Prasasti Wurudu Kidul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
 
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Prasasti Wurudu Kidul''' adalah dua buah [[prasasti]] yang dipahatkan pada satu lempeng [[tembaga]]. Aksara dan bahasanya [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]]. Prasasti ini merupakan sebuah [[jayapattra]] atau prasasti yang membahas mengenai persoalan hukum.<ref>Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, (2008), ''[http://books.google.co.id/books?id=LReVFTELXcwC&pg=PA259&lpg=PA259&dq=Wurudu+Kidul&source=bl&ots=VWvZmBQqjH&sig=W03qvCaueZ_-j3CJZKlEbIgFh_o&hl=id&ei=Ph3mTLXPGY_BcfHq8O4K&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CDIQ6AEwBQ#v=onepage&q=Wurudu%20Kidul&f=false Sejarah nasional Indonesia: Zaman Kuno]{{Pranala mati|date=Mei 2021|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}'', Edisi Pemutakhiran, Cet. II hlm. 259, PT Balai Pustaka, Jakarta. ISBN 979-407-408-X.</ref>
'''Prasasti Wurudu Kidul''', dua buah [[prasasti]] yang dipahatkan pada satu lempeng [[tembaga]]. Aksara dan bahasanya [[Jawa Kuna]]. Merupakan sebuah ''jayapatra'' atau prasasti mengenai persoalan hukum. [[Prasasti]] pertama disebut [[Wurudu Kidul A]] adalah semacam akta yang diberikan kepada seorang penduduk desa [[Wurudu Kidul]], Sang Dhanadi, pada 6 ''Kresnapaksa'' bulan ''Baisakha'' 844 Saka, identik dengan 20 April 922 Masehi. Semula dia dituduh termasuk golongan 'budak raja'. Tetapi setelah dilakukan penelitian sampai ke kakek neneknya, ternyata bukan. Oleh karena itu pejabat kerajaan mengeluarkan akta itu.
 
[[Prasasti]] kedua disebut [[Wurudu Kidul B]], juga merupakan akta yang diberikan kepada Sang Dhanadi pada 7 ''Suklapaksa'' bulan ''Jyaista'' 844 Saka atau 6 Mei 922 Masehi. Konon, mula-mula Sang Dhanadi dituduh seorang [[Khmer]]. Ternyata setelah diperiksa sampai kepada nenek moyangnya, dia bukan orang [[Khmer]]. Soalnya, sebagai orang [[Khmer]] dia harus membayar pajak bangsa asing.
Prasasti pertama disebut ''Wurudu Kidul A'', yang berupa semacam akta yang diberikan kepada seorang penduduk desa Wurudu Kidul bernama Sang Dhanadi, pada 6 ''Kresnapaksa'' bulan ''Baisakha'' 844 Saka, atau sama dengan 20 April 922 Masehi. Semula ia dituduh termasuk golongan orang asing (''warga kilalan''). Setelah dilakukan penelitian sampai ke kakek, nenek, dan buyutnya, ternyata diputuskan bahwa semuanya adalah penduduk asli dan bukan ''weka kilalan''. Oleh karena itu, pejabat kerajaan mengeluarkan akta penegasannya.<ref name="Marwati261">Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, (2008), ''[http://books.google.co.id/books?id=LReVFTELXcwC&pg=PA259&lpg=PA259&dq=Wurudu+Kidul&source=bl&ots=VWvZmBQqjH&sig=W03qvCaueZ_-j3CJZKlEbIgFh_o&hl=id&ei=Ph3mTLXPGY_BcfHq8O4K&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CDIQ6AEwBQ#v=onepage&q=Wurudu%20Kidul&f=false Sejarah nasional Indonesia: Zaman Kuno]{{Pranala mati|date=Mei 2021|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}'', Edisi Pemutakhiran, Cet. II hlm. 261, PT Balai Pustaka, Jakarta. ISBN 979-407-408-X.</ref>
 
[[Prasasti]] kedua disebut [[''Wurudu Kidul B]]'', juga merupakan akta yang diberikan kepada Sang Dhanadi pada 7 ''Suklapaksa'' bulan ''Jyaista'' 844 Saka, atau sama dengan 6 Mei 922 Masehi. Konon,Ini karena seseorang bernama Sang Pamariwa mula-mulamenyangka Sang Dhanadi dituduhsebagai seorang [[Khmer]]. TernyataSang setelahDhanadi diperiksamengadukan sampaituduhan kepadaitu nenekke moyangnya,pengadilan. diaSang bukanPamariwa orangmendapat [[Khmer]].dua kali panggilan ke pengadilan untuk menjelaskan duduk Soalnyasoalnya, sebagaitetapi orangkarena [[Khmer]]ia diatidak harusdatang membayarmaka pajakdianggap bangsakalah asingperkara.<ref name=Marwati261/>
 
 
=== Penggalan Teks Prasasti ===
 
I.b. 9-11
 
''“… samgat juru ikā wanua i maŋhuri makon ta rasikā ta milalā ikā kitĕran i maŋhuri. andān kadi rakuaya tumunduḥ ikā saŋ dhanadī sinaṅguḥnya wka kmir kunaŋ saŋkā ri nāgata rasikā dinaliḥ tan ri śilanya dadiya manambaḥ i saŋ tuhân i pakaraṇān…''”
 
Artinya:
 
"Samgat Juru di desa di Manghuri disuruhlah ia [''makon ta rasika''] menarik pajak berkeliling [''milala ika kitĕran''] di Manghuri, dan seperti [''andān kadi''] Rakuaya menuduh [''tumunduḥ''] Sang Dhanadī (yang) disangkanya [''sinaŋguḥnya''] orang Khmer [''wka kmir'']. Karena ketakutan [''nāgata''] ia dituduh dengan tuduhan yang tidak pada tempatnya [''dinaliḥ tan ri śilanya''] kemudian [''dadiy''a] ia menghadap [''manambaḥ''] kepada Sang Tuhaan di Pakaraṇān"
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar prasasti di Nusantara]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{arkeologi-stub}}
{{DEFAULTSORT:Wurudu Kidul}}
[[Kategori:Prasasti di Indonesia]]