Secara umum, '''supremasi hukum''' atau '''keluhuran hukum''' merupakan sebuah prinsip inti [[demokrasi liberal]] yang mewujudkan ide-ide, seperti [[konstitusionalisme]] dan pemerintah dengan kekuasaan terbatas.<ref name=":0">{{Cite book|last=Heywood|first=Andrew|date=2018|url=|title=Pengantar Teori Politik Edisi Keempat|location=Yogyakarta|publisher=Pustaka Pelajar|isbn=978-602-229-867-0|pages=294|url-status=live}}</ref> Supremasi hukum berupaya untuk menegakkan dan memosisikan hukum pada tingkatan tertinggi. Hal tersebut sejalan dengan arti supremasi hukum secara etimologis, yakni supremasi (berada pada tingkatan tertinggi) dan hukum (peraturan perundang-undangan dan norma).<ref>{{Cite book|last=A. S.|first=Hornby|date=1974|url=|title=Oxford Advanced Leaner's Dictionary of Current English|location=|publisher=Oxford|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> Supremasi hukum berfungsi untuk melindungi setiap warga negara tanpa adanya intervensi dari pihak mana pun, termasuk penyelenggara negara.
[[Berkas:A mosaic LAW by Frederick Dielman, 1847-1935.JPG|jmpl|ka|[[Mosaik]] mewakili aspek hukum legislatif dan yudisial, wanita di atas tahta memegang sebuah pedang.<ref>Cole, John et al. ''[https://books.google.com/books?id=1P_bTHtdTwkC&pg=PA113 The Library of Congress]'', page 113 (W. W. Norton & Company 1997).</ref>]]
{{Politik}}
Dalam suatu negara, penegakan supremasi hukum dapat berjalan dengan dua prinsip, yaitu prinsip negara hukum dan prinsip konstitusi.<ref>{{Cite journal|last=Qamar|first=Nurul|date=2017|title=Supremasi Hukum dan Penegakan Hukum|url=https://osf.io/qwcp9/|journal=Ishlah|volume=13|issue=2|pages=151-158|doi=https://doi.org/10.31219/osf.io/qwcp9}}</ref> Dalam prinsip negara hukum, tidak ada penyelewengan yang dilakukan oleh penegak hukum sehingga masyarakat memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum. Sementara itu, prinsip konstitusi menjadikan konstitusi sebagai landasan dalam bermasyarakat sehingga hak setiap warga negara terjamin. Prinsip supremasi hukum dibangun dan dikembangkan dari teori liberal tentang hukum yang telah ada sebelumnya.
'''''Rule of law ''''' adalah prinsip hukum yang menyatakan bahwa [[hukum]] harus memerintah sebuah [[negara]] dan bukan keputusan pejabat-pejabat secara individual. Prinsip tersebut biasanya merujuk kepada pengaruh dan otoritas [[hukum]] dalam masyarakat, terutama sebagai pengatur perilaku, termasuk perilaku para pejabat pemerintah.<ref name="OED">The ''Oxford English Dictionary'' has defined "rule of law" this way:
<blockquote>The authority and influence of law in society, esp. when viewed as a constraint on individual and institutional behaviour; (hence) the principle whereby all members of a society (including those in government) are considered equally subject to publicly disclosed legal codes and processes.</blockquote> ''See'' [http://libguides.nps.edu/ROL “Civil Affairs and Rule of Law”], Dudley Knox Library, [[Naval Postgraduate School]] (accessed October 18, 2013) (quoting the OED).{{dead link|date=April 2016}} The phrase "rule of law" is also sometimes used in other senses. ''See'' Garner, Bryan A. (Editor in Chief). ''Black's Law Dictionary'', 9th Edition, p. 1448. (Thomson Reuters, 2009). ISBN 978-0-314-26578-4. The lead definition given by Black's is this: "A substantive legal principle", and the second definition is the "supremacy of regular as opposed to arbitrary power". Black's provides a total of five definitions of "rule of law".</ref> Istilah ini berasal dari [[Inggris]] pada abad ke-16, dan pada abad berikutnya, teolog Skotlandia [[Samuel Rutherford]] menggunakan istilah tersebut dalam argumennya untuk menentang [[hak ilahi raja]].<ref name=Rex>Rutherford, Samuel. ''Lex, rex: the law and the prince, a dispute for the just prerogative of king and people, containing the reasons and causes of the defensive wars of the kingdom of Scotland, and of their expedition for the ayd and help of their brethren of England'', [https://books.google.com/books?id=tpIBAAAAQAAJ&pg=PA237&lpg=PA237&dq=%22Samuel+Rutherford%22+and+%22but+under+rule+of+law%22&source=bl&ots=3jZvY_yR6F&sig=0t4WLPmw2ucho0R_mDqg9EJrKA8&hl=en&sa=X&ved=0CCgQ6AEwAmoVChMI_oLUzO6KxwIVRpUeCh3fnQj1#v=onepage&q=%22Samuel%20Rutherford%22%20and%20%22but%20under%20rule%20of%20law%22&f=false p. 237] (1644): "The prince remaineth, even being a prince, a social creature, a man, as well as a king; one who must buy, sell, promise, contract, dispose: ergo, he is not regula regulans, but under rule of law...."</ref>
Meskipun demikian, supremasi hukum juga dianggap sebagai [[truisme]]. Dalam pengertian yang sempit, hukum direduksi menjadi pernyataan bahwa siapa pun harus tunduk patuh kepada hukum. Prinsip ini kurang memperhatikan kandungan hukum yang ada sehingga memunculkan pernyataan bahwa supremasi hukum berlaku pada zaman Nazi Jerman dan [[Uni Soviet]] karena penindasan dan kekerasan dibalut legalitas.
[[Albert Venn Dicey]] dalam ''Introduction to the Law of the Constitution'' mengatakan bahwa ''rule of law'' memiliki tiga unsur dasar:<ref>{{cite book|last=El Muhtaj|first=Majda|title=Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia|publisher=Kencana|location=Jakarta|year=2017|orig-year=2005|edition=2|page=21}}</ref>
# Supremasi aturan hukum: seseorang hanya boleh dihukum kalau melanggar hukum
# Kedudukan yang sama di mata hukum: baik itu pejabat maupun rakyat jelata
# Terjaminnya [[hak asasi manusia]] melalui undang-undang dan putusan pengadilan
== Cakupan ==
Konsep ini berbeda dari ''[[Rechtsstaat]]'' karena konsep ''Rechtsstaat'' berasal dari tradisi hukum Eropa Kontinental, sementara ''rule of law'' berakar dari tradisi [[hukum umum]] [[Inggris]].<ref>{{cite book|last=El Muhtaj|first=Majda|title=Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia|publisher=Kencana|location=Jakarta|year=2017|orig-year=2005|edition=2|page=19-20}}</ref> hai ini cilek
[[A. V. Dicey]] menjelaskan dalam bukunya yang berjudul ''Introduction to the Study of the Law of the Constitution'' bahwa supremasi hukum mencakup empat hal, yaitu:<ref name=":0" />
== Lihat pula ==
* [[Rechtsstaat]]
# Siapa pun tidak boleh dihukum jika dia tidak melanggar hukum.
== Catatan dan referensi ==
# Supremasi hukum mensyaratkan ‘ketaatan yang sama’ terhadap hukum. Hal tersebut umum dipahami sebagai kesamaan dan kesetaraan di hadapan hukum.
{{Reflist|2}}
# Harus ada kepastian hukuman jika terjadi pelanggaran hukum.
# Supremasi hukum mensyaratkan bahwa hak-hak dan kebebasan-kebebasan individu diwujudkan dalam ‘hukum umum’ negara yang bersangkutan.
== Daftar pustakaElemen ==
Empat elemen penting dalam [[negara hukum]] (''rechtsstaat'') yang menjadi ciri tegaknya supremasi hukum, yaitu:<ref>{{Cite journal|last=Husni, Ahmad.|first=Sugiono, Bambang.|date=2000|title=Supremasi Hukum dan Demokrasi|url=https://journal.uii.ac.id/IUSTUM/article/view/5007/4439|journal=Jurnal Hukum Ius Quia Iustum|volume=7|issue=14|pages=71-82|doi=}}</ref>
* {{cite book|last=Oakeshott| first=Michael|title=Lectures in the History of Political Thought|year=2006|publisher=Imprint Academic|location=Exeter, UK|isbn=978-1845400934|oclc=63185299|pages=515|authorlink=Michael Oakeshott|editor=Terry Nardin and Luke O'Sullivan|chapter=Chapters 31 and 32}}
* [[Amity Shlaes]],''The Forgotten Man: A New History of the Great Depression'', [http://www.hillsdale.edu/images/userImages/mvanderwei/Page_6907/Imprimis_Sept10.pdf "The Rules of the Game and Economic Recovery"].
* Alessandro Torre, ''United Kingdom'', Il Mulino, Bologna, 2005.
# Jaminan bahwa pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya selalu dilaksanakan atas dasar hukum dan peraturan perundang-undangan.
== Pranala luar ==
# Jaminan perlindungan hukum terhadap hak-hak dasar.
* ''[http://www.journals.cambridge.org/rol Hague Journal on the Rule of Law]'', includes academic articles, practitioner reports, commentary, and book reviews.
# Pembagian kekuasaan negara yang jelas, adil, dan konsisten.
* [http://www.inprol.org International Network to Promote the Rule of Law], [[United States Institute of Peace]].
# Perlindungan hukum dari badan-badan peradilan terhadap tindak pemerintahan.
* [http://law.lexisnexis.com/webcenters/RuleofLawResourceCenter Rule of Law Resource Center], [[LexisNexis]]
* [http://www.hiil.org/uploads/File/1-947-Rule_of_Law_Inventory_Report_2007.pdf "The Rule of Law Inventory Report"], Hague Institute for the Internationalisation of Law (HiiL), [[Hague Academic Coalition]] (2007-04-20).
* [http://www.worldjusticeproject.org The World Justice Project] A multinational, multidisciplinary initiative to strengthen the rule of law worldwide.
* [http://www.worldjusticemap.org World Justice Map] Map-based information exchange platform facilitating networking among Rule of Law promoters globally.
* ''[http://wikis.fu-berlin.de/display/SBprojectrol/Home "Understandings of the Rule of Law in various Legal Orders of the World"]'', Wiki-Project of Freie Universitaet Berlin.
* [http://www.eauclairecountybar.com/pdf/rule_of_law_speech_ecbar.pdf Eau Claire County Bar Association rule of law talk]
* Frithjof Ehm [http://www.venice.coe.int/docs/2010/CDL-UDT(2010)022-e.pdf "The Rule of Law: Concept, Guiding Principle and Framework"]
* {{cite web|last=Mańko|first=Rafał|title=Using ‘scoreboards’ to assess justice systems|url=http://www.europarl.europa.eu/RegData/bibliotheque/briefing/2013/130502/LDM_BRI(2013)130502_REV1_EN.pdf|work=Library Briefing|publisher=Library of the European Parliament|accessdate=23 July 2013}}
* [http://www.weinstitute.org/programs.html The World Engagement Institute] (WEInstitute)
* [http://www.idlo.int/HomeIDLO/index.html The International Development Law Organization] (IDLO)
== Referensi ==
{{Authority control}}
<references />
{{DEFAULTSORT:Aturan Hukum}}
[[Kategori:Konsep hukum]]
[[Kategori:Konsep politik]]
[[Kategori:Filsafat hukum]]
[[Kategori:Bentuk pemerintahan]]
|