Arya Panangsang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(98 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox royalty
| name = Arya Penangsang
| title = Arya Jipang
| image =
| caption =
| succession = [[Sultan]] [[Kesultanan Demak|Demak]] ke-5
| reign = 1549–1554
| predecessor = [[Sunan Prawoto]]
| successor = [[Sultan Hadiwijaya]] <br>
(Pendiri [[Kesultanan Pajang]])
| birth_name = Arya Penangsang
| birth_date = 1505
| birth_place = [[Berkas:Id-siak1.GIF|25px]] [[Jipang, Cepu, Blora]], [[Kesultanan Demak]]
| death_date = 1554
| death_place = [[Berkas:Id-siak1.GIF|25px]] [[Kesultanan Demak]]
| spouses =
| spouse-type =
| issue =
| full name =
| regnal name =
| father = [[Pangeran Surowiyoto]] bin [[Raden Fatah]]
| mother = [[Putri Ayu Retno Panggung]] <br>
(Putri Adipati Jipang)
| religion = [[Islam]]
}}
'''Arya Panangsang''' alias '''Jipang kang''' '''(keturunan putri champa)''' atau '''Raden Jipang''' ia di kenal sebagai Sultan [[Kesultanan Demak|Demak]] V. Merupakan murid kesayangan Sunan Kudus. Memerintah pada pertengahan abad ke-16 M.
== Silsilah ==
Menurut ''Serat dan babad'', Arya
== Sejarah ==
Pada tahun 1521 suami dari anak pertama Raden Patah yang bernama Pati Unus (orang [[Portugis]] menyebutnya [[Pate Unus]], dikenal juga sebagai [[Pangeran Sabrang Lor]]) anak dari Adipati Jepara Mohammad Yunus, melakukan penyerangan ke Portugis di Malaka. Pati Unus gugur dalam perang. Dikisahkan bahwa Trenggana adik dari Pate Unus berebut takhta dengan P. Surowiyoto atau R. Kikin anak dari R. Fatah.▼
[[Pangeran Surowiyoto]] atau Raden Kikin memiliki
▲Pada tahun 1521 suami dari anak pertama Raden Patah yang bernama Pati Unus (orang [[Portugis]] menyebutnya [[Pate Unus]], dikenal juga sebagai [[Pangeran Sabrang Lor]] anak dari Adipati Jepara Mohammad Yunus, melakukan penyerangan ke Portugis di Malaka. Pati Unus gugur dalam perang. Dikisahkan bahwa Trenggana adik dari Pate Unus berebut takhta dengan P. Surowiyoto atau R. Kikin anak dari R. Fatah.
Sepeninggal Raden Kikin, Arya
▲[[Pangeran Surowiyoto]] atau Raden Kikin memiliki 2 orang putra yang bernama [[R. Arya Penangsang]] dan [[R. Arya Mataram]], sedangkan Trenggana memiliki putra pertama bernama [[R. Mukmin]] atau yang disebut juga sebagai Sunan Prawoto . [[Mukmin]] dikisahkan membunuh Raden Kikin sepulang [[sholat Jumat]] di tepi sebuah sungai di Lasem dengan menggunakan [[keris]] [[Kyai Setan Kober]] yang membuat Trenggana menjadi Sultan Demak ketiga. Sejak saat itu, Raden Kikin terkenal dengan sebutan [[Pangeran Sekar Seda ing Lepen]], artinya "Bunga yang gugur di sungai".
▲Sepeninggal Raden Kikin, Arya Penangsang menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Adipati Jipang. Saat itu usianya masih 16 tahun, sehingga pemerintahannya dibantu Patih Mat Ahun (Mentaun). Menurut [[Kitab Kapunggawan Jipang]] Jumenengan Arya Penangsang baru di laksanakan 4 tahun kemudian yakni pada tahun 1525, saat itu Arya Penangsang berumur 20 tahun.
Trenggana naik takhta [[Kerajaan Demak]] tahun 1521. Pemerintahannya berakhir saat ia gugur di [[Panarukan, Situbondo]] tahun 1546 saat mencoba kembali menyerang Portugis meneruskan perjuangan [[Pati Unus]]. Raden Mukmin menggantikan sebagai raja keempat bergelar [[Sunan Prawoto]]. Ibukota Kerajaan Demak ia pindahkan ke Prawoto. Demak pada periode ini dikenal dengan sebutan [[Demak Prawoto]] (1546 - 1549).
Pada tahun 1549 Arya
Pada tahun 1554 Arya Panangsang berhasil dibunuh oleh Pasukan utusan Adipati Pajang. Dengan Gugur nya Arya Panangsang maka roboh pulalah kekuasaan Kesultanan Demak lalu berdirilah Kerajaan Pajang.
== Sejarah Dongeng ==▼
Dikisahkan oleh
[[Jaka Tingkir]] segan memerangi Arya
Diceritakan dalam ''Babad Tanah Jawi,'' Ketika pasukan [[Pajang]] datang menyerang Kotaraja Jipang, saat itu P. Arya
Kuda Gagak Rimang dengan penuh nafsu mengejar Sutawijaya yang mengendarai kuda betina, melompati bengawan. Perang antara Pasukan [[Pajang]] dan Jipang terjadi di dekat Bengawan Sore.
== Referensi ==
<references />
▲Ketika pasukan [[Pajang]] datang menyerang Kotaraja Jipang, saat itu P. Arya Penangsang sedang akan berbuka setelah keberhasilannya berpuasa 40 hari. Surat tantangan atas nama [[Hadiwijaya]] membuatnya tidak mampu menahan emosi. Apalagi surat tantangan itu dibawa oleh ''pekatik''-nya (pemelihara kuda) yang sebelumnya sudah dipotong telinganya oleh Pemanahan dan Penjawi. Meskipun sudah disabarkan adik Arya Penangsang ( [[Arya Mataram]]), Penangsang tetap berangkat ke medan perang menaiki kuda jantan yang bernama [[Gagak Rimang]].
3 ^ Kitab Kapunggawan Jipang
== Pustaka ==▼
▲Kuda Gagak Rimang dengan penuh nafsu mengejar Sutawijaya yang mengendarai kuda betina, melompati bengawan. Perang antara Pasukan [[Pajang]] dan Jipang terjadi di dekat Bengawan Sore. dalam perang itu perut Arya Penangsang robek terkena tombak Kyai Plered milik [[Sutawijaya]]. Meskipun demikian kesaktian yang dimiliki oleh Arya Penangsang membuatnya tetap bertahan. Ususnya yang terburai dililitkannya pada gagang keris yang terselip di pinggang.
* {{Cite book|last=Olthof|first=W. L.|url=https://perpus.menpan.go.id/opac/detail-opac?id=1635|date=2007|title=Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647|location=Yogyakarta|publisher=Narasi|isbn=9789791681629|pages=|url-status=live}}
* {{Cite book|last=de Graff|first=H.J.|last2=Pigeaud|first2=TH. G. TH.|url=https://library.ui.ac.id/detail?id=20498903|date=2019|title=Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Tinjauan Sejarah Politik Abad XV dan XVI, cetakan V edisi revisi|location=Yogyakarta|publisher=MataBangsa|isbn=9789799471239|pages=|url-status=live}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
*
* {{cite book|title=A History of Modern Indonesia since c. 1200|last=Ricklefs|first=M.C.|publisher=Palgrave MacMillan|url=https://www.google.co.id/books/edition/A_History_of_Modern_Indonesia_since_c_12/HPEnBQAAQBAJ?hl=en&gbpv=0|year=2008|isbn=9780230546868|location=New York|ref={{sfnref|Ricklefs|2008}}|url-status=live}}
▲== Pustaka ==
* {{cite book|title=Konsep Kekuasaan Jawa: Penerapannya oleh Raja-raja Mataram|last=Moedjianto|first=G.|publisher=Kanisius|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=518699|year=1987|isbn=9780230546868|location=Yogyakarta|ref={{sfnref|Moedjianto|1987}}|url-status=live}}
* Manuskrip Jipang
▲* Hayati dkk. 2000. ''Peranan Ratu Kalinyamat di jepara pada Abad XVI''. Jakarta: Proyek Peningkatan Kesadaran Sejarah Nasional Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan Nasional
Kitab Kapunggawan
* Pra. Barik Barliyan, SH: Yayasan Keraton Djipang.
Pemegang Hak Cipta Kompilasi Data Sejarah Keraton Djipang yang dikeluarkan oleh Dirjen HAKI Kementerian Hukum dan HAM RI.
▲* Pra. Barik Barliyan : Yayasan Keraton Djipang
[[Kategori:Kerajaan Demak]]
|