Kabupaten Pesisir Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Risa Karneji memindahkan halaman Pessel ke Kabupaten Pesisir Selatan menimpa pengalihan lama |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(45 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
| settlement_type = Kabupaten
| translit_lang1_type = [[Jawi]] Minang
|propinsi = [[Sumatra Barat]]▼
| translit_lang1_type1 = Alfabet Minang
| nama = Kabupaten Pesisir Selatan
|luas = 5749.89 ▼
|penduduk = 532429▼
| ibukota = [[Painan, IV Jurai, Pesisir Selatan|Painan]]
|penduduktahun = 2017▼
| julukan = Negeri Sejuta Pesona
|kepadatan = 98,33 jiwa/Km▼
| motto = Bersatu membangun Pesisir Selatan Maju <ref>{{Cite web |url=https://berita.pesisirselatankab.go.id/page/detail/lambang-daerah#:~:text=Motto%20daerah%20Kabupaten%20Pesisir%20Selatan%20%22Bersatu%20Membangun%20Pessel%20Maju%22. |title=Salinan arsip |access-date=2019-12-24 |archive-date=2022-05-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220518103258/https://berita.pesisirselatankab.go.id/berita/detail/pessel-punya-motto-baru-kerjaku-membangun-pesisir-selatan |dead-url=no }}</ref>
|kecamatan = 15▼
|kodearea = 0756,0757▼
| translit_lang1_info = ڤاسيسيا سلاتان
| translit_lang1_info1 = Pasisia Selatan
▲|lambang = [[Berkas:Coat of arms of Pesisir Selatan Regency.svg|150px]]
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
▲|peta = [[Berkas:Lokasi Sumatera Barat Kabupaten Pesisir Selatan.svg|300px]]
|
|image1=Jalan baru mandeh.jpg
|image2=Jembatan Akar Sumbar.jpg
|koordinat =▼
|image3=Rumah Gadang di Nagari Lunang.jpg
|image4=Painan Pesisir Selatan.jpg
|dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15}}</ref>▼
|image5=Pulau Setan Pessel.jpg
|web = http://www.pesisirselatankab.go.id/▼
|kepala daerah = [[Bupati]]▼
|nama kepala daerah = [[Hendrajoni]]▼
}}
| caption = '''Dari atas, ke bawah:''' [[Mandeh|Kawasan Wisata Mandeh Pesisir Selatan]], [[Jembatan akar|Jembatan Akar Bayang]], [[Museum Mande Rubiah|Rumah Gadang Mandeh Rubiah]], [[Pantai Carocok|Masjid Terapung Samudera Illahi]], [[Pulau Setan Gadang|Pulau Setan Tarusan]]
| dasar hukum = UU Nomor 12 Tahun 1956<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=6 Desember 2021|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| tanggal = 19 Maret 1956<ref name="UU"/>
| wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| nama wakil kepala daerah = ''lowong''
|Sekretaris Daerah =
|nama sekretaris daerah = Mawardi Roska
|ketua DPRD =
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
| agama = [[Islam]] 99,79%<br> [[Kristen]] 0,20%<br>- [[Protestan]] 0,16%<br>- [[Katolik]] 0,04%<br> [[Hindu]] 0,01%<ref name="DUKCAPIL"/>
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]], [[Bahasa Kerinci|Kerinci]]
| nagari = 182
| nomor_polisi = BA ''xxxx'' G**/Z**
▲|
| IPM = {{increase}} 70,03 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=6 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
}}
'''Kabupaten Pesisir Selatan''' ({{lang-min|Pasisia Salatan}}; [[Jawi]], ڤاسيسيا سلاتان) adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi pada tahun [[2021]] sebanyak 515.549 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=6 Desember 2021|format=Visual|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705211227/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref> [[Ibu kota]] Pesisir Selatan berada di kecamatan IV Jurai, tepatnya di [[Painan]].
== Geografis ==
Baris 31 ⟶ 55:
Secara administratif, kabupaten ini memiliki batas wilayah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara = [[Kota Padang|Padang]]
|selatan = [[Kabupaten Mukomuko|Mukomuko]]
|barat = [[Samudra Hindia]]
|timur = [[Kabupaten Solok|Solok]], [[Kabupaten Solok Selatan|Solok Selatan]], [[Kabupaten Kerinci|Kerinci]], dan [[Kota Sungai Penuh|Sungai Penuh]]
}}
Baris 40 ⟶ 64:
Nama ''Pesisir Selatan'' berasal dari nama daerah ini pada masa penjajahan [[Hindia Belanda|Belanda]], ''afdeling zuid beneden landen'' (dataran rendah bagian selatan). Ketika itu, pada tahun 1903, wilayah Bandar Sepuluh Inderapura dan Kerinci menjadi ''afdeeling'' yang dipimpin [[asisten residen]] yang berkedudukan di [[Inderapura, Pesisir Selatan|Inderapura]] sebagai pusat pemerintahan.
Melalui UU no 12 Tahun 1956 daerah ini menjadi kabupaten Pesisir Selatan Kerinci. Tahun 1957 dengan lepasnya [[Kabupaten Kerinci|Kerinci]] menjadi kabupaten sendiri di bawah
=== Sebelum 1500 M ===
Sebelum Abad ke-16, wilayah Pesisir Selatan merupakan daerah sepanjang pesisir pantai
Dipercaya sebelum abad 16 di mana pada era ini banyak terjadi ekspansi dan migrasi dari masyarakat Darek (''Luhak Nan Tigo'') ke berbagai daerah yang disebut rantau, diduga kuat wilayah Pesisir Selatan Tarusan Bayang dan Bandar Sepuluh sudah didiami oleh masyarakat dari Inderapura karena kerajaan Teluk Air Pura sudah eksis semenjak abad 9 Masehi, sementara [[kerajaan Sungai Pagu]] baru berdiri pada abad 17 Masehi, begitupula [[kerajaan Pagaruyung]] yang juga baru berdiri pada abad 17.{{butuh rujukan}}
=== Tiga Wilayah Utama ===
* [[Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan|Tarusan]] -[[Bayang, Pesisir Selatan|Bayang]]-Salido [[Painan, IV Jurai, Pesisir Selatan|Painan]]
* Bandar Sapuluah ([[Batang Kapas, Pesisir Selatan|Batangkapas]]-[[Surantih, Sutera, Pesisir Selatan|Surantih]]-Kambang-Palangai-[[Air Haji, Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan|Air Haji]])
* [[Renah Indojati]] ([[Inderapura]]-[[Tapan]]-[[Lunang]]-[[Silaut]])
==== Tarusan-Bayang-Salido Painan ====
Nenek moyang [[Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan|Koto XI Tarusan]] umumnya berasal dari nagari
Nenek moyang IV Jurai (Lumpo, Sago, Salido dan Painan) sebagian merupakan ekspansi dari Bayang (Lumpo, Sago dan Salido) dan sebagian merupakan ekspansi dari Batangkapeh (Bandar Sepuluh) yaitu Salido dan Painan. Namun Painan merupakan daerah yang dihuni oleh berbagai pendatang dari berbagai arah, dari utara maupun selatan. Salido merupakan daerah yang sangat makmur pada abad 17 hingga 18 karena aktifnya penambangan emas yang terdapat disini. Sekarang penambangan batubara juga mulai aktif di Salido.
==== Bandar
Nenek moyang Bandar Sepuluh umumnya dipercaya merupakan perantau dari Sungai Pagu ([[Solok Selatan]]) pada abad 15. Tapi tidak tertutup kemungkinan sebelum kedatangan mereka, Bandar Sepuluh sudah didatangi dan dihuni oleh masyarakat dari Inderapura dan sekitarnya. Disebut Bandar Sepuluh karena pada masa jaya-jayanya di wilayah ini terdapat sepuluh bandar atau dermaga ("Labuhan" dalam istilah setempat). Masing-masing nagari mempunyai dua dermaga yang terdapat di muara sungai-sungai besar di wilayah Bandar Sepuluh.
==== Renah Indojati ====
Inderapura merupakan kedudukan sebuah kerajaan maritim terbesar di pantai barat Sumatra dari abad ke 8 sampai abad ke 18 yaitu [[Kerajaan Inderapura]] yang sultannya masih ada sampai sekarang. Inderapura terkenal dengan dua puluh penghulunya yang merupakan perwakilan dari 3 nenek moyang mereka (6 di hilir, 6 di mudik dan 8 dari daerah lain). Inderapura merupakan daerah yang sudah tua, sudah dihuni semenjak abad ke-8 Masehi. Sementara [[Tapan]] terkenal dengan 4 penghulu sukunya sehingga disebut Basa Ampek Balai. Masyarakat [[Lunang, Pesisir Selatan|Lunang]] dipercaya eksis semenjak era kesultanan Inderapura dan diduga nenek moyang mereka ekpansi dari masyarakat Inderapura sendiri, atau Sungai Pagu dan daerah sekitarnya. [[Lunang]] juga mulai eksis setelah era kesultanan Inderapura. [[Lunang, Pesisir Selatan|Lunang]] mempunyai 8 orang penghulu suku yang berperan dan berkonsultasi kepada [[Mande Rubiah]] (keturunan [[Bundo Kanduang]]) sebagai yang dituakan dan dihormati di [[Lunang, Pesisir Selatan|Lunang]] dan sekitarnya.
=== Masa 1500-1700 ===
Pada tahun 1523, di Painan sudah berdiri sebuah surau, lembaga pendidikan agama di Minangkabau. Pada abad 16 ini pula, Pulau Cingkuk di Painan menjadi pelabuhan kapal international yang berjaya sebagai pelabuhan emas Salido.
Pada tahun 1660, Belanda pernah berkeinginan untuk memindahkan kantor perwakilan mereka dari [[Aceh]] ke [[Kota Padang]] dengan alasan lokasi dan udara yang lebih baik namun keinginan ini ditolak oleh penguasa kota Padang hingga akhirnya mereka berkantor di Salido.
Perjanjian Painan pada tahun 1663, yang diprakarsai oleh Groenewegen yang membuka pintu bagi Belanda untuk mendirikan loji di kota Padang, selain kantor perwakilan mereka di Tiku dan Pariaman. Dengan alasan keamaman kantor perwakilan di kota Padang dipindahkan ke pulau Cingkuk hingga pada tahun 1667 dipindahkan lagi ke kota Padang. Bangunan itu terbakar pada tahun 1669 dan dibangun kembali setahun kemudian.
Baris 77 ⟶ 101:
Pasca Perang Paderi, semua wilayah Minangkabau dikuasai oleh pemerintahan kolonialis Hindia Belanda langsung dibawah kendali kerajaan Belanda, bukan lagi melalui VOC. Otomatis sistem pemerintahan di Pesisir Selatan juga mengikuti sistem yang dibangun oleh Belanda. Pemerintahan Adat di Pesisir Selatan juga dirombak oleh pemerintah Hindia Belanda seperti diciptakannya beberapa gelar penghulu yang baru dan menyingkirkan gelar-gelar yang dipegang oleh penghulu adat yang menentang Belanda.
Bukit Sigarapai
=== Masa Kemerdekaan Indonesia (1945-sekarang) ===
* 19 Agustus 1621 dengan peristiwa penolakan tegas pembesar Pesisir Selatan terhadap kekuatan asing yang berpraktik imperialisme dan mengarah kolonialisme dan pengakuan Pagaruyung terhadap Pesisir.
* 7 Juni 1663, Perang Bayang (1663-1711), perlawanan rakyat sarat dengan rasa nasionalis menolak Belanda membuat loji VOC pertama di kawasan
* 6 Juli 1663, Perjanjian Painan lanjutan dari Sandiwara Batangkapas. Sandiwara menolak kebijakan politik Sultan Iskandar Muda (Aceh) menjaga ketat bahkan hendak menutup kota pantai pelabuhan Samudrapura, Indrapura dalam berdagang lada dan emas.
* 28 Januari 1667, pertemuan tingkat tinggi antara Raja Minangkabau dan Belanda yang salah satu solusinya adalah pengakuan terhadap eksistensi Pesisir Selatan sebagai bagian integral wilayah sub kultur Minangkabau.
Baris 97 ⟶ 121:
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pesisir Selatan}}
# [[Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan|Koto XI Tarusan]] awalnya terdiri dari 11 koto. Sekarang sudah dimekarkan menjadi beberapa Nagari Yaitu: Siguntua, Taratak Sungai Lundang, Barung2 Balantai Selatan, Barung2 Balantai, Barung2 Belantai Timur, Duku, Duku Utara, Batu hampa, Batu hampa Selatan, Nanggalo, Kapuh Utara, Kapuh, Sungai Tawa Taluak Raya, Kampuang Pansua, Ampang Pulai, Pulau Karam, Carocok Anau, Mandeh, Sungai Nyalo Mudik Aia, Sungai Pinang, dan lain-lain].▼
Kabupaten Pesisir Selatan meliputi 15 kecamatan:<ref>{{Cite web |url=http://www.pesisirselatankab.go.id/kecamatan |title=Kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan |access-date=2016-05-01 |archive-date=2016-04-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160412223110/http://www.pesisirselatankab.go.id/kecamatan |dead-url=yes }}</ref>
▲# [[Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan|Koto XI Tarusan]] awalnya terdiri dari 11 koto. Sekarang sudah dimekarkan menjadi beberapa Nagari Yaitu: Siguntua, Taratak Sungai Lundang,
# [[Bayang, Pesisir Selatan|Bayang]] awalnya disebut sebagai nagari Bayang Nan Tujuh karena terdiri dari tujuh koto, kemudian dimekarkan menjadi beberapa nagari sampai sekarang.
# [[Bayang Utara, Pesisir Selatan|Bayang Utara]] awalnya disebut Koto Nan Salapan, terdiri dari Pulut-pulut, Muaro Air, Pancung Taba, Ngalau Gadang, Limau-limau dan Taratak Nan Tigo (Teleng, Pisang dan Baru).
Baris 105 ⟶ 131:
# [[Sutera, Pesisir Selatan|Sutera]], merupakan singkatan dari 3 nagari: Surantih, Taratak dan Ampiang Parak.
# [[Lengayang, Pesisir Selatan|Lengayang]], terdiri dari dua nagari awal: Kambang dan Lakitan. Kambang merupakan wilayah asal penyebaran dari masyarakat Bandar Sepuluh. Nenek moyang dari Sungai Pagu turun melalui Kambang kemudian menyebar ke utara (Sutera dan Batangkapas) dan sebagian menyebar ke selatan (Ranah Pesisir dan Linggo Sari Baganti).
# [[Ranah Pesisir, Pesisir Selatan|Ranah Pesisir]] terdiri dari nagari Palangai ([[Balai Salasa]]) dan nagari Punggasan.
# [[Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan|Linggo Sari Baganti]] terdiri dari Punggasan dan [[Air Haji, Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan|Air Haji]], merupakan ekor dari Bandar Sepuluh, berbatasan dengan wilayah Indojati.
# [[Pancung Soal, Pesisir Selatan|Pancung Soal]], berpusat di Inderapura
# [[Airpura, Pesisir Selatan|
# [[Basa Ampek Balai Tapan, Pesisir Selatan|Basa Ampek Balai Tapan]], merupakan wilayah tengah dari Indojati. Di [[Tapan]] terdapat persimpangan jalan menuju Kerinci, Sungai Penuh, Padang dan Bengkulu.
# [[Ranah Ampek Hulu Tapan]], juga di wilayah Tapan, merupakan pemekaran dari Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan
# [[Lunang Silaut, Pesisir Selatan|Lunang]], tempat berkedudukannya [[Mande Rubiah]]. Sebagian wilayah Lunang adalah daerah transmigrasi.
# [[Silaut, Pesisir Selatan|Silaut]], sebagian besar wilayahnya merupakan lahan transmigrasi. Silaut adalah daerah paling selatan Kabupaten Pesisir Selatan dan Paling Selatan di [[
== Ekonomi ==
Baris 121 ⟶ 147:
== Pariwisata ==
Pesisir Selatan memiliki panorama alam yang cukup cantik dan mempesona. Kawasan Mandeh misalnya, sekarang kawasaan wisata ini oleh pemerintah pusat masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) mewakili kawasan barat Indonesia. Kawasan wisata potensial lainnya adalah Jembatan Akar, Water Pall Bayang Sani, Cerocok Beach Painan, Bukit Langkisau, Nyiur Melambai serta sejumlah objek wisata sejarah, seperti Pulau Cingkuak (Cengco), Peninggalan Kerajaan Inderapura dan Rumah Gadang Mandeh Rubiah Lunang. Bila semua potensi pariwisata Pesisir Selatan tersebut dapat diekelola secara profesional tentu akan jadi sumber PAD andalan daerah pada masa mendatang. Untuk itu pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan membuka diri selebar lebarnya kepada investor yang berminat menanamkan modatnya di daerah ini.
[[File:Pantai Pulau Cubadak, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.jpg|thumb|Pemandangan Pantai di Pesisir Selatan, Sumatera Barat]]
[[File:Puncak Viola, Pesisir, Sumatera Barat 2.jpg|thumb|Pemandangan pulau dan lautan dari Puncak Viola, Pesisir, Sumatera Barat]]
[[File:Hutan Bakau di Pesisir, Sumatera Barat 04.jpg|thumb|Hutan Bakau di Pesisir, Sumatera Barat]]
[[File:Laut dan Kepulauan di Pesisir, Sumatera Barat 06.jpg|thumb|Laut dan Kepulauan di Pesisir, Sumatera Barat]]
[[File:Puncak Batu Kucing, Sumatera Barat 3.jpg|thumb|Pemandangan hutan dan lautan dari Puncak Batu Kucing, Pesisir, Sumatera Barat]]
[[File:Puncak Viola, Pesisir, Sumatera Barat 6.jpg|thumb|Pemandangan pulau dan lautan dari Puncak Viola, Pesisir, Sumatera Barat]]
=== Objek wisata ===
Baris 129 ⟶ 161:
# [[Pulau Keong]] (Batang Kapas)
# [[Pulau Cubadak]]
[[File:Pantai Pulau Cubadak 9.jpg|thumb|Pantai Pulau Cubadak]]
[[File:Karang di Pulau Cubadak.jpg|thumb|Foto karang yang ditemukan di sekitar pantai Pulau Cubadak]]
# Jembatan Akar ([[Nagari Bayang|Bayang Utara]])
# Air Terjun Bayang Sani ([[Nagari Bayang|Bayang]])
Baris 137 ⟶ 171:
# Pantai Pasir Putih di [[Kambang]]
# Pantai Kito di [[Air Haji]]
#Pantai Pincalang Gadih Di Labuhan Tanjak [[Air Haji Barat, Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan|Air Haji Barat]]
#Panorama Bukit Aua di [[Pasar Bukit Air Haji]]
# Pantai Muara Jambu di [[Punggasan Utara]]
# Aia Manca Di [[Rantau Simalenang Air Haji]]
# Timbulun Tujuah di [[sungai sirah air haji]]
#Taman Maharani di [[Muara Gadang Air Haji]]
# Puing-puing Istana [[Kerajaan Inderapura]] di Muaro Sakai (Inderapura)
# Istana [[Mande Rubiah]] di [[Lunang]]
Baris 149 ⟶ 186:
=== Masakan khas ===
Di Pesisir selatan dikenal rendang [[lokan]] (sebangsa kerang hijau) bercangkang hitam. Lokan banyak terdapat dimuara sungai Indrapura dengan kedalaman ±
== Pendidikan ==
# [[Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Painan]]
# [[Sekolah Tinggi Agama Islam Balai Selasa]]
# [[STKIP PESISIR SELATAN]] di [[
# [[Sekolah Tinggi Agama Islam Madrasah Arabiah Bayang]]
# [[Universitas Terbuka]] di [[Tapan]] dan [[Lunang]]
# [[Sekolah Tinggi Agama Islam]] di [[Painan]]
# SDIT Jabalrahmah di Sago
#SDIT Mardatillah [[Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan|Linggo Sari Baganti]]
== Agama ==
Semenjak zaman Syekh Burhanuddin di Ulakan, Pariaman, dakwah Islam sudah menyebar di seantero Pesisir Selatan. Tak lama sesudah berdirinya sebuah surau di [[Painan]] oleh seorang Ulama bernama Burhanuddin, berdiri pula sebuah surau di Puluikpuluik, [[Bayang]] yang diprakarsai oleh Syekh Buyung Muda asal Puluikpuluik, rekan sesama murid [[Syekh Abdurrauf]] asal [[Aceh]].
Begitu pula dengan berubahnya Kerajaan Inderapura menjadi [[Kesultanan Inderapura]] berkat usaha para ulama di Inderapura, telah menjadikan kesultanan ini sebagai pusat pengembangan dakwah Islam di bumi Inderapura dan sekitarnya. Di [[Balai Selasa]] dan [[Salido]] sudah berdiri [[Sekolah Tinggi Agama Islam]] swasta dalam rangka memenuhi tuntutan pendidikan agama Islam di kabupaten ini. Ulama yang termasyhur diantaranya adalah [[Syekh Muhammad Dalil bin Muhammad Fatawi]] atau dikenal dengan gelar Syekh Bayang, kelahiran 1864 dan wafat 1923 dan Haji [[Ilyas Ya'kub]], seorang ulama dan [[pahlawan]] nasional dari Pesisir Selatan. Khusus untuk Agama Katolik, walaupun penduduk Katolik di
== Pembangunan ==
Baris 169 ⟶ 207:
== Pemekaran kabupaten ==
Sejak tahun 2000, masyarakat di tiga kecamatan paling selatan di kabupaten ini telah memperjuangkan sebuah kabupaten baru yang meliputi daerah [[Renah Indojati]] yaitu [[Inderapura]], [[Tapan]], [[Lunang]] dan [[Silaut]].
Usaha pemekaran ini pada awalnya tidak direspon Pemerintah daerah [[Pesisir Selatan]], namun saat ini perjuangan ini telah membuahkan hasil. Pada tahun 2012 ini telah dilaksanakan pemekaran tiga kecamatan di [[Renah Indojati]] menyusul pemekaran [[nagari]] yang telah dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan administratif sebuah kabupaten baru. Sampai saat ini masyarakat masih berjuang agar Kabupaten [[Renah Indojati]] yang diidamkan telah terbentuk. [[Kabupaten Renah Indojati]] terdiri atas 6 kecamatan yaitu: # [[Basa Ampek Balai Tapan]]
# [[Lunang]], perubahan nama dari Kecamatan Lunang Silaut
Baris 184 ⟶ 226:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.pesisirselatan.go.id Situs web Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101223161630/http://www.pesisirselatan.go.id/ |date=2010-12-23 }}
{{Kabupaten Pesisir Selatan}}
{{
{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten Pesisir Selatan| ]]
[[Kategori:Kabupaten di
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Pesisir Selatan]]
|