Jalur LRT Bukit Panjang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NaufalF (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Putynara (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{About|jalur LRT di Singapura|stasiun MRT/LRT di dalamnya|Stasiun MRT/LRT Bukit Panjang}}
{{sedang ditulis|2 sampai 7 hari}}
{{Infobox rail line
|name=Jalur LRT Bukit Panjang
Baris 5:
|logo=BPLRT_logo.svg
|logo_width=250px
|image=Berkas:BPLRT1.jpg
|image_width=250px
|caption=Sebuah kereta BPLRT meninggalkan [[Stasiun LRT Phoenix|Stasiun Phoenix]]
Baris 17:
* Jalur ini merupakan jalur yang pertama kali mengoperasikan kereta otomatis tanpa pengemudi.{{Efn|Kereta tanpa pengemudi menjadi sistem penting yang digunakan di seluruh jalur MRT/LRT setelah pengoperasian [[Jalur Timur Laut (MRT Singapura)|Jalur Timur Laut]] tahun 2003.}}
* Memiliki 13 stasiun yang membentuk jalur ''looping'' di Bukit Panjang.
* Terdapat pengembangan terintegrasi di Stasiun Ten Mile Junction, dimana stasiun tersebut juga berfungsi sebagai depo dan pusat perbelanjaan. Namun, stasiun tersebut telah ditutup permanen sejak tahun 2019.{{Efn|Hanya layanan menaikturunkan penumpang yang ditutup. Depo dan pusat perbelanjaan tetap beroperasi.|name=TenMile}}
Menurut Low Seow Chay, perencanaan LRT harus dibangun layang untuk menghindari masalah keselamatan sistem trem yang memotong jalur jalan serta menghindari halangan perpotongan jalur dengan [[Keretapi Tanah Melayu|KTM]]. Mengingat kembali [[Kemacetan|kemacetan lalu lintas]] yang parah di persimpangan Jalan Woodlands dengan Jalan Choa Chu Kang selama awal dekade 90-an, ia juga menjelaskan bahwa, "Penduduk Bukit Panjang kesulitan meraih akses menuju Stasiun MRT Choa Chu Kang dan terminal bus dan termasuk akses menuju kota karena arus lalu lintas yang sangat buruk." Setelah itu, [[Jalan Tol Kranji, Singapura|Jalan Tol Kranji]] dibuka tahun 1994 yang mengurai sebagian kepadatan arus lalu lintas serta menyelesaikan masalah tersebut. Low Seow Chay juga mengusulkan adanya viaduk yang dikhususkan untuk bus untuk mengurai kemacetan, namun usulan tersebut ditolak karena LRT merupakan pilihan utama saat itu.
 
Pada tahun 1994 juga, Menteri Transportasi [[Mah Bow Tan]] mengatakan kepada parlemen tentang perlunya transportasi umum yang "efisien dan terjangkau" serta potensi LRT sebagai layanan pengumpan internal sedang dikaji. Ada maksud lain dari pengoperasian LRT yaitu untuk menggantikan bus-bus pengumpan. Saat ini, masyarakat sekitar telah memiliki LRT Bukit Panjang dengan rute bus pengumpan yang lebih sedikit.
Baris 42:
| [[Stasiun MRT/LRT Choa Chu Kang|Choa Chu Kang]]
| {{lrts|Senja}}
| Rute ''loop''memutar dari Stasiun Senja menuju Stasiun Petir<br>Berjalan searah jarum jam<br>Hanya beroperasi dipada jam padat hari kerja
|-
! B
| [[Stasiun MRT/LRT Choa Chu Kang|Choa Chu Kang]]
| {{lrts|Petir}}
| Rute ''loop''memutar dari Stasiun Petir menuju Stasiun Senja<br>Berjalan berlawanan arah jarum jam
|-
! colspan="4"| Tidak Beroperasi
|-
! C
| {{lrts|Ten Mile Junction}}
| {{lrts|Senja}}
| Rute memutar dari dan menuju Stasiun Ten Mile Junction<br>Berjalan searah jarum jam
|}
 
== Stasiun ==
Jalur ini memiliki total 14 stasiun dengan 13 stasiun yang beroperasi. Semua stasiun kecuali Stasiun Choa Chu Kang memiliki dua peron sisi di sebelah kiri dan kanan rel. Sementara itu, Stasiun Choa Chu Kang memiliki [[peron pulau]] seperti kebanyakan stasiun di layanan [[MRT Singapura]]. Semua stasiun di jalur ini memiliki pintu peron agak tinggi yang dipasang antara tahun 2016 dan 2017. Stasiun Choa Chu Kang saat ini memiliki dua peron tambahan serta satu set gerbang tiket baru untuk mengurangi kepadatan pada saat jam sibuk.
=== Daftar stasiun ===
{| class="wikitable"
|- align="center" bgcolor="#{{SLRT color}}" style="color: white;"
| '''Nomor'''
| '''Nama'''
| '''Gambar'''
| '''Jalur terhubung'''
| '''Keterangan'''
|-
| {{SMRT code 3I/C|BP|1|NS|4|JS|1}}
| [[Stasiun MRT/LRT Choa Chu Kang|Choa Chu Kang]]
| [[Berkas:NS4 BP1 Choa Chu Kang Exterior with C151B, C151C and Bombardier C801A.jpg|150px]]
| Terhubung dengan {{SMRT lines|Utara Selatan}} dan {{SMRT lines|Kawasan Jurong}} <small>''(2026)''</small>
| Stasiun terminus rute A dan rute B
|-
| {{SLRT code|BP|2}}
| {{lrts|South View}}
| [[Berkas:South View LRT Station, Singapore - 20120204.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|3}}
| {{lrts|Keat Hong}}
| [[Berkas:BP3 Keat Hong Platform 2.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|4}}
| {{lrts|Teck Whyne}}
| [[Berkas:BP4 Teck Whye Station Platform 1.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|5}}
| {{lrts|Phoenix}}
| [[Berkas:BP5 Phoenix LRT Station exterior.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|6}}–{{SMRT code|DT|1}}
| [[Stasiun MRT/LRT Bukit Panjang|Bukit Panjang]]
| [[Berkas:BP6 Bukit Panjang LRT Platform 2.jpg|150px]]
| Terhubung dengan {{SMRT lines|Pusat Kota}}
| Integrasi dengan membayar ulang untuk layanan berbeda
|-
| {{SLRT code|BP|7}}
| {{lrts|Petir}}
| [[Berkas:BP7 Petir LRT tracks.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|8}}
| {{lrts|Pending}}
| [[Berkas:BP8 Pending Platform.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|9}}
| {{lrts|Bangkit}}
| [[Berkas:BP9 Bangkit Station exterior.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|10}}
| {{lrts|Fajar}}
| [[Berkas:BP10 Fajar LRT Station Entrance.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|11}}
| {{lrts|Segar}}
| [[Berkas:BP11 Segar LRT Station Platform 2.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|12}}
| {{lrts|Jelapang}}
| [[Berkas:BP12 Jelapang LRT Platform 1.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|13}}
| {{lrts|Senja}}
| [[Berkas:Senja LRT Station, Singapore.jpg|150px]]
|
|
|-
| {{SLRT code|BP|14}}
| {{lrts|Ten Mile Junction}}
| [[Berkas:TenMileJunctionInterior2.JPG|150px]]
|
| Ditutup permanen sejak 13 Januari 2019{{efn|name=TenMile}}<br>Depo LRT
|}
 
== Armada ==
[[Berkas:BPLRT Bombardier Innovia APM 801A 20200704 165654.jpg|jmpl|175px|Salah kereta Bombardier Innovia C801A]]
Layanan LRT ini menggunakan rangkaian Bombardier Innovia APM 100, serupa dengan armada yang digunakan Kalayang Bandara Changi hingga 2006. Kereta tersebut dibagi menjadi dua kode yaitu C801 dan C801A. Rangkaian dengan kode C801 telah beroperasi sejak dibukanya layanan ini pada tahun 1999, sementara rangkaian dengan kode C801A mulai dikirim dan beroperasi tahun 2014. Setiap unit kereta memiliki panjang 12,8 meter.
 
=== Formasi kereta ===
Sejak 2015, kebanyakan rangkaian disusun atas dua kereta di setiap rangkaian (M-M). Saat ini, formasi dua kereta di setiap rangkaian tidak lagi digunakan pada jam sibuk saja, namun juga pada pengoperasian normal. Hal ini disebabkan bertambahnya okupansi penumpang dan banyaknya apartemen di sekitar Bukit Panjang. Jumlah kereta dibatasi maksimal dua kereta setiap rangkaian mengingat keadaan panjang stasiun yang kurang mencukupi untuk dilayani rangkaian dengan jumlah kereta lebih dari itu.
 
Penggandengan kereta biasanya dilakukan di depot Ten Mile Junction. Penggandengan ini biasanya dilakukan untuk kereta dengan kode yang sama, contohnya C801 dengan C801 dan C801A dengan C801A. Terkadang, kedua kereta dengan kode berbeda digabungkan karena alasan penyelamatan ataupun pengujian.
 
== Kendali kereta ==
Layanan ini menggunakan sistem [[Persinyalan kereta api|persinyalan blok tetap]] Bombardier CITYFLO 550 untuk kontrol kereta otomatis (ATC) di bawah [[operasi kereta otomatis]] (ATO) GoA 4 (UTO).<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=CITYFLO 550 - Singapore|url=http://www.bombardier.com/en/transportation/projects/project.cityflo-singapore-singapore.html?f-region=asia-pacific|website=Bombardier|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20150704085546/http://www.bombardier.com/en/transportation/projects/project.cityflo-singapore-singapore.html?f-region=asia-pacific|archive-date=4 Juli 2015|dead-url=yes|access-date=2015-06-28}}</ref> Subsistem pengendalian kereta terdiri atas proteksi kereta otomatis (ATP) untuk mengatur kecepatan kereta, pengawasan kereta otomatis (ATS) untuk melacak lokasi dan menjadwalkan kereta, serta sistem ''interlocking'' berbasis komputer (CBI) untuk mencegah kesalahan pengaturan sinyal dan ''track points''.
 
== Insiden ==
 
* Sebuah kereta LRT dengan 20 penumpang menabrak kereta kosng di Stasiun Phoenix pada tanggal 19 November 2000 setelah seorang petugas operasi gagal melakukan pemeriksaan jalur secara manual sebelum memulai kembali sistem jaringan. Akibatnya seluruh penumpang yang berdiri maupun duduk terjatuh ke lantai kereta dan menyebabkan lima korban luka-luka. Layanan terganggu selama tujuh jam dan diperbaiki secara bertahap. Layanan dapat berfungsi penuh kembali pada pukul 14.30 hari yang sama. Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi [[Yeo Cheow Tong]] kemudian mengunjungi tempat kejadian setelah diberitahu tentang hal tersebut. Penyebab utama dari kecelakaan tersebut masih belum terungkap hingga saat ini.<ref>{{Cite web|last=Foo|first=Joey|date=5 Januari 2012|title=Bukit Panjang LRT: Vehicle Collision of 19 November 2000|url=https://joeyfoo.wordpress.com/2012/01/05/bukit-panjang-lrt-vehicle-collision-of-19-november-2000/|website=2016-08-21|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20150714070009/https://joeyfoo.wordpress.com/2012/01/05/bukit-panjang-lrt-vehicle-collision-of-19-november-2000/|archive-date=14 Juli 2015|dead-url=yes|access-date=2016-08-21}}</ref>
*Pada jam sibuk malam hari tanggal 9 Maret 2015, pengoperasian LRT Bukit Panjang dihentikan selama 24 jam. Hal ini disebabkan oleh terjadinya kebakaran di Stasiun Senja. Kebakaran tersebut disebabkan adanya lonjakan arus listrik secara tiba-tiba. Kotak sekring gagal mengaktifkan prosedur keamanan untuk menangani lonjakan arus tersebut dan malah terbakar. Masalah tersebut diidentifikasikan sebagai sebuah masalah busur api yang menyebabkan arus listrik naik secara tiba-tiba. Namun, penyebab bagaimana mulainya kebakaran tersebut masih belum terungkap hingga saat ini.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=9 Maret 2015|title=Bukit Panjang LRT services disrupted|url=https://www.todayonline.com/singapore/bukit-panjang-lrt-services-disrupted|website=TODAYOnline|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20170611170450/http://m.todayonline.com/singapore/bukit-panjang-lrt-services-disrupted|archive-date=11 Juni 2017|dead-url=no|access-date=2016-08-21}}</ref>
*Pada dini hari tanggal 28 Juli 2016, sebuah kereta seperti biasa berangkat dari Stasiun Segar menuju Stasiun Jelapang di Rute B. Namun, kereta tersebut tidak dapat berhenti dan malah melaju melintasi Stasiun Jelapang, Senja, serta Bukit Panjang. Salah satu penumpang mengatakan bahwa tombol berhenti darurat (''emergency stop'') tidak berfungsi serta tidak ada respon di telepon darurat. Menurut seorang penumpang, kereta akhirnya berhenti sebelum stasiun Phoenix setelah penumpang lain berhasil melakukan panggilan melalui ponselnya. Penyelidikan selanjutnya menunjukkan bahwa kereta memiliki kerusakan di bagian antena yang mengakibatkan pihak stasiun tidak dapat menerima informasi tentang kereta. Hal inilah yang menyebabkan kereta tidak dapat berhenti di stasiun.<ref>{{Cite web|last=Lee Min Kok|first=|date=1 Agustus 2016|title=Antenna fault causes Bukit Panjang LRT train to skip 3 stations: SMRT|url=https://www.straitstimes.com/singapore/transport/antenna-fault-causes-bukit-panjang-lrt-train-to-skip-3-stations-smrt|website=The Straits Times|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20190502183524/https://www.straitstimes.com/singapore/transport/antenna-fault-causes-bukit-panjang-lrt-train-to-skip-3-stations-smrt|archive-date=2 Mei 2019|dead-url=no|access-date=2019-05-02}}</ref><ref>{{Cite web|last=|first=|date=1 Agustus 2016|title=Fault on antenna caused train to skip stations on BPLRT line: SMRT|url=https://www.channelnewsasia.com/news/singapore/fault-on-antenna-caused-train-to-skip-stations-on-bplrt-line-smr-7881706|website=CNA|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20190502183617/https://www.channelnewsasia.com/news/singapore/fault-on-antenna-caused-train-to-skip-stations-on-bplrt-line-smr-7881706|archive-date=2 Mei 2019|dead-url=yes|access-date=2019-05-02}}</ref>
*Pada dini hari tanggal 24 Maret 2017, seorang pria tewas dalam kecelakaan kereta setelah kereta terakhir meninggalkan Stasiun Fajar. Penduduk melaporkan tidak ada yang aneh pada waktu kejadian, sementara jasad tersebut ditemukan ketika seorang staf naik ke lantai peron untuk pemeriksaan rutin. [[The Straits Times]] mengatakan bahwa sebelumnya juga terdapat dua kasus kecelakaan yang terjadi di sepanjang jalur tersebut. Pada tahun 2000, See Chau Lai, seorang asisten ''hawker'', meninggal setelah ia tertabrak oleh kereta api di dekat Stasiun LRT Jelapang. Sebuah pemeriksaan koroner menemukan bahwa dia berjalan di sepanjang rel setelah terlalu banyak minum minuman keras. Kejadian ini merupakan kejadian yang memakan korban jiwa pertama setelah jalur LRT ini pertama kali dibuka. Pada tahun 2010, seorang teknisi LRT bernama Chia Teck Heng meninggal karena luka yang dideritanya setelah ditabrak oleh kereta api di Stasiun LRT Phoenix. Saat itu, teknisi tersebut sedang memeriksa rel ketiga (rel aliran listrik) antara stasiun Phoenix dan Bukit Panjang.<ref>{{Cite web|last=Chew Hui Min|first=|last2=Seow Bei Yi|date=24 Maret 2017|title=Man dies after being run over by train at Fajar LRT station|url=http://www.straitstimes.com/singapore/man-dies-after-being-hit-by-train-at-fajar-lrt-station|website=The Straits Times|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20170325024757/http://www.straitstimes.com/singapore/man-dies-after-being-hit-by-train-at-fajar-lrt-station|archive-date=25 Maret 2017|dead-url=no|access-date=2017-03-24}}</ref>
 
== Pengembangan lanjutan ==
SMRT dan Otoritas Angkutan Darat (LTA) telah mengumumkan rencana untuk merombak keseluruhan sistem BPLRT karena umur layanan yang sudah mencapai 20 tahun. Salah satu alasan perombakan sistem karena layanan yang telah mengalami beberapa masalah sejak pertama kali dioperasikan pada tahun 1999. Selain itu, juga karena jalur ini merupakan salah satu dari dua sistem di dunia yang masih menggunakan kereta jenis CX-100 (dimana kebanyakan lainnya menggunakan Miami MetroMover).<ref>{{Cite web|last=|first=|date=6 Oktober 2016|title=SMRT reveals options to overhaul ageing Bukit Panjang LRT system|url=http://www.channelnewsasia.com/news/singapore/smrt-reveals-options-to-overhaul-ageing-bukit-panjang-lrt-system/3184728.html|website=CNA|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20161128014147/http://www.channelnewsasia.com/news/singapore/smrt-reveals-options-to-overhaul-ageing-bukit-panjang-lrt-system/3184728.html|archive-date=28 November 2016|access-date=2017-03-08}}</ref> Mulai 8 Maret 2017, LRT Bukit Panjang akan ditingkatkan menjadi sistem LRT konvensional baru meliputi catu daya, persinyalan, [[sarana perkeretaapian]], rel, stasiun, serta pembaruan dan peningkatan sistem persinyalan. Proses peningkatan ini juga menghindari pembongkaran seluruh sistem atau mengubah sistem ke kendaraan berpemandu otomatis yang menggunakan tenaga sendiri. Hal itu dihindari karena akan menyebabkan kemacetan lalu lintas yang besar.<ref>{{Cite web|last=Tan|first=Christopher|date=8 Maret 2017|title=Parliament: Bukit Panjang LRT to get complete overhaul and upgrading|url=https://www.straitstimes.com/singapore/transport/parliament-light-at-end-of-tunnel-for-problematic-bukit-panjang-lrt|website=The Strait Times|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20170309002536/http://www.straitstimes.com/singapore/transport/parliament-light-at-end-of-tunnel-for-problematic-bukit-panjang-lrt|archive-date=9 Maret 2017|dead-url=no|access-date=2017-03-08}}</ref>
 
== Kontroversi ==
Pada 12 September 2017, Menteri Perhubungan [[Khaw Boon Wan]] berpidato pada acara memperingati selesainya proyek peningkatan rel listrik untuk jalur MRT NSEW berujar bahwa pembangunan LRT Bukit Panjang harus dijadikan "renungan" akibat tekanan politik.<ref>{{Cite web|last=Ong|first=Justin|date=16 September 2017|title=Behind the 'political pressure' that led to the 'afterthought' of Bukit Panjang LRT|url=http://www.channelnewsasia.com/news/singapore/behind-the-political-pressure-that-led-to-the-afterthought-of-9216930|website=CNA|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20171121155645/http://www.channelnewsasia.com/news/singapore/behind-the-political-pressure-that-led-to-the-afterthought-of-9216930|archive-date=21 November 2017|access-date=2017-09-16}}</ref> Khaw Boon Wan mengatakan bahwa sistem layanan kereta dirancang dengan cara "masokis" yang memaksa penumpang untuk naik-turun dengan tikungan dan belokan. Ia juga membandingkan perjalanan LRT ini dengan roller coaster, mengatakan bahwa perjalanan tersebut menyebabkannya pusing.<ref>{{Cite web|last=Sean Chan Kit Whye|date=13 September 2017|title=Transport Minister Khaw Boon Wan Admits Bukit Panjang LRT Was Built Under Political Pressure, Calls It An “Afterthought”|url=https://mustsharenews.com/lrt-political-pressure/|website=Must Share news|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20170916095105/https://mustsharenews.com/lrt-political-pressure/|archive-date=16 September 2017|dead-url=no|access-date=2017-09-16}}</ref> Menurut seorang komentator, pidato tersebut menyiratkan bahwa pendahulunya [[Mah Bow Tan]] keliru dalam menyetujui sistem LRT. Ia juga menganggap Mah Bow Tan meremehkan pekerjaan dan kontribusi para insinyur perkeretaapian. Yang paling kritis, hal ini menyiratkan bahwa pemerintahan PAP telah menyerah pada tekanan politik dan menghabiskan ratusan juta dolar tanpa pertimbangan yang serius dan perencanaan yang matang.<ref>{{Cite web|last=Don Ho Jia Hao|date=15 September 2017|title=Hard to reconcile claim that Bukit Panjang LRT was an afterthought|url=https://www.todayonline.com/voices/hard-reconcile-claim-bukit-panjang-lrt-was-afterthought|website=Today|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20170920121800/http://www.todayonline.com/voices/hard-reconcile-claim-bukit-panjang-lrt-was-afterthought|archive-date=2017-09-20|dead-url=no|access-date=2017-09-16}}</ref>
 
== Catatan kaki ==