Candi Lor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k clean up |
||
(19 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Candi Lor''' merupakan bangunan candi yang terbuat dari [[batu bata]] merah yang diyakini sebagai monumen cikal bakal berdirinya Kabupaten [[Nganjuk]] yang diperingati setiap tanggal 10 April setiap tahunnya.
▲[[Berkas:Candi Lor A.JPG|thumb|right|200px]]
'''Candi Lor''' diyakini sebagai monumen cikal bakal berdirinya kabupaten [[Nganjuk]] dan diperingati setiap tanggal 10 April setiap tahunnya. Dari [[prasasti Anjuk Ladang]], diketahui bahwa Mpu Sindok, raja Mataram Hindu yang bergelar Sri Maharaja Sri Isyana Wikrama Dharmottunggadewa memerintahkan Rakai Hinu Sahasra, Rakai Baliswara serta Rakai Kanuruhan pada tahun 937 untuk membangun sebuah bangunan suci bernama Srijayamerta sebagai pertanda penetapan area [[Anjuk Ladang]] (sekarang disebut [[Nganjuk]]) sebagai area swatantra atas jasa warga [[Anjuk Ladang]] dalam peperangan. ▼
▲
Pada areal candi Lor terdapat 2 makam abdi dalem kinasih mpu Sindok yang disebut eyang Kerto dan eyang Kerti, dan sebuah pohon Kepuh yang telah tumbuh sejak tahun 1866, diketahui dari tulisan Hoepermans.▼
▲Pada areal
[[Berkas:Candi_Lor_B.JPG|150px]] [[Berkas:Lor-temple.jpg|150px]]▼
== Sejarah ==
[[Thomas Stamford Raffles|Sir Thomas Stamford Raffles]] pernah mencatat Candi Lor pada tahun 1817, ia mencatat bahwa Distrik Anjoek terdapat bangunan suci yang berdiri dan berbentuk seperti [[Candi Jabung]] di [[Kota Probolinggo|Probolinggo]]. Hal yang sama dilakukan oleh N.W. Hoeperman (1866) dan J.Knebel (1908). Sementara itu, [[Nicolaas Johannes Krom|Krom]] pada tahun 1913 memberi analisis [[prasasti Anjuk Ladang]] yang ditemukan di halaman Candi Lor, yaitu bahwa Candi Lor berdiri pada tahun 859 Śaka (937 Masehi), dan memiliki hubungan dengan ''Śri Maharaja Pu Sindok Śri Iśanawikramatuńgadewa''.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/886882212|title=Candi Indonesia|last=Sedyawati, Edi, 1938-|others=Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman,|isbn=9786021766934|edition=Cetakan pertama|location=[Jakarta]|oclc=886882212}}</ref>
== Arsitektur ==
Candi Lor memiliki denah bujur sangkar, memiliki ketinggian 66 mdpl, terbuat dari [[batu bata]], pintu masuk berada di sisi barat karena terdapat anak tangga dengan tinggi 3,4 m. Di depan bangunan candi terdapat sisa fondasi dua candi perwara, tengah, dan selatan. Keadaan Candi Lor saat ini mengalami kerusakan yang sangat parah, sehingga hanya tersisa bagian kaki dan tubuhnya. Bagian tenggara tubuhnya mengalami keruntuhan akibat pohon kepuh yang berumur ratusan tahun,sehingga akar pohon kepuh menelusuk dan melilit masuk ke badan dan dasar candi. Hal ini menyebabkan Candi Lor belum mendapat renovasi untuk diperlihatkan bentuk aslinya.
<br />
== Galeri gambar ==
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.nganjukkab.go.id/ Situs web Kabupaten Nganjuk] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090430032041/http://www.nganjukkab.go.id/ |date=2009-04-30 }}
* Lokasi [http://www.wikimapia.org/#lat=-7.6378012&lon=111.8921149&z=18&l=0&m=s&v=9]
{{arkeologi-stub}}▼
{{DEFAULTSORT:Lor}}
[[Kategori:Candi di
▲{{arkeologi-stub}}
|