Pengeboman Semarang Salatiga Ambarawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan Isi dan infobox |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k konsisten sesuai buku Sejarah TNI AU hlm. 143 (via JWB) |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Military Conflict|conflict=Pengeboman Semarang Salatiga Ambarawa|combatant2={{Bendera|Belanda}}|image=Berkas:Mitsubishi Ki-51-1.jpg|caption=Salah satu contoh pesawat pengebom tukik Guntei yang digunakan untuk mengebom posisi Belanda.|date=29 Juli 1947|place=[[Semarang]], [[Salatiga]], dan [[Ambarawa]]|casus=|territory=|result=Kemenangan
'''Pengeboman Semarang Salatiga Ambarawa''' merupakan operasi udara pertama kali yang dilakukan oleh [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]] dalam Perang Revolusi Kemerdekaan yang menargetkan markas tentara Belanda di tiga kota yaitu: Semarang, Salatiga, dan Ambarawa. Operasi ini dilakukan pada tanggal 29 Juli 1947 pukul 05.00.
== Latar
Pada tanggal [[21 Juli]] [[1947]], Belanda mengingkari [[Perundingan Linggarjati|Perjanjian Linggarjati]] dengan melancarkan [[Agresi Militer Belanda I]]. Pesawat-pesawat Belanda terus membombardir sasaran-sasaran strategis milik Republik Indonesia. Selain menimbulkan korban jiwa, serangan-serangan itu membuat Indonesia kehilangan banyak lapangan udara beserta pesawat-pesawat yang dimilikinya. Operasi ini awalnya sebuah ide untuk membalas dendam dengan melancarkan serangan udara ke daerah pendudukan Belanda,
== Dimulainya
Operasi udara ini dimulai pada tanggal 29 Juli 1947 pada pukul 17.00 dengan sasaran Semarang dan Salatiga. Operasi ini awalnya menggunkan pesawat ''[[Pesawat pengebom menukik|dive bomber]]'' Guntai, [[Pesawat tempur|''fight''er]] Hayabusha, dan dua ''[[Pesawat tempur latih|basic trainer]]'' Cureng,
=== Kadet yang terlibat<ref>{{Cite web|url=https://tni-au.mil.id/pengeboman-tiga-kota-semarang-salatiga-ambarawa-bukti-nyata/|title=Pengeboman Tiga Kota: Semarang, Salatiga dan Ambarawa Bukti Nyata Keberanian Kadet Sekolah Penerbang|last=AAU|first=Oleh Pen|date=2019-07-29|website=tni-au.mil.id|language=id-ID|access-date=2020-05-02}}</ref> ===
Baris 19 ⟶ 18:
[[Nakajima Ki-43|Ki-43 Hayabusha]] diawaki oleh Kadet Udara 1 Bambang Saptoaji. (Batal Terbang)
== Kejadian
Setelah pengeboman 3 kota, Belanda mengerahkan beberapa pesawat Kittyhawk untuk melakukan penyisiran untuk mencari pesawat AURI yang terisa. Setelah operasi tersebut sebuah pesawat carter maskapai india bernama [[Dakota VT-CLA]] diikuti dan ditembak jatuh oleh 2 pesawat Kittyhawk belanda yang diawaki oleh Lettu B.J. Ruesink dan Serma W.E. Erkelens. Akibat kejadian itu AURI kehilangan 3 perwira pentingnya yaitu [[Komodor udara|Komodor Udara]] [[Adisucipto]], Komodor Udara Prof. Dr. [[Abdulrahman Saleh]], [[Radio|juru radio]] [[Letnan Satu|Opsir Muda Udara I]] [[
==
Kisah heroik pengeboman Semarang, Salatiga, dan Ambarawa diadaptasi menjadi sebuah film
== Lihat
* [[Dakota VT-CLA]]
|