Kepulauan Bangka Belitung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~img |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(222 revisi perantara oleh 99 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{coor title dm|2|10|S|106|59|E|region:ID_type:adm1st_scale:5000000|display=title}}
{{Kotak info provinsi
|nama = Kepulauan Bangka Belitung
|
|singkatan = Babel
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi|Jawi]]
|translit_lang1_info = كڤولاوان بڠک بليتوڠ
|nama lain = Bangka Belitong{{efn|Di lingkungan masyarakat setempat, Pulau Belitung disebut "Belitong".<ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2010/12/13/1411474/laskar.yang.mengubah.belitong.?page=all|title=Laskar yang Mengubah Belitong|work=[[Kompas.com]]|frst1=I.|date=2010-12-13|access-date=2021-12-27|editor-last=Yudono|editor-first=Jodhi|last=Khoiri|archive-date=2022-09-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220910213946/https://ekonomi.kompas.com/read/2010/12/13/1411474/laskar.yang.mengubah.belitong.?page=all|dead-url=no}}</ref>}}
|translit_lang1 = bahasa daerah
|translit_lang1_info1 = 邦加勿里洞省
|translit_lang1_type2 = [[Pinyin]]
|translit_lang1_info2 = bāng jiā wù lǐ dòng shěng
|translit_lang1_type1 = [[Hanzi]]
|
|lambang = Coat of arms of Bangka Belitung Islands.svg
|peta = Bangka-Belitung in Indonesia.svg
|koordinat = 1º 50' – 3º 10' [[Lintang Selatan|LS]]{{br}} 105º - 108º [[Bujur Timur|BT]]
|motto = Serumpun sebalai<br>{{small|{{ms icon}} Kekayaan alam dan pluralistik masyarakat menjadi bagian dari sebuah komunitas besar yang serumpun dan seperjuangan}}
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width = 300|image_style = border:1;
|perrow = 2/2/2
|image1=Masjid Jamik Pangkal Pinang - panoramio (1).jpg
|image2=邦加檳港福德祠2.jpg
|image3=Berlayar di Semenanjung Belitung.jpg
|image4=Danau Kaolin Belitung.jpg
|image5=邦加檳港Maranatha基督新教教會.jpg
|image6=Pantai Tanjung Tinggi, Belitung.jpg
}}
|caption = Dari atas, kiri ke kanan: Masjid Jamik Pangkal Pinang, [[Fuk Tet Che Semabung|Fuk Tet Che Pangkalpinang]], [[Pulau Lengkuas]] Belitung, Danau Kaolin, [[GPIB Maranatha Pangkalpinang]], [[Pantai Tanjung Tinggi]] Belitung.
|dasar hukum = [[s:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2000|UU No. 27 Tahun 2000]]
|hari jadi = {{start date and age|2000|11|21}}{{ubl
|[[4 Desember]] [[2000]]<ref name="UU DPR">{{cite web|url=http://dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2000_27.pdf|title=Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2000|publisher=[[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]|website=dpr.go.id|accessdate=9 Maret 2020|archive-date=2015-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20150327090445/http://dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2000_27.pdf|dead-url=yes}}</ref>
}}
|ibukota = [[Kota Pangkalpinang]]
|kabupaten = 6
|kota = 1
|kecamatan = 47
|kelurahan = 84
|desa = 309
|gubernurlink = Daftar Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
|nama gubernur = [[Sugito (birokrat)|Sugito]] (Pj.)
|nama wakil gubernur = ''lowong''
|nama ketua DPRD = Herman Suhadi
|nama sekretaris daerah = Fery Afriyanto (Pj.)
|luas = 16424,23
|luasdaratan = 16424,14
|luasperairan = 65301
|persenperairan = 79,99
|penduduk = 1537627
|tahun populasi = 30 Juni [[2024]]
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|peringkat populasi =
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|90,47% [[Islam]] |4,05% [[Agama Buddha|Buddha]]
|{{Tree list}}
* 3,39% [[Kristen]]
** 2,11% [[Protestan]]
** 1,28% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|1,96% [[Konghucu]] |0,08% [[Hindu]] |0,05% Kepercayaan<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=25 Juli 2024|format=Visual}}</ref>}}
|bahasa = Bahasa [[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[bahasa Melayu|Melayu]] (dominan),<br />— [[bahasa Bangka|Melayu Bangka]] <br />— [[bahasa Melayu Belitung|Melayu Belitung]]<br /> [[bahasa Hakka|Hakka]], [[bahasa Hokkian|Hokkian]], [[bahasa Mandarin|Mandarin]], [[bahasa Jawa|Jawa]], [[Rumpun bahasa Batak|Batak]]
|IPM = {{increase}} 74,09 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#00726a|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://babel.bps.go.id/indicator/26/1162/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.babel.bps.go.id|accessdate=30 Desember 2023}}</ref>
|zona = [[WIB]]
|lagu = -
|rumah = [[Rumah tradisional Bangka|Rumah Rakit Limas]]
|senjata = [[Sewar|Siwar]]
|ISO = ID - BB
|kode area = {{collapsible list
|0715 — Belinyu (Kabupaten Bangka)
|0716 — Muntok (Kabupaten Bangka Barat)
|0717 — Kota Pangkal Pinang — Sungailiat (Kabupaten Bangka)
|0718 — Koba (Kabupaten Bangka Tengah) — Toboali (Kabupaten Bangka Selatan)
|0719 — Manggar (Kabupaten Belitung Timur) — Tanjung Pandan (Kabupaten Belitung)}}
|kode pos = 33''xxx''
|TNKB = BN
|utc = +07:00
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|flora = [[Nagasari]]
|fauna = [[Mentilin]]
|dau = Rp 1.052.377.716.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 April 2021}}</ref>
|web = {{url|babelprov.go.id}}
|catatankaki = {{notelist}}
}}
'''Kepulauan Bangka Belitung''' adalah sebuah [[Daftar provinsi Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang terdiri dari dua pulau utama yaitu [[Pulau Bangka]] dan [[Pulau Belitung]] serta ratusan pulau-pulau kecil, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 pulau dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau [[Sumatera]], berbatasan dengan provinsi [[Sumatera Selatan]]. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah.<ref>{{Cite web|date=2022-09-01|title=Warning! Pemain Timah Pemegang IUP OP Terdaftar Ataupun Tidak Juga Para Kelompok Kegiatan Penambangan Tanpa Izin|url=https://radarbabel.com/warning-pemain-timah-pemegang-iup-op-terdaftar-ataupun-tidak-juga-para-kelompok-kegiatan-penambangan-tanpa-izin|language=id|access-date=2022-09-10|archive-date=2023-03-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230330085145/https://radarbabel.com/warning-pemain-timah-pemegang-iup-op-terdaftar-ataupun-tidak-juga-para-kelompok-kegiatan-penambangan-tanpa-izin/|dead-url=no}}</ref>
[[Selat Bangka]] memisahkan Pulau Sumatra dan Pulau Bangka, sedangkan Selat [[Gaspar]] memisahkan Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Di bagian utara provinsi ini
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari [[
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Bangka}}
[[Berkas:Prov. Bangka Belitung.jpg|jmpl|250px|ki|Peta wilayah administrasi provinsi Kepulauan Bangka Belitung]]
Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama Pulau Bangka berganti-ganti menjadi daerah taklukan [[Kerajaan Sriwijaya]] dan [[Majapahit]]. Setelah kapitulasi dengan Belanda, Kepulauan Bangka Belitung menjadi jajahan [[Inggris]] sebagai "Duke of Island". [[20 Mei]] [[1812]] kekuasaan Inggris berakhir setelah konvensi London 13 Agustus 1824, terjadi peralihan kekuasaan daerah jajahan Kepulauan Bangka Belitung antara MH. Court (Inggris) dengan K. Hcyes (Belanda) di Muntok pada [[10 Desember]] [[1816]].
Kekuasaan Belanda mendapat perlawanan Depati Barin dan putranya Depati Amir yang dikenal sebagai perang Depati Amir (1849–1851). Kekalahan perang Depati Amir menyebabkan [[Depati Amir]] diasingkan ke Desa Air Mata [[Kupang]] [[NTT]]. Atas dasar stbl. 565, tanggal [[2 Desember]] [[1933]] pada tanggal [[11 Maret]] [[
Di Pulau Bangka terdapat 5 Onderafdehify yang akhirnya menjadi 5 keresidenan sedang di Pulau Belitung terdapat 1 keresidenan. Di zaman Jepang, Keresidenan Bangka Belitung diperintah oleh pemerintahan Militer Jepang yang disebut Bangka Beliton Ginseibu. Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, oleh Belanda dibentuk Dewan Bangka Sementara pada [[10 Desember]] [[1946]] (stbl.1946 No.38) yang selanjutnya resmi menjadi Dewan Bangka yang diketuai oleh Musarif Datuk Bandaharo Leo yang dilantik oleh Belanda pada [[11 November]] [[1947]]. Dewan Bangka merupakan Lembaga Pemerintahan Otonomi Tinggi.
Pada [[23 Januari]] [[1948]] (stb1.1948 No.123), Dewan Bangka, Dewan Belitung dan Dewan Riau bergabung dalam Federasi Bangka Belitung dan Riau (FABERI) yang merupakan suatu bagian dalam
hingga berlaku undang-undang Nomor 22 Tahun 1948. Pada tanggal 22 April 1950 oleh Pemerintah diserahkan wilayah Bangka Belitung kepada Gubernur Sebagai Residen Bangka Belitung ditunjuk R. Soemardja yang berkedudukan di Pangkal Pinang. Berdasarkan UUDS 1950 dan UU Nomor 22 Tahun 1948 dan UU Darurat Nomor 4 tanggal 16 November 1956 Keresidenan Bangka Belitung berada di
Berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 2000 wilayah Kota
== Cuaca dan Iklim ==
Tahun 2007 kelembaban udara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkisar antara 77,4 % sampai dengan 87,3 % dengan rata-rata perbulan mencapai 83,1 %, dengan curah hujan antara 58,3 mm sampai dengan 476,3 mm dan tekanan udara selama tahun 2007 sekitar 1.010,1 MBS. Rata-rata suhu udara selama tahun 2007 di provinsi ini mencapai 26,7 derajat C dengan rata-rata suhu udara maksimum 29,9 derajat C dan rata-rata suhu udara minimum 24,9 derajat C. Suhu udara maksimum tertinggi terjadi pada Bulan Oktober dengan suhu udara 31,7 derajat C, sedangkan untuk suhu udara minimum terendah terjadi pada Bulan Februari dan Maret dengan suhu udara sebesar 23,2 derajat C.
Kepulauan Bangka Belitung memiliki [[Iklim tropis]] yang dipengaruhi angin musim yang mengalami bulan basah selama tujuh bulan sepanjang tahun dan bulan kering selama lima bulan terus menerus. Tahun 2007 bulan kering terjadi pada Bulan Agustus sampai dengan Oktober dengan hari hujan 11-15 hari per bulan. Untuk bulan basah hari hujan 16-27 hari per bulan, terjadi pada Bulan Januari sampai dengan Bulan Juli dan Bulan November sampai Bulan Desember.
== Geografi ==
=== Batas wilayah ===
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 058-10.jpg|jmpl|ka|Perangko [[Republik Indonesia]] ([[2010]]).]]
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai batas wilayah:
* Sebelah utara dengan [[Laut Natuna]]
* Sebelah timur dengan [[Selat Karimata]]
* Sebelah selatan dengan [[Laut Jawa]]
* Sebelah barat dengan [[Selat Bangka]]
=== Posisi geografis ===
Posisi geografis provinsi ini adalah 1º50' – 3º10' LS dan 105º
=== Tipologi ===
Keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran tinggi, lembah dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain untuk Gunung Maras mencapai 699 meter di Kecamatan Belinyu (P. Bangka), Gunung Tajam Kaki ketinggiannya kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut di Pulau Belitung. Sedangkan untuk daerah perbukitan seperti Bukit Menumbing ketinggiannya mencapai kurang lebih 445 meter di Kecamatan Mentok dan Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan laut di Kecamatan Pangkalan Baru.
=== Keadaan Tanah ===
Keadaan tanah Kepulauan Bangka Belitung secara umum mempunyai PH atau reaksi tanah yang asam rata-rata dibawah 5, akan tetapi memiliki kandungan aluminium yang sangat tinggi. Di dalamnya mengandung banyak mineral biji timah dan bahan galian berupa pasir, pasir kuarsa, batu granit, kaolin, tanah liat dan lain-lain. Keadaan tanah terdiri dari:
Baris 125 ⟶ 135:
* Asosiasi Podsolik:
Warnanya coklat kekuning-kuningan dengan bahan induk kompleks batu pasir kwarsit dan batuan plutonik masam.
* Asosiasi Aluvial, Hedromotif dan Clay Humus serta regosol: Berwarna kelabu muda, berasal dari endapan pasir dan tanah liat.
=== Hidrologi ===
Daerah Kepulauan Bangka Belitung dihubungkan oleh perairan laut dan pulau-pulau kecil. Secara keseluruhan daratan dan perairan Bangka Belitung merupakan satu kesatuan dari bagian dataran Sunda, sehingga perairannya merupakan bagian Dangkalan Sunda (''Sunda Shelf'') dengan kedalaman laut tidak lebih dari 30 meter.
Sebagai daerah perairan, Kepulauan Bangka Belitung mempunyai dua jenis perairan, yaitu perairan terbuka dan perairan semi tertutup. Perairan terbuka yang terdapat di sekitar pulau Bangka terletak di sebelah utara, timur dan selatan pulau Bangka. Sedangkan perairan semi tertutup terdapat di selat Bangka dan teluk Kelabat di Bangka Utara. Sementara itu perairan di pulau Belitung umumnya bersifat perairan terbuka.
Di samping sebagai daerah perairan laut, daerah Kepulauan Bangka Belitung juga mempunyai banyak sungai seperti: [[sungai Baturusa]], [[sungai Buluh]], [[sungai Kotawaringin]], [[sungai Kampa]], [[sungai Layang]], [[sungai Manise]] dan [[sungai Kurau]].
=== Flora ===
Di Kepulauan Bangka Belitung tumbuh bermacam-macam jenis kayu berkualitas yang diperdagangkan ke luar daerah seperti: Kayu Pelawan, Kayu Meranti, Ramin, Mambalong, Mandaru, Bulin dan Kerengas. Tanaman hutan lainnya adalah: Keramunting, buk-buk, Mate Ayem, Kapuk, Jelutung, Pulai, Gelam, Meranti rawa, Mentagor, Mahang, Bakau dan lain-lain. Hasil hutan lainnya merupakan hasil ikutan terutama madu alam dan rotan. Madu Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan madu pahit.
=== Fauna ===
Fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan fauna di Kepulauan Riau dan semenanjung [[Malaysia]] daripada dengan daerah [[Sumatra]]. Beberapa jenis hewan yang dapat ditemui di Kepulauan Bangka Belitung antara lain: Mentilin, [[Rusa]], Beruk, Monyet, Lutung, [[Babi Hutan]], Trenggiling, Musang, Burung Keruak, Elang, Ayam Hutan, Pelanduk [[Kancil]], berjenis-jenis Ular dan Biawak.
=== Pulau ===
{{utama|Daftar pulau di Kepulauan Bangka Belitung}}
Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari sekitar 470 pulau dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Pulau-pulau tersebut antara lain 2 pulau utama yakni [[Pulau Bangka]] dan [[Pulau Belitung]]. Pulau kecil lainnya adalah [[Pulau Lepar]], [[Pulau Pongok]], [[Pulau Nanas]], [[Pulau Mendanau]], [[Pulau Selat Nasik]], [[Pulau Gersik]], [[Pulau Bakau]], [[Pulau Aur]], [[Pulau Kalangbau]], [[Pulau Kelemar]], [[Pulau Kuil]], [[Pulau Lengkuas]] dan lainnya.
== Pemerintahan ==
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar gubernur Kepulauan Bangka Belitung}}
{| class="wikitable" style="background:#ffffef; float:center; text-align:center"
! {{Abbr|No.|Number}}
! Potret
! Gubernur
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! [[Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung|Wakil Gubernur]]
|-
|(-)
|[[Berkas:Safrizal ZA, Pj. Gubernur Bangka Belitung.jpg|122x122px]]
|[[Safrizal Z.A.]]<br/><small>(Penjabat)</small>
|13 November 2023
|Petahana
|''Lowong''
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 220 ⟶ 178:
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kepulauan Bangka Belitung}}
== Daftar kabupaten dan kota ==
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Kepulauan Bangka Belitung}}
{{:Daftar kabupaten dan kota di Kepulauan Bangka Belitung}}
== Demografi ==
[[Berkas:Melukis Tudung Saji.jpg|jmpl|ka|200px|Dua perempuan [[Toboali, Bangka Selatan]] sedang melukis Tudung Saji]]
Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2010 (SP2010) sebesar 1.223.296 jiwa menunjukkan peningkatan 36,06 persen dari tahun 2000, dengan jumlah penduduk sebesar 899.095 jiwa (hasil Sensus Penduduk 2000). Penduduk Bangka Belitung disebut orang Melayu Bangka-Belitung<ref>[http://books.google.co.id/books?id=qNEXtcCPFyUC&lpg=PA83&dq=haga%20borneo&pg=PA88#v=onepage&q=haga%20borneo&f=true {{en}} A. J. Gooszen, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands), A demographic history of the Indonesian archipelago, 1880–1942, KITLV Press, 1999, ISBN 90-6718-128-5, 9789067181280]</ref>
Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2010 sebanyak 635.094 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 588.202 jiwa. Rasio jenis kelamin tahun yang sama sebesar 108, artinya pada tahun 2010 untuk setiap 208 penduduk di Kepulauan Bangka Belitung terdapat 100 penduduk perempuan dan 108 penduduk laki-laki. Tingkat pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2010 sebesar 2,83 persen, jika ditinjau menurut kabupaten/kota untuk periode tahun 2010, tingkat pertumbuhan tertinggi terdapat di Kabupaten Bangka Tengah3,43 persen, diikuti Kota Pangkalpinang 3,06 persen dan Kabupaten Bangka 2,79 persen. Jumlah rumahtangga di Kepulauan Bangka Belitung tahun 2010 sebanyak 311.145 rumahtangga dan kabupaten yang memiliki jumlah rumahtangga terbesar adalah Kabupaten Bangka sebesar 70.468 rumahtangga dan yang memiliki jumlah rumahtangga terendah adalah Belitung Timur sebesar 27.941 rumahtangga.
Adapun tingkat kepadatan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 74 orang per km2, apabila dilihat menurut kabupaten/kota, Kota Pangkalpinang memiliki tingkat kepadatan tertinggi yaitu sebesar 1.471 orang per km2 dan Kabupaten Belitung Timur memiliki tingkat kepadatan terendah yaitu 42 orang per km2.
=== Bahasa ===
Bahasa-bahasa daerah yang dipertuturkan di Kepulauan Bangka Belitung, antara lain [[bahasa Kayu Agung]] dan [[bahasa Melayu]]. Bahasa Kayu Agung memiliki sebaran di [[Kimak, Merawang, Bangka|Desa Kimak]] dan [[Desa Sarang Mandi]]. Kedua desa tersebut memiliki dialek bahasa Kayu Agung masing-masing, yaitu dialek Kimak dan dialek Sarang Mandi. Bahasa Melayu, yang dituturkan di Kepulauan Bangka Belitung, memiliki lima dialek, yaitu dialek Ranggi Asam di [[Ranggi Asam, Jebus, Bangka Barat|Desa Ranggi Asam]], dialek Tua Tunu di [[Kelurahan Tua Tunu]], dialek Jeriji di [[Desa Jeriji]], dialek Tempilang di [[Tempilang, Bangka Barat|Desa Tempilang]], dan dialek Mayang di [[Kelapa Kampit, Belitung Timur|Kecamatan Kelapa Kempit]].<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Kepulauan%20Bangka%20Belitung|title=Peta
Bahasa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung|author=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|access-date=2021-02-10|archive-date=2023-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230530035726/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Kepulauan%20Bangka%20Belitung|dead-url=no}}</ref>
=== Suku ===
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 013-05.jpg|jmpl|ki|200px|Perangko 1500 tahun 2005, dengan latar belakang orang Bangka Belitung]]
Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], suku bangsa yang terdapat di Kepulauan Bangka Belitung sangat beragam dari 1.219.398 jiwa penduduk, yakni suku asal Sumatra khususnya Bangka Belitung, termasuk suku [[Suku Sekak Bangka|Sekak]], [[Suku Sakai|Sakai]], Suku Ameng Sawang, Suku Bangsa Lom,<ref>{{Cite web|date=2022-09-07|title=Kampung Adat Gebong Memarong: Melestarikan Simbol Tradisi Budaya Lokal Orang Lum Pulau Bangka|url=https://radarbabel.com/kampung-adat-gebong-memarong-melestarikan-simbol-tradisi-budaya-lokal-orang-lum-pulau-bangka|language=id|access-date=2022-09-10|archive-date=2023-03-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20230321072903/https://radarbabel.com/kampung-adat-gebong-memarong-melestarikan-simbol-tradisi-budaya-lokal-orang-lum-pulau-bangka/|dead-url=no}}</ref> dan lainnya sebanyak 841.771 jiwa (69,03%).
Kemudian suku [[Suku Jawa|Jawa]] 101.655 jiwa (8,34%), [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] 99.624 jiwa (8,17%), asal [[Sumatera Selatan]] 47.956 jiwa (3,93%), [[Suku Bugis|Bugis]] 33.582 jiwa (2,75%), [[Suku Sunda|Sunda]] 18.958 jiwa (1,55%), [[Suku Melayu|Melayu]] 18.585 (1,52%), [[Suku Madura|Madura]] 15.429 jiwa (1,27%), [[Suku Batak|Batak]] 9.452 jiwa (0,78%), [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] 4.232 jiwa (0,35%) dan suku lainnya 2,31%.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|accessdate=9 September 2021|pages=36-41|format=pdf|archive-date=2021-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210508052427/https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|dead-url=no}}</ref> Dalam [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], suku dari Sumatra lainnya, tidak termasuk suku [[Suku Melayu|Melayu]], sehingga Melayu dihitung terpisah dari suku Sumatra yang ada di Bangka Belitung.
=== Agama ===
[[Berkas:印尼邦加島文島廣福廟與賈瑪清真寺.jpg|jmpl|ka|200px|Klenteng Guangfu dan Masjid Jami di [[Muntok, Bangka Barat]].]]
Penduduk Kepulauan Bangka Belitung merupakan masyarakat yang beragama dan menjunjung tinggi kerukunan beragama. Tempat peribadatan agama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada sebanyak 730 [[masjid]], 454 [[musala]], 115 [[langgar]], 87 [[gereja]] protestan, 30 gereja katolik, 48 [[vihara]] dan 11 centiya. Pada pemberangkatan haji tahun 2007 jumlah jemaah haji yang terdaftar dan diberangkatkan ke tanah suci sebanyak 1.012 jemaah.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun [[2024]], persentasi agama penduduk provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah [[Islam]] 90,47%, kemudian [[Agama Buddha|Budha]] 4,05%, [[Kristen]] sebanyak 3,39% ([[Protestan]] 2,11% dan [[Katolik]] 1,28%), [[Agama Konghucu|Konghucu]] 1,96%, [[Hindu]] 0,08% dan Kepercayaan 0,05%.<ref name="DUKCAPIL"/>
Jumlah penduduk Kepulauan Bangka Belitung usia 15 tahun ke atas atau yang termasuk Penduduk Usia Kerja (PUK) pada tahun 2007 sebanyak 766.428 jiwa atau 69,25 persen dari total penduduk. Sebesar 66,28 persen dari PUK termasuk dalam penduduk angkatan kerja (bekerja dan/atau mencari kerja) dan sisanya 33.72 persen adalah penduduk bukan angkatan kerja (sekolah, mengurus rumahtangga dan lainnya).
Tingkat partisipasi angkatan kerja Kepulauan Bangka Belitung tahun 2007 sebesar 66,28 persen artinya sebesar 66 persen penduduk usia kerja aktif secara ekonomi. Adapun tingkat pengangguran terbuka untuk Kepulauan Bangka Belitung tahun yang sama sebesar 6,49 persen, artinya dari 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja, secara rata-rata 5-6 orang di antaranya pencari kerja. Penduduk usia kerja yang bekerja apabila dilihat dari sektor lapangan pekerjaan tampak bahwa sebesar 34,4 persen penduduk usia kerja yang bekerja terserap di sektor pertanian, 20,9 persen terserap sektor pertambangan dan sektor perdagangan menyerap 18,7 persen.{{cn}}
=== Perguruan Tinggi ===
Sejarah perguruan tinggi di Bangka Belitung diawali oleh [[Universitas Sriwijaya]] Cabang Bangka pada tahun 1970-an. Namun sesuai dengan peraturan yang tidak memperbolehkan perguruan tinggi negeri yang membuka cabang, maka pada awal tahun 1980-an Universitas Sriwijaya Cabang ditutup.
Kalangan pendidik di Pulau Bangka yang peduli akan pentingnya pendidikan tinggi kemudian memprakarsai hadirnya perguruan tinggi di Bangka dengan membentuk Yayasan Perguruan Tinggi Bangka (Yapertiba) yang kemudian pada tahun 1982 mendirikan STIH Pertiba dengan jurusan Ilmu Hukum dan STIE Pertiba dengan jurusan Manajemen yang berada di Kota Pangkalpinang. Selanjutnya [[Universitas Terbuka]] hadir di Pulau Bangka pada tahun 1984. Yapertiba juga mendirikan STAI Bangka yang berada di Kota Sungailiat.
Politehnik Manufaktur Timah pada tahun 1994 yang terletak di Kota Sungailiat yang memiliki 3 jurusan. Pada tahun 1990-an Pemkot Pangkalpinang turut andil mendirikan Akademi Keperawatan guna mencetak tenaga kesehatan yang andal sesuai kebutuhan daerah yang berlokasi di [[RSUD Pangkalpinang]]. Yapertiba pada tahun 1999 mendirikan STIPER Bangka yang berlokasi di Kota Sungailiat pada tahun 1999, selanjutnya STIPER Bangka pada tahun 2006 melebur menjadi bagian dari Universitas Bangka Belitung. Pada tahun 1999 juga berdiri Akademi Akuntansi Bakti yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Bakti.
Di Pulau Belitung sejumlah pemerhati pendidikan pada tahun 1999 mendirikan Akademi Manajemen Belitung. STIE IBEK Babel turut hadir meramaikan dunia pendidikan tinggi di Bangka yang berdiri pada tahun 2000 berlokasi di Kota Pangkalpinang dengan jurusan Akuntansi dan Manajemen. Tahun 2001 AMIK Atma Luhur berdiri di Kota Pangkalpinang dengan kekhususan pada keahlian informatika, memiliki 2 jurusan yakni Manajemen Informatika dan Komputer Akuntansi. Pada tahun yang sama STIKES Abdi Nusa juga hadir di Pangkalpinang dengan jurusan Kesehatan Masyarakat. Pada tahun 2003 Stisipol Pahlawan 12 dan STT Pahlawan 12 didirikan di Kota Sungailiat.
[[Departemen Agama Republik Indonesia|Departemene Agama]] pada tahun 2005 mendirikan STAIN Syekh Abdurrahman Sidik yang berlokasi di Kecamatan Mendo Barat. Pada tahun 2006 berdirilah Universitas pertama di Bangka Belitung yakni [[Universitas Bangka Belitung]] (UBB) yang merupakan cikal bakal berdirinya universitas negeri di Bangka Belitung. UBB merupakan penggabungan 3 perguruan tinggi yaitu Polman Timah, STIPER Bangka dan STT Pahlawan 12. Pada bulan Februari 2009 UBB resmi menjadi universitas negeri dengan ditandatanganinya MoU penyerahan semua aset UBB dari Yayasan Cendikia Bangka kepada Dirjen Dikti Depdiknas.{{cn}}
* [[Universitas Bangka Belitung]] ([http://ubb.ac.id UBB])
* [[Politeknik Manufaktur Timah]] berubah menjadi [http://polman-babel.ac.id Politeknik Manufaktur Bangka Belitung] ( [http://polman-babel.ac.id Polman Babel])
* STAIN Syekh Abdurrahman Sidik
* Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
* STIPER Bangka]] bergabung dengan [http://ubb.ac.id Universitas Bangka Belitung] [http://ubb.ac.id (UBB)]
*
*
* [[STMIK Atma Luhur]]
* [[Akademi Akuntansi Bangka]]
Baris 314 ⟶ 243:
* STISIPOL Pahlawan 12
* Politeknik Kemenkes Pangkalpinang
Pada tahun ajaran 2007/2008 rasio murid TK terhadap sekolah di provinsi ini sebesar 67, berarti rata-rata setiap sekolah TK yang terdapat di Kepulauan Bangka Belitung kurang lebih memiliki 67 murid. Rasio murid sekolah di SD sebesar 180.
Sedangkan untuk Madrasah Ibtidaiyah rasio murid sekolah sebesar 129. Rasio murid sekolah pada jenjang SLTP pada tahun ajaran 2006/2007 sebesar 231 artinya rata-rata sekolah SLTP negeri menampung kurang lebih 231 murid.
Untuk Madrasah Tsanawiyah, rasio murid sekolah sebesar 137. Pada jenjang Sekolah Menengah Umum (SMU) di Kepulauan Bangka Belitung rasio murid sekolah sebesar 300. Adapun SMK memiliki rasio murid sekolah sebesar 297. Sedangkan untuk Madrasah Aliyah (MA), rasio murid sekolah MA sebesar 113.
== Perekonomian ==
=== Produk Domestik Regional Bruto ===
Pada tahun 2007, PDRB atas dasar harga berlaku di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan migas sebesar 17.895.017 juta rupiah, sedangkan PDRB tanpa migas sebesar 17.369.399 juta. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan dimana pada tahun 2006 PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas adalah 15.920.529 juta rupiah dan PDRB tanpa migas sebesar 15.299.647 juta rupiah. Demikian juga, PDRB atas dasar harga konstan 2000 baik dengan migas maupun tanpa migas pada tahun 2007 menunjukkan peningkatan.
=== Pertumbuhan Ekonomi ===
Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2007 semakin membaik dibandingkan tahun 2006. Berdasarkan penghitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2007 dengan migas adalah sekitar 4,54 persen dan pertumbuhan ekonomi tanpa migas adalah sekitar 5,37 persen. Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2006 dengan migas adalah 9.053.906 juta rupiah, pada tahun 2007 meningkat menjadi 9.645.062 juta rupiah, sementara tanpa migasnya menjadi 9.257.539 juta rupiah.
=== Struktur Perekonomian ===
Perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2007 ditopang oleh sektor primer dan sektor sekunder. Sektor primer meliputi sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor primer ini mempunyai kontribusi cukup besar masing-masing sebesar 18,67 persen dan 20,40 persen.
Sedangkan pada sektor sekunder yaitu sektor industri pengolahan memberikan kontribusi yang cukup besar pada PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebesar 22,51 persen dan untuk sektor listrik,
gas dan air bersih serta sektor bangunan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 0,65 persen dan 5,87 persen. Untuk sektor tersier yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa mempunyai kontribusi sebesar 34,81 persen. Dilihat dari sisi penggunaan PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga. Pada tahun 2007 besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 9.015.057 juta rupiah atau sekitar 50,38 persen dari total PDRB. Selain itu kegiatan perdagangan luar negeri juga mempunyai kontribusi yang cukup besar, untuk ekspor senilai 8.741.217 juta rupiah atau 48,84 persen dan untuk impor senilai 5.284.414 juta rupiah atau 29.53 persen dari total PDRB.
=== Ekspor impor ===
Neraca perdagangan yang meliputi kegiatan ekspor dan impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2007 terjadi peningkatan nilai surplus dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ekspor pada tahun 2007 mencapai 1.254,43 juta dollar AS, atau naik 17,38 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu nilai impor menurun dari 25,09 juta dollar AS pada tahun 2006 menjadi 21,58 juta dollar AS pada tahun 2007 atau turun sebesar 16,27 persen. Besarnya surplus neraca perdagangan tahun 2007 sebesar 1.232,85 juta dollar AS. Dengan demikian nilai surplus tahun 2007 naik sebesar 18,13 persen .
=== Industri ===
Pada tahun 2007 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didominasi oleh kelompok industri kimia dan bahan bangunan secara kuantitas, yaitu sebanyak 1187 unit usaha yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, terbanyak di kabupaten Bangka Tengah dengan 339 unit usaha. Penyerapan tenaga kerja di sektor industri mencapai 19.462 orang dimana 7.375 merupakan penyerapan tenaga kerja terbesar berada di kelompok industri logam mesin dan elektronika.
Industri kerajinan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan industri yang mengolah hasil agro industri, perikanan, perkebunan dan hasil laut. Industri kerajinan yang diusahakan penduduk adalah kerajinan tangan berupa industri pewter dari timah, gelang/cincin/tongkat dari akar bahar, anyaman kopiah/peci resam dan sebagainya. Sedangkan industri kerajinan yang berupa makanan/penganan berupa terasi, rusip, getas/kerupuk, siput gonggong dan lain-lain.
=== Tempat wisata ===
{{col|3}}
* [[Pantai Parai Tenggiri]]
* [[Pantai Matras]]
Baris 414 ⟶ 296:
* Pantai Tanjung Putat, Belinyu, Bangka Utara
* Pantai Penyusuk, Belinyu, Bangka Utara
* [[Pantai Tanjung Kelayang]]
* [[Pantai Tanjung Binga]]
Baris 426 ⟶ 306:
* [[Pantai Burung Mandi]]
* [[Pantai Bukit Batu]]
{{EndDiv}}
Selain objek wisata pantai terdapat juga objek wisata lainnya antara lain:
{{col|3}}
* Pesanggrahan Bung Karno Bukit Menumbing
* '''Menumbing Heritage Hotel'''<ref>{{Cite web|url=http://menumbingheritage.com/|title=Menumbing Heritage – Historical Colonial Escape|website=menumbingheritage.com|language=en-gb|access-date=2017-02-27|archive-date=2023-06-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230606154410/https://www.menumbingheritage.com/|dead-url=no}}</ref>
* Wisma Ranggam Mentok
* Rumah Mayor Mentok
Baris 438 ⟶ 320:
* Perkampungan Tionghoa Tradisional Simpang Gedong
* Taman Pha Kak Liang di Belinyu
* Peninggalan Kerajaan Kuto Panji (Bong Khiung Fu)
* Kolam Pemandian Air Panas di Pemali
* Vihara Dewi Kuan Im di Sungailiat
Baris 450 ⟶ 332:
* Makam Akik Ning di Desa Balunijuk, Kabupaten Bangka
* Makam Atok Banjar atau Kyai Haji Habib Mansyur di Desa Petaling
{{EndDiv}}
== Budaya dan seni ==
=== Rumah adat ===
* [[Rumah Panggung]]
Secara umum arsitektur di Kepulauan Bangka Belitung berciri Arsitektur Melayu seperti yang ditemukan di daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatra dan Malaka. Di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan mudah diperoleh di sekitar pemukiman. Bangunan Melayu Awal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki beranda di muka, serta bukaan banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal terdiri atas rumah ibu dan rumah dapur yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam tanah.
Berkaitan dengan tiang, masyarakat Kepulauan Bangka Belitung mengenal falsafah 9 tiang. Bangunan didirikan di atas 9 buah tiang, dengan tiang utama berada di tengah dan didirikan pertama kali. Atap ditutup dengan daun rumbia. Dindingnya biasanya dibuat dari pelepah/kulit kayu atau buluh (bambu). Rumah Melayu Bubung Panjang biasanya karena ada penambahan bangunan di sisi bangunan yang ada sebelumnya, sedangkan Bubung Limas karena pengaruh dari Palembang. Sebagian dari atap sisi bangunan dengan arsitektur ini terpancung. Selain pengaruh arsitektur Melayu ditemukan pula pengaruh arsitektur non-Melayu seperti terlihat dari bentuk Rumah Panjang yang pada umumnya didiami oleh warga keturunan Tionghoa. Pengaruh non-Melayu lain datang dari arsitektur kolonial, terutama tampak pada tangga batu dengan bentuk lengkung.
* [[Rumah Limas]]
* [[Rumah Rakit]]
=== Kain tradisional ===
* [[Kain Cual]]
=== Senjata tradisional ===
* [[Parang bangka]] bentuknya seperti layar [[kapal]]. Alat ini digunakan terutama untuk perkelahian jarak pendek. [[Senjata]] ini mirip dengan [[golok]] di [[Jawa]], namun ujung parang ini dibuat lebar dan berat guna meningkatkan bobot supaya sasaran dapat terpotong dengan cepat. Parang yang berdiameter sedang atau sekitar 40 [[cm]] juga dapat digunakan untuk menebang [[pohon]] karena bobot ujungnya yang lebih besar dan lebih berat.
* [[Kedik]] adalah alat tradisional yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan terutama di kebun [[lada]]. Dalam menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping. Alat ini digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik biasanya digunakan oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif lebih ringan. Kedik hanya dapat digunakan untuk rumput jenis yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal, bukan ilalang.
* [[Siwar Panjang]]
=== Alat musik dan tarian tradisional ===
* [[Dambus]]
Baris 523 ⟶ 362:
* [[Tari Bahtera Bertiang Tujuh]]
* [[Sekapur Sirih]]
=== Masakan/makanan tradisional ===
{{utama|Masakan Bangka Belitung|Masakan Bangka|Masakan Belitung}}
Baris 530 ⟶ 369:
* [[Getas]] atau [[Keretek]] adalah makanan yang berbahan dasar ikan dan terigu yang buat dengan berbagi bentuk yang rasanya hampir sama dengan kerupuk.
* [[Kritcu]] adalah makanan yang terbuat dari bahan utama telor cumi dan sagu serta di tambah penyedap rasa dengan bentuk kecil dan panjang.
* [[Kemplang belacan]] adalah makanan yang terbuat dari ikan dan sagu
yang dibuat dengan bentuk bulat lebar dan dimakan dengan menggunakan sambal belacan/terasi. * [[Rusip]] adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar ikan bilis yang dicuci bersih dan diriskan secara steril, kemudian dicampur dengan garam yang komposisinya seimbang. Di samping itu ditambahkan juga air gula kabung agar aroma lebih terasa, kemudian disimpan sampai menjadi matang tanpa proses pemanasan. Adonan ini harus ditutup dengan wadah yang rapat agar tidak tercampur dengan benda asing apapun. Dahulu biasanya proses adonan ini ditempatkan dalam guci yang bermulut sempit. Suhu ruangan harus dijaga. Makanan ini dapat dimasak dulu atau dimakan langsung dengan lalapan.
* [[Calok]]. Terbuat dari udang kecil segar yang disebut dengan udang cencalo/rebon. Udang dicuci bersih dan dicampur dengan garam sebagai pengawet agar tahan lebih lama. sangat cocok untuk teman lauk nasi hangat dengan lalapan ketimun, tomat dan sayuran segar lainnya. Calok juga enak sebagai campuran omelete telur, rasanya akan lebih gurih dan nikmat.
* [[Teritip]]. Tetirip adalah sejenis tiram kecil yang biasanya hidup di tepi pantai dan melekat pada bebatuan. dagingnya sangat kecil tetapi memiliki rasa da tekstur seperti tiram pada umumnya. biasanya dimakan segar atau di asinkan dengan garam jika ingin disimpan.Teritip sangat nikmat jika ditambahkan dengan cabe merah dan jeruk kunci (sejenis jeruk asam khas bangka).
{{col|3}}
* [[Wakwak]]
* [[Belacan]]
* [[Tembiluk]]
* [[
* [[Kerupuk]]
* [[Lempah Darat]]
* [[Lakso]]
* [[Tempoyak]]
Baris 548 ⟶ 386:
* [[Tekwan]]
* [[Laksan]]
* [[
* [[
* [[Mie Koba]]
* [[Otak-Otak|Otak-Otak Bangka]]
* [[Pempek|Pempek Bangka]] ([[Pempek|Empek-Empek Bangka]])
* [[Martabak Manis|Martabak Manis Bangka]] atau [[Martabak Manis|Martabak Terang Bulan Bangka]]
* [[Mie Ayam|Mie Ayam Bangka]]
* [[Martabak|Martabak Telur Bangka]]
{{EndDiv}}
Masyarakat keturunan Tionghoa dari daerah ini terkenal karena masakannya serta kue-kue basahnya. [[Mie Bangka]], [[Martabak Manis|Martabak Bangka]] atau '''Hok Lopan''' atau [[Van De Cock]], [[Ca Kwe]] dan berbagai jenis makanan lainnya sering kali dijual oleh kelompok masyarakat ini yang merantau ke kota-kota besar di luar provinsi ini.
== Referensi ==
{{Reflist|group=ket.}}
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.bangkabelitungprov.go.id/ Situs resmi pemerintah provinsi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071212230305/http://bangkabelitungprov.go.id/ |date=2007-12-12 }}
* {{id}} [http://history.melayuonline.com/?a=TE53L29QTS9VenVwRnRCb20%3D= Sejarah Kerajaan Bangka-Belitung di MelayuOnline.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070927221936/http://history.melayuonline.com/?a=TE53L29QTS9VenVwRnRCb20== |date=2007-09-27 }}
*
{{BI|Bangka+Belitung}}
{{Kepulauan Bangka Belitung}}
{{Provinsi Indonesia}}
{{Sumatra}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kepulauan Bangka Belitung| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 2000]]
|