KRL Commuter Line: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Penambahan pranala referensi dan perbaikan tata bahasa Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(211 revisi perantara oleh 52 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove|date=Maret 2018}}
{{
{{Tentang|layanan kereta api komuter
{{Infobox Public transit
|name = KRL Commuter Line
|image =
|
|
|
|caption2 = KRL Commuter Line JR 205-43F dan JR 205-145F di Stasiun Bogor
|locale =
* [[Jabodetabekpunjur]]
** [[DKI Jakarta]] (kecuali [[Kepulauan Seribu]])
** [[Banten]]
*** Sebagian selatan [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]]
*** [[Kota Tangerang]]
*** [[Kota Tangerang Selatan]]
** [[Jawa Barat]]
*** [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]]
*** [[Kabupaten Bogor|Bogor]]
*** [[Kota Bekasi]]
*** [[Kota Bogor]]
*** [[Kota Depok]]
* Banten
** [[Maja, Lebak|Maja]] dan [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]], [[Kabupaten Lebak|Lebak]]
* [[DI Yogyakarta]]
** [[Kartamantul]]
* [[Jawa Tengah]]
** [[Kabupaten Klaten|Klaten]]
** Sebagian kecil [[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]]
** Sebagian barat [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]]
** [[Kota Surakarta]]
|transit_type = [[Transportasi umum]], [[Kereta api komuter]]
|lines =
|stations =
|headquarters =
|operator = [[
|owner = [[PT Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]]
|ridership = 1.039.303 (Agustus 2019)<br/>1.154.080 (puncak, Juni 2018)<ref>{{Cite web|https://www.beritasatu.com/megapolitan/586288/pertumbuhan-penumpang-krl-di-bodetabek-meningkat-pesat|title=Pertumbuhan Penumpang KRL di Bodetabek Meningkat Pesat}}</ref>
|annual_ridership = 334.102.903 (2019)<ref>{{Cite book|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202006/Tindak_Lanjut_Buku_Statistik_Bidang_Perkeretaapian_Tahun_2019.pdf|title=Buku Statistik Bidang Perkeretaapian Tahun 2019|publisher=Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan|url-status=live}}</ref>
|marks =
|vehicles =
Baris 22 ⟶ 44:
|headway = 5-60 menit
|began_operation = 6 April 1925 <small>(sebagai ''Elektrische Staatsspoorwegen'')</small><br>April 1999 <small> dibawah nama ''PT Kereta Api''<br />(sebagai Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek)</small><br>15 September 2008 <small>(sebagai KAI Commuter Jabodetabek)</small><br>20 September 2017 <small>(sebagai Kereta Commuter Indonesia)</small>
|system_length = {{
|track_gauge = {{Track gauge|Cape|allk=on|unitlink=on|first=met}}
|ogauge =
|minimum_radius_of_curvature =
|el = 1.500 V DC ([[Listrik aliran atas]])
|average_speed = {{convert|40|km/h|mph|lk=on|abbr=on}}
|top_speed = {{convert|70|–|95|km/h|mph|lk=on|abbr=on}}
|osm_id =
|website = {{URL|http://www.
|map = [[Berkas:KRL Jabotabek Lines.svg|250px]]
|map_name = Peta rute{{br}}<small>(klik gambar untuk memperbesar)</small>
|map_state =
}}
[[File:KRL Commuter Line in Jakarta city.jpg|thumb|KRL Commuter Line di kota Jakarta.]]
'''KRL Commuter Line''' adalah sistem transportasi [[angkutan cepat]] [[kereta api komuter|komuter]] berbasis [[kereta rel listrik]] (KRL) yang dioperasikan oleh [[Kereta Commuter Indonesia|PT Kereta Commuter Indonesia]] (KAI Commuter),<ref name="ReferenceA">http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/09/20/kcj-berubah-nama-jadi-kereta-commuter-indonesia</ref> anak perusahaan dari [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]]. KRL ini telah beroperasi di wilayah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] sejak tahun [[1925]], hingga kini melayani rute komuter di wilayah [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]] serta lintas Yogyakarta–Solo.
Layanan ini dahulu dioperasikan dengan nama '''KRL Jabotabek''' sejak era 1970-an hingga pemekaran [[Kota Depok]] pada 1999 dengan nama alternatif '''KRL Jabodetabek'''. '''Divisi Jabotabek''' menjadi operator KRL pada masa itu. Pada 2008, layanan KRL dioperasikan oleh perusahaan baru bernama PT KAI Commuter Jabodetabek yang kelak sejak 2017 berubah menjadi Kereta Commuter Indonesia (KCI, kini KAI Commuter).
Perjalanan KRL ini cukup panjang dan berlika-liku. KRL dahulu dihadirkan di [[Hindia Belanda]] sejak 1925 untuk memperingati 50 tahun [[Staatsspoorwegen]] beroperasi di [[Jawa]]. Semenjak 1960-an, transportasi listrik di Jakarta berada pada titik nadirnya karena dicap sebagai penyebab kemacetan sehingga [[Jalur trem lintas Jakarta|Trem Batavia]] ditutup dan KRL dibatasi. Memasuki era 1970-an, KRL kemudian mengalami regenerasi dengan hadirnya KRL Rheostatik yang diimpor dari Jepang. Kini KRL didominasi oleh armada KRL bekas Jepang, dan minoritas produksi [[Industri Kereta Api (perusahaan)|PT INKA]], [[Kabupaten Madiun|Madiun]].
== Sejarah ==
=== Elektrifikasi jalur Staatsspoorwegen ===
[[Berkas:Elektrische Staatsspoorwegen logo.svg|jmpl|kiri|200px|Logo yang digunakan oleh Elektrische Staatsspoorwegen]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Eerste electrische trein van Weltevreden naar Tandjoengpriok TMnr 10014006.jpg|jmpl|kiri|200px|Kereta listrik pertama (1925), melayani jalur [[Tanjong Priok|Tandjong Priok]]–[[Meester Cornelis]]]]
Wacana [[Elektrifikasi perkeretaapian|elektrifikasi]] jalur kereta api sudah didengungkan sejak 1917 oleh perusahaan kereta api milik pemerintah [[Hindia Belanda]] [[Staatsspoorwegen]] (SS). Saat itu, elektrifikasi jalur kereta api diprediksi akan menguntungkan secara ekonomi. Elektrifikasi jalur kereta api kemudian dilakukan dari [[Stasiun Tanjung Priuk|Tanjung Priuk]] sampai dengan [[Meester Cornelis]] ([[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]) dimulai pada tahun 1923. Pembangunan ini selesai pada 24 Desember 1924.<ref name=":1">{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150928130906-269-81365/hikayat-jalur-kereta-api-listrik-di-indonesia/|title=Hikayat Jalur Kereta Api Listrik di Indonesia|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2017-07-13|last=Wahyuni|first=Tri}}</ref>
Proyek elektrifikasi terus berlanjut. Jalur lingkar Jakarta selesai dielektrifikasi pada 1 Mei 1927 dan pada 1930, elektrifikasi jalur [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta–]][[Stasiun Bogor|Bogor]] sudah mulai dioperasikan. Kereta yang digunakan ialah [[lokomotif]] listrik seri 3000 buatan pabrik SLM–BBC (Swiss Locomotive and Machine Works–Brown, Boveri, & Cie), lokomotif listrik seri 3100 buatan pabrik AEG (Allgemaine Electricitat Geselischaft) [[Jerman]], lokomotif listrik seri 3200 buatan pabrik [[Werkspoor]] [[Belanda]] serta kereta listrik buatan pabrik [[Westinghouse Electric Corporation|Westinghouse]] dan kereta listrik buatan pabrik [[General Electric]].<ref name=":1" />
===
Jalur kereta yang terelektrifikasi tersebut terus digunakan dan diperluas wilayah operasionalnya sejak kemerdekaan Indonesia. Pengoperasian jalur kereta api di Indonesia dilaksanakan oleh ''Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia'' (DKA) hingga era [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] pada saat ini.
==== Penghapusan trem Batavia ====
{{utama|Trem Batavia}}
Pada tahun 1960-an, transportasi di Jakarta berada di titik nadir. [[Soekarno]] memerintahkan Gubernur [[Soediro|Sudiro]] untuk menghapus trem listrik karena dianggap menyebabkan kemacetan. Akhirnya pada tahun 1960, trem sepenuhnya berhenti beroperasi di Jakarta.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2009/03/30/10371970/merindu.trem.di.jakarta|title=Merindu Trem di Jakarta|
==== Regenerasi ====
Baru pada tahun 1972, kereta listrik mulai muncul kembali. Harian ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' tanggal 16 Mei 1972 memberitakan bahwa PNKA memesan 10 set kereta listrik dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan Jakarta. Langkah ini untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum dan mengurangi kemacetan yang mulai terasa saat itu.<ref name=":0" />
Baris 58 ⟶ 87:
Pada Mei 2000, pemerintah [[Jepang]] melalui [[Badan Kerjasama Internasional Jepang|JICA]] dan Pemerintah Kota [[Tokyo]] menghibahkan [[Kereta rel listrik Toei seri 6000|72 unit]] KRL bekas yang sebelumnya dioperasikan oleh [[Biro Transportasi Metropolitan Tokyo]]. Kereta ini diresmikan pada tanggal 25 Agustus 2000 dan menjadi KRL berpendingin udara (AC) pertama di Indonesia.<ref>{{Cite news|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/37443/perjalanan-krl-seri-6000-hibah-eks-toei-setelah-15-tahun|title=Perjalanan KRL Seri 6000 Hibah eks-Toei, Setelah 15 Tahun - KAORI Nusantara|last=Fadhli|first=Faris|date=2016-01-17|newspaper=KAORI Nusantara|language=en-GB|access-date=2017-07-13}}</ref> Sejak saat itu, Indonesia rutin mendatangkan KRL bekas Jepang untuk memperkuat armada KRL di Jakarta.
==== Dioperasikan oleh anak perusahaan ====
Pada tahun 2008 dibentuk anak perusahaan PT KA, yakni [[PT KAI Commuter Jabodetabek]] (KCJ), yang fokus pada pengoperasian jalur kereta listrik di wilayah Daerah Operasional (DAOP) 1 [[Jabotabek]], yang saat itu memiliki 37 rute kereta yang melayani wilayah [[Jakarta Raya]]. Anak perusahaan baru ini merupakan suksesor dari Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek yang telah berdiri sebelumnya. PT KCJ memulai proyek modernisasi angkutan KRL pada tahun 2011, dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi 5 rute utama, penghapusan KRL komuter ekspres, penerapan gerbong khusus wanita, dan mengubah nama KRL ekonomi-AC menjadi Kereta Commuter. Proyek ini dilanjutkan dengan renovasi, penataan ulang, dan sterilisasi sarana dan prasarana termasuk jalur kereta dan stasiun kereta, serta penempatan satuan keamanan pada tiap gerbong. Saat [[Stasiun Tanjung Priuk]] diresmikan kembali setelah dilakukan renovasi total pada tahun 2009, jalur kereta listrik bertambah menjadi 6, walaupun belum sepenuhnya beroperasi. Pada Juli 2013, PT KCJ mulai menerapkan sistem tiket elektronik COMMET (''Commuter Electronic Ticketing'') dan perubahan sistem tarif kereta.<ref>{{cite web|url=http://www.krl.co.id/sekilas-krl.html|title=Sejarah Kereta Rel Listrik|publisher=PT KAI Commuter Jabodetabek|accessdate=20 September 2015|archive-date=2013-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20130806073315/http://www.krl.co.id/sekilas-krl.html|dead-url=yes}}</ref>
Pada tahun 2017, PT KAI Commuter Jabodetabek berganti nama menjadi [[KAI Commuter|PT Kereta Commuter Indonesia]] (KCI), 3 hari setelah ulang tahun perusahaan tersebut yang ke-9.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2017/09/20/state-run-commuter-line-operator-pt-kcj-transforms-into-pt-kci.html ''State Run Commuter Line Operator PT KCJ Transform Into PT KCI''] The Jakarta Post, 20 September 2017</ref> Perubahan nama ini juga mewadahi penugasan penyelenggaraan kereta api komuter yang lebih luas di seluruh Indonesia,<ref>[https://metro.sindonews.com/read/1241357/170/tugas-lebih-luas-pt-kcj-berubah-nama-menjadi-pt-kci-1505885385 Tugas Lebih Luas, PT KCJ Berubah Nama Menjadi PT KCI]</ref> sehingga nantinya jalur KRL Commuter Line di wilayah [[Jabodetabekpunjur|Jabodetabek]] dan sekitarnya bukan lagi satu-satunya jalur kereta api perkotaan yang dioperasikan oleh PT KCI.
=== Ekspansi di luar Jabodetabek ===
==== KRL lintas Yogyakarta–Solo ====
{{Main|Commuter Line Yogyakarta}}
Selain di [[Jabodetabek]], KRL Commuter Line telah dibangun untuk menghubungkan kota penting di [[Jawa Tengah]] dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], yaitu [[Kota Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta|Surakarta]] untuk menggantikan tugas [[Commuter Line Prambanan Ekspres|KA Prambanan Ekspres]].<ref>{{Cite news|last=Sunaryo|first=Arie|editor-last=Putra|editor-first=Idris Rusadi|title=Tak Hanya Jakarta, Solo-Jogja Juga Bakal Punya Kereta Listrik|url=https://www.merdeka.com/uang/tak-hanya-jakarta-solo-jogja-juga-bakal-punya-kereta-listrik.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-02-12}}</ref> Proyek tersebut telah dicanangkan dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) 2030 [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] sejak 2011.<ref>{{Cite book|last=|first=|date=2011|url=http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf|title=Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030|location=|publisher=Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia|isbn=|pages=|access-date=2020-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200331143906/http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf|archive-date=2020-03-31|url-status=live|dead-url=yes}}</ref> Pada Januari–Februari 2020, tiang-tiang tersebut mulai dipancang—pertama kali dilakukan di [[Stasiun Klaten]]. Untuk langkah awal, [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] melalui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah memutuskan untuk memulai operasi KRL Commuter Line di ruas pertama, yaitu [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Stasiun Klaten|Klaten]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Rohmah Ermawati-Solopos Digital|date=2019-10-16|title=Jaringan Listrik KRL Solo–Jogja Dibangun Akhir Tahun 2019|url=https://www.solopos.com/jaringan-listrik-krl-solo-jogja-dibangun-akhir-tahun-2019-1025192|website=SOLOPOS.com|language=id-ID|access-date=2020-02-12}}</ref><ref>{{Cite news|last=JawaPos.com|date=2020-02-12|title=Proyek KRL Solo-Jogja Masih Tahap Konstruksi|url=https://radarsolo.jawapos.com/read/2020/02/12/178993/proyek-krl-solo-jogja-masih-tahap-konstruksi|dead-url=yes|work=radarsolo.jawapos.com|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20200220014714/https://radarsolo.jawapos.com/read/2020/02/12/178993/proyek-krl-solo-jogja-masih-tahap-konstruksi|archive-date=2020-02-20|access-date=2020-02-12}}</ref>
Meskipun terjadi [[Pandemi Covid-19 di Indonesia|pandemi Covid-19]] di Indonesia, proyek KRL [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Stasiun Solo Balapan|Solo]] tetap berjalan hingga KRL beroperasi secara penuh pada 10 Februari 2021<ref>{{Cite news|last=Trisnaningtyas|first=Farida|date=19 April 2020|title=Proyek KRL Solo-Jogja Terhambat Wabah Covid-19|url=https://www.solopos.com/proyek-krl-solo-jogja-terhambat-wabah-covid-19-pekerja-minim-material-susah-didapat-1057192|newspaper=[[Solopos]]|location=[[Surakarta]]|publisher=[[Bisnis Indonesia]]|access-date=25 Mei 2020}}</ref><ref>[http://www.krl.co.id/krl-yogyakarta-solo-mulai-beroperasi-penuh-10-februari-2021/#:~:text=Kereta%20Rel%20Listrik%20(KRL)%20Yogyakarta,sepenuhnya%20untuk%20melayani%20para%20pengguna. "KRL Yogyakarta-Solo Mulai Beroperasi Penuh 10 Februari 2021"]. KAI Commuter. Diakses tanggal 12 Februari 2021</ref>. Per 17 Agustus 2022, layanan KRL Yogyakarta–Solo mulai menjangkau wilayah [[Stasiun Solo Jebres|Solo Jebres]] dan [[Stasiun Palur|Palur]], setelah elektrifikasi Solo Balapan–Palur telah rampung dan dilakukan uji coba sebelumnya.<ref name="solopos" />
== Rute ==
Pada awal perkenalan pola
{| class="wikitable" cellspacing="0" cellpadding="3" border="1"
Baris 74 ⟶ 110:
!Dibuka
!Dioperasikan sebagai
jalur KRL Commuter Line
|-
! colspan="6" |Wilayah I Jakarta
|-
| rowspan="2" |{{rint|jakarta|red}} [[Commuter Line Bogor]]
|[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]–[[Stasiun Bogor|Bogor]]
|24<sup>†</sup>
|54,8 km
|1930
|5 Desember 2011<ref name=":2">{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2011/11/22/19365068/5.Desember..Pola.Jalur.Melingkar.KRL.Beroperasi|title=5 Desember, Pola Jalur Melingkar KRL Beroperasi|author=Afifah, Riana|work=[[Kompas.com]]|publisher=[[KG Media]]|language=en|access-date=2017-10-14|last=Afifah|first=Riana|editor-last=Ebo|editor-first=Aloysius Gonsaga Angi}}</ref><br>
|-
|[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]–[[Stasiun Nambo|Nambo]]
|23<sup>†</sup>
|51,0 km
|2015
|28 Mei 2022<ref name="SO5">{{Cite news|title=Mulai 28 Mei KRL Bogor hanya ke Jakarta Kota, Rute Bekasi ke Tanah Abang|url=https://kumparan.com/kumparanbisnis/mulai-28-mei-krl-bogor-hanya-ke-jakarta-kota-rute-bekasi-ke-tanah-abang-1y7DhZ12nl5|author=Ema Fitriyani|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2022-05-21|last=Fitriyani|first=Ema}}</ref>
|-
| rowspan="
|{{sta|Cikarang}}–{{sta|Pasar Senen}}/{{sta|Manggarai}}–{{sta|Kampung Bandan}} ''(full-racket)''
|
|
|1930
|5 Desember 2011<ref name=":2" /> ([[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]-[[Stasiun Bekasi|Bekasi]] (via [[Stasiun Manggarai|Manggarai]]))<br>1 April 2017 ([[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]-[[Stasiun Bekasi|Bekasi]] (via [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]))<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3460271/rute-krl-bekasi-jakarta-kota-via-senen-beroperasi-1-april|title=Rute KRL Bekasi-Jakarta Kota via Senen Beroperasi 1 April|last=Kusuma|first=Hendra|work=[[Detik.com|detikcom]]|publisher=[[Trans Media]]|access-date=30 Maret 2017}}</ref><br>8 Oktober 2017 ([[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]]-[[Stasiun Cikarang|Cikarang]])<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3672981/pengumuman-krl-cikarang-mulai-beroperasi-8-oktober|title=Pengumuman! KRL Cikarang Mulai Beroperasi 8 Oktober|last=Idris|first=Muhammad|work=[[Detik.com|detikcom]]|publisher=[[Trans Media]]|access-date=2017-10-14}}</ref><br>28 Mei 2022 ([[Commuter Line Cikarang|Lingkar Cikarang]])<ref name="SO5" />
|-
|[[Stasiun Cikarang|Cikarang]]–{{sta|Manggarai}}–{{sta|Angke}} ''(half-racket)''
|
|
|2022
|28 Mei 2022<ref name="SO5" />
|-
|{{rint|jakarta|green}} [[Commuter Line Rangkasbitung]]
|[[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]]–[[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]
|19
|72,8 km
|1992
|5 Desember 2011<ref name=":2" /> ([[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]]-[[Stasiun Tigaraksa|Tigaraksa]])<br>1 April 2017 ([[Commuter Line Rangkasbitung|Tanah Abang-Rangkasbitung]])<ref>{{Cite news|url=http://www.krl.co.id/krl-rangkasbitung-tanahabang-beroperasi-penuh-mulai-1-april-2017/|title=KRL Rangkasbitung - TanahAbang Beroperasi Penuh Mulai 1 April 2017|work=KRL|language=en-US|access-date=2017-10-14}}</ref>
|-
|{{rint|jakarta|brown}} [[
|
|11
|19,3 km
Baris 160 ⟶ 154:
|5 Desember 2011<ref name=":2" />
|-
|{{rint|jakarta|pink}} [[
|[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta
|4
|
|2015
|5 Desember 2011 <sup>(sebagian, hanya feeder)</sup>
22 Desember 2015 <sup>(beroperasi penuh)</sup>
|-
! colspan="6" |Wilayah VI Yogyakarta
|-
|{{rint|yogyakarta|red}} [[Commuter Line Yogyakarta]]
|[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]–[[Stasiun Palur|Palur]]
|13
|65,5 km
|2021
|10 Februari 2021 (Yogyakarta-Solo Balapan)
17 Agustus 2022 (Solo Balapan-Palur)<ref name="solopos">{{Cite news|last=Pratama|first=Gigih Windar|date=18 Agustus 2022|title=KRL Solo-Jogja Berangkat 3 Kali dari Stasiun Palur, Cek Jadwalnya!|url=https://www.solopos.com/krl-solo-jogja-berangkat-3-kali-dari-stasiun-palur-cek-jadwalnya-1396432|work=[[Solopos]]|language=id-ID|location=[[Surakarta]]|publisher=[[Bisnis Indonesia]]|access-date=18 Agustus 2022}}</ref>
|-
| colspan="6" |<sup>''† Tidak termasuk [[Stasiun Gambir]] (tidak melayani Commuter Line)''</sup><sup>''<br/>^ Termasuk [[Stasiun Pasar Senen]]. Stasiun ini hanya melayani perjalanan ke arah utara (menuju [[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]]). Perjalanan ke arah selatan (menuju [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]) tidak berhenti di stasiun ini.''</sup>
Baris 172 ⟶ 176:
=== Elektrifikasi dan penambahan rute ===
Perpanjangan elektrifikasi di seluruh wilayah operasional KCI dimulai dari jalur Hijau pada akhir 2009, dengan koridor Serpong-
:'''[[Stasiun Serpong]]''' → '''[[Stasiun
Selain di jalur Hijau yang membentang ke barat, jalur Biru yang membentang ke timur juga telah dilanjutkan sampai [[Stasiun Cikarang]]. Pengerjaan konstruksi dimulai sejak akhir tahun [[2013]]. Jalur Manggarai-Cikarang akan digandakan menjadi 4 jalur kereta api. Pembangunan elektrifikasi sampai Cikarang selesai pada tahun [[2017]], sedangkan pembangunan jalur dwiganda diperkirakan akan selesai pada tahun [[
:'''[[Stasiun Bekasi]]''' → [[Stasiun Bekasi Timur]] → [[Stasiun Tambun]] → [[Stasiun Cibitung]] → [[Stasiun
Dengan beroperasinya kembali jalur kereta api Citayam-Nambo, ada kemungkinan untuk melanjutkan kembali pembangunan jalur kereta api baru [[Stasiun Parung Panjang|Parung Panjang–]][[Stasiun Tanjung Priuk|Tanjung Priuk]] yang merupakan jalur kereta api lingkar luar Jabodetabek. Jalur ini sudah pernah direncanakan oleh pemerintah [[Orde Baru]] pada dekade [[1990-an]], dan sudah terealisasikan sebagian dengan selesainya pembangunan jalur Citayam-Nambo. Pembangunan rute yang belum sempat terbangun antara Parung Panjang-Citayam, Nambo-Cikarang, dan Cikarang-Tanjung Priuk ini sempat dibatalkan karena [[Krisis finansial Asia 1997]] dan jatuhnya [[Suharto]] pada tahun [[1998]], tetapi akhirnya rencana ini dimasukkan ke dalam rencana induk perkeretaapian nasional 2014-2030.<ref>[http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2017/10/06/kebutuhan-bogor-akan-krl-citayam-parungpanjang-mendesak-410991 Kebutuhan Bogor Akan KRL Citayam-
:'''[[Stasiun Parung Panjang]]''' → [[Stasiun Citayam]] → [[Stasiun Nambo]] → [[Stasiun Cikarang]] → '''[[Stasiun Tanjung Priuk]]'''
===
Pada tahun 2022, PT KCI mengumumkan adanya perubahan rute Commuter Line Jabodetabek dalam rangka pembangunan Stasiun Manggarai<ref>{{Cite web|last=Utami|first=Nahda Rizki|title=Hari Pertama Rute Baru KRL, Begini Suasana Stasiun Manggarai|url=https://news.detik.com/berita/d-6099149/hari-pertama-rute-baru-krl-begini-suasana-stasiun-manggarai|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-09-07}}</ref>. [[Commuter Line Lingkar Jatinegara–Bogor|Lin Lingkar]], yang sebelumnya melayani jalur lingkar Jatinegara–Manggarai ke arah Bogor dengan cabang Nambo, resmi dinonaktifkan pada 28 Mei 2022. Lin Cikarang mengambil alih jalur lingkar tersebut dengan melingkari Jatinegara–Manggarai–Pasar Senen–Jatinegara untuk kembali ke Cikarang, dan sebagai akibatnya tidak lagi melayani jalur layang Manggarai–Jakarta Kota. Lin ini berubah nama menjadi [[Commuter Line Cikarang|Lin Lingkar Cikarang]] dengan kode "C". Sementara itu, cabang Nambo diambil alih Lin Sentral yang bercabang di Citayam, yang juga berubah nama menjadi [[Commuter Line Bogor|Lin Bogor]] dengan kode "B".
== Tiket elektronik dan tarif ==
[[Berkas:Tickets of KA Commuter Jabodetabek, by Hysocc.jpg|jmpl|Desain kartu Multi Trip (hitam) dan Tiket Harian Berjaminan (putih) era KCJ.]]Sebagai tahapan penerapan program [[tiket elektronik|e-ticketing]], [[PT Kereta Api Indonesia]] dan [[PT KAI Commuter Jabodetabek]] mulai 2012 mengganti Kartu Trayek Bulanan (KTB)/Kartu Langganan Sekolah (KLS) secara bertahap hingga pada [[1 Juli]] [[2013]] ditetapkan menjadi ''Commuter Electronic Ticketing'' (Commet). Kartu Commet adalah alat pembayaran pengganti [[uang]] tunai yang digunakan untuk transaksi perjalanan KA Commuter Line sebagai tiket perjalanan KA, yang disediakan dalam bentuk kartu sekali pakai (''Single-Trip'') dan [[prabayar]] (''Multi-Trip''). Penumpang diwajibkan untuk melakukan ''tap-in'' di gerbang masuk dan memasukkan kartu ''single-trip'' ke dalam gerbang keluar atau cukup ''tap-out'' bagi pengguna kartu prabayar di gerbang keluar.
Bersamaan dengan pemberlakuan Commet, sistem tarif progresif diberlakukan. Sistem ini menggunakan hitungan jumlah stasiun yang dilewati sebagai dasar perhitungan tarif tiap penumpang. Awalnya berlaku tarif normal, tetapi karena adanya subsidi dana ''public service obligations'' (PSO) [[Kementerian Perhubungan Indonesia|Kementerian Perhubungan]] bagi KA Commuter, maka tarif berlaku tarif subsidi.<ref>http://news.liputan6.com/read/632722/berlakukan-tarif-progresif-krl-commuter-pt-kai-merugi</ref>
Mulai 1 April 2015, tarif progresif mengalami perubahan. Sistem tarif progresif baru menghitung tarif berdasarkan jarak.<ref>http://www.merdeka.com/uang/mulai-1-april-2015-tarif-krl-jabodetabek-tergantung-jarak.html</ref> Selain itu, ketentuan uang jaminan untuk THB dan minimal saldo untuk tiket
=== Tiket harian berjaminan (THB) ===
Karena penerapan tiket single trip mengakibatkan banyaknya kejadian tiket perjalanan single trip hilang, pada tanggal [[11 Agustus]] [[2013]] KCJ menerapkan sistem ''ticketing'' pengganti sistem single trip untuk penumpang KRL Commuter Line tanpa berlangganan. Penghitungan tarif sesuai dengan skema tarif perjalanan single trip, tetapi penumpang diharuskan untuk membayar uang jaminan untuk THB. Uang jaminan dapat diambil kembali di stasiun hingga jangka waktu maksimal 7 hari atau ditukarkan kembali dengan THB baru dengan membayar tarif untuk perjalanan selanjutnya.
Sejak 1 Agustus 2019, khusus [[Stasiun Universitas Indonesia|Stasiun UI]], [[Stasiun Sudirman|Sudirman]], [[Stasiun Palmerah|Palmerah]], [[Stasiun Cikini|Cikini]], dan [[Stasiun Taman Kota|Taman Kota]], resmi menghapus penjualan kartu THB. Hal ini karena mayoritas penumpang KRL Commuter Line di kelima stasiun tersebut sudah terbiasa menggunakan kartu ''multi trip'' maupun uang elektronik
Akhirnya pada [[3 September]] [[2022]], sistem THB resmi dihapuskan dan seluruh Stasiun Commuter Line, baik di Jabodetabek maupun di Wilayah VI Yogyakarta, ditetapkan sebagai Stasiun Uang Elektronik yang hanya menerima transaksi dengan Kartu Multi Trip (KMT), Kartu Uang Elektronik Bank, dan QR Code (LinkAjaǃ dan Go Transit) untuk dapat menggunakan layanan KRL Commuter Line. Dengan cara ini, antrean panjang pembelian tiket KRL dapat dipangkas.<ref>{{Cite web|last=KAI Commuter|first='author'|date=2022-09-08|title=#RekanCommuters sudah tau belum apa itu Stasiun Uang Elektronik...|url=https://twitter.com/CommuterLine/status/1567727479657500673|website=Twitter|language=Bahasa Indonesia|access-date=2022-09-08}}</ref>
=== Kartu ''multi trip'' (KMT) ===
Selain tiket harian berjaminan, penumpang dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) berteknologi [[FeliCa]].<ref>{{Cite web|url=http://www.krl.co.id/dukung-integrasi-antarmoda-kcj-ajak-pemilik-tiket-kmt-tukar-kartu-dengan-kmt-teknologi-terbaru-secara-gratis/|title=Dukung Integrasi Antarmoda, KCJ Ajak Pemilik Tiket KMT Tukar Kartu Dengan KMT Teknologi Terbaru Secara Gratis|last=Hakim|first=Adli|website=KRL|language=en-US|access-date=2019-03-22}}</ref>
=== Kartu prabayar (bank) ===
Sejak 8 Desember 2013, kartu Flazz [[Bank Central Asia|BCA]] sudah dapat digunakan di Commuter Line, dan sejak tanggal 16 Juni 2014, kartu e-money ([[Bank Mandiri]]), Brizzi ([[Bank BRI]]), dan TapCash ([[Bank BNI]] kecuali [[Jak Lingko]]) juga sudah dapat digunakan di Commuter Line.<ref>{{Cite
* Tapcash ([[Bank BNI]])
* Brizzi ([[Bank BRI]])
* e-Money ([[Bank Mandiri]] dan [[Bank Jateng]] ([[Jawa Tengah]]))
* Flazz ([[Bank BCA]] dan [[Bank BPD DIY]] ([[DI Yogyakarta]]))
* [[Jak Lingko]] ([[Bank BNI]], [[Bank BRI]] dan [[Bank Mandiri]], hanya berlaku di wilayah [[Jabodetabek]])
=== Denda (''suplisi'') dan ''free out'' ===
Pengguna dapat dikenakan denda (''suplisi''{{Efn|name=sebutan yang kini disebut "suplesi" dalam Bahasa Indonesia yang baku|reference=Wikikamus. Diakses pada 18.27, November 26, 2024 dari https://id.wiktionary.org/w/index.php?title=suplesi&oldid=305282}}) jika melakukan perjalanan tanpa tiket (anak berumur 3 tahun ke atas/tinggi badan 90 cm wajib memiliki tiket <ref>[http://www.tribunnews.com/images/regional/view/1311502/anak-bertinggi-badan-lebih-dari-90-cm-wajib-beli-tiket-krl Anak Bertinggi Badan Lebih dari 90 Cm Wajib Beli Tiket KRL]</ref>), menggunakan tiket harian berjaminan (THB) yang telah kedaluwarsa atau Kartu Multi Trip (KMT) yang saldonya kurang dari tarif tertinggi. Pengguna THB yang tidak melakukan ''tapping in''/''tapping out'' dengan benar atau tarif dalam tiketnya kurang (turun di stasiun yang lebih jauh), THB akan diambil dan tidak mendapatkan pengembalian uang jaminan. Sedangkan untuk pengguna KMT yang tidak melakukan ''tapping in''/''tapping out'' dengan benar maka pengguna harus menyelesaikan di loket dengan membayar tarif tertinggi.
Dahulu pengguna THB juga mendapatkan fasilitas ''free out'', fasilitas untuk dapat melakukan sekali ''tapping out'' pada stasiun yang sama dengan stasiun ''tapping in'' terhitung satu jam dari waktu transaksi pembelian THB di loket. Untuk pengguna KMT terhitung satu jam dari ''tapping in''. Per tanggal 16 Desember 2015, fasilitas ''free out'' ini pun ditiadakan. Sehingga setiap penumpang yang masuk dan keluar di stasiun yang sama akan dikenakan denda. Untuk pengguna KMT atau Kartu Prabayar/Kartu Uang Elektronik Bank dikenakan pemotongan saldo sesuai tarif terendah. Untuk pengguna THB, tarif relasi perjalanan di dalam kartu akan hangus, tetapi ''refund'' kartu masih dapat dilakukan.<ref>[https://twitter.com/CommuterLine/status/675974028327264257 Fasilitas Free Out akan Ditiadakan], diakses 14 Desember 2015</ref>
Usai jembatan penyeberangan (JPH) Stasiun Batu Ceper diresmikan pada 18 Juli 2019, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan kebijakan tarif khusus bagi penumpang pada akses antara sisi stasiun bandara Batu Ceper dan sisi selatan stasiun tersebut yang melayani KRL Lin Tangerang untuk mempermudah akses penumpang menuju antarmoda penghubung KRL Commuter Bandara Soekarno-Hatta menuju Terminal Poris Plawad.<ref>{{Cite video|last=antaranews.com|title=PT KAI resmikan jembatan penghubung Stasiun Batu Ceper|url=https://www.antaranews.com/video/964376/pt-kai-resmikan-jembatan-penghubung-stasiun-batu-ceper|website=Antara News|language=id|access-date=2024-11-26}}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-09-17|title=Jembatan Penghubung (JPH) Stasiun Batu Ceper ...|url=https://x.com/KAIBandara/status/1306449189690159105|website=X|publisher=KAI Bandara|access-date=2024-11-27}}</ref> Serupa dengan konsep ''free out'' sebelumnya, hal yang menjadi perbedaan yakni penumpang tetap dikenakan biaya sebesar Rp1,00 (satu rupiah) dengan melakukan ''tapping in'' dan ''tapping out'' di stasiun yang sama dan berbatas waktu hingga 15 menit, dari yang mulanya 1 jam, sebelum akhirnya dikenai tarif reguler. Kebijakan yang sama juga diberlakukan di Stasiun Manggarai dan Stasiun Sudirman dengan alasan yang serupa.<ref>{{Cite web|date=2021-10-26|title=Untuk di stasiun Manggarai, untuk tap in dan tap out ...|url=https://x.com/KAIBandara/status/1452989715615989774|website=X (d.h. Twitter)|publisher=KAI Bandara|access-date=2024-11-26}}</ref><ref>{{Cite web|last=Suratmo|first=Yayat|date=2023-09-01|title=Penumpang Masih Bingung Manfaatkan Konektivitas LRT dengan KRL di Stasiun Sudirman|url=https://www.vibrasi.co/8037/09/2023/penumpang-masih-bingung-manfaatkan-konektivitas-lrt-dengan-krl-di-stasiun-sudirman/|website=VIBRASI.CO|language=id|access-date=2024-11-27}}</ref>
=== LinkAja! ===
[[LinkAja|LinkAja!]] mulai diimplementasikan pada stasiun-stasiun KRL Commuter Line sejak 1 Oktober 2019 di 200 mesin ''tap-in'' dan ''tap-out'' stasiun. Prinsip kerjanya menggunakan [[kode QR]] yang diarahkan pada ''scanner'' yang ditanam pada mesin ''tap-in'' dan ''tap-out'' berlogo LinkAja!. Namun, aplikasi LinkAja! hanya bisa digunakan apabila saldo tidak kurang dari Rp13.000,00.<ref>{{Cite
Namun pada 16 Januari 2023, Penggunaan LinkAja! Sebagai Pembayaran Tarif KRL Commuter Line dihentikan. Hal ini berlaku baik bagi pembayaran KRL di Jabodetabek maupun KRL di Yogyakarta—Solo (kini Palur). Penumpang KRL pun dialihkan untuk menggunakan metode pembayaran lain yang tersedia.<ref>{{Cite news|first=tim CNN Indonesia|date=3 Januari 2023|title=Bayar KRL Pakai LinkAja Bakal Disetop Mulai 16 Januari 2023|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230103090957-92-895342/bayar-krl-pakai-linkaja-bakal-disetop-mulai-16-januari-2023|work=CNN Indonesia|location=Jakarta}}</ref>
=== GoTransit ===
Pada 30 Mei 2022, [[GoTo|PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk]] selaku penyedia aplikasi [[Gojek]] meluncurkan layanan pembelian tiket KRL untuk turut mendukung upaya orang-orang berminat menaiki transportasi publik. Pembelian tiket dilakukan melalui fitur bernama GoTransit, dengan prinsip penggunaan yang tidak jauh berbeda dengan [[LinkAja|LinkAja!]]. Namun, pengguna harus menentukan terlebih dahulu stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan dan melakukan pembayaran sebelum mendapatkan [[kode QR]] tiket KRL.<ref>{{Cite web|url=https://redigest.web.id/2022/05/kini-gojek-kerja-sama-dengan-kai-commuter-integrasi-pembayaran-krl/#.Yq7SUf8xc0E|title=Kini Gojek Kerja Sama dengan KAI Commuter Integrasi Pembayaran KRL|website=Railway Enthusiast Digest|language=id-ID|access-date=2022-06-19}}</ref>
=== Access by KAI dan C-Access ===
{{Utama|Access by KAI|C-Access}}
[[Access by KAI]] diluncurkan praresmi oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] di [[Stasiun Gambir]], [[Jakarta Pusat]], pada tanggal 7 Juli 2023, dan diluncurkan penuh pada 10 Agustus 2023. Aplikasi tersebut merupakan kelanjutan dari KAI Access dengan ''user interface'' yang dirombak seluruhnya untuk mengakomodasi seluruh layanan dalam Grup KAI, termasuk LRT ([[LRT Jabodebek|Jabodebek]] dan [[LRT Sumatera Selatan|Sumatera Selatan]]), [[KAI Bandara|KA Bandara]], semua layanan Commuter Line, dan [[Kereta cepat Whoosh|Whoosh]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-08-11|title=KAI Access Berubah Nama Jadi Access by KAI Mulai 10 Agustus 2023, Apa Saja Fiturnya?|url=https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/11/163000365/kai-access-berubah-nama-jadi-access-by-kai-mulai-10-agustus-2023-apa-saja|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-08-12}}</ref><ref name=":12">{{Cite news|last=Hamami|first=Nurul|title=Soft Launching Access by KAI, KAI Tingkatkan Fitur dan Layanan KAI Access|url=https://kereta.republika.co.id/posts/226967/soft-launching-access-by-kai-kai-tingkatkan-fitur-dan-layanan-kai-access|newspaper=[[Republika (surat kabar)|Republika]]|language=id|location=[[Jakarta]]|publisher=[[MahakaX]]|access-date=2023-07-12}}</ref>
Selain itu, KAI Commuter juga menyediakan aplikasi yang dikembangkannya sendiri, [[C-Access]], yang diluncurkan secara praresmi pada tanggal 18 Januari 2023. Pendahulu aplikasi ini, KRL Access, awalnya hanya digunakan untuk memantau posisi KRL. Namun, seiring kebutuhan yang semakin meningkat, C-Access menyertakan opsi pembayaran digital [[Gopay]], isi ulang Kartu Multi-Trip, dan QR Tiket.<ref>{{Cite web|last=Wuri|first=oleh Ageng|date=2023-01-19|title=Pengguna Kereta Commuter Line Kini Bisa Mencoba Aplikasi Baru C-Access, Ada Fitur-Fitur Menarik|url=https://gadgetren.com/2023/01/19/early-access-aplikasi-kereta-c-access-231031/|website=gadgetren.com|language=id|access-date=2023-12-07}}</ref> C-Access diluncurkan secara resmi di sela-sela konser tur [[Addie M. S.]] bersama [[Twilite Orchestra]] di Taman Pracima, kompleks [[Pura Mangkunagaran]], [[Kota Surakarta]] pada tanggal 3 Desember 2023.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-11-25|title=Kenalkan Aplikasi C-Access, KAI Commuter Siap Gelar "MANGKUNEGARAN Garden Orchestra"|url=https://nasional.kompas.com/read/2023/11/25/19472621/kenalkan-aplikasi-c-access-kai-commuter-siap-gelar-mangkunegaran-garden|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-12-07}}</ref><ref>{{Cite web|last=Sedayu|first=Agung|date=2023-12-04|title=Gandeng Bank Mandiri, KAI Commuter Resmi Meluncurkan C-Access|url=https://bisnis.tempo.co/read/1804935/gandeng-bank-mandiri-kai-commuter-resmi-meluncurkan-c-access|website=Tempo|language=en|access-date=2023-12-07}}</ref>
== Armada KRL Commuter Line<ref name="mka">Majalah KA Edisi Juni 2014</ref> ==
Baris 488 ⟶ 242:
=== KRL non-AC ===
KRL Ekonomi adalah unit armada KRL yang ditujukan untuk masyarakat kelas ekonomi menengah dan bawah. Kelas ini menggunakan armada KRL lama yang tidak menggunakan fasilitas pendingin udara (AC). Sejumlah rangkaian dibuat oleh [[Nippon Sharyo]] dan [[Kawasaki Heavy Industries|Kawasaki]], juga [[Hitachi, Ltd.]] (Jepang), BN-Holec (Belanda), [[ABB]]-[[Hyundai]]
==== KRL BN-Holec (1994-2001) ====
Baris 502 ⟶ 256:
KRL Rheostatik adalah KRL buatan Jepang yang dibuat dari tahun [[1976]] sampai tahun [[1987]] dengan teknologi [[Rheostat]]. Umumnya, KRL ini dibuat oleh perusahaan Nippon Sharyo, Hitachi, dan Kawasaki dari [[Jepang]], untuk melayani kelas KRL Ekonomi. KRL Rheostatik buatan pabrik Kawasaki dan Hitachi tahun [[1986]]-[[1987]] dulunya melayani KRL [[Kereta api Pakuan Ekspres|Pakuan Ekspres]], [[Kereta api Depok Ekspres|Depok Ekspres]], dan [[Kereta api Bekasi Ekspres|Bekasi Ekspres]] pada tahun [[1990-an|'90-an]]. Setelah KRL Hibah (KRL Toei 6000) datang, KRL ini mulai terlupakan dan dijadikan rangkaian KRL Ekonomi. Khusus untuk KRL Rheostatik yang datang pada tahun [[1986]]-[[1987]], bodinya sudah ''stainless steel'' dan satu set KRL Rheostatik Stainless merupakan KRL AC pertama di Indonesia.
Untuk KRL buatan Nippon Sharyo tahun [[1976]], [[1978]], [[1983]], dan [[1984]], kereta ini sudah mengalami banyak perubahan, baik kaca depan maupun skema warna/''livery''. Semula menggunakan skema [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]] yaitu berwarna [[merah]] polos dengan "wajah" [[kuning]] terang dari tahun [[1976]]-1990-an, kemudian pada era [[Perusahaan Umum Kereta Api|Perumka]] diubah menjadi [[merah]] dan [[biru]] dengan garis [[putih]] seperti KA Ekonomi
Pada 2009, telah dioperasikan KRL Rheostatik dengan kabin [[masinis]] <nowiki/>yang telah dimodifikasi dan diberi nama "''Djoko Lelono''". KRL ini adalah hasil modifikasi dari sejumlah unit KRL rheostatik dengan kabin masinis yang menjadi aerodinamis yang konon terinspirasi dari KA [[Intercity-Express]] (ICE). Pintu penumpang juga diaktifkan kembali sehingga dapat membuka dan menutup seperti sediakala.
Sejak tak lagi dioperasikannya seluruh KRL ekonomi non-AC, KRL Rheostatik disimpan di
<gallery>
Baris 514 ⟶ 268:
==== KRL INKA-Hitachi [Jepang-Indonesia] (1997) ====
KRL ini dibuat pada tahun [[1997]] di [[PT Inka|PT INKA]] bekerjasama dengan [[Hitachi, Ltd.|Hitachi]], dibuat sebanyak 64 unit (8 set) berteknologi ''Variable Voltage Variable Frequency-Insulated Gate Bipolar Transistor'' (VVVF-IGBT). Kereta ini memiliki ciri yang khas yaitu ketika mulai bergerak yang sangat halus dan tidak menyentak. Jenis KRL ini pernah digunakan sebagai KA Pakuan Ekspres kelas bisnis sampai akhirnya turun tingkat ketika era KRL [[Toei seri 6000|Toei 6000]] datang dari Jepang. Saat ini
[[Berkas:KRL_Inka_Hitachi.jpg|jmpl|KRL INKA-Hitachi,2011.]]
==== KRL ABB-Hyundai [Korea Selatan-Indonesia] (1985-1992) ====
Baris 527 ⟶ 278:
==== KRL Hibah eks-Toei ====
KRL ini adalah KRL yang diimpor dari operator kereta bawah tanah milik Biro Transportasi Pemerintah Daerah Tokyo (Toei Transportation), dalam rangka kerjasama strategis [[Indonesia]]-[[Jepang]] saat itu. Meramaikan jalur Jabodetabek mulai tahun [[2000]], Toei 6000 ini dioperasikan di sebagian besar rute untuk layanan ekspres dengan tambahan pendingin udara (AC). Karena berstatus hibah dari Pemerintah Daerah Kota Tokyo, KRL ini sering disebut sebagai KRL hibah.
Baris 533 ⟶ 284:
Pada mulanya, didatangkan 72 unit kereta dari Jepang dengan masing-masing rangkaian terdiri dari 8 kereta. Namun, pada akhirnya hanya sebanyak 3 rangkaian yang memiliki 8 kereta (6121F, 6161F, 6171F), sedangkan sisanya dijadikan 6 kereta per rangkaian. Namun mulai tahun 2012 akhir formasi Toei 6000 banyak diubah karena rangkaian yang memiliki 6 kereta diperpanjang menjadi 8 kereta. Ada 4 rangkaian (sebelumnya 3 rangkaian) menggunakan kabin modifikasi, yang dibuat oleh Balai Yasa Manggarai.
Sejak kedatangan [[Kereta rel listrik JR East seri 205|KRL JR 205]], KRL Toei 6000 satu persatu mulai dipensiunkan. Pada pertengahan tahun 2014, tersisa 5 rangkaian (6121F, 6161F, 6181F, 6177F, 6227F) yang masih beroperasi. Dari jumlah 5 rangkaian itu berkurang menjadi 3 rangkaian pada akhir 2014 (6121F, 6161F, 6177F). Kini, seluruh KRL Toei 6000 sudah berhenti beroperasi. Rangkaian disimpan atau ditanahkan di
<gallery>
Berkas:KRL Toei 6181F Cibogor.jpeg
Berkas:TOEI 6000 set 6181-6168 at Tebet, Indonesia.jpg
</gallery>
Baris 547 ⟶ 298:
<gallery>
Berkas:
Berkas:
</gallery>
==== KRL eks JR East ====
KRL eks [[East Japan Railway Company]] seri 103 didatangkan pada [[2004]]. KRL JR 103 ini adalah salah satu rangkaian yang mulanya digunakan untuk layanan [[Kereta api Bojonggede Ekspres|Bojonggede Ekspres]] dan [[Kereta api Depok Ekspres|Depok Ekspres]]. Akibat bertambahnya jumlah penumpang, KRL ini pun diganti dengan rangkaian lain yang memiliki 8 kereta per set.
KRL ini masing-masing rangkaiannya terdiri dari 4 kereta (1 rangkaian), dan pernah menjadi salah satu rangkaian KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek. KRL ini berada di bawah alokasi
KRL ini dapat dioperasikan dalam formasi 8 kereta, dengan menggabungkan masing-masing dua rangkaian 4 kereta menjadi satu. KRL ini memiliki beberapa skema warna. Skema pertama yang digunakan adalah warna asli Jepang, skema kedua adalah skema asli Jepang ditambah warna kuning di bagian jendela, skema ketiga adalah warna biru, skema keempat adalah skema warna putih, dan skema terakhir adalah skema seperti pada KRL milik PT KCJ yang berwarna merah-kuning.
Baris 564 ⟶ 315:
<gallery>
Berkas:Jabotabek 103 Series - KeYo 21F-27F.JPG|KRL JR 103 (KeYo E21F-E27F) di Stasiun Manggarai.
</gallery>
===== KRL eks [[JR East seri 203|JR East 203]] =====
KRL eks East Japan Railway Company seri 203, tiba di [[Indonesia]] pada tanggal [[2 Agustus]] [[2011]]. Di Indonesia, KRL ini dioperasikan dalam 3 jenis formasi sejak pengaturan ulang formasi KRL seri 203 yang dilakukan bulan Desember 2016,<ref>{{Cite web |url=http://www.re-digest.web.id/2016/12/rangkaian-205-15f-203-2f-dan-6131f.html |title=Salinan arsip |access-date=2016-12-24 |archive-date=2016-12-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161224164623/http://www.re-digest.web.id/2016/12/rangkaian-205-15f-203-2f-dan-6131f.html |dead-url=yes }}</ref> yaitu 8, 10, dan 12 kereta.
<gallery>
Berkas:JR East 203-106F Bojonggede.jpg|Rangkaian BOO 106 formasi 8 kereta, 2012
Berkas:KRL 203-106F BOO106 10-car.jpg|Rangkaian BOO 106 formasi 10 kereta, 2017
</gallery>
===== KRL eks [[JR East seri 205|JR East 205]] =====
KRL eks East Japan Railway Company 205, tiba di Indonesia pada tanggal [[3 November]] [[2013]]. KRL ini dulunya beroperasi di jalur [[Jalur Saikyo|Saikyo]] dan dimiliki oleh Depo Kawagoe sebanyak 18 rangkaian (180 unit). Sebanyak 3 rangkaian pengiriman kelompok pertama tiba di [[Pelabuhan Tanjung Priok]], Jakarta, pada tanggal [[10 November]] [[2013]] dengan nomor rangkaian HaE 7, 11, dan 15, dan 2 rangkaian pengiriman kelompok kedua pada tanggal 16 November 2013 dengan nomor rangkaian HaE 14 dan 25. Selanjutnya KRL ini datang secara bertahap dengan jumlah per kedatangan sebanyak 2-3 rangkaian. KRL ini digunakan untuk menggantikan KRL yang AC-nya akan diperbaiki.
KRL ini juga dikenal karena memiliki unit dengan 6 pintu per sisinya. Unit ini merupakan kereta dengan bangku yang bisa dilipat untuk memaksimalkan kapasitas saat jam sibuk. Namun ada juga rangkaian standar dengan seluruh unit dengan 4 pintu per sisi.
Baris 579 ⟶ 334:
Pada tanggal [[6 Februari]] [[2014]], rangkaian HaE 15 telah menjalani ujicoba operasional, dan menjadi rangkaian JR 205 pertama yang dipakai untuk mengangkut penumpang. Sejak [[5 Maret]] [[2014]], KRL JR 205 resmi berdinas reguler di jalur Jakarta-Bogor.<ref>http://news.detik.com/read/2014/03/05/101530/2515745/10/pt-kcj-operasikan-kereta-terpanjang-seri-205</ref>
Mulai bulan Mei 2014, didatangkan juga KRL JR 205 dari jalur [[Jalur Yokohama|Yokohama]] yang dulunya dimiliki oleh
Mulai bulan Juli 2015, didatangkan juga KRL JR 205 dari jalur [[Jalur Nambu|Nambu]] yang dulunya dimiliki oleh Depo Nakahara sebanyak 20 rangkaian (120 unit). Rangkaian KRL JR 205 dari Nambu ini terdiri dari 6 kereta dan akan dioperasikan sepanjang 12 kereta dengan menggabungkan 2 rangkaian KRL.
Mulai
Keseluruhan rangkaian seri 205 ini formasinya diacak-acak mulai awal tahun 2016 yang lalu,<ref name="RE Digest 201606">{{Cite web |url=http://www.re-digest.web.id/2016/06/pemanjangan-formasi-krl-seri-205-eks.html |title=Pemanjangan Formasi KRL Seri 205 Eks Jalur Yokohama Sudah Rampung |access-date=2016-09-07 |archive-date=2018-01-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180131150759/http://www.re-digest.web.id/2016/06/pemanjangan-formasi-krl-seri-205-eks.html |dead-url=yes }}</ref> sehingga mengakibatkan tercampurnya kereta-kereta dari rangkaian Saikyo, Yokohama, Nambu, dan Musashino.
Selain beroperasi di Jabodetabek, KRL seri 205 juga beroperasi di Yogyakarta.
<gallery>
Berkas:205-142F Mangga Dua.jpg|KRL JR 205-142F berangkat dari [[Stasiun Jayakarta]]
Baris 594 ⟶ 351:
==== KRL eks Toyo Rapid ====
KRL eks [[Toyo Rapid seri 1000|Toyo Rapid 1000]] (1061F, 1081F, 1091F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, pada awalnya hanya dioperasikan dengan 8 kereta per set akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun rangkaian 1081F dikembalikan menjadi 10 kereta pada tahun 2017. Seluruh rangkaian KRL Toyo Rapid 1000, baik yang dikirim ke Indonesia maupun yang tidak, merupakan modifikasi dari KRL Tokyo Metro (saat itu Eidan) 5000 pada tahun 1995.
Baris 603 ⟶ 360:
==== KRL eks Tokyo Metro ====
KRL eks '''[[Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 05|Tokyo Metro 05]]''' mulai tiba di Jakarta pada bulan [[Agustus]] [[2010]], diawali dengan rangkaian 05-02F dan 05-07F. Total keseluruhan ada 8 rangkaian KRL seri 05 yang telah tiba di Indonesia.
Baris 610 ⟶ 367:
Berkas:05-05F DP.jpg|KRL TM 05-005F
Berkas:TM_05-110F_at_Manggarai_Station.jpg|KRL eks Tokyo Metro 05 set 110F di [[Stasiun Manggarai]], Maret 2016
</gallery>
===== KRL eks [[Tokyo Metro KRL eks '''[[Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 5000|Tokyo Metro 5000]]''' (5809F/59F, 5816F/66F, 5817F/67F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, tetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun rangkaian 5817F dikembalikan menjadi 10 kereta pada tahun 2017.
<gallery>
Berkas:KRL Tokyo Metro 5817F 10-car.jpg|Rangkaian 5817F formasi 10 kereta
</gallery>
===== KRL eks [[Tokyo Metro KRL eks '''[[Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 6000|Tokyo Metro 6000]]''' kedatangan 2011-2013 (6105F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, 15F, 23F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta, tetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu. Namun untuk kedatangan 2016 (6101F, 08F, 16F, 17F, 18F, 31F) dan 2017 (6119F, 20F, 21F, 24F, 29F, 32F) dioperasikan dengan formasi 10 kereta.
Baris 623 ⟶ 384:
Berkas:6117F Cilebut.jpg|Rangkaian 6117F, salah satu rangkaian VVVF 2 fasa
Berkas:Tokyo Metro 6131F, Depok.jpg|Rangkaian 6131F, salah satu rangkaian VVVF 3 fasa
</gallery>
===== KRL eks [[Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 7000|Tokyo Metro 7000]] KRL eks [[Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 7000|Tokyo Metro 7000]], (7117F, 21F, 22F, 23F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, tetapi hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya pada saat itu.
Saat ini rangkaian 7121F tidak bisa dioperasikan karena mengalami tabrakan dengan truk pengangkut bahan bakar di pintu perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan pada tanggal 9 Desember 2013
<gallery>
Baris 634 ⟶ 397:
=== KRL INKA ===
KRL-I dibuat tahun 2001, sebagai hasil produk [[PT Inka|PT INKA]] yang merupakan pabrik kereta api nasional. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu tinggi dan sering bermasalah, KRL-I jarang digunakan. KRL ini disebut sebagai [[Kereta api Prajayana|KRL Prajayana]]. KRL-I yang digunakan oleh PT KAI pada awalnya terdiri dari 2 rangkaian, masing-masing dengan 4 kereta. Terakhir, KRL-I dicat dengan striping biru. Saat ini KRL-I sudah tidak beroperasi dan ditanahkan di [[Stasiun Cikaum]].
[[Berkas:KRLI_Prajayana-Cikaum.jpg|jmpl|KRL-I Prajayana yang ditanahkan di [[Stasiun Cikaum]].]]
==== KRL i9000 KfW - INKA/Bombardier ====
[[KRL i9000|KRL i9000 (KfW)]] mulai diproduksi pada tahun 2010 dan diresmikan bersamaan dengan [[kereta api
KRL ini sebelumnya dioperasikan di rute feeder di Jakarta di mana KRL ini dioperasikan dengan 1 rangkaian saja. Kini, KRL ini beroperasi di [[Lin Yogyakarta (KRL Commuter Line)|Lin Yogyakarta]].
[[Berkas:KFW_i9000_test_Maguwo.jpg|jmpl|KRL KfW i9000 di Stasiun Maguwo, 2020]]
==== New KRL Holec AC (Woojin, Korea) ====
KRL Holec AC adalah hasil modifikasi dan peremajaan dari KRL Holec non-AC yang beroperasi di Jabotabek. Modifikasi dilakukan di lingkungan PT INKA, pabrik yang juga membuat KRL Holec non AC medio [[1994]]-[[2001]].
Baris 657 ⟶ 418:
<gallery>
Berkas:HolecACBOO.jpg|KRL Holec AC di [[Stasiun Bogor]].
</gallery>
== Kontroversi ==
{{Utama|Polemik impor KRL bekas tahun 2023}}
== Insiden ==
[[Berkas:Passenger waiting at Juanda Station.JPG|jmpl|120px|Seorang penumpang menunggu KRL di [[Stasiun Juanda]]. Pada September 2015. Di stasiun inilah terjadi [[tabrakan kereta api Juanda 2015|kecelakaan]] yang melibatkan 2 set KRL JR 205.]]
Pada peristiwa [[mati Listrik Jawa-Bali 2005]], sebanyak 42 perjalanan kereta rel listrik (KRL) rute [[Jakarta]]-[[Bogor]]-[[Tangerang]]-[[Bekasi]] dibatalkan dan 26 KRL yang sedang beroperasi tertahan di beberapa perlintasan. Diperkirakan hal ini menyebabkan kerugian yang mencapai Rp 200 juta.-->
Pada tanggal 4 Oktober 2012, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 435 (Bogor-Jakarta Kota) anjlok dan menabrak peron di [[Stasiun Cilebut]], menyebabkan perjalanan kereta dari Jakarta hanya sampai [[Stasiun Bojong Gede]]. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL TM 05-007F dengan rangkaian yang anjlok adalah gerbong ketiga bernomor rangkaian 05-307.<ref>http://charleskkb.blogspot.com/2011/11/renungan-kecelakaan-ka-ratujaya-2.html</ref>
Pada tanggal 9 Desember 2013, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 1131 (Maja-Tanah Abang) [[Kecelakaan kereta api Bintaro 2013|menabrak truk tangki]] [[Pertamina]] hingga meledak dan terbakar. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL TM 7121F.<ref>http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/12/131209_krlaccident.shtml Kereta Komuter tabrak Truk Tangki</ref>
Pada tanggal 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi '''[[tabrakan kereta api Juanda 2015|kecelakaan]]''' yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di [[Stasiun Juanda]]. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. Empat puluh dua orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.<ref>[http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/23/173025/krl-tabrak-krl-di-stasiun-juanda-korban-berjatuhan MetroTVNews.com: KRL Tabrak KRL di Stasiun Juanda, Korban Berjatuhan]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[http://metro.tempo.co/read/news/2015/09/23/083703254/ini-42-korban-luka-kecelakaan-krl-di-stasiun-juanda Tempo: Ini 42 Korban Luka Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda]</ref> Kejadian ini mengakibatkan sang [[masinis]] KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto]], Jakarta Pusat.<ref>{{Cite news|url=http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/24/173360/humas-kcj-masinis-gustian-luka-parah |title=MetroTVNews.com: Humas KCJ: Masinis Gustian Luka Parah |access-date=2015-09-27 |archive-date=2015-09-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150925114423/http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/24/173360/humas-kcj-masinis-gustian-luka-parah |dead-url=yes |work=[[MetroTV|Metrotvnews.com]] }}</ref>
<!--Pada tanggal 4-5 Agustus 2019, terjadi lagi [[mati listrik Jawa 2019]], mengakibatkan beberapa perjalanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line, [[MRT Jakarta]], [[LRT Jakarta]] & [[Kereta Ekspres Bandara Internasional Soekarno-Hatta|KRL Bandara]] terhenti. Ada sekitar 4 perjalanan MRT juga kena imbasnya. Serta LRT Jakarta harus tidak beroperasi terkait pemadaman listrik. Akibat dari peristiwa ini, kerugian mencapai lebih dari Rp 90 miliar.-->
== Galeri ==
Baris 678 ⟶ 449:
* [[Kereta Api Indonesia]]
* [[
* [[MRT Jakarta]]
== Catatan Kaki ==
{{notelist}}
== Referensi ==
Baris 687 ⟶ 461:
{{commonscat|KRL Jabotabek}}
{{Portal|Perkeretaapian Indonesia}}
{{navboxes|title=KRL Commuter Line dan sistem terkait|list=
{{Stasiun KCI}}
{{Angkutan Umum Jakarta}}
{{KA Commuter Jabodetabek}}
{{Urban Rail Transit in ASEAN}}
}}
{{Transportasi perkotaan di Indonesia}}
[[Kategori:
[[Kategori:
|