Suku Nias: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Detianus Gea (bicara | kontrib)
Sumber dan Refensi
Tag: Dikembalikan VisualEditor
k Etnik
 
(57 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox ethnic group|
|group = Nias
|image = Fatele, the NIAS War Dance (Sumatra, Indonesia).jpg
|image= COLLECTIE TROPENMUSEUM Een groep Nias krijgers voert een spiegelgevecht uit TMnr 10004814.jpg
|caption =Tari Perang diperagakan di halaman tengah pedesaan tradisional
|pop = 1.041.925 {{small|([[Sensus Penduduk Indonesia 2010|2010]])}}<ref name="SUKU"/>
|pop= 1.041.925 (sensus 2010)<ref>{{Cite book|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|last=Na’im|first=Akhsan|last2=Syaputra|first2=Hendry|date=2010|publisher=Badan Pusat Statistik|isbn=978-979-064-417-5|location=Jakarta|pages=9|ref={{sfnref|Na'im|Syaputra}}|url-status=live}}</ref>
|popplace = {{flag|Indonesia}}
|region1 = [[Sumatera Utara]]
|langs = [[Bahasa Nias]], [[Bahasa Indonesia]]
|pop1 = 911.820
|rels = [[Kristen Protestan]] 91%, [[Kristen Katolik]] 5%, [[Islam]] 2% dan [[Animisme]] 1%
|ref1 = <ref name="SUKU"/>
|related = [[Batak Toba]], [[Toraja]], dan [[Suku Mentawai|Mentawai]]
|region2 = [[Riau]]
|region2=[[Kabupaten Nias|Nias]]|pop5=289.708<ref>{{Cite web|url=https://niasselatankab.bps.go.id/dynamictable/2017/04/09/15/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-di-kabupaten-nias-selatan-2010-2015.html|title=BPS Kabupaten Nias Selatan|website=niasselatankab.bps.go.id|access-date=2020-01-13}}</ref>|region4=[[Gunungsitoli]]|pop4=61.819<ref>{{Cite web|url=https://gunungsitolikota.bps.go.id/dynamictable/2017/07/03/11/penduduk-kota-gunungsitoli-menurut-kecamatan-dan-jenis-kelamin-jiwa-2010-2016.html|title=Badan Pusat Statistik Kota Gunungsitoli|website=gunungsitolikota.bps.go.id|access-date=2020-01-13}}</ref>|pop1=127.530<ref>{{Cite web|url=https://niasutarakab.bps.go.id/publication/2010/09/13/13cf6c529a0c014e028d0afe/hasil-sensus-penduduk-2010-kabupaten-nias-utara-data-agregat-per-kecamatan.html|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias Utara|website=niasutarakab.bps.go.id|access-date=2020-01-13}}</ref>|region3=[[Nias Barat]]|pop3=81.431<ref>{{Cite web|url=https://niasbaratkab.bps.go.id/publication/2010/09/17/258220bb047d2d3e2249e772/hasil-sensus-penduduk-2010-kabupaten-nias-barat-data-agregat-per-kecamatan.html|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias Barat|website=niasbaratkab.bps.go.id|access-date=2020-01-13}}</ref>|pop2=135.778<ref>{{Cite web|url=https://niaskab.bps.go.id/dynamictable/2019/12/04/77/jumlah-penduduk-kabupaten-nias-2010-2018.html|title=Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias|website=niaskab.bps.go.id|access-date=2020-01-13}}</ref>|region1=[[Nias Utara]]|region5=[[Nias Selatan]]}}
|pop2 = 71.537
|ref2 = <ref name="SUKU"/>
|region3 = [[Sumatera Barat]]
|pop3 = 18.239
|ref3 = <ref name="SUKU"/>
|langs = [[Bahasa Nias]] dan [[Bahasa Indonesia|bahasa Indonesia]] juga digunakan.
|rels = [[Kekristenan|Kristen]] ([[Protestan]] ''mayoritas'', [[Katolik]]), [[Islam]], [[Fanömba adu]]
|related = [[Suku Haloban|Haloban]], [[Suku Mentawai|Mentawai]], [[Suku Devayan|Devayan]], [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Sigulai|Sigulai]], [[Suku Lekon|Lekon]]
}}
 
'''Suku Nias''' adalah [[Etnisitas|kelompok etnik]] yang berasal dari [[Pulau Nias]].<ref>{{Cite book|last=Gea|first=Silvester Detianus|date=|url=https://books.google.co.id/books/about/Mengenal_budaya_dan_kearifan_lokal_suku.html?id=_3AlyAEACAAJ&redir_esc=y|title=Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias|location=|publisher=|isbn=|pages=5|url-status=live}}</ref> Mereka menamakan diri mereka "''Ono Niha''" (''Ono'' berarti anak/keturunan; ''Niha'' = manusia) dan Pulau Nias sebagai "''Tanö Niha''" (Tanö berarti tanah). Hukum adat tradisional Nias secara umum disebut [[fondrakö]].<ref>{{Cite book|last=Gea|first=Silvester Detianus|date=|url=https://books.google.co.id/books/about/Mengenal_budaya_dan_kearifan_lokal_suku.html?id=_3AlyAEACAAJ&redir_esc=y|title=Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias|location=|publisher=|isbn=|pages=27-28|url-status=live}}</ref> Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya [[megalit]]ik, dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang.<ref>{{Cite book|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|last=Na’im|first=Akhsan|last2=Syaputra|first2=Hendry|date=2010|publisher=Badan Pusat Statistik|isbn=978-979-064-417-5|location=Jakarta|pages=9|ref={{sfnref|Na'im|Syaputra}}|url-status=live}}</ref>
 
== Asal usul ==
 
== Asal-usul ==
=== Mitologi ===
[[Berkas:Tari Perang Nias 3.jpg|jmpl|250px|ka|Tari Perang]]
 
Berbagai mitos dalam ''[[hoho]]'' menceritakan kedatangan suku Nias ke pulau. Sebuah hoho mengatakan bahwa orang Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "Sigaru Tora'a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama Tetehöli Ana'a. Kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 putra yang disuruh keluar dari Tetehöli Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao.<ref>{{Cite book|last=Gea|first=Silvester Detianus|date=|url=https://books.google.co.id/books/about/Mengenal_budaya_dan_kearifan_lokal_suku.html?id=_3AlyAEACAAJ&redir_esc=y|title=Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias|location=|publisher=|isbn=|pages=10|url-status=live}}</ref> Ke 9 Putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/682905651|title=Legitimasi kekuasaan pada budaya Nias : paduan penelitian arkeologi dan antropologi|last=Wiradnyana, Ketut, 1966-|date=2010|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-763-2|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=682905651}}</ref> Mitos lainnya, Inada Sirici menurunkan 6 orang anak ke Pulau Nias dan menjadi leluhur.<ref>{{Cite web|url=https://museum-nias.org/orang-nias/|title=Orang Nias|website=Museum Pusaka Nias|language=id-ID|access-date=2020-06-06}}</ref> Masih terdapat beberapa versi lain tentang kehadiran manusia di Nias.
Berbagai mitos dalam ''[[hoho]]'' menceritakan kedatangan suku Nias ke pulau. Sebuah hoho mengatakan bahwa orang Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "Sigaru Tora'a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama Teteholi Ana'a. Kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 putra yang disuruh keluar dari Teteholi Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao. Ke 9 Putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/682905651|title=Legitimasi kekuasaan pada budaya Nias : paduan penelitian arkeologi dan antropologi|last=Wiradnyana, Ketut, 1966-|date=2010|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-763-2|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=682905651}}</ref> Mitos lainnya, Inada Sirici menurunkan 6 orang anak ke Pulau Nias dan menjadi leluhur.<ref>{{Cite web|url=https://museum-nias.org/orang-nias/|title=Orang Nias|website=Museum Pusaka Nias|language=id-ID|access-date=2020-06-06}}</ref> Masih terdapat beberapa versi lain tentang kehadiran manusia di Nias.
 
=== Penelitian Arkeologi ===
Penelitian arkeologi telah dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999. Penelitian ini menemukan Pulau Nias telah dihuni sejak 12.000 tahun yang lalu oleh [[Imigrasi|imigran]] dari daratan [[Asia]], bahkan ada indikasi sejak 30.000 tahun lampau. Budaya [[Hoabinh]] di [[Vietnam]] yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias menimbulkan dugaan imigrasi penduduk dari Vietnam.<ref>{{Cite web|url=https://www.encyclopedia.com/places/asia/indonesian-political-geography/nias|title=Nias {{!}} Encyclopedia.com|website=www.encyclopedia.com|access-date=2020-06-06}}</ref>
 
Pada 2013, penelitian genetika oleh mahasiswa [[Doktor|doktoraldoktor]]al Departemen Biologi Molekuler Forensik Erasmus MC menyimpulkan bahwa masyarakat Nias berasal dari rumpun bangsa [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]]. Mereka diperkirakan datang dari [[Taiwan]] melalui jalur [[Filipina]] 4.000-5.000 tahun lalu.<ref>{{Cite journal|last=van Oven|first=Mannis|last2=Hämmerle|first2=Johannes M.|last3=van Schoor|first3=Marja|last4=Kushnick|first4=Geoff|last5=Pennekamp|first5=Petra|last6=Zega|first6=Idaman|last7=Lao|first7=Oscar|last8=Brown|first8=Lea|last9=Kennerknecht|first9=Ingo|date=2011-04-01|title=Unexpected Island Effects at an Extreme: Reduced Y Chromosome and Mitochondrial DNA Diversity in Nias|url=https://academic.oup.com/mbe/article/28/4/1349/1030583|journal=Molecular Biology and Evolution|language=en|volume=28|issue=4|pages=1349–1361|doi=10.1093/molbev/msq300|issn=0737-4038}}</ref>
 
Penelitian ini juga menemukan bahwa dalam genetika orang Nias saat ini tidak ada lagi jejak dari masyarakat Nias kuno yang sisa peninggalannya ditemukan di [[Gua Togi Ndrawa|Gua Tögi Ndrawa]]. Penelitian arkeologi terhadap alat-alat batu yang ditemukan menunjukkan bahwa manusia yang menempati gua tersebut berasal dari masa 12.000 tahun lalu.<ref>{{Cite webnews|url=https://sains.kompas.com/read/2013/04/16/09081323/Asalusul.Orang.Nias.Ditemukan|title=Asal-usul Orang Nias Ditemukan|last=Media|firstwork=[[Kompas Cyber|website=KOMPAS.com]]|language=id|access-date=2020-06-06|editor-last=Yunan}}</ref><ref>[http://niasonline.net/2007/10/22/tidak-ada-kepentingan-komersial-dan-tidak-ada-hak-paten-yang-akan-diajukan/ Tidak Ada Kepentingan Komersial dan Tidak Ada Hak Paten Yang Akan Diajukan]</ref>
 
== Sistem kekeluargaan ==
{{utama|Mado}}
{{utama|Mado}}Suku Nias menerapkan sistem [[mado]] mengikuti garis ayah (patrilineal). Mado-mado umumnya berasal dari kampung-kampung pemukiman yang ada. Masyarakat Nias memiliki lebih dari 200 Marga.
Suku Nias menerapkan sistem [[mado]] mengikuti garis ayah ([[Patrilinealitas|patrilineal]]). Mado-mado umumnya berasal dari kampung-kampung pemukiman yang ada.
 
== Sebaran di Indonesia ==
[[Berkas:Hombo Batu, Pulau Nias.jpg|jmpl|ka|250px|[[Fahombo]], tradisi khas Nias]]
[[Berkas:TMII Nias House.JPG|jmpl|ka|250px|Rumah tradisional Nias di [[Taman Mini Indonesia Indah]].]]
 
Sebagian besar orang berada di [[Sumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara]], tepatnya di [[Pulau Nias]]. Pulau Nias terbagi menjadi lima wilayah administrasi, yakni 4 [[kabupaten]] dan 1 [[kota]]. Jumlah orang Nias cukup signifikan di [[Riau|Provinsi Riau]]. Tahun [[2010]], jumlah orang Nias di [[Indonesia]] sebanyak 1.041.925 jiwa (0,44%) dari 236.728.379 jiwa penduduk.<ref name="SUKU">{{Cite web|url=http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010|website=demografi.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|year=2010|format=PDF|accessdate=13 Februari 2022|pages=23-41|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712140438/http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
Berikut ini adalah sebaran orang Nias di Indonesia berdasarkan data resmi pemerintah melalui [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], menurut provinsi:<ref name="SUKU"/>
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Provinsi
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2010]]
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
| 1
| [[Sumatera Utara]]
! style="text-align: right;" | 911.820
! style="text-align: right;" | 87,51%
|-
| 2
| [[Riau]]
| style="text-align: right;" | 71.537
| style="text-align: right;" | 6,87%
|-
| 3
| [[Sumatera Barat]]
| style="text-align: right;" | 18.239
| style="text-align: right;" | 1,75%
|-
| 4
| [[Aceh]]
| style="text-align: right;" | 9.366
| style="text-align: right;" | 0,90%
|-
| 5
| [[Jawa Barat]]
| style="text-align: right;" | 7.925
| style="text-align: right;" | 0,76%
|-
| 6
| [[Kepulauan Riau]]
| style="text-align: right;" | 4.676
| style="text-align: right;" | 0,45%
|-
| 6
| [[DKI Jakarta]]
| style="text-align: right;" | 4.572
| style="text-align: right;" | 0,44%
|-
| 6
| [[Jambi]]
| style="text-align: right;" | 3.574
| style="text-align: right;" | 0,34%
|-
| 6
| Provinsi lain
| style="text-align: right;" | 10.217
| style="text-align: right;" | 0,98%
|-
!
! Indonesia
! style="text-align: right;" | 1.041.925
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
 
== Bahasa ==
{{utama|Bahasa Nias}}
 
'''Bahasa Nias''' adalah [[bahasa]] yang dituturkan oleh orang Nias. Bahasa ini termasuk dalam [[Rumpun bahasa Sumatera Barat Laut–Kepulauan Penghalang|rumpun bahasa Sumatera Barat Laut–kepulauan Penghalang]] dan berhubungan dengan [[bahasa Batak]] dan [[Bahasa Mentawai|Mentawai]]. Pada tahun 2000, penuturnya berjumlah sekitar 770.000 orang. Bahasa Nias terdiri atas tiga dialek.
 
=== Dialek ===
Umumnya bahasa Nias dianggap memiliki tiga dialek. Dialek utara dituturkan di daerah [[Kota Gunungsitoli|Gunungsitoli]], [[Alasa, Nias Utara|Alasa]] dan [[Lahewa, Nias Utara|Lahewa]]. Dialek selatan dituturkan di [[Kabupaten Nias Selatan|Nias Selatan]]. Sementara itu, dialek tengah dituturkan di [[Kabupaten Nias Barat|Nias Barat]], khususnya di daerah [[Sirombu, Nias Barat|Sirombu]] dan [[Mandrehe, Nias Barat|Mandrehe]]. Sementara itu, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sumatera Utara 1977/1978 membagi bahasa Nias ke lima dialek. Dialek utara dituturkan di Alasa dan Lahewa; dialek Gunungsitoli; dialek barat di Mandrehe, Sirombu, Kepulauan Hinako; dialek tengah di Gido, Idano Gawo, Gomo, Lahusa; dan dialek selatan di Telukdalam, Pulau Tello, dan Kepulauan Batu. Tingkat kemiripan antara dialek ini mencapai 80%. Bahasa Nias juga sebagai bahasa resmi di Nias.
 
=== Alfabet ===
Abjad dalam bahasa Nias berbeda dengan abjad dalam bahasa Indonesia, di mana ada yang dikurangi (tidak dipakai) dari abjad bahasa Indonesia dan ada yang ditambahkan abjad unik (karakter khusus) dalam bahasa Nias yang pengucapannya tidak terdapat di dalam abjad bahasa Indonesia. Abjad Bahasa Nias huruf besar dan huruf kecil sebagai berikut:
 
Aa, Bb, Dd, Ee, Ff, Gg, Hh, Ii, Kk, Ll, Mm, Nn, Oo, Öö, Rr, Ss, Tt, Uu, Ww, Ŵŵ, Yy, Zz
 
=== Kosakata ===
Beberapa kosakata bahasa Nias dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia dapat dilihat di [[wikt:Lampiran:Daftar Swadesh bahasa Nias|Daftar Swadesh bahasa Nias.]]
 
== Agama ==
Sebagian besar orang Nias adalah pemeluk agama [[Protestanisme|Kristen Protestan]]. sedangkan yang lainnya beragama [[Islam]], [[Katolik]], [[Agama Buddha|Buddha]] dan ''[[Fanömba adu]]''. setidaknya menurut kenyataan sekitar tahun 1967. Sistem kepercayaan yang disebut terakhir ini adalah nama yang diberikan oleh pihak luar. yang merupakan sistem kepercayaan yang berasal dari leluhur mereka. Mereka menyebut ''[[Molehe Adu]]'', yaitu pemujaan roh leluhur. Untuk itu mereka membuat patung-patung kayu (''[[adu]]'') yang ditempati oleh roh leluhur.
 
Dalam sistem kepercayaan ini dikenal beberapa dewa. Yang terpenting ada lah ''Lowalangi'', yang dianggap raja segala dewa dari dunia atas atau sang pencipta. ''Lature Danö'' adalah raja dewa-dewa dunia bawah da saudara tua ''Lowalangi'' tadi. ''Silewe Nasarata'' adalah pelindung dari para pemuka agama dan merupakan isteri dari ''Lowalangi''; dan sumber lain menyebutkan sebagai penghubung dewa dunia atas dan dewa dunia bawah, serta sebagai penghubung antara kaum dewa dan umat manusia. Sebenarnya bagi orang Nias Selatan nama ''Lowalangi'', yang biasa di sebut ''Lowalani'', diperkenalkan oleh misionaris Jerman . Orang Nias Selatan dulu mengenal nama ''Ida Samihara Luo'' sebagai pencipta dewa dan manusia. Sang pencipta ini tidak mempunyai realitas, namun dari padanya timbul dua anak kembar yang kemudian anak kembar ini kawin dan mengembang biakkan dewa dan manusia.<ref>Melalatoa, Junus (1995). ''Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia''. CV. EKA PUTRA. hlm. 637.</ref>
 
== Marga ==
{{utama|Daftar mado Nias}}
 
== Budaya ==
=== Makanan ===
* Gaolo : Hasil parutan dari pada "ubi kayu" dan di aduk dengan tambahan air bersih secukupnya, kemudian dimasak menggunakan periuk secara sederhana, dan dimakan dengan cara mencelupkan ke air cabe yang sudah disediakan.
*
* Gowi Nihandro (Gowi Nitutu ; Ubi tumbuk)
* Harinake (daging babi cincang dengan cacahan yang tipis dan kecil-kecil)
Baris 38 ⟶ 138:
* Rakigae (pisang goreng)
* Tamböyö (ketupat)
* lömaLöma (beras ketan yang dimasak dengan menggunakan buku bambu)
* Gae nibogö (pisang bakar)
* Kazimone (terbuat dari sagu)
Baris 48 ⟶ 148:
=== Peralatan Rumah Tangga ===
* Bowoa tanö - periuk dari tanah liat, alat masak tradisional
* Figa lae: [[Piring]]
* Figa Lae - daun pisang yang dipakai untuk menjadi alas makanan
* Halu (alat menumbuk padi) - dfsf
* Lösu - lesung
Baris 58 ⟶ 159:
* Famofu - alat niup api untuk memasak
* Fogao Banio (alat pemarut kelapa)
* Sendo : [[Sendok]]
* Tuhi-Tuhi : [[Tungku api|Tungku Api]] Masak
* Kawali : [[Penggorengan (masakan)|Kuali]]
 
=== Minuman ===
* Tuo nifarö (tuak) adalah minuman yang berasal dari air sadapan pohon nira (dalam bahasa Nias "Pohon Nira" = "töla nakhe" dan pohon kelapa (dalam bahasa Nias "Pohon Kelapa" = "töla nohi") yang telah diolah dengan cara penyulingan. Umumnya Tuo nifarö mempunyai beberapa tingkatan (bisa sampai 3 (tiga) tingkatan kadar alkohol). Dimana Tuo nifarö No. 1 bisa mencapai kadar alkohol 43%.
* Tuo mbanua / Sataha (minuman tuak mentah yang berasal dari air sadapan pohon kelapa atau pohon nira yang telah diberi 'laru' berupa akar-akar tumbuhan tertentu untuk memberikan kadar alkohol)
[[Berkas:Lompat Batu Nias.jpg|jmpl|''[[Fahombo]]'' (Lompat Batu)]]
 
====== '''Acara Tradisional Nias''' ======
* [[Fahombo]] <ref>[http://himni.or.id/berita-142-asal--usul-budaya-hombo-batu-asal-teluk-dalam--nias-selatan.html Hombo Batu]</ref> (Lompat Batu)
* Tome, Dome : Tamu Undangan
* [http://himni.or.id/berita-144-asal--usul-lahirnya-tari-fatele-folayaperang-di-teluk-dalam--nias-selatan.html Fataele/Foluaya](Tari Perang)
* Sowatö : Tuan Rumah
* [[Fahombo]] <ref>[http://himni.or.id/berita-142-asal--usul-budaya-hombo-batu-asal-teluk-dalam--nias-selatan.html Hombo Batu]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> (Lompat Batu)
* Fataele/Foluaya] (Tari Perang)
* [[Maena]] (Tari berkelompok)
* [[Tari Moyo]] (Tari Elang)
* [[Tari Mogaele]]
* Fangowai (Tari sekapur sirih/penyambutan tamu)
* [[Fame Ono nihalõ|Fame Ono nihalö]] (Pernikahan)
* Faelöwa : [[Upacara pernikahan|Acara Pernikahan]]
* [[Omo Hada]] (Rumah Adat)
* Mangowalu : [[Menikah]]
* Manunö : [[Bernyanyi]]
* Marafule : [[Pengantin laki-laki|Pengantin Laki-Laki]]
* Ono Nihalö : [[Pengantin perempuan|Pengantin Perempuan]]
* Ama Matua : Bapak Mertua
* Ina Matua : Ibu Mertua
* Sibaya : [[Paman]]
* [[Omo Hada]] : [[Rumah adat Nias|Rumah Adat]]
* [[Fame'e Tõi Nono Nihalõ|Fame'e Töi Nono Nihalö]] (Pemberian nama bagi perempuan yang sudah menikah)
* [[Fasösö Lewuö]] (Menggunakan adu bambu untuk menguji kekuatan pemuda Nias)
* [[Tari Tuwu]]
 
== Tokoh ==
Baris 79 ⟶ 194:
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Krijger van Nias TMnr 10001780.jpg|Pejuang Nias.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Paalwoning op Nias TMnr 10017250.jpg|[[Omo Sebua]], Rumahrumah khastradisional masyarakat Nias.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Huwelijksplechtigheid in Zuid-Nias TMnr 10003054.jpg|Pengantin Nias.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten mannelijk voorouderbeeld Nias TMnr 10001071.jpg|Patung leluhur Nias.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een groep onderworpen koppensnellers Nias TMnr 10001505.jpg|Sekelompok [[Pemburuan kepala|pemburu kepala]] Nias menyerah kepada [[Belanda.]]
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een familie op Nias TMnr 10005771.jpg|Keluarga Nias.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Oude stenen offerplaats Zuid-Nias TMnr 10001064.jpg|Tempat persembahan Nias.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van twee mannen in krijgskleding Zuid-Nias TMnr 60042492.jpg|Baju [[zirah]] Nias.
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Het verslepen van de steen 'Darodaro' voor de gestorven Saoenigeho van Bawamataloea Nias TMnr 1000095b.jpg|Masyarakat Nias memindahkan sebuah megalit ke kawasan pembangunan
</gallery>
 
== Pranala luar ==
*[https://museum-nias.org/ Museum Pusaka Nias]
 
== Referensi ==
<references />
 
== DaftarPranala Pustakaluar ==
* [https://museum-nias.org/ Museum Pusaka Nias]
*Peter S. Bellwood (1979), Man's conquest of the Pacific: the prehistory of Southeast Asia and Oceania, Oxford University Press, ISBN 978-0-19-520103-1.
 
*Gea, Silvester Detianus, dkk. (2018) Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias. Labuan Bajo: Yayasan Komodo Indonesia. ISBN 9786026062048.
== Daftar pustaka ==
* Peter S. Bellwood (1979), Man's conquest of the Pacific: the prehistory of Southeast Asia and Oceania, Oxford University Press, ISBN 978-0-19-520103-1.
 
{{Suku bangsa di Indonesia}}
{{Suku Nias-stub}}
 
[[Kategori:Suku Nias| ]]
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia|Nias]]
[[Kategori:Suku bangsa di SumatraSumatera Utara|Nias]]
[[Kategori:Suku bangsa di Aceh]]
[[Kategori:Pulau Nias]]
[[Kategori:Budaya Nias]]
[[Kategori:Nias]]