dalam perang ''[[Bharatayuddha]]''. Sebenarnya, kematian Antareja memang disengaja oleh para pujangga Jawa karena dalam ''Kakawin [[Bharatayuddha]]'' maupun naskah wiracarita ''[[Mahabharata]]'' tidak ada tokoh Antareja.
Baris 27 ⟶ 28:
== Sifat ==
Anantareja memiliki sifat jujur, pendiam, sangat berbakti pada yang lebih tua dan sayang kepada yang muda, rela berkorban dan besar kepercayaanya kepada [[Tuhan|Sang Maha Pencipta]]. Ia menikah dengan Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranawa, raja ular di Tawingnarmada, dan berputra Arya Danurwenda.
 
 
 
{{tokoh wayang}}
 
[[Kategori:Tokoh Mahabharatawayang]]