Membaca cepat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Faktor |
k Suntingan Baraaksara (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Banio ba Hinako Tag: Pengembalian |
||
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Eye-exercise-for-speed-reading.gif|jmpl|Latihan mata untuk membaca cepat]]
'''Membaca cepat''' adalah sebuah teknik [[membaca]] yang mengutamakan kecepatan dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya.<ref> {{cite journal|title= Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Melalui Metode Gerak Mata Siswa Kelas X11 IPA A SMA Karunia Dipa Palu|author= Yarni Sinin|journal= Bahasantodea|volume= 3|number= 1|year= 2015|issn= 2302-2000|page= 100|url= http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Bahasantodea/article/view/5190}} </ref> Rata-rata orang dengan pendidikan setingkat sekolah tinggi membaca sekitar 300 [[kata]] per [[menit]], berarti bahan itu tidaklah bersifat teknis. Di sisi lain, pembaca cepat dapat membaca lebih dari 1000 kata per menit.{{Butuh rujukan}}
Pengukuran membaca cepat baru sangat berarti bila digabungkan dengan informasi seberapa tinggi pemahaman teks itu oleh pembacanya. Diketahui bahwa orang dengan kemampuan membaca cepat yang lebih tinggi juga memiliki pemahaman yang lebih tinggi. Malahan yang mengejutkan, seseorang biasanya memperbaiki pemahamannya seiring dengan kemampuan membaca cepatnya.{{Butuh rujukan}}
== Sejarah ==
Kebutuhan membaca cepat di dunia modern pertama kali ditunjukkan oleh [[Angkatan Udara Britania Raya|Royal Air Force]]. Selama [[Perang Dunia I]], mesin [[takhitoskop]] dibuat untuk menghasilkan cahaya penanda sebuah [[pesawat tempur]]. Pilot pesawat lain perlu mengenali tanda yang dihasilkan dengan cepat untuk mengetahui apakah pesawat tersebut milik lawan atau sekutu.<ref>{{Cite book|last=Buzan|first=Tony|date=2006|url=https://books.google.co.id/books/about/The_Speed_Reading_Book.html?id=HpvjGZ_Ff60C&redir_esc=y|title=The Speed Reading Book|location=|publisher=BBC Active|isbn=978-1-4066-1021-5|pages=33|language=en|quote=Most early sources, however, were based on information from a rather unexpected source - the Royal Air Force. During the First World War air force tacticians had found that, when flying, a number of pilots were unable to distinguish planes seen at a distance. (...) They develop a machine called a tachistoscope, which flashes images for varying short spaces of time on a large screen. (...) To their surprise, they found that, with training, the average person was able to distinguish almost a specklike representasions of different planes when the images had been flashed on the screen for only one five-hundredth of a second.|url-status=live}}</ref>
Teknik membaca cepat pertama kali diperkenalkan oleh [[Evelyn Wood]] sebagai "''reading dynamics''"<ref name=":1">{{Cite web|last=Spitznagel|first=Eric|date=21 September 2019|title=How a Mormon housewife sold America the big speed-reading scam|url=https://nypost.com/2019/09/21/how-a-mormon-housewife-sold-america-the-big-speed-reading-scam/|website=New York Post|language=en-US|access-date=16 Desember 2020}}</ref> dalam kuliahnya di [[Universitas Utah]] sejak 1959. Dia menemukan teknik ini ketika bekerja sebagai [[Konselor pendidikan|konselor]] siswi di sebuah SMA di [[Kota Salt Lake]]. Awalnya, dia mengadakan sebuah program untuk membantu meningkatkan kemampuan membaca siswanya agar dapar mengikuti pelajaran dengan baik. Program tersebut berhasil tetapi dia masih ingin mencari cara agar kemampuan membaca mereka lebih meningkat. Saat itu, para ahli menganggap kemampuan membaca tertinggi adalah 1000 kata per menit. Evelyn memberikan sebuah makalah kepada seorang profesor dan profesor tersebut langsung menyelesaikannya dalam waktu singkat. Evelyn memperkirakan kemampuan baca profesor itu 2500 kata per menit. Dia kemudian mengadakan percobaan terhadap 53 pembaca tercepat di masa itu tetapi tidak menemukan teknik yang berlaku universal. Pada suatu hari di tahun 1958, Evelyn membaca sebuah tulisan. Dalam proses membcaca, dia mendapati bahwa dia dapat membaca dengan cepat jika dia mengikuti gerakan tangannya. Dia lalu memperkenalkan tekniknya di kuliah-kuliah. Evelyn juga mendirikan Institut Dinamika Membaca Evelyn Wood di [[Washington, D.C.|Washington D.C.]] pada 1959.<ref>{{Cite book|last=Frank|first=Stanley D.|date=1994-06-06|url=https://books.google.co.id/books?id=z0wn1I3Q9SQC&pg=PA40&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Remember Everything You Read: The Evelyn Wood Seven-day Speed Reading and Learning Program|location=|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-56619-402-0|pages=37-40|language=en|url-status=live}}</ref>
== Kemampuan Membaca ==▼
[[Berkas:Amy_Carter_and_Jimmy_Carter_participate_in_a_speed_reading_course_at_the_White_House._-_NARA_-_173797.jpg|jmpl|[[Jimmy Carter]] and putrinya [[Amy Carter|Amy]] ikut dalam kursus membaca cepat.]]
Seseorang yang ingin meningkatkan kemampuan membaca perlu mengetahui terlebih dahulu kemampuan membacanya. Kemampuan membaca dapat dihitung dengan rumus berikut:<ref name=":0">{{Cite book|last=M.Pd|first=Andi Sahtiani Jahrir, S. Pd|date=2020-05-08|url=https://books.google.co.id/books?id=GPfhDwAAQBAJ&pg=PA93&dq=membaca+skimming+membaca+scanning&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjs-aeEoa7tAhVVeH0KHaEvDMcQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=membaca%20skimming%20membaca%20scanning&f=false|title=MEMBACA|publisher=Penerbit Qiara Media|isbn=978-623-90474-9-8|language=id}}</ref>▼
[[Daftar presiden Amerika Serikat|Presiden AS]] [[John F. Kennedy]] mendukung membaca cepat dan menganjurkan para staf [[Gedung Putih]] untuk mengikuti kursus. Diperkirakan, kemampuan bacanya adalah 1,200 kata per menit.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Fast Facts about John F. Kennedy {{!}} JFK Library|url=https://www.jfklibrary.org/learn/about-jfk/life-of-john-f-kennedy/fast-facts-john-f-kennedy|website=www.jfklibrary.org|access-date=16 Desember 2020}}</ref> Presiden AS lainnya, [[Richard Nixon]] menugaskan beberapa stafnya untuk mengikuti kursus di Institut Dinamika Membaca Evelyn Wood. Langkah ini juga diikuti oleh Presiden [[Jimmy Carter]].<ref>{{Cite news|last=Gelder|first=Lawrence Van|date=30 Agustus 1995|title=Evelyn Wood, Who Promoted Speed Reading, Is Dead at 86 (Published 1995)|url=https://www.nytimes.com/1995/08/30/obituaries/evelyn-wood-who-promoted-speed-reading-is-dead-at-86.html|work=Koran|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=16 Agustus 2020|quote=In time, President John F. Kennedy sent a dozen members of the White House staff to the Evelyn Wood Reading Dynamics Institute in Washington. President Richard M. Nixon sent 35 high-ranking members of his Administration, and President Jimmy Carter followed suit.}}</ref>
▲
lama \textvisiblespace membaca \textvisiblespace dalam \textvisiblespace detik : 60} * ▼
▲
== Teknik Membaca Cepat ==▼
Berdasarkan penelitian, jumlah kata yang terbaca dalam sekali pandang (fiksasi) manusia adalah 4,4 kata.<ref>{{Cite journal|last=Ojanpää|first=Helena|last2=Näsänen|first2=Risto|last3=Kojob|first3=Ilpo|date=1 Juni 2002|title=Eye movements in the visual search of word lists|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0042698902000779|journal=Vision Research|language=en|volume=42|issue=12|pages=1506-1507|doi=10.1016/S0042-6989(02)00077-9|issn=0042-6989|quote=The estimate for the word identification span in a vertical direction was 4–5 character spaces (2.4–3.0°), i.e. the subjects were able to identify on average 4.4 vertically arranged words during a single fixation.}}</ref>
[[Berkas:Reading_Fixations_Saccades.jpg|jmpl|Gerakan mata seorang pembaca cepat]]
Terdapat beberapa teknik dalam membaca cepat, yaitu:<ref> {{cite journal|title= Penerapan Teknink Scanning Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN Sidoarjo|author= Lutviatus Sofah|journal= Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar|volume= 1|number= 2|year= 2013|issn= 2252-3405|page= 3|url= https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-pgsd/article/view/3054}} </ref>
# Baca pilih (''selecting'') adalah teknik membaca cepat dengan cara memilih bahan bacaan dan atau bagian (bagian-bagian) bacaan yang dianggapnya relevan, atau berisi informasi fokus yang ditentukannya
# Baca lompat (''skipping'') adalah teknik membaca cepat dengan cara menemukan bagian atau bagian-bagian bacaan yang relevan, melampaui atau melompati bagian-bagian lain
# Baca layap (''skimming'') adalah teknik membaca cepat dengan cara membaca sekilas untuk mendapatkan suatu informasi dari bacaan. Skimming dilakukan untuk melakukan pembacaan cepat secara umum dalam suatu bahan bacaan. Dalam skimming, proses membaca dilakukan secara melompat-lompat dengan melihat pokok-pokok pikiran utama dalam bahan bacaan sambil memahami tema besarnya. Selain untuk mendapatkan gagasan utama dari sebuah teks
# Baca tatap (''scanning'') adalah teknik membaca cepat dengan cara membaca suatu bacaan dengan sangat cepat
== Faktor ==
Ada beberapa faktor yang menghambat membaca cepat:<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|last=Iswara|first=Prana Dwija|date=2014-08-31|url=https://books.google.co.id/books?id=6XdLDwAAQBAJ&pg=PA77&dq=membaca+skimming+membaca+scanning&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjs-aeEoa7tAhVVeH0KHaEvDMcQ6AEwAnoECAYQAg#v=onepage&q=membaca%20skimming%20membaca%20scanning&f=false|title=Teknik Membaca Buku Membuka-buka Buku|publisher=UPI Sumedang Press|isbn=978-602-71181-2-6|language=id}}</ref>
Baris 33 ⟶ 37:
#Pergerakan anggota tubuh
Tampubolon (1987) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca cepat:<ref name=":0" />
# Kompetensi kebahasaan
# Fleksibilitas membaca
Baris 40 ⟶ 44:
# Penentuan informasi khusus
# Kebiasaan membaca
== Kontroversi ==
Ahli pendidikan menganggap membaca cepat dapat menyebabkan pembaca kehilangan informasi penting dari bacaan.<ref>{{Cite journal|last=Carver|first=R.P.|date=1992|title=Reading rate: Theory, research and practical implications|url=https://ltl.appstate.edu/reading_resources/RE_6120_Readings_CHAPTERS/Carver_reading_rate.pdf|journal=Journal of Reading|volume=36|issue=2|pages=93|doi=|quote=Skipping words will prevent them from using their rauding process and force them into skimming or scanning. When students skim to get an overview, they lose equal amounts of important and unimportant information at their faster rates.}}</ref> Profesor Psikologi Mark Seidenberg menyatakan bahwa meningkatkan efisiensi dan kecepatan baca dengan teknik tertentu tidaklah mungkin. Jika mungkin, kecepatan baca akan "melebihi [[Laju cahaya|kecepatan cahaya]]".<ref>{{Cite book|last=Seidenberg|first=Mark|date=2017-01-03|url=https://books.google.co.id/books?id=xTBnAgAAQBAJ&redir_esc=y|title=Language at the Speed of Sight: How We Read, Why So Many Can't, and What Can Be Done About It|location=|publisher=Basic Books|isbn=978-0-465-08065-6|pages=|language=en|quote=What is claimed cannot be true given basic facts about eyes and texts. Unless we redefine reading as rapid page turning, deleting the bit about comprehension, people are as likely to read thousands of words per minute as they are to run faster than the speed of light.|url-status=live}}</ref>
Sebuah teknik membaca cepat yang dikenal sebagai PhotoReading diklaim dapat meningkatkan kecepatan membaca hingga 25.000 kata per menit. McNamara menerbitkan analisis awal yang didanai oleh [[Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat|NASA]] untuk mengevaluasi apakah teknik ini dapat meningkatkan kecepatan membaca, pemahaman, dan efisiensi pengumpulan informasi. Ketika lima [[Sampel (statistika)|sampel]] bacaan dan tes pemahaman bacaan yang sama diberikan kepada peserta, didapati bahwa tidak ada keuntungan penggunaan teknik tersebut dalam waktu membaca atau pemahaman.<ref>McNamara, Danielle S. (2000). ''[https://ntrs.nasa.gov/citations/20000011599 Preliminary Analysis of Photoreading]''. hlm. 4, 11. </ref>
Pada sebuah artikel di jurnal 'Psychological Science in the Public Interest' tahun 2016, penulis menyimpulkan bahwa tidak ada trik khusus agar dapat membaca lebih cepat tanpa kehilangan pemahaman selain berlatih membaca dan meningkatkan kemampuan bahasa seperti mengenali lebih banyak kosakata.{{Sfn|Rayner|2016|p=29}} Trik-trik yang sering dipromosikan seperti menghilangkan suara saat membaca,{{Sfn|Rayner|2016|p=23}} membaca lebih dari satu kata dalam suatu waktu,{{Sfn|Rayner|2016|p=6}} menggunakan metode RSVP (Rapid Serial Visual Presentation), dan memberi warna di setiap garis bacaan{{Sfn|Rayner|2016|p=28}} disebut tidak efektif menambah kemampuan baca.
Ronald Carver, seorang profesor psikologi dan riset pendidikan, mengklaim bahwa pembaca tamatan kuliah hanya dapat membca 600 kata per menit, paling tingginya dua kali lebih cepat daripada sesamanya mereka yang paling lambat. Dia juga berpikir bahwa klaim kemampuan baca Presiden Kennedy sebenarnya lebih ke kecepatannya memindai bacaan.<ref>{{Cite web|last=Noah|first=Timothy|date=19 Februari 2000|title=The 1,000-Word Dash|url=https://slate.com/news-and-politics/2000/02/the-1000-word-dash.html|website=Slate Magazine|language=en|access-date=16 Desember 2020|quote=Carver thinks all three of these examples are bunk. JFK, he says, probably read 500-600 words a minute—that’s very fast—and perhaps could skim 1,000 words per minute. But skimming isn’t reading. (...) At Carver’s direction, the 16 brainiacs read passages from Reader’s Digest condensed editions under controlled conditions: None of them could read faster than 600 words per minute and retain more than 75 percent of the information contained in the texts. From this, Carver concluded that the fastest college-level reader will read, at best, twice as fast as the slowest college-level reader.}}</ref> Ahli lain juga menyatakan bahwa membaca cepat sebenarnya adalah memindai, bukan membaca sesungguhnya.<ref>{{Cite web|last=Carroll|first=Robert Todd|date=|title=speed-reading|url=http://skepdic.com/speedreading.html|website=the skeptic's dictionary|access-date=16 Desember 2020}}</ref>
Pendapat paling negatif terhadap membaca cepat adalah bahwa teknik ini sebenarnya adalah penipuan oleh Evelyn Wood.<ref name=":1" />
== Referensi ==
{{reflist}}
== Bacaan ==
* {{Cite journal|last=Rayner|first=Keith|last2=Schotter|first2=Elizabeth R.|last3=Masson|first3=Michael E. J.|last4=Potter|first4=Mary C.|last5=Treiman|first5=Rebecca|date=2016|title=So Much to Read, So Little Time: How Do We Read, and Can Speed Reading Help?|url=https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1529100615623267|journal=Psychological Science in the Public Interest|language=en|volume=17|issue=1|doi=10.1177/1529100615623267|ref={{Sfnref|Rayner|2016}}}}
[[Kategori:Psikologi pendidikan]]
|