Kota Sabang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(77 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
| settlement_type = Kota
| lambang
| bendera =
| peta = [[Berkas:Lokasi Aceh Kota Sabang.svg|300px|Peta Kota Sabang]]
| foto = Tugu KM 0 Sabang.png
| caption = Tugu Kilometer 0 Indonesia di Kota Sabang.
| koordinat = {{coord|5|53|39|N|95|19|9|E|region:ID|display=inline,title}}
| julukan = Kota Seribu Benteng
| semboyan =
| propinsi = [[Aceh]]
| ibukota =
| luas = 122,13
| luasref = <ref name="Permendagri-137-2017"/>
| penduduk = 42717
| penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|
| kepadatan = auto
| kecamatan = 3
| gampong = 18
| dasar hukum = UU RI No.10 Tahun 1965 & PP RI No.20 Tahun 1979
| ref jumlah satuan pemerintahan = <ref name="Permendagri-137-2017"/>
| tanggal =
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1965|06|24}}
| nama_walikota = [[Reza Fahlevi (birokrat)|Reza Fahlevi]] (Pj.)
| nama_wakil_walikota = ''lowong''
| sekretaris daerah = Andri Nourman
| ketua DPRD =
| kodearea = (+62)652
| kodepos = 23517-23521
| nomor_polisi = BL ''xxxx'' M**
| apbd = Rp 613.999.489.403,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
| pad = Rp 46.609.405.393,-<ref name="APBD 2018"/>
| dau = Rp 379.352.618.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=20 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
| IPM = {{increase}} 76,11 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=29 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Aceh|Aceh]]
| agama = [[Islam]] 98,53%<br> [[Kekristenan|Kristen]] 0,85%<br>- [[Protestan]] 0,72%<br>- [[Katolik]] 0,13%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 0,62%<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=20 Agustus 2021|format=visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
| flora =
| fauna =
| zona waktu = [[UTC+07:00]], [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| web = {{url|http://sabangkota.go.id/}}
}}
'''Sabang''' adalah salah satu [[kota]] di [[Aceh]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017"></ref><ref name="Permendagri-72-2019">{{cite web|url= http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/pm/Permendagri%20No%2072%20Th%202019+lampiran.pdf |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |archive-url= https://archive.org/details/permendagriindonesia722019 |archive-date= 25 Oktober 2019 |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 15 Januari 2020}}</ref> Kota ini berupa kepulauan di seberang utara Pulau [[Sumatra]], dengan Pulau [[Pulau Weh|Weh]] sebagai pulau terbesar. Kota Sabang merupakan zona ekonomi bebas Indonesia,<ref>{{Cite web|url=https://www.bcsabang.beacukai.go.id/sekilas-kawasan-bebas-sabang/|title=Sekilas Kawasan Bebas Sabang {{!}} Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Tipe Madya Pabean C Sabang|language=en-US|access-date=2020-02-06|archive-date=2020-02-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200206135556/https://www.bcsabang.beacukai.go.id/sekilas-kawasan-bebas-sabang/|dead-url=no}}</ref> ia sering disebut sebagai titik paling utara dan barat Indonesia, tepatnya di Pulau [[Pulau Rondo|Rondo]].<ref>{{Cite news|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/45011/pulau-rondo-perlu-dikelola|title=Pulau Rondo Perlu Dikelola|last=Sumbar|first=Antara|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-02-06|archive-date=2020-02-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200206140004/https://sumbar.antaranews.com/berita/45011/pulau-rondo-perlu-dikelola|dead-url=no}}</ref> Pada pertengahan tahun [[2024]] jumlah penduduk kota Sabang sebanyak 42.717 jiwa, dengan kepadatan 350 jiwa/km².<ref name="DUKCAPIL"/>
Sabang merupakan "titik nol" untuk wilayah barat Indonesia.<ref>{{Cite web|title=Menyambut Sunset di Pulau Weh, Surga Kecil di Ujung Barat Nusantara - Semua Halaman - National Geographic|url=https://nationalgeographic.grid.id/read/133148085/menyambut-sunset-di-pulau-weh-surga-kecil-di-ujung-barat-nusantara|website=nationalgeographic.grid.id|language=id|access-date=2022-11-23|archive-date=2022-11-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20221123154506/https://nationalgeographic.grid.id/read/133148085/menyambut-sunset-di-pulau-weh-surga-kecil-di-ujung-barat-nusantara|dead-url=no}}</ref>
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM S.S. 'Jan Pieterszoon Coen' gemeerd aan de handelssteiger te Sabang op het eiland We Noord-Sumatra TMnr 10007920.jpg|jmpl|300px|Kapal penumpang SS "Jan Pieterszoon Coen" di Sabang pada tahun 1935]]
{{unreferenced section}}
Setelah pembukaan [[Terusan Suez]] pada tahun 1869, kepulauan Indonesia tidak lagi dapat dicapai dari Selat Sunda, tetapi melalui Selat Malaka, dan tentu saja melewati pulau Weh. Ketika [[VOC]] sebagai serikat dagang Belanda dibubarkan pada tahun 1799, didirikanlah [[Nederlandsche Handel Maatschappij]] (NHM) yang membeli rempah-rempah dan hasil perkebunan di wilayah koloninya dengan harga murah yang membuat keuntungan besar bagi Belanda. Tahun 1881 Belanda mendirikan Kolen Station di teluk Sabang yang terkenal dengan pelabuhan alamnya.
Tahun 1883 didirikan "Atjeh Associate" oleh Factorij van de Nederlandsche Handel Maatschappij (Pabrik NHM) dan De Lange & Co. di [[Batavia]] (Jakarta) untuk mengoperasikan pelabuhan dan stasiun batubara di Sabang. Awalnya pelabuhan ini dimaksudkan sebagai stasiun batubara untuk [[Angkatan Laut Belanda]], tetapi kemudian juga melayani kapal dagang umum. Pada tahun 1895 sebuah depot batubara atau pelabuhan alam yang bernama Kolen Station selesai dibangun dengan kapasitas 25.000 ton batubara yang berasal dari [[Sumatera Barat]]. Pelabuhan juga menyediakan bahan bakar minyak yang dikirim dari [[Palembang]]. Kapal uap dari banyak negara, singgah untuk mengambil bahan bakar batubara, air segar, ataupun memanfaatkan fasilitas perbaikan kapal (docking).
Tahun 1896 Sabang dibuka sebagai pelabuhan bebas (''vrij haven'') untuk perdagangan umum dan sebagai pelabuhan transit barang-barang terutama dari hasil pertanian Deli, sehingga Sabang mulai dikenal oleh lalu lintas perdagangan dan pelayaran dunia. Tahun 1899 Ernst Heldring mengenali potensi Sabang untuk menjadi pelabuhan internasional dan mengusulkan pengembangan pelabuhan Sabang pada NHM dan beberapa perusahaan Belanda lainnya melalui bukunya yang berjudul ''Oost Azie en Indie'' (Asia Timur dan Hindia).
Balthazar Heldring selaku presiden direktur NHM menyambut baik usulan ini dan pada tahun itu juga mengubah Atjeh Associate menjadi N.V. Zeehaven en Kolenstation Sabang te Batavia (Perusahaan Pelabuhan Sabang dan Stasiun Batubara Batavia) yang kemudian dikenal dengan Sabang Maatschappij atau Sabang Mij, dan merehabilitasi infrastruktur pelabuhan agar layak menjadi pelabuhan bertaraf internasional. Dengan demikian, sebelum Perang Dunia II, pelabuhan Sabang adalah pelabuhan yang sangat penting dibandingkan [[Singapura]].
[[Perang Dunia II]] ikut memengaruhi kondisi Sabang dimana pada tahun 1942 Sabang diduduki pasukan [[Jepang]] dan dijadikan basis pertahanan maritim wilayah barat yang terbesar di Sumatra. Kemudian Sabang sebagai pelabuhan bebas ditutup dan pelabuhan Sabang dijadikan sebagai pelabuhan militer Jepang, kemudian dibom pesawat [[Sekutu]] dan mengalami kerusakan fisik hingga kemudian terpaksa ditutup. Tahun 1945 Sabang mendapat dua kali serangan dari pasukan Sekutu dan menghancurkan sebagian infrastruktur. Kemudian Indonesia merdeka tetapi Sabang masih menjadi wilayah koloni Belanda.<ref>{{Cite web|url=http://www.sabangkota.go.id/index.php/page/3/sejarah-sabang|title=PEMERINTAH KOTA SABANG {{!}} Sejarah Sabang|website=www.sabangkota.go.id|access-date=2019-03-21|archive-date=2019-03-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20190321111635/http://www.sabangkota.go.id/index.php/page/3/sejarah-sabang|dead-url=yes}}</ref>
Pada masa awal kemerdekaan [[Indonesia]], Sabang menjadi pusat pertahanan Angkatan Laut [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) dengan wewenang penuh dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Pertahanan RIS Nomor 9/MP/50. Semua aset pelabuhan Sabang Maatschaappij dibeli [[Pemerintah Indonesia]]. Kemudian pada tahun 1965 dibentuk pemerintahan Kotapraja Sabang berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 1965 dan dirintisnya gagasan awal untuk membuka kembali Sabang sebagai pelabuhan bebas dan kawasan perdagangan bebas.
Gagasan itu kemudian diwujudkan dan diperkuat dengan terbitnya UU Nomor 3 Tahun 1970 tentang Perdagangan Bebas Sabang dan UU Nomor 4 Tahun 1970 tentang ditetapkannya Sabang sebagai Daerah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Walau demikian, atas alasan pembukaan [[Pulau Batam]] sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, Sabang terpaksa dimatikan berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1985. Kemudian pada tahun 1993 dibentuk [[Kerja Sama Ekonomi Regional]] [[Indonesia]]-[[Malaysia]]-[[Thailand]] Growth Triangle (IMT-GT) yang membuat Sabang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi di kawasan [[Asia Selatan]].
Pada tahun 1997 di [[Pantai Gapang, Sabang]], berlangsung [[Jambore Ilmu Pengetahuan dan Teknologi]] (Iptek) yang diprakarsai [[BPPT]] dengan fokus kajian ingin mengembangkan kembali Sabang. Disusul kemudian pada tahun 1998 Kota Sabang dan [[Pulo Aceh, Aceh Besar|Kecamatan Pulo Aceh]] dijadikan sebagai [[Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu]] (KAPET) yang bersama-sama KAPET lainnya, diresmikan oleh Presiden [[BJ Habibie]] dengan Keputusan Presiden Nomor 171 Tahun 1998 pada tanggal 28 September 1998.
Era baru untuk Sabang, ketika pada tahun 2000 terjadi Pencanangan Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas oleh Presiden [[Abdurrahman Wahid|KH. Abdurrahman Wahid]] di Sabang dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2000 pada tanggal 22 Januari 2000. Hal ini berlanjut dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2000 tanggal 1 September 2000, yang selanjutnya disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang.
Aktivitas Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Sabang pada tahun 2002 mulai berdenyut dengan masuknya barang-barang dari luar negeri ke kawasan Sabang. Tetapi pada tahun 2004 aktivitas ini terhenti karena Aceh ditetapkan sebagai [[Daerah Darurat Militer]].
Sabang juga [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|mengalami gempa dan tsunami]] pada tanggal 26 Desember 2004, namun karena palung-palung di Teluk Sabang yang sangat dalam mengakibatkan Sabang selamat dari [[tsunami]]. Sabang kemudian dijadikan sebagai tempat transit udara dan laut yang membawa bantuan untuk korban tsunami di daratan Aceh. [[Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi]] (BRR) Aceh]-[[Nias]] menetapkan Sabang sebagai tempat transit untuk pengiriman material [[konstruksi]] dan lainnya yang akan dipergunakan di daratan Aceh.
== Geografi ==
=== Pulau ===
Baris 91:
[[Berkas:Kecamatan Aceh Kota Sabang.svg|jmpl|Pembagian Wilayah Kecamatan di Kota Sabang]]
Di [[Pulau Weh]] terdapat sebuah [[danau]] bernama [[Danau Aneuk Laot]].<ref>{{Cite book|date=2021|url=https://dlhk.sabangkota.go.id/media/2021.10/dokumen_dtbpa_dal_final1.pdf|title=Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau Aneuk Laot Kota Sabang|location=Sabang|publisher=Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Pemerintah Kota Sabang|pages=26|url-status=live|access-date=2023-05-31|archive-date=2022-12-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20221211081032/https://dlhk.sabangkota.go.id/media/2021.10/dokumen_dtbpa_dal_final1.pdf|dead-url=no}}</ref> Tipe danau ini adalah danau air tawar.
[[Pulau Weh]] merupakan sebuah [[pulau]] [[vulkanik]], sebuah [[pulau atol]] ([[pulau karang]]) yang proses terjadinya mengalami pengangkatan dari permukaan laut. Proses terjadinya dalam tiga tahapan, terbukti dari adanya tiga teras yang terletak pada ketinggian yang berbeda.
Baris 103:
Kondisi [[geologis]] wilayah ini terdiri dari 70% batuan [[vulkanis]] ([[andesite]]), 27% batuan [[sedimen]] ([[line stone]] dan [[sand stone]]), dan 3% endapan [[aluvial]] ([[recent deposit]]).
===
[[Pulau Weh]] memiliki [[iklim hutan hujan tropis]] (Af) yang mengalami dua [[musim]], yaitu musim [[hujan]] dan musim [[kemarau]]. Musim [[hujan]] lazimnya jatuh pada bulan [[September]] sampai [[Februari]]. Musim [[kemarau]] pada bulan [[Maret]] hingga bulan [[Agustus]]. Menurut hasil pengukuran [[Stasiun Meteorologi Sabang]], curah hujan yang tercatat rata-rata 1.
{{Weather box
|width = auto
| location = Sabang
| metric first = Yes
| single line = Yes
| Jan high C = 27.4
| Feb high C = 28.3
| Mar high C = 30.8
| Apr high C = 31.8
| May high C = 29.4
| Jun high C = 30.0
| Jul high C = 29.7
| Aug high C = 30.5
| Sep high C = 29.7
| Oct high C = 30.1
| Nov high C = 28.5
| Dec high C = 27.5
| Jan mean C = 25.8
| Feb mean C = 26.2
| Mar mean C = 27.3
| Apr mean C = 28.2
| May mean C = 27.3
| Jun mean C = 27.9
| Jul mean C = 27.4
| Aug mean C = 28.2
| Sep mean C = 27.2
| Oct mean C = 27.8
| Nov mean C = 26.6
| Dec mean C = 26.1
| year mean C =
| Jan low C = 24.2
| Feb low C = 24.2
| Mar low C = 23.8
| Apr low C = 24.7
| May low C = 25.3
| Jun low C = 25.9
| Jul low C = 25.2
| Aug low C = 26.0
| Sep low C = 24.8
| Oct low C = 25.6
| Nov low C = 24.8
| Dec low C = 24.7
|rain colour=
|Jan rain mm=183
|Feb rain mm=112
|Mar rain mm=100
|Apr rain mm=100
|May rain mm=154
|Jun rain mm=110
|Jul rain mm=114
|Aug rain mm=99
|Sep rain mm=174
|Oct rain mm=217
|Nov rain mm=241
|Dec rain mm=339
|source 1 = Climate-Data.org<ref>{{cite web
|url = https://en.climate-data.org/location/47203/
|title = Climate: Sabang
|publisher=Climate-Data.org
|access-date = 29 October 2020}}</ref>
}}
== Pemerintahan ==
Baris 118 ⟶ 181:
{{utama|Daftar kecamatan dan gampong di Kota Sabang}}
{{:Daftar kecamatan dan gampong di Kota Sabang}}
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Sabang}}
== Pariwisata ==
Selain terkenal dengan keindahan alamnya, pantainya, air lautnya yang biru, Sabang juga sering dijadikan sebagai tempat untuk kegitan wisata, seperti sail Sabang dan event yang lainnya.
== Demografi ==
Baris 125 ⟶ 194:
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Tahun
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2008
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2009
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2010
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2021
|- Align="center"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 29.843
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 29.996
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 31.355
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 42.559
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah Kependudukan Kota Sabang<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS">{{cite web|title= Penduduk Kota Sabang|url= http://sabangkota.bps.go.id/|edition=
|}
Baris 142 ⟶ 211:
* [[SMA Negeri 2 Sabang]]
* [[SMK Negeri 1 Sabang]]
*
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Wikiportal|Indonesia}}
{{wikivoyage|Sabang}}
{{commonscat|Sabang}}
* {{id}} {{resmi}}
{{Kawasan Perdagangan Bebas Indonesia}}
{{Kota Sabang}}
{{Nanggroe Aceh Darussalam}}
[[Kategori:Kota Sabang| ]]
Baris 211 ⟶ 230:
[[Kategori:Kota di Indonesia|Sabang]]
[[Kategori:Kawasan Perdagangan Bebas Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1965 di Indonesia]]
|