[[Berkas:Nepal30005a.JPG|jmpl|Mohar raja Prithvi Narayan Shah sebagai raja Patan (Nepal), tertanggal Era Saka 1685 (1763 M)), bagian depan]]
'''Kalender nasional India''', atau '''kalender Saka''', kadang-kadang disebut '''kalenderpenanggalan Shalivahana ShakaSaliwahana''', adalah sebuah kalender yang berasal dari [[India]]. Kalender ini merupakan sebuah penanggalan [[kalender suryacandra|syamsiah-kamariah]] (candra-surya) atau kalender luni-solar. Era SyakaSaka dimulai pada tahun [[78]] Masehi.
== Nama bulan ==
Sebuah tahun Saka (ejaan KBBI: Syaka<!-- ejaan tak lazim -->) dibagi menjadi dua belas bulan. Berikut nama bulan-bulan tersebut:
{| class="wikitable sortable"
|-
! No
! Nama
! Penanggalan Bali
! Awal
! Akhir
== Tahun Lunisolar ==
Berhubung bulan-bulan dalam kalender SyakaSaka hanya terdiri dari 30 hari, maka tahun baru harus disesuaikan setiap tahunnya untuk mengiringi daur perputaran matahari.
== Sejarah Kalender SyakaSaka ==
Kalender SyakaSaka berawal pada tahun 78 Masehi dan juga disebut sebagai penanggalan [[Saliwahana]] (Sâlivâhana). Kala itu Saliwahana yang adalah seorang raja ternama dari India bagian selatan, mengalahkan kaum SyakaSaka. Tetapi sumber lain menyebutkan bahwa mereka dikalahkan oleh [[Wikramaditya]] (Vikramâditya). Wikramaditya adalah seorang musuh atau saingan Saliwahana, dia berasal dari India bagian utara.
Mengenai kaum SyakaSaka ada yang menyebut bahwa mereka termasuk sukabangsa turuki atau Tatar. Namun ada pula yang menyebut bahwa mereka termasuk kaum Arya dari suku ''Scythia''. Sumber lain lagi menyebut bahwa mereka sebenarnya orang [[Yunani]] (dalam [[bahasa Sanskerta]] disebut ''Yavana'' yang berkuasa di [[Baktria]] (sekarang [[Afganistan]]).
== Kalender SyakaSaka di Indonesia ==
Sebelum masuknya agama Islam, para sukubangsa di [[Nusantara]] bagian barat yang terkena pengaruh agama Hindu, menggunakan kalender SyakaSaka. Namun kalender SyakaSaka yang dipergunakan dimodifikasi oleh beberapa sukubangsa, terutama suku Jawa dan Bali. Di Jawa dan Bali kalender SyakaSaka ditambahi dengan cara penanggalan lokal. Setelah agama Islam masuk, di Mataram, oleh Sultan Agung diperkenalkan kalender Jawa Islam yang merupakan perpaduan antara kalender Islam dan kalender SyakaSaka. Di Bali kalender SyakaSaka yang telah ditambahi dengan unsur-unsur lokal dipakai sampai sekarang, begitu pula di beberapa daerah di Jawa, seperti di [[Tengger]] yang banyak penganut agama Hindu.
== Daftar Pustaka ==
{{Kalender}}
[[Kategori:Kalender|SyakaSaka, Kalender]]
[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:Hindu]]
|